NovelToon NovelToon
Pengganti Mommy (Anak Tiriku, Sekretarisku)

Pengganti Mommy (Anak Tiriku, Sekretarisku)

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / Pengganti / Beda Usia / Office Romance
Popularitas:229.2k
Nilai: 4.8
Nama Author: Hany Honey

Sejak kepergian Mommy nya, Maya menggantikan Mommynya menjadi Sektretaris di perusahan Ayah Tirinya yang bernama Erga. Bukan hanya menggantikannya sebagai Sekretaris saja, namun Erga malah jatuh hati pada Anak Tirinya itu, dan berniat untuk menikahi anak tirinya.

Akankah Maya menerima cinta ayah tirinya, yang Maya pun sudah terpikat oleh ketampanan ayah tirinya itu.

Jangan lupa tinggalkan jejak ya, Kakak-kakak baik ... Dukungan Like, Koment, Ulasan bintang 5 nya, Author tunggu.... 🙏🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hany Honey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dua Puluh Satu - Kabur

Bruhgt!!!

Marisa terjatuh meringis kesakitan. Namun, itu hanya akting semata. Setelah Maya pergi lewat pintu belakang, dan memastikan Maya sudah jauh berlari Marisa langsung pura-pura jatuh dan berteriak seakan dirinya diserang oleh Maya.

Marisa tidak ingin Maya menjadi tumbal keluarga suaminya, cukup ia yang menderita seperti sekarang ini.

“Nyonya!” pekik penjaga lalu masuk ke dalam, dan melihat Marisa terkapar di lantai.

“Dia kabur lewat sana!” pekik Marisa.

Ehsan yang tahu ada keributan di sekitar ruangan yang digunakan untuk menyekap putrinya, ia langsung berlari ke sana, dan disusul oleh kedua orang tuanya.

“Ada apa ini!” pekik Ehsan.

“Maya kabur, Mas!” jawab Marisa panik.

“Apa kamu bilang?! Kenapa dia bisa kabur, Marisa!” pekik Sandra. “Menantu tidak becus! Menjaga anak macam dia saja bisa kabur! Kamu bisanya apa Marisa?!” ucap Sandra dengan sarkastik.

“Ma—maaf, Ma,” ucap Marisa lirih.

“Wanita bodoh! Tidak tahu diuntung! Mandul pula!” pekik Adinata.

“Cukup, Pa, Ma! Aku akan cari Meilan, aku pastikan dia akan ketemu!” tegas Ehsan untuk melerai keributan, apalagi kedua orang tuanya sampai bicara seperti itu pada Marisa.

Buru-buru Adinata mengecek semua pintu yanh ada di sekitar ruangan untuk menyekap Maya. Adinata yakin kalau semua pintu sudah ia kunci, jika sampai terbuka pasti ada dalang dari semua itu.

"Kau! Kau yang mebukanya, Marisa!" pekik Adinata.

“Kau! Cari dia sampai dapat!” perintah Sandra pada Ehsan.

Ehsan membantu Marisa untuk bangun, “cari dia, Mas. Maafkan aku,” lirih Marisa dengan menyeka air matanya.

“Aku akan cari dia, kamu sudah ceroboh Marisa!” jawab Ehsan.

Akhirnya Ehsan buru-buru meninggalkan ruangan itu. Baru sampai di ambang pintu dia mendengar suara tembakan dari dalam ruangan.

Dor!

Seketika Ehsan menghentikan langkah kakinya, jantungnya langsung tersentak, karena bunyi tembakan itu pasti berasal dari senjata yang dari tadi dipegang Papanya.

“Marisa!” teriak Ehsan yang melihat tubuh Marisa terkapar dengan bersimbah da.rah. Ehsan langsung memeluknya.

“Sa, bangun! Kita harus segera ke rumah sakit!” ucap Ehsan dengan panik.

“Mas, maafkan aku. Aku yang melepaskan putrimu, a—aku tidak mau dia bernasib sepertiku. Aku yakin, kamu adalah ayah yang baik, kamu sangat mencintai putrimu dan mendiang ibunya. Dia dengan keponakanku, cari dia. Aku sangat mencintaimu, aku juga sangat menyayangi dan mencintai putrimu. Ma—maafkan aku,” ucap Marisa dengan lemah, dan seketika tangannya terjatuh lemah. Namun, Marisa masih bisa bernapas, meski detak jantungnya semakin lemah.

“Papa!” teriak Ehsan dengan wajah merah padam.

Selama ini Ehsan tetap mempertahankan Marisa dan tidak mau menceraikannya karena memang hanya Marisa yang bisa sabar menghadapi dirinya, di samping itu Marisa sangat Ehsan butuhkan untuk menyalurkan hasratnya, meskipun awalnya terpaksa menikahi Marisa, dan tak ada cinta. Namun, dengan kesabaran Marisa, perhatian kecil Marisa, hati Ehsan makin menghangat dan cinta itu mulai bersemi sedikit demi sedikit meski kadang Ehsan bersikap dingin pada Marisa.

“Aku juga mencintaimu, Sayang. Bangun, Marisa! Kamu harus kuat!” erang Ehsan.

“Sudahlah, Ehsan! Jangan cemen jadi laki-laki karena perempuan! Dia seperti kedua orang tuanya, sudah tidak ada gunanya, untuk apa masih hidup? Orang tua mereka saja Papa habisi!” ucap Adinata dengan bengis.

“Untuk apa juga kamu mempertahankan perempuan mandul, Ehsan!” pekik Sandra.

“Kalian benar-benar manusia keji! Tidak punya hati sama sekali! Kalau kalian bukan orang tua saya, sudah aku bunuh juga kalian!” teriak Ehsan.

Ternyata kematian kedua orang tua Marisa yang penuh teka-teki itu akhirnya terungkap siapa pembunuhnya. Dengan penuh kesadaran Adinata mengakui bahwa dirinyalah yang membunuh kedua orang tua Marisa. Orang yang sangat Ehsan hormati selama ini adalah pembunuh yang amat keji, dan lagi-lagi Ehsan harus kehilangan wanitanya karena mereka, karena kedua orang tua Ehsan yang gila dengan kekuasaan dan kekayaan.

“Maafkan aku, Sayang. Maafkan aku yang selalu kasar denganmu. Ayo bangun, Sa!” ucap Ehsan dengan suara bergetar.

“Aku tahu kamu adalah laki-laki baik, Mas. Kamu belum terlambat untuk menyelamatkan Putrimu, Mas. Jangan biarakan putrimu menderita karena mereka, Mas,” ucap Marisa lemah. Marisa juga memberitahukan Ehsan di mana keponakannya membawa Maya.

“Itu nanti, kita harus ke rumah sakit, kau harus kuat, Marisa Sayang!”

Namun, sayangnya setelah Marisa membisikkan alamat di mana keponakannya membawa Maya. Marisa seketika mengembuskan napas terakhirnya di pelukan Ehsan dengan keadaan bersimbah da.rah. Denyut nadinya sudah hilang, begitu juga detak jantungnya.

“Enggak! Kau harus bertahan, Marisa! Kau harus hidup! Aku belum bisa membuatmu bahagia, Sayang. Bangun Marisa! Bangun!” teriak Ehsan dengan memukul-mukulkan tangannya di lantai. Ehsan sangat menyesal, kenapa dia harus selalu patuh pada kegilaan kedua orang tuanya selama ini.

Selama ini Ehsan sangat patuh pada kedua orang tuanya, tapi setelah Marisa dan kedua orang tua Marisa tewas di tangan papanya, Ehsan tidak bisa lagi menjadi boneka kedua orang tuanya. Diletakannya tubuh Marisa, dan meminta penjaga mengurus jenazah Marisa. Lalu Ehsan pergi meninggalkan kedua orang tuanya untuk mencari di mana keponakan kesayangan Marisa itu membawa Maya.

“Maafkan ayah, Nak. Ayah janji akan perbaiki semuanya, ayah akan selalu melindungimu. Ayah janji itu.”

Erlangga yang menguasai kekuasaan penuh di dunia gelap itu, sangat mudah sekali melacak ke mana perginya keponakan Marisa membawa Maya. Sementara itu Ehsan sudah berada di dalam mobil dan ia pun dikawal oleh beberapa bodyguard yang berpihak pada Ehsan. Dia menuju ke kediaman keponakan Marisa. Dipacunya mobil Ehsan dengan kecepatan tinggi.

Saat ini Maya sedang menuju ke kediaman keponakan Marisa. Mereka agak terlambat, karena mereka tadi berdebat lebih dulu. Berdebat karena keponakan Marisa yang tak lain adalah panggih mantan kekasih Maya, anak dari kakaknya Marisa. Maya yang sudah benci dengan Panggih awalnya tidak mau ikut dengan Panggih. Namun, karena orang suruhan Adinata mengejar, mau tidak mau Maya harus ikut dengan Panggih.

“Aku mau pulang! Ini mau ke mana, Panggih!” pekik Maya.

“Kau bisa diam?! Aku disuruh Tante melindungimu, jadi aku minta menurutlah padaku, aku tidak akan menyesatkanmu! Apalagi sampai menyakitimu, May!” jawab Panggih.

“Orang sudah menyakitiku dengan meninggalkanku begitu saja, bilang tidak menyakiti? Dasar laki-laki!” umpat Maya.

“Bisa diam, May! Ini urusannya beda. Ini urusan nyawa kamu, May! Bahkan kemungkinan Tante di sana sedang bertaruh nyawa untuk kamu juga!”

Maya akhirnya diam, ia menuruti apa kata Panggih yang memang ada benarnya juga. Meskipun sebetulnya Maya benci sekali harus bertemu lagi dengan Panggih.

Maya dan Panggih sudah sampai di rumah besar dan mewah. Entah rumah siapa yang Panggih datangi. Mereka masuk ke dalam dengan cepat setelah memastikan semua aman.

“Kita harus pergi lagi, kita tidak aman di sini, May!” pekik Panggih saat melihat sudah ada orang suruhan Erlangga dan Adinata datang menyerang kediaman mereka.

“Baru sampai kita harus pergi, gimana mau pergi di luar sudah banyak orang, Panggih!” pekik Maya panik.

“Kamu tenang, May!” ucap Panggih yang berusaha menenangkan Maya.

Maya dan Panggih mencoba tenang di dalam rumah. Namun, tak berselang lama rumah tersebut mendapat serangan dari orang suruhan Erlangga dan Adinata yang membabi buta.

Dor!

Dor!

Dor!

“May, awas!”

“Akkhhh!” pekik Panggih saat peluru mengenai lengannya. Beberapa peluru menembus pintu mereka dan salah satunya mengenai Panggih yang tadi melindungi Maya.

“Panggih, darah!” pekik Maya takut.

“Kamu jangan takut, ini tidak apa-apa, yang penting kamu selamat. Ayo lari ke sana, kita ke belakang!” ajak Panggih.

Namun saat akan berlari ke belakang, terdengar sebuah serangan lagi, Pangih berjalan mendekati jendela. Semua orang suruhan Erlangga dan Adinata terkapar di depan pintu, karena Ehsan menyerangnya.

“Panggih, Meilan! Buka pintunya!” teriak Ehsan.

Panggih dengan cepat membukakan pintu, ia membiarkan Ehsan masuk ke dalam. Panggih kembali menutup pintunya.

“Panggih, mana Meilan!”

Ehsan langsung menatap Maya yang ada di belakang Panggih, ia berlari langsung memeluk Maya.

“Maafkan Ayah,” ucap Ehsan dengan suara bergetar.

“Kenapa Ayah nangis? Mana Tante Marisa?” tanya Maya.

“Iya, di mana Tante Marisa, Om!” tanya Panggih juga.

“Ceritanya panjang, yang terpenting kita harus meninggalkan tempat ini. Ayah sudah hubungi teman Ayah, kita ke sana, teman ayah akan membantu kita. Tanganmu juga harus segera diobati, Panggih!” ucap Ehsan, mereka langsung keluar dari rumah, setelah memerhatikan keadaan yang cukup aman.

1
nadira ST
dasar gaya2 pak ehsan belon tau kau kalau bpaknya nungki yau bisa disunat kau, masak anaknya mau dikawinin sama bau tanah
Farika Willesden
keren ceritanya
Lina Katarina
tuh kan si Rega bucin akut ,alhamdulilah sih di terima oleh Maya
afaj
season dua dmn ya?
Hany Honey: masih di sini kak. nunggu otewe kak
total 1 replies
Suzanne Emilye Merrye Chaban
tq Thor bgss karyanya, smgt dan sukses truss yaa🙏😇👼🥳🥳🥳💝💝
afaj
program keluarga berencana berarti
afaj
wlwkwkkwkw anak Ehsan emang beda ya nung
Suzanne Emilye Merrye Chaban
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Grin//Grin//Grin//Grin/ ini kluarga somplak bgtt sihhhh Thorr👍👍👍👍
Hany Honey: iya somplak bgt
total 1 replies
afaj
wkwkwkwkwk anak mu nnt ke anak mereka. auto erga kena karma
afaj
kocaaaak
afaj
wkwkwkwkwk
Rahma Putri
cerita yg bagus dan menarik
Rossida Sity
ceritax CPT SPT maraton
Nora♡~
lanjut.. ke bab seterusnya..
afaj
wkwkwkwkwk apa dong, masa Daddy sugar
afaj: baby aj kyak anak muda Ehsan wkwkwkwkwk
total 1 replies
Triya Abdullah
up dungggggg
Fitria Laily
Lumayan
afaj
kwkwkwkwk klo nungki gmn ngidamnya z Ehsan yg ngidam nempel terus ke nungki yak kwkwkkwkw

next next tor
afaj
klo Ehsan gmn kira2 ngidamnya,

next double
afaj
perdana ngadepin ngidam
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!