NovelToon NovelToon
Garang

Garang

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / Dendam Kesumat
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Galla Neo

Evan dan via adalah sepasang suami istri yang belum lama menikah.
karena keadaan ekonomi yang kurang mampu mereka mencoba bertahan hidup d jakarta.
dengan bermodalkan uang yang sedikit mereka membuka usaha dagang yang bertempat d sebuah terminal.
usaha tersebut perlahan mulai membuahkan hasil yang cukup lebih, namun ketentraman mereka sering terganggu oleh pemalakan preman sekitar.
Evan membawa adiknya yang bernama Galla untuk ikut berjualan, karena pada saat itu Galla baru lulus sekolah dan belum punya pekerjaan d kampung
sampai suatu malam terjadilah keributan hingga menewaskan adiknya hingga menimbulkan rasa dendam bagi Evan untuk membalasnya.
akankah Evan mampu membalaskan dendam itu..... dan apa yang terjadi selanjutnya..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Galla Neo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 21 istana yang penuh penjagaan

Danial, adalah salah seorang mafia nomor 9 di asia, dia adalah pemasok narkoba terbesar seperti berbagai macam heroin dan obat obatan terlarang di Malaysia, China dan Indonesia, tapi anehnya dia lebih di kenal di luar negri saja dari pada di negerinya sendiri, di Indonesia, apa di lagi kampung halamannya kebanyakan orang hanya tau bahwa Danial hanya masyarakat biasa namun berkecukupan, terlihat dari rumahnya yang bak istana juga mobil mobil mewah nya, anak buahnya pun di mana mana, juga mata-matanya, dia juga menjadi incaran para agen polisi, namun karena gaya hidup yang selalu berpindah-pindah sering kali ia lolos dari tangkapan para polisi terutama di luar negri. Di negri sendiri ia lebih di kenal orang yang dermawan, suka menolong sesama, tetapi yang membuat orang-orang segan adalah Danial selalu membawa bodyguard kemana pun ia pergi. Dan salah satu tangan kanannya adalah Marcel, Marcel adalah keturunan orang Prancis yang sejak kecil di asuh oleh salah satu panti asuhan di kotanya, dari mulai beranjak remaja ia selalu bolak balik ke penjara akibat kebrutalannya sampai suatu saat setelah dewasa dia menjadi pembunuh bayaran, dalam target ke sembilan belasnya ada satu target di negri China, dan terpaksa Marcel harus berangkat ke China namun saat itu dia mengalami kegagalan saat itulah ia di tolong Danial dan sampai sekarang Marcel menjadi anak buahnya Danial.

sore itu Evan telah sampai di tempat yang ia tuju, ia melangkah tak tentu arah berharap ada orang lain di sekitar agar ia bisa bertanya. Evan terus melangkah dan melangkah, hatinya berontak dan mendorong keinginan untuk segera menemukan kohar.

Namun cuaca sore itu tak mendukung, terlihat awan yang semenjak tadi mendung kini mulai meneteskan air hujan, Evan segera berlari mencari tempat untuk berteduh sedangkan hujan itu dalam hitungan menit saja sudah menjadi deras. Evan terus berlari sampai akhirnya menemukan sebuah rumah yang cukup sederhana terletak tak jauh dari jalan raya, lalu ia pun berteduh di terasnya. Tuan rumah yang sedang berada di dalam rumah itu melihat Evan yang tengah berdiri di luar menghadap ke halaman, dan karena rasa iba, tuan rumah pun membuka pintunya lalu menyuruh Evan untuk masuk dan singgah, semula Evan malu malu untuk masuk, namun karena tubuhnya yang merasa semakin kedinginan ia pun bergegas masuk ke dalam rumah itu.

Ada dua orang pasangan suami istri yang sudah tua di rumah itu, sedangkan anak anaknya yang telah berumah tangga berada di luar kota, jadi mereka hanya tinggal berdua saja.

Evan yang lalu duduk sebuah kursi, kursi itu terbuat dari kayu jati namun keadaan nya sudah hampir lapuk di makan usia, tuan rumah yang seorang kakek-kakek langsung memberikan sebuah handuk kecil kepada Evan untuk mengeringkan rambutnya, setelah memberikan handuk kakek itu duduk di depan Evan yang terhalang oleh meja, lalu kakek itu bertanya kepada Evan, "Ujang teh Bade ka mana?.." karena Evan yang kurang faham bahasa Sunda terpaksa Evan menjelaskan "maaf kek,. Saya nggak bisa bahasa Sunda.." sambil tersenyum, dan senyuman itu di balas tawa kecil oleh kakek itu, "begitu ya.. Kamu teh mau ke mana?" sekali lagi si kakek mengulang ucapannya dalam bahasa Indonesia namun masih berlogat Sunda, "saya mencari teman, namanya kohar katanya dia punya majikan di sini.. Namanya Danial.... Kakek kenal enggak?...", "oohhh.. Begitu... Ya kenal atuh.. Siapa yang tidak kenal dengan juragan Danial.. Orangnya baik sekali, malah Kakek sering di bantu sama dia, juga warga lainnya,..." ujar kakek itu, "kalau boleh tau di mana rumahnya kek??.." tanya Evan lagi, "Deket atuh... dari sini teh tinggal lurus saja, kira kira seratus meter, ada rumah besar yang di kelilingi pagar yang tinggi.. Pokoknya ga ada lagi rumah yang besar di situ selain punya juragan Danial..." jawab sang kakek, Evan pun mengangguk, namun dalam hati nya berkata aneh, sangat aneh, apa mungkin kohar bekerja dengan orang yang sebaik juragan Danial seperti yang dikatakan kakek itu, ia pun Sangat penasaran penuh tanya. Namun perasaan itu tetap ia sembunyikan dan saat obrolan itu berlanjut datanglah seorang nenek-nenek dengan membawa air teh hangat untuk di suguhkan ke pada evan. Dengan malu-malu Evan pun menerima dan meminumnya, "tunggu saja di sini sampai hujannya reda yah...." ucap nenek itu yang merasa kasihan ke pada Evan, Evan mengangguk lagi sambil tersenyum. "iya makasih nek.." jawab Evan yang lalu meminum teh hangat tersebut. Baru kali itu Evan merasa beristirahat dengan tenang sembari mengumpulkan tenaga, rasa nyeri di perutnya pun sudah tak terasa sakit lagi.

Hujan terus saja mengguyur deras hingga jam delapan malam dan Evan pun masih larut dalam perbincangan dengan tuan rumah tersebut. setelah setengah jam kemudian, barulah hujan mulai reda walau masih menyisakan rintikan nya namun cukup untuk Evan bisa berpamitan.

Setelah melihat ke arah luar di suasana itu, evan merasa sudah saatnya pergi, lantas ia pamit dengan begitu berterimakasih nya kepada kakek dan nenek itu. Ia pun mulai melangkah dengan semangat yang menggebu.

Evan telah berada di depan rumah yang sangat megah, rumah itu di kelilingi oleh lapu yang sangat terang menyala di setiap titik pagar tingginya, namun rumah yang bak istana itu tampak sepi. Evan mulai mendekati gerbang dan menekan tombol bel yang ada di sisi gerbang tersebut, ia mulai menekannya dan terdengar suara bel berbunyi, tapi belum ada reaksi dari tuan rumahnya, lalu ia tekan lagi, dan masih belum ada reaksi, lalu ia tekan lagi, barulah ada seseorang yang membuka pintu kecil yang berada di tengah gerbang itu, lalu orang itu bertanya kepada Evan, "siapa??.!!" tanya pria itu dengan tak ramah, "maaf bang saya temannya bang kohar..." jawab Evan dengan sopan, "tunggu sebentar.." ujar orang itu yang lalu menutup kembali pintu kecil tersebut.

Cukup membutuhkan waktu yang cukup lama menunggu di luar, setengah jam kemudian pintu gerbang itu terbuka, lalu Evan pun masuk ke dalam halaman rumah itu, Evan pun terkejut setelah melihat suasana di halaman, dan ternyata tampak banyak sekali penjaganya dan mereka sedang berdiri menatap Evan di tempatnya masing-masing, sedangkan tiga orang yang memakai pakaian security langsung mengelilingi Evan, "katakan.. Siapa namamu??!!.." tanya salah seorang security itu dengan lantang. Evan sempat berfikir harus menjawab apa, namun ia teringat akan salah satu anak buahnya kohar yang ia hajar tadi siang di tanjungsari yang bernama Boby dan langsung Evan berpura pura mengaku bahwa ia adalah Boby, "saya Boby bang..." jawab Evan, mendengar itu semua nya tersenyum lebar, "heheheh... Iya.. Barusan aku telfon bang kohar katanya anak buahnya sedang di perjalanan kemari.. Dan itu ternyata adalah kau.." ucap salah seorang itu, "sebenarnya bang kohar dan bang Burhan gak ada di sini, mereka sudah pergi ke ujungjaya di tempat pertemuan, karena sekarang sudah malam kau masuk dulu besok kau bisa ikut berangkat sama bos Danial ke sana... Sekarang bos Danial memanggil mu masuk.. Masuk saja dulu..!" lanjutnya.

1
Galla Neo
semoga menambah inspirasi/Pray/
Namgildaero
Keren 👍, lanjut
Galla Neo: makasih
total 1 replies
Celeste Banegas
Siap ngeselin tapi lucu.
Galla Neo: maksih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!