NovelToon NovelToon
Introvert Efek

Introvert Efek

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem / Selingkuh / Dokter Genius / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: Deri saepul

Akmal seorang dokter gigi yang introvert seketika hidupnya berubah saat mengetahui kalau dirinya dimanfaatkan
Dia berusaha sekuat tenaga untuk mengembalikan kehormatan yang sudah diinjak-injak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Deri saepul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Khawatir

Sesampainya di rumah, Akmal belum bisa tenang karena dia belum mengetahui bagaimana kabar Shakila, dia terus menghubungi nomor wanita itu sambil bercerita kepada Robi, bahkan bibinya yang menelepon Akmal secepat mungkin mengakhiri pembicaraan supaya nanti ketika handphone Shakila aktif dan menghubunginya tidak ada gangguan.

~

Akmal hari itu terus dipenuhi kegelisahan, rasa bersalah atas keteledoran yang ia lakukan. Ia terus menghubungi nomor Shakila berharap nomor itu sudah aktif Bahkan dia tidak segan-senggan mengirimkan pesan permintaan maaf atas kekurangan ajarannya, namun sampai Tiba waktunya istirahat bekerja di kliniknya, Shakila belum memberikan kabar membuat Akmal semakin merasa bersalah. Karena sekilas tiba-tiba lost contact dengannya tanpa memberikan penjelasan terlebih dahulu.

"Ke mana kamu Shakila? Tolong maafkan aku! memang aku laki-laki bodoh yang tidak bisa menahan diri untuk tidak mengecupmu, Maafkan aku Shakila, Maafkan Aku.....!" gumam Akmal yang terlihat mondar-mandir di kantornya, sesekali dia menatap ke arah luar jendela membayangkan orang yang sedang berada dalam pikirannya datang menghampiri.

Tring, tring, tring.....!

Tiba-tiba telepon yang berada di atas meja kerja berbunyi dengan segera Akmal pun mengangkatnya, berharap bahwa telepon itu adalah telepon dari Shakila.

"Ada apa?"

"Apakah saya harus mengirim pasien selanjutnya untuk melakukan pemeriksaan?" tanya resepsionis yang sejak dari tadi menunggu.

"Kamu tidak lihat ini waktunya istirahat. nanti saja setelah beristirahat baru dilanjutkan kembali." jawab Akmal dengan nada tegas membuat resepsionis itu meringis karena pasiennya memaksa untuk mendapat penanganan secepatnya, gigi yang mengenut tidak bisa diajak kompromi.

"Apakah aku harus mendatangi rumahnya, Tapi aku takut kalau si brengsek itu masih berada di sana. bagaimana kalau di rumah Shakila ada suaminya, tapi bodo amat yang terpenting aku memastikan bahwa dia baik-baik saja, sejak kemarin Handphonenya tidak pernah aktif, yah Benar daripada aku dihantui rasa penasaran Mendingan aku menemuinya di rumah." putus Akmal setelah berpikir agak lama dia akan menemui Shakila apapun resikonya.

Tanpa membuang waktu, dia pun keluar dari klinik lalu mengemudikan mobilnya berjalan menuju ke rumah Shakila, hatinya terus berdegup dengan kencang rasa bersalah menyelimuti jiwa yang kesepian. Akmal tidak akan rela dan mungkin tidak akan memaafkan dirinya kalau Shakila tidak memaafkan kesalahannya, dan mungkin kehidupannya akan kembali seperti semula di mana kehidupan itu penuh penderitaan dan kesepian.

Tak lama di perjalanan akhirnya Akmal pun tiba di Komplek Perumahan Shakira, dia memperhatikan ke arah garasi yang tidak nampak mobil Ramlan. merasa situasi aman Wira pun keluar lalu mendekati pintu gerbang yang tidak dikunci, tanpa senggan dia pun menekan bel berulang kali seperti orang yang sangat frustasi dengan kehidupan yang dialaminya.

Akmal yang terus dipenuhi kegelisahan, dia tidak bisa dia menunggu pintu terbuka, dia terus menekan bel tanpa memperdulikan sesuatu yang buruk yang akan menimpanya, dia tidak memikirkan Bagaimana kalau di rumah itu ada Ramlan, pasti dirinya akan menjadi bulan-bulanan kemarahan orang yang penuh emosi.

Ceklek!

Beberapa saat menunggu terdengar kunci rumah yang diputar, kemudian diikuti dengan pintu yang terbuka, terlihatlah Shakila dengan wajah yang penuh lebam kedua matanya terlihat memerah, pipinya yang semula mulus terlihat lebam, bahkan bibirnya jontor seperti terbentur sesuatu.

Dengan tanpa berbicara Shakila pun menarik Akmal masuk ke dalam rumah lalu menutup pintunya, takut ada orang yang memergoki. kemudian wanita itu memeluk Akmal dengan begitu erat, tangisan yang pecah mengungkapkan semua yang terjadi menimpanya.

Shakila terisak tanpa mengeluarkan pembicaraan membuat Akmal semakin merasa bersalah karena dia yakin apa yang terjadi dengan Shakila adalah perbuatannya. dengan perlahan tangan dokter itu mengusap lembut punggung Shakila seolah sedang mentransfer kekuatan agar Wanita itu kuat menghadapi ujian.

"Sudah Jangan menangis, Jangan menangis....! aku sudah bilang, Kenapa kamu tidak meninggalkan pria bodoh itu, pria yang tidak tahu rasa bersyukur dengan memiliki wanita yang sangat cantik sepertimu."

Shakila tidak menjawab Dia melepaskan pelukannya kemudian menatap wajah Akmal Sanjaya dengan Sendu mengungkapkan kepiluan yang memenuhi dada, seolah ingin puas menatap pria yang sangat baik yang hadir di tengah kesedihannya, kemudian dia pun memeluk kembali dengan pelukan yang lebih erat.

"Sudah jangan menangis, secepatnya Kamu urus perceraian agar kamu bisa hidup bahagia."

Shakila melepaskan pelukannya kembali kemudian menggelengkan kepalanya, seolah menolak permintaan Akmal, membuat pria itu merasa heran kenapa ada wanita yang masih bertahan meski dirinya tidak menemukan kebahagiaan, bahkan tubuhnya disakiti dengan dipukuli.

"Kenapa kamu tidak mau meninggalkan pria brengsek itu, sudah jelas-jelas dia tidak menyayangimu."

"Kalau aku mengusulkan perceraian pasti dia akan membunuhku. jangankan meminta bercerai meminta untuk pulang ke rumah orang tuaku saja dia melakukan KDRT seperti sekarang."

"Ayo duduk biar kamu bisa bercerita dengan tenang." jawab Akmal sambil menggandeng tubuh Shakila kemudian duduk di kursi yang berada di ruang tamu.

Shakila melepaskan selendang yang melingkar di lehernya, terlihatlah luka lebam dan memar memenuhi area dada, mungkin akibat Serangan brutal dari suaminya. Akmal yang melihat semakin tidak paham dengan apa yang diinginkan oleh pria yang tidak tahu diri itu.

"Sekarang aku mohon kamu pergi, dan jangan temuiku lagi!" tiba-tiba Shakila berucap seperti itu membuat Akmal seperti mendengar petir di tengah hari.

"Tidak, aku tidak akan pergi kemana-mana. aku akan membantumu, menemanimu, menjagamu dari kejahatan si Ramlan."

"Kamu tidak bisa melakukan itu, kamu belum mengetahui kejamnya Ramla. Bagaimanapun aku tidak mau dia menyakiti orang lain, Sekarang pergilah dan jangan temui aku lagi, aku takut kejadian yang menimpaku terjadi menimpamu." usir Shakila sambil meremas selendang yang ia taruh di pahanya, mengisyaratkan perkataannya tidak tulus dari dalam hati.

"Kalau kamu menyuruhku pergi, maka kita harus pergi bersama, kita harus memulai kehidupan yang baru dengan penuh kebahagiaan." ajak Akmal membuat Shakila menatap lekat ke arahnya.

"Maksudnya?" Mata Shakila yang sembam menatap lekat ke arah Akmal.

"Menikahlah denganku dan hidup berbahagia tanpa ada penyiksaan dan kesakitan." jelas Akmal sambil mengalihkan tempat duduk ke samping Shakila, Dia memegang tangan Gadis itu seolah mengutarakan bahwa apa yang disampaikan tulus dari dalam hatinya.

"Maaf Akmal, aku sudah menikah. mungkin kalau aku masih lajang itu akan berbeda cerita." ujar Shakila sambil menarik tangan yang sedang digenggam.

"Aku bingung, bagaimana keluar dari masalah yang menimpaku. Aku bingung karena aku tidak diberikan pilihan, bercerai dengan Ramlan itu sama saja bunuh diri dan mengancam kebahagiaan keluargaku, karena Ramlan sering mengancam ketika aku meninggalkannya maka bukan hanya diriku yang disakiti melainkan keluargaku juga." lanjut Shakila dengan suara parau bercampur dengan suara tangis yang tertahan, namun semakin kuat dia menahan semakin terasa kepedihan yang memenuhi dada, hingga akhirnya tangisnya pun pecah kembali.

Shakila menangis meratapi nasib yang itu buruk menimpanya, membuat Akmal dengan segera memeluk wanita itu kemudian disandarkan ke dada, Akmal mengusap lembut punggung Shakila dengan penuh kasih sayang, merasa kasihan dan tidak tega wanita yang selalu ia dambakan menangis dengan wajah lebam seperti itu.

Di tengah-tengah tangisan Shakila pun terus mengusir Akmal agar segera pergi dari rumahnya, karena bertemu di rumah dengan keadaan suaminya yang sedang bekerja, sewaktu-waktu bisa pulang ke rumah secara tiba-tiba, itu akan mengancam keselamatan mereka berdua. sehingga setelah dipaksa beberapa kali dengan berat hati Akmal pun pergi meninggalkan rumah Shakila.

1
xoxo_lloovvee
mc-nya freak, kek mana ga ada yg ngedekatin

1 like for you
jangan lupa mampir ya ke novelku ya 🤗
Raksha
saya juga pernah digituin thor
Raksha
Alusss, lanjutin Ampe sratusss
Raksha
Detail banget🙏, kamu dokter gigi kah thorr?
Raksha
Anjayyyy akhirnyoo
Raksha
tapi Thor, bukannya Akmal ganteng dan gagah?
Raksha
Thorrr saling mendukung yukk
Raksha
gwe suka penggambaran suasana lu
Raksha
Author, bisa gak mcnya jangan... 'gitu' ngerti ga?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!