NovelToon NovelToon
Perfect Marriage

Perfect Marriage

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Cintapertama / Dosen / Nikahmuda / Cintamanis / Pernikahan Kilat
Popularitas:26.2k
Nilai: 5
Nama Author: Vmina_

revisi dari my beloved lecture yaa

Syafa, sejak bayi, hidup dan dibesarkan oleh Ayahnya yang bernama Arya. Meskipun tanpa adanya kehadiran seorang Ibu, Syafa bisa tumbuh sehat dan penuh cinta seperti gadis pada umumnya.

Sampai suatu ketika, Arya risau anak semata wayangnya akan kesepian, mengingat usianya yang semakin tua. Dengan yakin ia menjodohkan putrinya dengan seorang lelaki mapan. Syafa yang saat itu diberitahu akan perjodohannya, ia menerima, tanpa ada drama.

Ia justru sangat senang saat mengetahui dengan siapa ia akan menikah.

Bagaimana kisah asmara Syafa dan suaminya nanti?

salam dari author amatir 🤍

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vmina_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pria yang tepat

Wejangan dari Bik Arsih membuka pikiran Syafa, ia pergi ke kampus dengan transportasi umum. Ia sempat mampir ke sebuah minimarket untuk membeli sesuatu.

"Udah makan?" tanya Kio, memutar bangkunya menghadap Syafa.

"Bu, halo?" panggil Kio karena Syafa tidak menghiraukannya. Ia asik membaca bukunya.

"Jangan sampe aku teriak ya."

"Apa?" balas Syafa.

Kio menyengir, ia mengambil sesuatu dari dalam tasnya, lalu meletakkannya di meja Syafa.

"Kio?"

Pria itu tersenyum, "Biar nggak di tekuk terus itu muka."

Kio memberinya sebuah coklat, coklat yang sangat ia sukai. Spontan Syafa tersenyum lebar, sudah lama ia tidak membelinya karena sibuk.

"Beneran buat aku?"

Kio mengangguk.

Sebuah ide terlintas dibenaknya, Syafa kembali tersenyum kali ini lebih lebar. Benda yang ia beli tadi akan sangat cocok dengan coklat ini, pikirnya.

"Makasih banyak Kio!"

"Ya, gimana kabar soal om Arya?"

Senyum diwajahnya memudar, ia melihat kotak coklat yang ada di tangannya. Syafa bisa melihat pantulan dirinya dari plastik pembungkusnya. Ah ... Syafa selalu hanyut dalam pikirannya setiap ditanya soal Ayahnya.

"Syafa ...."

"Belum ada perkembangan ..." ucapnya dengan lirih.

"Semua pasti berlalu, om Arya kuatt." Kio mengusap kepalanya.

Mungkin sudah ratusan kali Syafa mendengar kata-kata penguat untuk dirinya, tapi Syafa tetap tidak bisa mengontrol dirinya, ia terus tenggelam dalam kesedihannya.

"Kamu jangan lemah, kamu selalu lesu gini, kalo om Arya bangun ... Liat keadaan kamu, pasti beliau langsung pingsan lagi," candanya.

"Aku ... Ayah satu-satunya keluarga yang aku punya Kio, kamu tau aku—"

"Kamu punya suami, Syafa."

Syafa bungkam, Kio menatapnya lekat.

"Aku bukan punya maksud jelek, tapi jangan cuma merhatiin ayah kamu, sekarang itu suami kamu juga. Kamu masih pengantin baru loh, hati-hati ...."

Syafa cemberut, apa maksudnya hati-hati itu! Hasby tidak mungkin macam-macam, dia pria yang tau agama. Syafa mengayunkan buku yang ia baca tadi ke lengan Kio.

"Akh," pekiknya.

"Rasain."

"Sakit banget, nggak suka, ah," sebalnya.

"Aku bakal belajar ngurus suami aku, memang kesannya terlambat tapi kali ini aku bakal usahain yang terbaik!" ucapnya serius.

"Ngomong-ngomong, kamu kan selalu dirumah sakit, kamu udah pernah ngapain aja sama suamimu yang baru seminggu atau dua Minggu itu?" cibirnya.

"Ehm ... Kepo!"

Mau ngapain? ketemu aja jarang ... Siapa juga yang bakal punya percintaan romantis dirumah sakit?

Tapi aku sedikit berharap sih.

Yaa, sebenarnya Kio telah membuat kerja sama dengan Bik Arsih. Dua hari yang lalu saat Kio mampir menjenguk ayahnya Syafa, Bik Arsih memangilnya, dan inilah hasil dari kerja sama itu.

Kio mau membantu, karena ia tau situasi apa yang terjadi. Saat akad usai dilakukan, Syafa maupun Hasby bertemu di kampus karena ujian akhir semester, sebagai sesama laki-laki meskipun Kio sedikit mencong, tapi ia mengerti. Iya lebih paham perhatian yang Hasby beri untuk sahabatnya itu.

"Sayangnya pak Hasby nggak suka aku sih, coba suka. Udah bye-bye deh," godanya.

"Kioooo" ucap Syafa yang geregetan melihat tingkah sahabatnya.

"Makanya senyum! Suami kamu tuh sering liatin kamu, tapi kamu nggak peka."

Syafa tertampar lagi, ia tidak menyadari perhatian kecil yang Hasby lakukan untuknya.

"Kamu itu memang perempuan yang Lola ... Loading lama bin enggak peka," bisiknya.

"Jangan dianggurin, meskipun kalian mendadak banget akadnya. Suamimu itu ganteng, bugar, gagah ... Mantep pokoknya siapa aja mau jadi miliknya—

"Termasuk kamu," potong Syafa dengan tatapan tajam.

"Aku belum mendekat juga udah di blacklist sama beliau."

"Udah, habisin liburan UAS ini dengan berdua-duaan Syaf, aku mau kabur dulu biar nggak di chat-chat sama kamu. Aku bakal bales kalo ada kabar baik aja," ancam Kio.

Kabur? Mau kabur kemana, gaya banget.

"Aku minta keponakan sebelas aja, buat jadi tim sepak bola," celetuknya.

Syafa melotot mendengar permintaannya.

"Permintaan apa kayak gitu! Bikin sendiri sana, kamu pikir aku kucing. Sekali melahirkan bisa banyak, stress."

"Yaa lahirin aja satu-satu," ucapnya dengan wajah tidak berdosa.

"Ada yang punya buku agak tebal?" Syafa bangkit dari duduknya.

Kio langsung berlari menyelamatkan diri. Teman satu kelas sudah sangat terbiasa dengan perilaku mereka yang sering berubah menjadi Tom & Jerry.

Usai ujian ini, Kio menepati janjinya. Pria itu langsung pergi dengan gesit entah kemana, Syafa sulit mengejarnya, "Astaghfirullah, bakat maling banget, nggak bisa di kejar," gumamnya.

Karena Kio tak bisa ditangkap, Syafa ingin pulang. Namun, saat hendak turun ke lantai satu ia melihat Hasby yang baru saja keluar dari ruang kelas dengan menenteng laptopnya. Ia berubah pikiran, akhirnya mengikuti pria itu dari belakang.

"Pak Hasby," panggilnya dengan suara berbisik.

Hasby menoleh kebelakang, ia tampak kaget dengan keberadaan Syafa. Bukan penasaran sejak kapan istrinya itu mengekorinya tapi ini pertama kali gadis itu menyapanya setelah menikah.

"Kamu belum pulang?" tanya Hasby.

Syafa tersenyum tipis, ia berlari kecil menyamakan langkahnya dengan Hasby.

"Belum, baruu aja keluar kelas. Bapak mau kemana?" tanyanya, Syafa begitu canggung dan jantung berdetak jauh lebih kencang daripada saat mereka belum menikah.

"Keruangan saya, mau ikut?"

Dengan malu-malu Syafa mengangguk. Tepat sekali! Ia juga ingin memberikan sesuatu untuk Hasby. Begitu sampai diruangan Hasby, pria itu mempersilahkan Syafa masuk lebih dulu, Syafa melirik tangan pria itu yang memutar kunci.

Hasby mengunci pintunya, itu yang langsung ia tangkap.

Pria itu meletakkan laptopnya, lalu menatap Syafa dari atas sampai bawah. Syafa menelan ludah melihat tatapan yang begitu dalam, ia gugup.

"Kamu kurusan," ucapnya sembari mendekat lalu menyentuh kepala Syafa yang berbalutkan hijab.

Ya, Syafa tidak memperhatikan pola makan dan pola tidurnya belakangan ini. Syafa tidak menyadari berat badannya akan turun, dan Hasby peka.

Perlahan usapan di kepalanya turun ke pipi, tangan Hasby hangat, Syafa mendapat kenyamanan disana.

"Kamu sudah makan?" tanyanya.

Syafa menunduk, ia belum berani melihat mata Hasby.

"Su—sudah."

Ruangan Hasby ini terasa begitu panas untuk Syafa, padahal pria di depannya itu adalah suaminya dan bebas menyentuh dan melakukan apapun, tapi Syafa gugup bukan main dan canggung.

Hasby menyadari tubuh Syafa gemetar, sudut bibirnya terangkat.

"Kamu takut?"

Spontan Syafa mengangkat kepala, ia mendapati Hasby tersenyum.

"Kamu belum terbiasa, jad—"

"Pak Hasby," potong Syafa.

"Saya ... minta maaf, saya tau bapak sekarang suami saya, saya lalai, saya nggak ngurusin bapak ... Saya bodoh banget, saya terlalu khawatir tentang ayah, sampai lupa sama pengorbanan dan bantuan bapak," lanjutnya dengan suara bergetar.

Hasby menarik Syafa kedalam pelukannya, dikecupnya dahi Syafa dengan penuh kasih. Syafa bisa merasakan kehangatan dan kenyamanan dari pelukannya, Syafa benar-benar merasa aman. Tubuhnya tenggelam dalam pelukan Hasby.

Syafa memejamkan matanya, tubuhnya jauh lebih baik seolah-olah mendapatkan energi lagi, pikirannya jauh lebih tenang, kepalanya tidak lagi berisik.

"Bukan salah kamu ataupun kebodohan kamu, bagi saya apa yang kamu lakukan itu karena kamu sayang Ayah lebih dari siapapun, sama seperti saya menyayangi ummi, saya paham. Jangan menyalahkan diri kamu, kamu sudah jadi istri yang baik untuk saya," ucap Hasby.

Air mata Syafa menetes, harus bagaimana ia sekarang? Hasby begitu lembut hatinya.

"Pak ..."

"Iyaa istriku," balasnya.

"Apa saya beneran pantas untuk jadi istri bapak?" tanyanya.

Hasby tersenyum manis, sangat manis hingga Syafa ingin menutup semua pabrik gula yang berani menyaingi manisnya sang suami.

"Insyaallah kamu pantas, dan tidak ada lagi yang pantas jadi istri saya selain kamu."

Syafa tersipu mendengar penuturan itu.

"Makasih banyak buat kesabaran bapak. Saya pasti bakal kasih yang terbaik buat bapak."

Hasby tertawa kecil, ia memajukan wajahnya lalu mendaratkan sebuah kecupan di pipi Syafa.

"Seperti ini aja sudah jadi yang terbaik buat saya." Wajah Syafa semakin memerah seperti kepiting rebus.

"Ee— sa—satu lagi dong, Disini," pintanya sembari menunjuk pipi satunya lagi yang belum di kecup Hasby. Sontak membuat Hasby gemas.

1
Ika Rukmiati
alur cerita yg bagus,,
Ika Rukmiati
kak othor kok baru muncul,, aku cek balok balik lho,,, Syemangat cerdas bagus

selamat buat syafa,, smg tdk ada aral melintang selama kehamilan ya
poetri @poetrysekarr: wah makasih udah nungguin ya kak💗
total 1 replies
LISA
Oo Umi Bibah mau memeriksakan kandungannya Syafa nih
LISA
Bahagia selalu y utk Hasby & Syafa
LISA
Ceritanya makin menarik nih
Ika Rukmiati
cerita sejauh ini aku baca bagus semangat buat lanjutttt
LISA
Amin..bahagia selalu y Hasby & Syafa
LISA
Wah slmt ultah Syafa..selamat utk rmh barunya jg y 😊 langgeng selalu y utk Hasby & Syafa
LISA
Wah ada kejutan apa nih utk Syafa 😊
LISA
Syafa ultah y
LISA
Suasana keluarganya Hasby harmonis bgt..rukun selalu y Syafa & Hasby
LISA
Berdoa utk operasi Ayah Arya..lancar dan Ayah Arya bahagia bersama anak dan menantu..
LISA
Bahagia terus y buat Hasbi & Syafa..utk Pak Arya jg..segera pulih..
poetri @poetrysekarr
maaf baru up karena semalam mati lampu 😣
LISA
Aq mauu Kak double up nya 😊
LISA
Bener Kak..Hasby ini bener² calon suami yg di idamkan semua wanita 😊🤭
LISA
Mohon maaf lahir & batin y Kak author
LISA
Luar biasa
LISA
Bik Arsih udh spt ibu utk Syafa..bener Syafa kmu mesti pulg utk membantu suamimu..
LISA
sedih bgt..Syafa yg kuat yaa .
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!