NovelToon NovelToon
Aku Bukan Pembunuh Bunda

Aku Bukan Pembunuh Bunda

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Keluarga / Angst / Dunia Masa Depan / trauma masa lalu
Popularitas:31k
Nilai: 5
Nama Author: flowerrrsss

anatasya deanza putri, berusia 17 tahun.

Semula, Dia hidup dalam keluarga yang penuh dengan cinta. Rumah yang selalu menjadi tempat ternyaman baginya, rumah yang selalu memeluknya saat dia rapuh. Namun, tiga tahun yang lalu saat berusia 14 tahun, Segalanya berubah. Dirinya dituduh sebagai seorang pembunuh, dan penyebab meninggalnya bunda. Hari demi hari dia lewati dengan rasa sakit dari keluarganya.

Rumah yang dulu menjadi tempat dia berlindung. Kini rumah itu menjadi tempat penyiksaan dan rasa sakit bagi fisik maupun mentalnya.

Akankah gadis itu terus bertahan sampai akhir?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon flowerrrsss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 20

"makan dulu nak" ucap wanita itu sambil membawa sebuah tampan berisi makan dan minum di tangannya.

Tasya tersenyum saat melihat itu.

Kini wanita itu duduk di pinggir ranjang. Lalu mulai menyuapi tasya yang sedang terbaring di atas kasur. Tak lama kemudian, air mata tasya mulai turun, saat dirinya di suapi oleh seorang ibu.

"loh, kenapa nangis sayang?" wanita itu semakin di buat khawatir saat melihat tasya menangis.

"ada yang sakit? Yang mana yang sakit? Bilang sama ibu" lanjutnya.

Tasya menggelengkan kepalanya. Tasya mencoba untuk bangun dari posisinya. Kini dirinya tidak lagi terbaring tetapi duduk, tepat di samping wanita itu.

"boleh tasya peluk ibu?" tanyanya ragu.

Wanita itu mengangguk dengan senyuman yang terulas di wajahnya. Saat melihat wanita itu mengizinkan dirinya untuk memeluknya, tasya pun langsung memeluk wanita tersebut. Dia menangis di pelukan wanita paruh baya itu.

Kemudian, wanita itu mengelus rambut panjang tasya yang terurai.

"ada apa nak?" tanyanya wanita itu, dengan sangat lembut.

Tasya melepas pelukannya, dengan air mata yang masih terus mengalir di pipinya.

"aku kangen bunda"

"emangnya bunda kamu kemana sayang?" ucap wanita itu, sambil menghapus air mata di pipi tasya.

"bunda aku udah meninggal"

"ya ampun, maaf ya nak. Ibu ga tau"

"bunda meninggal karena aku bu. Semua orang nyalahin aku, aku penyebab bunda meninggal"

Wanita itu menggeleng. "itu udah takdir, kamu ga salah"

"tapi, bunda meninggal karena mau selamatin aku"

"itu udah takdir sayang, kamu ga bisa di salahkan nak. Kalau kamu tau bakal terjadi seperti itu, ibu yakin, kamu juga ga akan melakukan itu"

Mendengar itu, tasya mengangguk. Yang di katakan wanita itu sangat benar. Kalau tasya tau apa yang akan terjadi saat itu, tasya tidak akan melakukannya. Mungkin dia akan memilih untuk diam sepanjang hari.

"udah ya nak, kamu istirahat dulu. Biar nanti kalau kamu kembali ke keluargamu, kamu udah sehat. Ga sakit lagi"

Kini tasya kembali membaringkan tubuhnya di kasur.

Singkat cerita.....

Tasya bersama dengan wanita paruh baya tersebut sedang berjalan di sekitar kampung. Sebenarnya bukan tasya tak ingin kembali ke perkemahan atau sengaja membuat panik teman-teman dan yang lainnya. Saat dia di temukan oleh wanita paruh baya tersebut, dia sakit, dan baru kembali sehat keesokkan harinya. Hari berikutnya tasya sudah kembali sehat, dia berniat untuk meminta pertolongan ke pada orang yang tau arah jalan ke perkemahan.

Namun, pada saat dia sedang berjalan bersama wanita paruh baya tersebut, untuk menuju ke suatu tempat.

Seorang siswa SMA bangsa yang sedang menemui kakeknya di kampung tersebut tak sengaja melihat tasya bersama dengan seorang wanita.

Kampung itu dapat di bilang sangat jauh sekali jaraknya dari perkemahan. Karena memang siswa tersebut sengaja untuk menjenguk kakeknya di kampung, itu sebabnya dia bisa berada di sana.

Saat tasya kembali ke rumah wanita paruh baya yang sangat baik hati, banyak sekali orang yang sedang menunggu di depan rumah wanita itu.

Saat tasya melihatnya, tasya tersenyum, betapa bahagianya dirinya saat melihat itu. Orang-orang tersebut adalah para guru dari SMA bangsa dengan teman sekolahnya.

"BAPAK IBU!!" teriak tasya sambil berlari mendekat ke arah mereka.

"TASYA!!" sahut para guru tersebut.

Tasya mulai menceritakan kejadian mengapa dirinya bisa berada di kampung tersebut kepada para guru dan teman sekolahnya.

"maaf ya pak, bu. Tasya udah bikin kegaduhan, bikin panik semua orang"

Salah satu guru menggeleng. "ngga tasya. Kamu ga salah, ga perlu minta maaf. Ini musibah, ga ada yang tau"

Para guru dengan wanita paruh baya itu sempat mengobrol sejenak.

Hingga pada akhirnya, tasya bersama para guru dan teman sekolahnya kembali ke perkemahan. Saat dia tiba di area perkemahan, di sana sudah sangat sepi.

"yang lain pada ke mana bu?"

"anak-anak yang lain sudah menuju arah pulang kembali ke rumah mereka"

Tasya mengangguk paham.

Saat tasya melihat guru favoritnya di SMA bangsa sedang duduk menunggu tasya. Tasya berlari ke arahnya, lalu memeluk guru tersebut.

Dia tak sadar ada ketiga kakak laki-lakinya di sana.

***

"gua setuju sama ibu itu. Ada yang ngerjain lo"

Tasya menggeleng. "aku ga tau kak"

Drettt dretttt

Ponsel tasya berbunyi. Saat mendengar ponselnya yang berbunyi, tasya segera mengambil ponselnya yang tergeletak di atas meja belajarnya.

~chat~

Hazel :

"gua senang banget sya, lo baik-baik aja"

Tasya :

"makasih ya hazel, kamu udah khawatir sama aku"

Hazel :

"gua yang mau minta maaf sama lo sya. Gara-gara gua ga nemenin lo waktu itu, lo jadi hilang kemarin. Harusnya gua ikut"

Tasya :

"ngga hazel, ini bukan salah lo kok. Besok kita ketemu ya di sekolah"

"lo yakin udah mau sekolah?"

Saat mendengar suara yang sangat dekat sekali dengan dirinya, tasya langsung menoleh ke sampingnya. Sudah ada bryan, robert dan william yang berada di sekeliling dirinya. Rupanya mereka mengintip dirinya dan hazel yang sedang berbincang di chat.

"kakak ngintip aku ya"

"pede banget lo" ucap bryan sambil menjauhkan dirinya.

Di susul dengan robert dan william yang mulai menjauh dari tasya. Mereka juga tidak sadar, ngapain mereka mengintip sang adik yang sedang bermain ponselnya.

"yaudah, udah kan ga ada yang perlu di ceritain lagi"

"yu keluar"

Ketiganya mulai melangkah keluar dari kamar tasya.

"MAKASIH YA KAK" teriak tasya. Entah mengapa, dirinya sangat bahagia, dengan ketiga tingkah kakaknya.

Tasya melangkah menghampiri bi ira. Tanpa aba-aba, tasya langsung memeluk tubuh wanita tersebut. Bi ira sangat terkejut dengan aksi tasya.

Saat bi ira mengetahui siapa yang memeluknya dari belakang, wanita itu membalikkan tubuhnya, lalu memeluk kembali tubuh tasya. Kini mereka berpelukan.

"ya ampun non, bibi kan lagi nyuci sayuran"

"aku kangen bi ira"

"bibi juga kangen banget sama non tasya"

Tasya mulai melepas pelukannya.

"aku bantu bibi masak ya"

"non istirahat aja di kamar"

"gapapa bi, lagian aku juga hari masuk sekolah"

Saat mendengar itu, bi ira langsung menoleh dan menatap tasya.

"non serius, mau langsung sekolah?"

Tasya mengangguk.

"jadi...... Tasya bantu bi ira nyiapin sarapan ya" ucap tasya sambil meraih sayuran di tangan bi ira, dan mulai mencucinya.

Kini keduanya fokus bermasak.

"makanan sudah siap"

Bi ira mulai menata sarapan di meja makan, sedangkan tasya sudah kembali ke kamarnya. Sebelum makanan siap pun, dirinya sudah kembali ke kamar untuk bersiap-siap.

Di meja sudah ada ketiga anak laki-laki bersama dengan dion.

Tasya mulai turun, mendekat ke arah meja makan. Langkahnya cukup lambat, dia takut papahnya tidak akan sarapan, jika ada dirinya di sana.

Tasya menoleh ke arah bryan dan menatapnya. Bryan yang mengerti kegelisahan adik bungsunya itu, dia menatap balik tasya, lalu mengangguk.

Senyum tasya terulas saat melihat kakak sulungnya memberi isyarat ke pada dirinya.

Tasya memberanikan dirinya untuk duduk di salah satu kursi di meja makan. Dion hanya diam, dia tak menghiraukannya, menikmati sarapan paginya.

1
Intan Noer
ini nih bapak2 Dajjal
Holipah
dion tdk menerima takdir
Kikiari Putri
semangat kk author abdate nya y 💪🏻💪🏻💪🏻💪🏻
saya sangat suka dengan cerita nya apalagi dgn ketabahan Tasya yang bikin saya sebagai pembaca menangis pilu kk😭😭😭

sekali lagi semangat ykk author cepat 2 abdate y💪🏻💪🏻💪🏻👍🏻
Kikiari Putri
ya ampun itu hati Tasya terbuat dari apa sih kok masih aja bisa tersenyum dan perhatian padahal udah disakiti terus JD nangis gue baca nya😭😭😭😭
Murni Dewita
next
Murni Dewita
👣
Dina Tarau
tasya tinggal sj dgn temannya hachel
Dina Tarau
ko william begitu jahat ya
Dina Tarau
kasian si tasya
Ika Surya Ningsih
Aduh k ceritanya bgus banget..
walaupun bnyk mengadung bawang tpi aku suka k..
semangat k
Holipah
kakak nya egois udah d tinggal aja Tasya udah dewasa ttpi pikiran nya ky anak kecil
Yosda tegar Sakti
𝚜𝚊𝚗𝚐𝚊𝚝 𝚋𝚊𝚐𝚞𝚜
muthia
😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭
Siti Aisyah Aisyah
up lg thor
Dewi Nurlela
koq segitu nya JD org tua sidion harusnya kan tanya baik"
Dina Tarau
tasya ank baik tingglkn sj kk dn bapakmu
😍nox cek😍
sesek ya baca nya Ampe nagis ... gx tau kalo di posisi Tasya bakal kuat gx😭😭😭😭😭😭 kk author y pinter bgt mulus karya ini
Holipah
jngan ketemuin Tasya sama keluarga nya Thor biar Tasya kasih keluarga lain yang sayang k Tasya biar kakak & bp nya nyesel yang memperlakukan Tasya ky bola😭😭
Holipah
😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭 lanjut Thor ku pantengin 1x24 loh
Holipah
Clara yang suka jual diri biasa nya klw orang yang ngomong ky gitu dia pelaku 😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!