NovelToon NovelToon
Where Are You?

Where Are You?

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen School/College / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Keluarga / Persahabatan / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: Agnettasybilla

Kalea Ludovica—murid paling keras kepala seantro SMA Bintang dan salah satu murid yang masuk dalam daftar jajaran murid paling disegani disekolah. Masa lalunya yang buruk karena sering dikucilkan keluarga sampai kematian sang adik membuatnya diusir dari rumah ketika masih berusia tujuh tahun.
Tuduhan yang ia terima membuat dirinya begitu sangat dibenci ibunya sendiri. Hingga suatu ketika, seseorang yang menjadi pemimpin sebuah geng terkenal di sekolahnya mendadak menyatakan perasaan padanya, namun tidak berlangsung lama ia justru kembali dikecewakan.

Pahitnya hidup dan selalu bertarung dengan sebuah rasa sakit membuat sebuah dendam tumbuh dalam hatinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agnettasybilla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 12

...- happy reading, dear -...

...***...

"Woi bang Gabriel berantem di kantin utama!!"

Teriakan seorang cowok dari pembatas besi kelas sebelas menggema. Teriakannya begitu menggelar dari lantai atas sampai orang-orang yang berada di bawah naik, berlari ke tempat kejadian.

Kedua kalinya sosok Gabriel kembali meluapkan rasa emosinya di sekolah setelah beberapa bulan ini ia tidak pernah turun tangan langsung. Kantin utama SMA Bintang semakin ricuh, padat akan murid murid yang penasaran dengan perkelahian tersebut.

Suara gemuruh semakin menjadi ditambah semua murid berhamburan melewati lorong kelas sebelas. Dia Gabriel Sagara. Siapa yang tidak kenal cowok yang tidak suka anak buahnya di ganggu?

"HAJAR!! HAJAR GABRIEL!!"

Seru-seruan murid-murid laki laki berkerumun di sekelilingnya membuat Gabriel semakin semangat melayangkan pukulannya. Ia sudah lama menantikan hari seperti ini dan baru ini ada orang yang mengusik rekan-rekannya.

"HAJAR TERUS!! JANGAN KASIH KENDOR!!"

"Lo tau apa tentang teman gue, hah!" tandas Gabriel dengan sorot mata menyala.

"Gue tau banyak dan lo salah satu orang yang sok jagoan di sekolah ini! Karena bokap lo pemilik sekolah ini, lo seenaknya Gabriel!"

"Teman-teman lo banyak melanggar aturan sekolah dan seenaknya lo kasih perintah buat melawan tugas gue disekolah ini. Lo kira lo sedewasa itu?"

Dihadapan semua orang, Kevin dengan beraninya mengatakan hal itu tepat di depan orangnya membuat Gabriel tersenyum miring. Senyuman yang membuat beberapa orang disana menggeleng, lalu Gabriel mengangkat tangannya tinggi-tinggi siap menampar pipi sang Ketua OSIS SMA Bintang. Namun semuanya tertunda ketika Hanna menahan lengan Gabriel.

Seorang gadis dengan tubuh proporsional, kulit putih dan wajah baby face menyentuh lengan Gabriel. Cowok itu melirik dengan wajah datar.

"Jangan apa-apa in dia. Maafin Kevin, Riel. Dua hari ini dia lagi banyak masalah, dia gak sengaja lampiaskan amarahnya sama teman-teman lo. Maaf..." ucapnya membuat Gabriel melepaskan pegangannya dari kerah cowok itu.

"Please...." lirih Hanna dengan mata memohon. Gabriel kembali menatap Kevin. Ia kembali menarik kerah cowok itu agar lebih dekat ke wajahnya.

"Lo gak pantas jadi kapten basket di sekolah ini. Gelar lo itu gak cocok buat tingkah lo yang selalu bertindak seenaknya!"

"Pertama.. mulut kotor lo itu ngatain geng gue gak pantas berdiri? Oke, dengan senang hati gue terima tapi kalo lo berani ngatain fisik anak buah gue, gue yang bakalan habisin lo duluan!"

"Ya.. Jery memang bukan anak yang sempurna seperti lo yang sesuka hati ngomong, tapi dia bisa menghargai orang lain. Masalah apapun lo gak pantas menghina kekurangan orang lain. Kalau bukan karena Hanna cewek lo, gue pastikan lo bakalan lama di rumah sakit," ujar Gabriel dengan lantang.

Suara nya membuat Hanna menyebut namanya lirih. "Aku mohon, Riel..."

"Gue masih menghargai Hanna bukan karena hubungan lo berdua..."

"Riel, pleasee..."

"Ajarin tuh cowok lo. Gue hargai lo Han karena lo bukan orang asing lagi. Lo kenal gue, kan?" Hanna mengangguk ringan sambil memeluk lengan Kevin dengan erat.

"Maaf..." lirih Hanna. Gabriel lantas menganggukkan kepalanya disusul usapan lembut di puncak kepala gadis itu.

***

Satu jam sebelumnya...

Jery—sekaligus anak Vesarius merasa harga dirinya diinjak-injak setelah Kevin mengatainya tidak pantas bergabung di tim Basket yang diketuai Kevin. Sontak berita itu terdengar sampai ke telinga Ketua mereka--Gabriel.

Gabriel yang saat itu memberontak saat dipegang oleh Bobby membuat cowok itu melangkah maju mendekati Kevin. Ia menarik kerah seragam Kevin. Wajah mereka begitu dekat sampai kilatan emosi kembali terlihat jelas di wajah keduanya.

Gabriel mendorong tubuh Kevin ke lantai begitu keras lalu berlalu bersama antek-anteknya meninggalkan Kevin. Gabriel sempat melirik ke arah Kalea yang berdiri di luar pintu, tapi ia lebih dulu memutus kontak matanya, mengalihkannya ke arah lain. Zion yang melihat keberadaan adiknya, hanya mengulas senyum tipis lalu. Ia berhenti melangkah di depan Kalea.

"Masuk sana..." ujarnya mengusap puncak kepala Kalea lalu berlalu dari hadapannya.

"Jangan lagi Vin..." tutur Hanna pada Kevin. Mereka berdua duduk di kursi panjang belakang kelas perempuan itu.

"Lo punya hubungan apa Han sama Gabriel sampai lo selalu peduli dan nurut sama dia?" Hanna yang ditanya tampak diam membeku. Ia tidak tahu harus darimana ia menjelaskan semuanya.

"Kenapa diam? Kenapa lo selalu diam disaat gue tanya hubungan lo sama Gabriel? Apa sebenarnya lo pernah jadian sama Gabriel?"

Hanna menggeleng dan itu bukan jawaban yang Kevin inginkan. Cowok itu menarik napas panjang lalu bangkit berdiri.

"Gue harap lo lebih peduli dengan siapa lo saat ini Han..." ucap Kevin meninggalkan Hanna sendiri.

***

Siang ini cuaca bisa dibilang cukup terik. Tepat di tengah lapangan SMA Bintang terlihat geng Vesarius tengah sibuk bermain bola basket sambil bersenda gurau. Lapangan semakin heboh, dimulai dari siulan-siulan kecil dari kaum perempuan dan tak kalah menariknya Bu Mita berdiri di pinggir lapangan, ikut menyoraki geng terkenal itu.

"Vesarius, cemungut! love you guys!!"

"Jiaaahh, yayang bebeb lo tuh Gabriel, Bu Mita.." seru Adit dari pinggir lapangan sebelah kiri.

"Skuy, ajak nikah tuh Bu guru cantik," ujar Bobby.

"GABRIEL SAGARA!" Suara teriakan seorang gadis berambut panjang membuat perhatian Geng Vesarius teralihkan.

Clara Estheraldi, gadis dengan pakaian ketatnya tengah berjalan menghampiri Gabriel sembari membawa botol minuman dingin ditangannya. Hal itu langsung membuat mood Gabriel berubah cepat, tekuk dan datar. Kali ini gadis itu tidak ditemani dayang-dayang nya seperti sebelumnya, kemana pun ia pergi pasti mereka akan ikut.

"Nih gue bawain minuman sama lo. Lo pasti haus, iyakan?" ujar Clara menyodorkan minuman ditangannya kepada Gabriel yang sudah berhenti bermain dan berada di pinggir lapangan.

Teman yang lain pun demikian. Mereka mengusap wajah mereka dengan tissue yang selalu ada setiap mereka bermain.

Gabriel mendengus kesal dan terpaksa meraih botol minuman pemberian Clara.

Clara adalah gadis keras kepala yang pernah Gabriwl kenal sejak dua setengah tahun ini, sedangkan Zion dan lainnya langsung menghampiri Kalea yang pada saat itu berjalan di lorong kelas sepuluh bersama kedua temannya, Letta dan Ana.

Satu sekolah sudah tau perasaan Clara pada Gabriel. Tapi miris, perasaan yang tak pernah berbalas membuat kaum perempuan berusaha mendekati cowok itu dan bersaing dengan gadis si pentolan sekolah.

Gabriel yang melihat teman-temannya pergi, mengusap wajah kasar. Ia langsung menghiraukan keberadaan Clara, ia hanya fokus menatap teman-temannya yang sibuk tertawa bersama Kalea di kursi penonton di ujung sebelah kanan.

Jangan tanya bagaimana kesalnya Clara dianggurin begit saja. Beruntung ia sudah biasa dengan semua ini, tapi gadis disana sudah membangkitkan rasa amarah seorang Clara. Lagi dan lagi kehadirannya tersingkir karena orang baru.

"Lo mau kemana sih?" cegat Clara menahan lengan cowok itu.

"Bukan urusan lo. MINGGIR!" seru Gabriel.

Sudah tidak tahan lagi, Clara benar-benar hilang kesabaran. Botol minuman yang sempat Gabriel terima kini berada di tangannya membuat Clara langsung melempar botol itu ke tempat sampah.

Saat Gabriel hadir di tengah-tengah mereka, Kalea malah permisi untuk pergi ke ruangan kelasnya. Itu sangat tiba-tiba sampai membuat Gabriel mengerutkan dahi.

"Jadi Kalea itu adiknya bang Zion? Tapi kenapa gak mirip bang?" ujar Jery pelan melirik ke arah Zion.

"Kalau sampai mirip apa gak aneh kelihatannya..." kata Zion membuat Jery terkekeh.

"Jadi tugas lo semua bertambah mulai sekarang. Jagain adik gue mulai hari ini ya," ujar Zion menyeka keringat di keningnya menggunakan lengan.

"Pasti kak, karna Kalea adik lo jadi dia juga akan kita anggap sebagai adik kita juga," ujar salah satu cowok.

Saat anak anak lain sudah kembali untuk membersihkan diri mereka, Gabriel, Adit, Bobby, Zion dan Haris masih duduk menikmati angin sepoi-sepoi di kursi panjang pinggir lapangan.

"Lo gak takut bokap lo tahu Clara lo abaikan kayak tadi? Ingat yang dulu Gabriel saat lo dengan kejamnya usir Clara dari kelas kita yang nyatanya itu cewek sekelas dengan kita," ujar Zion. Gabriel menatap lurus ke depan.

"Sejak awal kan udah gue ingatin kalau gue gak pernah punya rasa apapun sama itu cewek, karena kadang penilaian orang itu beda-beda, sama kayak bokap gue yang mandang suatu hal itu dari luarnya ajah. Kalau nanti jadi masalah, gue bisa hadapin sendiri..."

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!