Rindu Tak Bertepi

Akhirnya Elsa kembali ke kosan itu. Satria tidak masuk kerja hanya karena khawatir akan keadaan Elsa.

" Elsaaaa, kamu dari mana aja? kenapa semalaman kamu ga pulang ke kosan? apa yang terjadi sama kamu? "

Elsa menangis.

" Kamu kenapa sama pak Dante? kalian bertengkar? ini ada surat dari pak Dante. Pak Dante uda ga tinggal di kosan ini lagi. Semua barang - barangnya uda dibawa pergi. Kamu tahu, hampir 2 jam pak Dante menunggu mu disini. Tapi kamu ntah kemana perginya. Kamu kenapa? "

Tangisan Elsa pun pecah. Satria langsung memeluknya.

" Apa yang terjadi, Sa? "

Elsa menceritakan apa yang baru saja terjadi.

" Astaga, jadi pak Dante mencintai mu? kenapa kamu menolak nya? pak Dante itu orang nya baik, Sa . Jadi orang kok goblok banget sih, Sa ! "

" Hubungan kita terhalang karena restu orang tua nya, Tri! "

" Persetan dengan restu orang tua nya. Kan kalian yang menjalaninya. "

" Masalahnya pak Dante akan pergi ke Amerika, "

" Ke Amerika? jauh amat, Sa. Eh sekarang coba baca suratnya. Apa isinya ? "

Elsa langsung membuka surat itu..

Dear Elsa....

Aku minta maaf ya kalau aku uda terlalu memaksakan kehendak. Aku yakin, sebenarnya kamu itu sayang sama aku. Aku tahu semua itu. Perhatian mu pada ku, cinta mu pada ku. Semuanya itu, aku hargai.

Tapi, kamu sudah mengakhiri nya. Dan aku ga akan memaksakan keputusan mu itu. Aku hanya minta sama kamu, jaga diri mu baik - baik. Aku yakin kamu akan mendapatkan kebahagiaan dengan pilihan mu. Semoga kamu bahagia ya!

Besok aku akan pergi, aku mau minta sama kamu untuk terakhir kali ya. Kamu mau ga datang ke bandara besok pukul 09.00 wib? Untuk terakhir nya aku ingin melihat mu. Kalau kamu ga keberatan, kamu datang ya! "

Terima Kasih untuk semua nya, perhatian, cinta dan kasih sayang mu.

Dante

Tangisan Elsa pun kembali pecah.

" Elsa, jangan nangis dong! "

" Maaasss Danteeee....! "

" Sa, kamu bisa menemui nya untuk terakhir kalinya. Aku akan menemani mu! "

" Ga, aku ga akan pernah ketemu mas Dante lagi, Tri. Hiks... hiks.. hiks....! "

Tiba - tiba saja, perutnya terasa sakit dan mual.

" Hueeekkkk..... hueeeekkkkk....! " Elsa terus muntah

" Sa, kamu kenapa? "

" Tri, perut ku mual banget. "

" Kita ke dokter ya! "

" Ga, aku ga pa - pa! "

Elsa mengingat kalau bulan ini ia sudah terlambat datang bulan. Elsa mulai panik dan takut.

" Ga, aku ga boleh hamil anak nya mas Dante! " gumam Elsa.

" Sa, kamu kenapa? "

" Ga Tri. Aku ga kenapa - napa. "

Satria mengantarkan Elsa ke kamar kosannya.

" Kamu istirahat ya. Aku mau pergi kuliah. "

Elsa hanya menganggukkan kepalanya. Satria pun pergi. Elsa buru- buru pergi ke apotik membeli alat tes kehamilan. Elsa semakin panik. Dengan memberanikan diri nya, Elsa mencoba nya. Garis 2 tertera di benda itu. Elsa menangis sejadi - jadinya.

" Gaaaaaaaaa, aku ga mungkin hamilll, " Elsa terus memukuli perut nya itu. Mas Danteeee, ini anak mu, hiks... hiks.. hiks...! "

****

Pagi itu Dante telah bersiap akan berangkat ke bandara. Seluruh keluarganya mengantarkan nya. Mama Dante terus menangis. Ternyata Dante akan selamanya tinggal di Amerika. Dante baru saja mendapatkan kabar, kalau salah satu perusahaannya disana kembali membaik. Mendengar kabar baik itu, Dante pun sangat bahagia sekali. Anisa dan orang tua nya juga mengantarkan Dante.

" Mas, kamu hati - hati di jalan ya ! " ucap Anisa. Dante hanya menganggukkan kepalanya. Dante terus melihat ponselnya, ia masih berharap kalau Elsa datang menemuinya. Sudah hampir 1 jam Dante menunggu Elsa. Tapi Elsa tak kunjung tiba.

" Dante, kamu mau nunggu siapa lagi? " tanya papa Dante.

Dante menggelengkan kepalanya.

" Masuklah! " titah papa Dante.

" Elsa, kamu benar - benar mengakhiri hubungan ini. Baiklah, ini yang kamu minta. Selamat tinggal untuk mu! " gumam Dante.

Setelah berpelukan dengan semuanya, Dante pun berlalu dari hadapan mereka. Dante kembali menoleh ke arah belakang, ia masih berharap Elsa datang menemuinya.

****

Elsa terus mengurung diri dan ia terus menangis. Elsa menyesali pernah menyukai pria kaya seperti Dante.

" Tidak mungkin aku menyembunyikan kandungan ku ini, biar gimana pun, pasti semua orang tahu. " ucap Elsa. Elsa pergi mencari bidan untuk menolongnya melakukan aborsi. Tapi sayangnya tidak ada satu pun bidan yang mau membantunya.

Elsa benar - benar putus asa. Ia sangat malu menceritakan pada Satria apa yang baru saja terjadi.

" Mas Danteeee, ini anak mu, mas, hiks.. hiks.. hiks..! "

Elsa mengambil sebuah fhoto Dante. Tangisannya pun semakin pecah.

****

Sebulan berlalu. Dante sangat sibuk dengan perusahaannya. Tiba - tiba ia teringat akan Elsa.

" Elsa? apa kabarnya? "

Dante mengambil ponselnya. Ia mencoba mengirim pesan pada wanita cantik itu. Pesan tidak dapat di kirim. Dante mencoba menghubunginya, tapi tidak tersambung juga. Dante mencoba mengirim pesan untuk Satria. Dante ingin menanyakan pada Satria kabar Elsa.

" Sudah sebulan ini, Elsa tidak tinggal disini. Saya juga tidak tahu dimana Elsa, pak! "

Dante sangat terkejut dengan pesan yang dikirim Satria.

" Kemana kamu Elsa? "

****

Ternyata Elsa sudah pindah kos. Ia tak mau semua teman kosannya mengetahui kalau Elsa hamil. Elsa mencoba bekerja di salah satu perusahaan sebagai OG. Ia pun di terima.

" Mulai sekarang kamu bisa kerja disini! " ucap HRD itu pada nya. Elsa sangat bahagia sekali akhirnya ia diterima bekerja dalam kondisi hamil seperti ini.

Tanpa menunggu lama, Elsa mulai bekerja. Ternyata Elsa bekerja di perusahaan orang tua Anisa.

Pagi itu, Elsa telah selesai merapikan ruangan bos nya itu. Elsa buru - buru keluar karena ia tidak boleh berlama - lama diruangan bos nya itu.

Elsa kembali merapikan lobi kantor. Ia lupa meletakkan papan peringatan kalau ia baru saja mengepel lantai itu. Alhasil Santi, ibu kandung nya itu terpeleset.

" Ulah siapa ini? " tanya Santi pada petugas keamanan itu.

" Ma - maaf bu, Elsa lupa meletakkan papan peringatan di sini, " ucap petugas keamanan itu.

" Siapa Elsa? "

" OG baru di kantor ini, bu! "

" OG baru? "

Santi langsung menuju ke ruangan suaminya. Tak berapa lama, Elsa datang ke ruangan itu membawa secangkir kopi.

" Kamu siapa? " tanya Santi, mama nya itu.

" Selamat pagi ibu, saya Elsa. OG baru di sini, bu! "

Santi terus menatap Elsa dari ujung kaki sampai ke ujung rambut.

" Cantik sekali anak ini! " gumam Santi.

" Wajah mu pucat sekali, apakah kamu sakit? "

Elsa menarik nafasnya dalam - dalam.

" Tidak bu, hanya saja - ? aku lagi hamil, bu! "

" Oh kamu lagi hamil? kenapa kamu masih kerja? suami kamu kemana? "

Sontak saja Elsa langsung teringat Dante. Elsa menahan air matanya.

" Dia pergi jauh, bu! "

" Oh dia merantau ya? kamu yang sabar ya. Oh ya lain kali kalau kamu sedang membersihkan lantai, kamu harus meletakkan papan peringatan ya! "

" Ia, bu. Aku minta maaf, bu. "

" Sekarang pergilah, kerja kan pekerjaan mu! "

Elsa pun pergi dari ruangan itu. Elsa menangis. Sudah hampir sebulan lebih, Elsa berpisah dari Dante.