NovelToon NovelToon
Menikah Dengan Hot Daddy

Menikah Dengan Hot Daddy

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Balas Dendam / Ibu Pengganti / Anak Kembar / Cinta Paksa / Menikah dengan Musuhku
Popularitas:76.2k
Nilai: 5
Nama Author: Kacan

Sheila Cowles, seorang anak yatim piatu, menjalani kehidupan sederhana sebagai cleaning service di sebuah toko mainan anak-anak.

Suatu hari, karena kecerobohannya, seorang wanita hamil besar terpeleset dan Sheila menjadi tersangka dalam kejadian tersebut.

"Kau telah merenggut wanita yang kucintai. Karena itu, duniamu akan kubuat seperti di neraka," kata Leonard dengan penuh amarah.

"Dengan senang hati, aku akan menghadapi segala neraka yang kau ciptakan untukku," jawab Sheila dengan tekad yang bulat.

Bagaimana Sheila menghadapi kehidupan barunya sebagai ibu sambung bagi bayi kembar, ditambah dengan ancaman Leonard yang memendam dendam?


🌹Follow akun NT Othor : Kacan🌹

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kacan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MDHD 21 (Pria Pemaksa)

Di sinilah Sheila berada, duduk bersama Halley dengan banyak makanan yang tersaji di atas meja.

Wajah Sheila tertekuk dalam, sementara Halley terus tersenyum kecil dengan gaya cool-nya sambil menikmati segelas orange jus.

“Berhentilah menatapku dengan ekspresi seperti itu, geli tau!” protes Sheila dengan ketus.

Halley terkekeh pelan, sontak hal itu membuat Sheila semakin kesal. Apalagi Halley tak kunjung berhenti menatapnya.

“Ih malah ketawa!” Sheila berdecak, dahinya membentuk garis-garis halus. Dari balik masker, bibirnya mencebik bak bebek.

Halley meletakkan minumannya ke atas meja dengan mata menatap lekat wanita cantik yang duduk di depannya. Kedua tangan Halley bertumpu di atas meja, ia menopang dagunya.

“Apa kau tidak kepanasan menggunakan masker itu? Tenang saja, aku bebas virus jika itu yang kau takutkan.” Halley memainkan alisnya, sungguh menyenangkan mengganggu Sheila. Wanita itu terlihat begitu menggemaskan.

Sheila menghela napas panjang, “Nanti kalau ada yang lihat aku bagaimana? Seperti yang dikatakan oleh sahabatmu … aku ini pembunuh,” ucapnya dengan suara rendah.

Halley mengangkat tegak kepalanya, senyuman di bibirnya seketika surut entah ke mana. kini, wajah tampan pria itu berubah menjadi serius.

“Kita berada di ruang VIP, tentu hanya ada aku dan kau. Bukalah maskermu, jangan takut,” tutur Halley, suaranya berat namun terdengar lembut di telinga Sheila.

Bibir Sheila terkatup rapat, dengan perlahan ia melepas masker yang dikenakannya.

Pergerakan Sheila yang lamban tak luput dari tetapan mata Halley.

Seolah tengah menyaksikan sebuah adengan slow motion, seperti itulah yang dirasakan oleh pria berwajah tampan dengan garis rahang tegas itu.

“Huh!” Sheila memutar bola mata malas, pria di hadapannya tak kunjung mengalihkan tatapannya ke arah lain.

Bibir Halley kembali membentuk sebuah senyum kecil, kala wajah cantik Sheila terpampang jelas tanpa ditutup-tutupi lagi dengan masker sialan itu.

Sheila sungguh merasa jengah. Ia memilih untuk membiarkan Halley terus menatapnya, walau ada perasaan risih yang menyelimuti.

Dengan berpura-pura tak perduli, Sheila mulai menyantap truffle potato soup with crostini dengan lahap. Pasalnya, ia sangat kelaparan.

Persetanan dengan menjaga image. Dalam sekejap mata Sheila sudah menghabiskan hot appetizer miliknya hingga tandas.

“Apa kenyang terus memperhatikan orang makan?” sindir Sheila dengan tangan bergerak mengambil menu utama.

Halley mengulum senyum sembari menyendokkan sup ke dalam mulutnya.

Makan siang diisi dengan suara protes Sheila, sementara Halley hanya diam sambil senyum-senyum sepeti orang yang tak waras.

Hingga akhirnya makanan penutup pun sudah selesai disantap. Halley dan Sheila sama-sama mengelap sudut bibir dengan menggunakan napkin.

“Huaaa kenyang.” Sheila mengusap-ngusap perutnya dengan bangga.

Sontak hal itu membuat Halley tertawa. Sheila adalah wanita ajaib, baru kali ini ia bertemu dengan wanita apa adanya seperti Sheila.

Mendengar suara tawa pria di depannya, membuat tangan Sheila berhenti bergerak. Matanya menyipit tajam, membentuk garis seperti silet.

“Kenapa?” tanya Sheila, wajahnya memberengut sebal.

Halley menggeleng pelan, ia meredam suara tawanya saat melihat Sheila semakin kesal.

“Eh, kenapa dipakai lagi maskernya?” Wajah Halley mengernyit, matanya mengikuti gerak tangan Sheila yang terburu-buru.

Sheila menyampirkan tas selempang kecil ke bahunya sembari mengambil paper bag-paper bag yang tadinya ia letakkan di kursi kosong yang ada di sebelahnya.

Wanita itu beranjak berdiri.

“Aku harus segera pulang. Oh iya, terima kasih atas traktiran makan siangnya, Tuan Halley,” ucap Sheila sopan.

Halley ikut berdiri, “Tadinya aku ingin mengobrol sebentar. Akan tetapi, sepertinya kau terlihat sibuk.” Halley berjalan mendekati Sheila yang belum beranjak pergi.

Glek!

Sheila menelan saliva dengan susah payah.

“I-iya, aku tidak bisa berlama-lama berada di luar rumah karena Le—Tuan Leonard hanya memberiku waktu sebentar untuk berbelanja.” Suara Sheila terdengar gugup. Ia berbohong, pada kenyataannya Leonard tidak tau dirinya pergi.

Jarak di antara mereka semakin menipis, sebab kaki Halley terus memangkas jarak.

Halley mengangguk paham, “Jangan panggil aku ‘tuan’. Kau tidak mengasuh anakku bukan?” kelakarnya.

Sheila tersenyum mendengar candaan Halley, rasa gugupnya menguap seketika hanya karena ucapan spontan pria itu.

Halley mendesah pelan. Masker sialan yang dikenakan Sheila menutupi keindahan senyuman tersebut. Ia hanya bisa melihat mata Sheila yang sedikit menyipit.

“Panggil aku Halley,” cetusnya dengan suara terdengar lesu.

“Baiklah, Halley. Aku benar-benar harus segara pulang.” Sheila bergeser ke kiri. Sebab, pria itu menutupi jalannya.

Secepat kilat Halley kembali menghadang Sheila. “Aku antar,” ucap Halley tegas.

Langkah Sheila terhenti. Dengan malas ia mengangkat kepala, menatap Halley yang memiliki perbedaan tinggi badan yang cukup kontras dengannya. “Terima kasih, aku bisa pulang dengan taxi,” tolaknya.

Wajah Halley berubah menyeramkan, terlihat seperti seorang owner yang sedang menghadiri sebuah rapat penting. “Aku tidak menerima penolakan,” kata Halley tak terbantahkan.

“Pemaksa!” Sheila mencibir dengan suara bak cicitan tikus yang terjepit pipa besar.

Halley menanggapinya dengan mengangkat kedua bahu, ia berusaha sekuat mungkin agar bibirnya tidak tersenyum.

Lagi-lagi Leonard berhasil membuat wanita itu mengikuti kemauannya. Walaupun wajah Sheila terlihat kesal karena ulahnya.

“Lumayan, tidak perlu bayar taxi,” ucap Sheila dalam hati. Tak selaras dengan wajahnya yang terlihat kesal.

 

*

*

*

Sheila duduk di kursi depan bersama Halley yang tengah menyetir.

Wajah pria itu kembali terlihat bersahabat, senyum lebar tak lekang dari bibirnya.

Sungguh aneh! Pikir Sheila.

“Sheila, jika kau mau ... aku bisa membantumu untuk lepas dari tuduhan Leonard.” Halley buka suara tanpa mengalihkan pandangannya dari jalan padat yang mobilnya lalui.

Sheila menoleh, kemudian menundukkan kepala dengan perasaan sedih.

“Aku tidak bisa menyebutnya sebagai tuduhan, karena pada saat itu lantai yang kubersihkan benar-benar basah. A-aku ceroboh, dan menyebabkan istri sahabatmu ….” Sheila tak dapat melanjutkan perkataannya. Seperti ada batu besar yang membuat tenggorokannya tercekat.

Halley menepuk punggung tangan Sheila dengan lembut.

Diperlakukan demikian oleh Halley, membuat Sheila menoleh ke arah pria itu.

“Apa kau sudah memasang papan peringatan di area yang basah itu?” Halley melihat sejenak wanita di sampingnya, lalu matanya kembali tertuju ke depan.

Kepala Sheila mengangguk, ia menarik tangannya dengan hati-hati. “Sudah, hanya saja lantai itu sangat basah. Aku bekerja tidak sesuai dengan peraturan yang ditetapkan di sana. Bisa kita bicarakan yang lain saja?”

“Baiklah. Jika kau membutuhkan sesuatu atau membutuhkan teman mengobrol, kau bisa menghubungiku,” ucap Halley sembari mengeluarkan kartu nama dari laci dashboard mobilnya.

Mata Sheila memicing curiga, namun tangannya tetap menerima uluran kartu nama yang diberikan Halley.

“Kenapa kau baik padaku?” tanya Sheila, merasa waspada.

“Aku hanya baik pada wanita cantik,” goda Halley diiringi senyum miring.

Sheila mendengus, ia membuang tatapannya ke jendela yang ada di sampingnya.

“Kau mengingatkanku pada dia, Sheila.” Batin Halley.

Tidak terasa, kendaraan beroda empat milik Halley sudah sampai di depan gerbang rumah mewah keluarga Smith.

“Eh tidak usah masuk, aku berhenti di depan gerbang saja. Kali ini jangan memaksa!” ujar Sheila terburu-buru, sebab ia melihat Halley hendak menyela perkataannya.

Mendengar itu, Halley hanya bisa menghela napas pelan sambil mengangguk. Ia tidak dapat berkutik, kali ini ia mengalah.

Sheila turun dari mobil, disusul oleh Halley yang membantu Sheila mengeluarkan barang-barang belanjaan dari dalam bagasi.

“Terima kasih, Halley.”

“Ini tidak gratis, aku akan menagihnya lain kali,” ucap Halley sebelum kembali masuk ke dalam mobil.

Sheila berdecak, “Dasar pamrih!”

Halley berbalik, berjalan masuk ke dalam mobil tanpa membalas decakan sebal Sheila. Tanpa Sheila ketahui, Halley tengah tersenyum lebar.

Entah apa arti senyuman itu, hanya Halley yang tau!

Kendaraan beroda empat milik Halley melaju pergi, meninggalkan kawasan rumah Leonard.

Disaat yang bersamaan, pintu gerbang yang menjulang tinggi di hadapan Sheila terbuka.

Sheila langsung melangkah masuk, ia berjalan dengan membawa banyak paper bag.

Di depan pintu utama, terlihat sosok Leonard tengah berdiri sambil bersedekap dada.

Pria itu terlihat mengerikan, garis-garis rahangnya mengeras disertai dengan tatapan setajam pedang.

Bersambung ....

Apa yang akan terjadi selanjutnya? Dapatkah Sheila menghadapai kemarahan Leonard?

1
Suryani
lnjt thor☺️
Kacan: siap zeyengku 😍😍😍😍😘😘😘😘
total 1 replies
Suryani
selalu ska cerita mu thor,,, lanjtkn trus
Kacan: terima kasih zeyengku 😍😍😍😍😍😍
total 1 replies
Suryani Yani
ahhhhh bilang ajh klo emang sma² pengen aahhhaaaa gengsi bgt b.2 /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Boma
santap habiiiiis
indah vanhouten
Update terus kak,
Dewi Anggya
Sheila jg hobbi mancing.. akhirnya kena jg atw emg sebenarnya sm²rindu Krn libur 5 bulaaaan 🤣🤣🤣
merry jen
kykyy sheila gk jdi kburr nie ,,mancing mancing singa stress trss bukn mkrinn caraa gmn ungkapin kbnrnn ktmuan zoraa Dann gmnn cara yy kburr tnp bw twiss atau bw ajj twiss ,,klo mau bls dendm y jgn bw twis toh mrkk GK bklnn knlinn kmu sbgaii mmyy Krn drmhh itu atau dhpp singa gk ad ft kmuu yg ad ft zoraa donkkk 🤣🤣🤣gk sabarr nungguin sheila pergi dr hdp singa sm ankyy ,,biar mulutt singa krjjaann 😭😭😭ajjj knn selama inn mulut berkoar koar pedass ajjj
indah vanhouten
lanjut
Dewi Anggya
jangan bilaaaang bahwa kau rada² insyaf Leo...truuus knp dgn jantungmuuu soaaak Tah butuh direparasi dibengkeeeel yaaaa🤣🤣🤣🤣🤣🤪🤭
dyah EkaPratiwi
ditunggu Leonard bucin
Kacan: semoga Leonard bisa bucin ya zeyeng,🤭🤭🤭🤭
total 1 replies
mom'$ nji
nah kan dag dagan hate nya
Kacan: pertanda serangan jantung itu😂😂😂😂🙈
total 1 replies
Boma
rasa bucin segera merayap😄😄
Kacan: hap, lalu ditangkap🙈🙈🙈🙈
total 1 replies
Faulinsa
lanjut kak
Kacan: siap zeyengku 😘😘😘😘😘
total 1 replies
Siti Amanah
hah tuhkan UD mulai bucin siap siap aj di bikin bunting h...ha...
Kacan: bersiaplah Sheila🤭🏃🏃🏃
total 1 replies
Faulinsa
Benih-Benih kerinduan binti kecanggungan menuju benih kebucinan, ditunggu kebenaran akan muncul nya penyebab meninggal nya Zora. Bang Halley Jangan-jangan kakak kandung Sheila ni??
Kacan: Wah suka Othor yang begini ni🤭🤭🤭🤭
total 1 replies
Pradyta
Wah wah si Leon udah KDRT kalau begini udah tdk termaafkan...lebih baik Sheila pergi jauh dari hidup Leon atau gugat cerai, biarkan aja si Leon kesepian dg segala penyesalannya ditambah lagi dg kebenaran siapa sesungguhnya pembunuh Zora
Kacan: Anti main tangan club, ya kan zeyeng😎😎😎🦾 hempaskan Leonard
total 1 replies
Siti Amanah
suami kejam kayak Lio minta di kasih pelajaran ,semoga kelak kamu bucin Lio.
4U2C
jangan disunat thor langsung buang semua tuh terong Leo baru tahu rasa🤣🤣🤣🤣🤣 biar enggak ada yang dipakai lagi enggak bisa enak-enakkan lagi 🤣🤣🤣🤣🤣
4U2C: 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Kacan: wadoh kamoh ini🤣🤣🤣🤣🤣🤣nanti pabriknya tutup dong😂😂😂
total 2 replies
merry jen
kburr sheila kshhnn gk tega liat kmuu di perlakukan seperti ituu ,,dhina ddpnn org lainn dblg pengasuhh gk di akuiin sstss mu adlhh istri y Leo tp mau tdrinn kmuu crii kepuasaan SM kmuu knpp gk sewaa jalangg ajj ketauan dbyrr seengkk y ad hrgy yy ,,lahh kmuu UD di cap pengasuhh tnpa gajii pemuasan nafsu tnp byrnn ,,istri juga gk di akuii,,baby twins bukn hdiah x mkin lm kmu dstuu mngkin mkin mndrtaa org gk bklnn sadrr klo kmu gk pergi Sheila ,,
Kacan: Mari kita sadarkan Sheila, Zeyeng. Sheila dalam posisi bimbang🥺🥺🥺🥺
total 1 replies
merry jen
kburr sheila kshhnn gk tega liat kmuu di perlakukan seperti ituu ,,dhina ddpnn org lainn dblg pengasuhh gk di akuiin sstss mu adlhh istri y Leo tp mau tdrinn kmuu crii kepuasaan SM kmuu knpp gk sewaa jalangg ajj ketauan dbyrr seengkk y ad hrgy yy ,,lahh kmuu UD di cap pengasuhh tnpa gajii pemuasan nafsu tnp byrnn ,,istri juga gk di akuii,,baby twins bukn hdiah x mkin lm kmu dstuu mngkin mkin mndrtaa org gk bklnn sadrr klo kmu gk pergi Sheila ,,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!