Semenjak Ceo, majikan Crystal North, Paman anak asuhnya, mendapat kecelakaan lalu-lintas, pria itu jadi berubah 180 derajat.
Pria dingin, yang selalu menindas Crystal, karena hasutan seorang wanita licik, yang ingin mendapatkan perhatian Ceo tersebut, berubah menjadi pria yang hangat, dan selalu memperhatikan Crystal.
Crystal tidak tahu apa yang terjadi, ia bahkan di lamar pria dingin itu, untuk menjadi istrinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 21.
Audrey menjatuhkan dirinya, saat akan melewati pintu ruang makan, hingga ia jatuh terjerembab ke lantai.
"Jackson! teganya kamu padaku! kita sudah bersama sejak usia sepuluh tahun, kamu selalu ada untukmu, dan kamu selama ini begitu menyayangiku! kenapa? kenapa Jackson? aku mencintaimu Jackson!!" teriak Audrey, lalu tangisnya pun meledak.
Jackson mengepalkan tangannya dengan erat, dengan gerahamnya yang mengetat dengan erat juga, mendengar teriakan Audrey.
"Erwin!! tarik dia pergi, cepat!!" teriak Jackson dengan kencang.
Dengan di bantu Larry, ke dua tangan Audrey di tarik, sehingga membuat Audrey tidak bisa lagi berontak.
"Tidak! Jackson!!" teriak Audrey histeris, dan kemudian suara teriakan Audrey semakin jauh meninggalkan ruang makan.
Ruang makan sesaat hening, setelah Audrey di tarik keluar oleh Erwin dan Larry.
Valerie menghela nafas panjang, "Kenapa baru sekarang kamu menyadari, kalau Audrey itu ternyata tidak baik, tentu saja dia tidak terima kamu usir, dan marahi!" ujar Valerie, memandang Jackson dengan kening berkerut penuh tanda tanya.
Jackson yang masih terbawa amarah, tidak menjawab Ibunya.
Ia tidak bisa untuk menjelaskan kepada Ibunya, kalau ia mendapat suatu kemampuan membaca pikiran, setelah mendapat kecelakaan mobil.
"Kak Jackson, bertahun kalian begitu dekat, tapi... sedikit pun kamu tidak dapat melihat niat sesungguhnya dari Audrey, dia begitu pandai membuat mata kak Jackson buta!" sahut Sally dengan suara prihatin.
"Paman terpesona dengan nada suara Tante Audrey yang lembut, kalau lagi menarik perhatian Paman, jadi Paman tidak dapat menyadari kalau Tante jahat itu bersandiwara!" sahut Oscar dengan nada datar, menyindir Jackson tepat mengena ke hati Jackson.
Telinga Jackson memerah, merasa begitu malu mendengar apa yang di katakan keponakannya.
Anak sekecil itu dapat melihat, kalau Audrey selama ini bermuka dua, hanya dia saja yang tidak dapat melihat kepalsuan dari sikap Audrey.
"Oh, iya! kenapa kamu katakan kalau Crystal yang pantas menjadi Ibu bagi Oscar? tanpa kamu beritahu, semua juga sudah tahu, kalau Oscar sudah menganggap Crystal sebagai Ibunya!" sahut Valerie mengingatkan Jackson, tentang posisi Crystal di hati Oscar selama ini.
"Aku tahu, tapi....!"
"Bagaimana menurutmu tentang Crystal, Shane?" Valerie memotong perkataan Jackson dengan cepat, memandang dengan lekat ke arah Shane.
"Hah?" Shane terkejut mendengar pertanyaan Valerie yang tiba-tiba.
"Crystal.. bagaimana penilainmu Shane tentangnya?" tanya Valerie dengan antusias menatap mata Shane.
"Mama?!" sahut Jackson dengan nada tinggi.
"Nyonya... a.. apa maksud anda?" tanya Crystal terkejut juga, dengan pertanyaan Valerie kepada Shane.
"Oscar perlu orang tua, dia masih kecil, aku ingin kamu memilih Shane menjadi Papa bagi Oscar!" ujar Valerie langsung ke inti sebenarnya, ia memanggil keluarga adiknya makan malam bersama mereka.
"Aku tidak setuju!!" sahut Jackson dengan nada tinggi.
"Aku mau!" sahut Oscar, mematahkan hati Jackson menjadi terbelah dua.
"A.. apa?!" mata Jackson terbelalak memandang Oscar, "Nak, apa maksudmu? Paman yang pantas menjadi Papa kamu!"
Oscar terdiam mendengar apa yang di katakan Jackson, ia sesaat berpikir mempertimbangkan apa yang di katakan Jackson.
"Tapi... Paman jahat pada Mama Crystal, aku tidak bisa melupakan betapa kasarnya Paman pada Mama Crystal!" ujar Oscar dingin.
Jackson menelan ludahnya tanpa sadar, ia sangat menyayangi keponakannya itu, hingga tanpa sadar, mendengar tuduhan palsu Audrey memfitnah Crystal.
Sehingga membuat ia, melakukan hal yang tidak seharusnya di lihat Oscar, menindas Crystal.
Ia tidak tahu sudah berapa kali menindas Crystal di depan Oscar, dan bahkan menampar Crystal, tepat di depan Oscar.
"Paman tidak cocok menjadi suami untuk Mama Crystal, karena Paman sudah membuat Mamaku sakit hati, Paman lebih pantas menikah dengan Tante Audrey, karena kalian berdua memiliki sifat yang sama, sama-sama kejam dan tidak punya belas kasihan!" ujar Oscar lagi dengan datar, mengingatkan Jackson akan sikapnya kepada Crystal.
Jackson seakan di tusuk belati yang tajam, tepat di jantungnya, mendengar apa yang di katakan keponakannya itu.
Kata-kata terakhir Oscar, membuat Jackson baru menyadari akan sikapnya selama ini kepada Crystal.
Pribadinya selama ini tanpa ia sadari, berada dalam kendali Audrey. Mengikuti apa yang diinginkan Audrey, sehingga ia menjadi pria yang kejam.
Bersambung.....
belum tentu dapat undangan kan... nggak nyumbang juga ....hahaha
lanjut