NovelToon NovelToon
How To Say " I Love You"

How To Say " I Love You"

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / Cinta Beda Dunia / Mengubah Takdir / Romansa / Office Romance
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: malisanovena

Rena adalah gadis yatim piatu yang bekerja keras untuk membangun karirnya di kota dan selama berjuang untuk membangun karir dan hidup nyaman nyatanya banyak tantangan yang terjadi, dan akhirnya Rena bertemu dengan Sean malaikat maut dan malaikat pelindung Allan. selama ini Rena tidak mengetahui kalau dia berteman dengan dua malaikat yang hidup seperti manusia dan mereka sedang berusaha untuk kembali ke dunianya. apakah akan ada cinta yang bersemi dan siapakah yang akan dipilih Rena menjadi malaikat pelindungnya?


Silahkan dibaca, dilike, comment and support ya.
terima kasih

Tolong dibaca dan like juga novel lainku ya.🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon malisanovena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ep. 14

Keesokan harinya..

"Rena, kamu ikut saya ke Open grup, berkas kemarin jangan sampai ketinggalan." ucap Sean lalu segera sibuk dengan ponselnya

"Ren, kamu nanti kira-kira sampai sore gak?" tanya Anna

"Kenapa Ann?" tanya Rena

"Aku mau minta tolong kamu untuk anter aku ke butik dress di dekat pusat kota yang baru dibuka itu. Bisa kah?" tanya Anna berharap

"Hmm, aku gak tau nih, kelar sampai jam berapa. tapi kalo urusannya selesai lebih cepat, aku kabari kamu ya." ucap Rena

"Hmm, ok deh.. Aku tunggu ya, Rena." ucap Anna

Sean memberi kode ke Rena untuk bersiap berangkat. Rena sudah membawa dokumen dan dokumen lain yang diminta Sean.

"Rena, kamu nanti diantar Ben. Saya pergi duluan." ucap Sean lalu pergi meninggalkan Rena dengan membawa banyak dokumen di tangannya.

Tin..tin.. Manager Ben membunyikan klakson mobilnya, Rena menghampiri dan langsung menaiki mobilnya.

"Ren, kenapa pak Sean suruh saya antar kamu ya? Kan kalian urusannya sama." tanya manager Ben bingung

"Saya juga gak ngerti pak." jawab Rena

"Loh, kok gak ke kantor Open grup pak?" tanya Rena

"Iya, pak Sean baru kasih kabar meetingnya di resto dekat kantor Open grup. Nah.. nih kamu pakai aja tas dokumen saya. Kasian banget kamu sepertinya kesulitan dengan bawaanmu." ucap manager Ben

"Hahaha, pak Ben peka juga ya. Terima kasih ya." ucap Rena tersenyum lalu pamit

Dari kejauhan Rena melihat Sean sedang sibuk menerima telpon dan tiba-tiba dari kejauhan terlihat pria mabuk semalam berlari memegang benda tajam dan ingin menghampiri Sean yang sedang sibuk bertelepon, tanpa pikir panjang Rena berlari ke arah Sean dan tubuhnya menghalangi pria asing yang ingin melukai Sean. "Jleeeppp" suara pisau tertahan ditangan Sean. Rena melihat Sean dan melihat tangannya yang berdarah. entah dengan sihir apa, tiba-tiba pisau yang digunakan itu terlepas dan terpental hampir mengenai pria asing itu. Dan bersyukur security menahan pria asing itu yang terlihat ketakutan.

"Kamu gak apa-apa??" tanya Rena

Sean menggunakan kekuatannya untuk membawa Rena ke tempat yang lebih tenang. Rena tampak bingung kenapa tiba-tiba dia berpindah tempat.

"KAMU ITU MAU MATI??!!" bentak Sean dan menyadarkan kebingungan Rena

"Apa?? Kamu itu bisanya cuma bentak-bentak, marah dan menyebalkan. Justru aku datang ingin kasih tau kamu kalo pria mabuk yang kamu pukul datang mau melukai kamu. Tapi.. Gak bisa ya kamu bilang terima kasih???" tanya Rena kesal

"Kamu ini sedang menjelaskan atau marah??" tanya Sean terlihat bingung

"Sudah, jangan banyak tanya." jawab Rena ketus

Rena menarik tangan Sean dan mendudukinya di bangku taman. Rena melepas syal yang mengikat rambut panjangnya lalu membalut luka Sean.

"Kenapa kamu menolongku??" tanya Rena

"Sudah sepantasnya sesama manusia saling menolong." jawab Rena

"Tapi untuk apa?" tanya Sean kembali

"Untuk apa? Untuk menjelaskan ke kamu kalo di dunia ini gak semuanya orang jahat, masih banyak orang baik dan punya hati untuk menolong tanpa melihat orang ini pantas atau tidak ditolong, paham?!" ucap Rena

Sean memalingkan wajahnya dan menarik tangannya yang sudah selesai dibalut oleh Rena. Sean bangkit berdiri dan bersiap kembali ke resto.

"Tunggu.. Tunggu disini, mana kunci mobil kamu?" tanya Rena

"Untuk apa?" tanya Sean

"Untuk ku jual!! ya untuk ambil kemeja baru dan obat luka untukmu. Masa mau meeting dengan pakaian berantakan seperti ini?!" ucap Rena

Sean tidak menjawab dan langsung memberikan kunci mobilnya kepada Rena. Setelah keperluan untuk Sean diambil Rena segera menghampiri Sean.

"Aku lihat toilet disana, jadi.. Tunggu.. Tunggu.. Duduk dulu, aku akan bersihkan lukamu." ucap Rena

Sean kali tidak membantah dan hanya menuruti apa kata Rena, kali ini sepertinya yang tersihir adalah Sean.

"Disana ada toilet, kamu bisa berganti pakaian di toilet itu." jelas Rena

"Iya.." jawab Sean singkat lalu bergegas ke toilet yang dimaksud Rena

"Apa yang baru saja terjadi?? Aku bermimpi?? Aku yakin tadi berdiri di depan resto itu dan pria asing itu menusuk tangan Sean dan ada lukanya lalu.. lalu tiba-tiba aku berada di taman ini?? Apa aku mimpi?? Atau aku halusinasi atau??? Aku benar-benar bingung." ucap Rena

Sean menghampiri Rena dan mengajaknya untuk segera masuk ke resto. Rena melihat ke arah tangan Sean sudah tidak menggunakan syal yang digunakan untuk membalut lukanya Sean.

"Selamat siang pak Sean. Maaf kalo kami terlambat." ucap pimpinan Open grup.

"Tidak apa-apa pak, saya pikir saya yang telat." ucap Sean

"Ok, sebelum kita mulai membahas project kita, lebih baik kita pesan makanan, bagaimana pak Sean?" tanya pimpinan Open grup

"Boleh, silahkan pak Sam." ucap Sean

Rena memperhatikan tangan kanan Sean yang tidak menggunakan syal dan luka itu sudah sembuh. Rena bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi, yang Rena ingat kalo luka di tangan Sean cukup dalam, dan tidak mungkin sembuh dalam waktu beberapa menit.

"Kamu gak pesan?" tanya Sean mencoba mengalihkan pikiran Rena

"Nona Rena, coba menu steak ini saja, katanya ini menu baru disini." ucap pak Mark asisten pak Sam pimpinan Open grup

"Ohh, boleh.." jawab Rena

Pak Mark memanggil pelayan dan memesan pesanan yang sudah dipilih.

"Jadi, sambil menunggu apakah kita mulai membahas saja pak Sean?" tanya pak Sam

"Silahkan, gak masalah." jawab Sean

Sambil menunggu makanannya diantar, mereka mulai meeting project yang akan dikerjakan 2 bulan lagi. Rena mulai menyiapkan buku catatan serta alat record untuk menghindari ada yang terlupakan untuk dicatat. meeting selesai lebih cepat dan makanan sudah diantar, mereka menikmati makan siang bersama.

"Terima kasih pak Sean dan nona Rena sudah menyempatkan makan bersama dengan kami, untuk kebutuhan dokumen lain pak Mark akan kirim ke nona Rena, benar begitu?" tanya pak Sam

"Betul, pak." jawab Rena

"Baik, kalo begitu kami pamit pak Sean dan nona Rena sampai bertemu kembali." ucap pak Sam

"Oh iya, nona Rena.." panggil pak Mark

"Iya, ada apa pak Mark?" tanya Rena

"Boleh pinjam ponselmu?" tanya pak Mark

"Untuk apa pak?" tanya Rena sambil mengeluarkan ponsel dari tasnya

"Pinjam sebentar kok." ucap pak Mark lalu mengambil ponsel dari tangan Rena

"Ini, ponselmu dan simpan nomorku ya.. kedepannya mungkin kita akan lebih sering komunikasi." ucap pak Mark lalu tersenyum dan pergi

Sean dari tadi hanya memperhatikan mereka dari dalam mobil.

"Pak Sean, saya naik taksi saja." ucap Rena

"Masuk!" ucap Sean

"Tapi pak.." ucap Rena

"Jangan banyak protes!" ucap Sean

Tanpa berdebat lagi Rena masuk dan duduk di samping Sean.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!