NovelToon NovelToon
My Love My Lawyer

My Love My Lawyer

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu / TKP / Romansa
Popularitas:32.3k
Nilai: 5
Nama Author: Rimza

Butuh pikiran terbuka dan kebijkan membaca novel ini.

Mona Ayunda, itulah nama seorang wanita pengantar pizza yang tidak sengaja bertemu dengan seorang pengacara terkenal bernama Abraham Reno Winata, di sebuah Penthouse mewah milik sang pengacara.

Dengan kehidupannya yang sulit di sebabkan ibu tirinya. Mona harus bekerja paruh waktu sambil berkuliah di sebuah Universitas Swasta terkenal dengan beasiswa yang dia dapatkan.

Namun peristiwa berdarah yang melibatkan keluarganya membuat dirinya terpaksa terikat pernikahan kontrak dengan sang pengacara. Selama perjalanan pernikahan kontrak itu, Mona harus menerima semua perjanjian yang di tetapkan sepihak oleh sang pengacara, yang merugikan dirinya.

Di tambah kisah masa lalu yang sedikit demi sedikit terkuak, memperburuk hubungan keduanya.

Bagaimanakah hubungan mereka selanjutnya? Apa kebencian mereka bisa berubah cinta atau semakin jauh jarak dia antara keduanya.

Ikuti terus cerita My Love My Lawyer

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rimza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

8 Tahun Penjara

Adi saat ini keadaanya mulai tenang. Dia terlihat sedang beristirahat di kamar Mona, karena masih takut tidur di kamarnya sendiri setelah kejadian naas itu.

"Adi, adikku yang pintar, makan dulu ya?" rayu Mona sambil menyuapinya.

Setelah kegiatan makan itu selesai. Mona mencoba mencari moment untuk memulai pembicaraan. Sambil menghela nafas, wanita itu mulai berkata. "Adi, apa yang sebenarnya yang terjadi tadi sore?" tanya Mona penasaran.

Adi hanya menggelengkan kepalanya. Dan lagi-lagi usahanya untuk membujuk adiknya pun gagal. Tapi Mona tidak menyerah.

"Adi, dengarkan kakak. Adi tidak lah sendiri, kamu punya kakak, jadi cerita ya? Pada Kak Mona"

Diam, itulah jawaban yang sekali lagi di dapatkan Mona.

"Baiklah kalau Adi tidak mau bicara kejadian tadi" sambil menggenggam tangan adiknya. Kemudian kembali bertanya. "Adi, boleh Kakak minta bantuan?"

Dengan menatap ragu, Adi menganggukkan kepalanya, tanda dia mau. Sungguh hatinya sedikit lega melihat respon baik dari adiknya itu.

"Adi, besok lusa Adi mau ya? Ikut menemui Ayah."

Mimik wajah Adi berubah panik mendengar ajakan kakaknya itu. Jelas Mona semakin curiga dengan tingkah adiknya yang selalu menghindar bertemu dengan ayahnya sendiri, karena itu tidak seperti Adi biasannya.

"Adi" sambil menatap dalam adiknya. Kini Mona benar-benar tidak bisa menahan emosinya. Dia menangis di hadapan adiknya saat ini. "Adi, kakak mohon sekali ini saja, Adi mau ya? Menjadi saksi di persidangan Ayah."

Mona terus membujuk dan memohon pada adiknya. Walau ini terasa sangat di paksakan pada adiknya yang masih mengalami trauma. Tapi apa boleh buat, dia tidak ada cara lain selain membujuk Adi menjadi saksi untuk ayahnya.

Dengan susah payah akhirnya Adi menganggukkan kepalanya. Mengisyaratkan dia bersedia menjadi saksi di persidangan berikutnya. Persidangan penentu nasib ayahnya.

"

"

Hari persidangan itu pun tiba. Kini Mona sudah duduk di bangku persidangan. Beberapa kali Mona berkomunikasi dengan kuasa hukumnya untuk memastikan bukti yang di siapkan untuk meringankan hukuman untuk ayahnya terpenuhi.

Di ruang persidangan sama seperti persidangan sebelumnya, yaitu kehadiran Rachel. Namun tanpa di duga sosok pria yang mengancam Adi pun hadir. Dia adalah Didit, yang duduk di bangku paling belakang.

Terlihat para hakim sudah hadir, di susul dengan kehadiran terdakwa yang menuju kursi panas pengadilan, yang di dampingi oleh Ihsan, kuasa hukumnya.

"Jaksa Penuntut Umum, apa saksi sudah siap" ucap Hakim.

"Sudah Majelis Hakim" jawab JPU.

Panitera memanggil. "Kepada saksi Rika dipersilakan masuk ruang sidang"

Rika adalah salah satu teman Ratna yang terakhir bertemu dengannya sebelum tewas. Semua keterangan tiga saksi yang di hadirkan memberatkan Herman. Entah ketiganya bersaksi jujur atau bersaksi palsu. Tapi yang pasti semua keterangan saksi dari pihak korban membuat Herman akan terancam hukuman berat.

Mona yang menyaksikan berlangsungnya persidangan semakin panik dan cemas. Bagaimana dia tidak cemas, karena semua bukti dan saksi semakin menyudutkan ayahnya. Terlihat tangannya gemetar sambil menggigit kuku ibu jarinya.

"Majelis hakim yang terhormat, kami ingin menghadirkan saksi kuat yang secara langsung melihat kejadian tersebut" ucap Ihsan.

"Kepada saksi Adi di persilakan masuk ruang sidang" Panitera memanggil.

Keluarlah Adi memberikan kesaksian untuk ayahnya. Sedangkan Herman sangat kaget bahwa saksi pembelaan untuknya adalah putranya sendiri, Adi.

Ketika Adi akan duduk di kursinya, anak itu melihat Didit yang menatap tajam padanya dengan gerakan ibu jarinya mengiris leher. Anak itu langsung menelan salivanya. Sudah pasti dia ketakutan dengan gerakan ancaman itu.

Sedangkan Herman yang baru mengetahui putranya menjadi saksi untuknya sudah jelas sangat kaget. Bukan tanpa alasan ketakutan itu mengusiknya, karen dia khawatir anaknya berbicara yang sebenarnya. Karena dalam pikiran Herman, Adi dapat masuk penjara jika mengungkapkan Nya. Padahal tidak seperti itu hukum peradilan bagi anak di bawah umur.

"Adi" ucap Herman menatap dalam putranya penuh arti, sambil menggelengkan kepalanya. Adi mengerti gerakan ayahnya itu, namun dia hanya diam tertunduk lesu.

"Adi, dengarkan paman. Kamu harus bersaksi yang sebenarnya bahwa Ayahmu tidak sengaja mendorong korban, agar ayahmu mendapat hukuman seringan mungkin, kamu mengeri kan?" ucap Ihsan.

Adi merespon ucapan Ihsan hanya dengan anggukan kepala.

"Saudara saksi, apakah saudara mengenal terdakwa?" Hakim ketua bertanya pada Adi.

Adi langsung menatap Ayahnya yang berada di sampingnya" I-iya, beliau A-ayah saya" jawab Adi yang merasa cemas.

Hakim ketua bertanya kembali, "coba jelaskan bagaimana kronologi kejadian yang anda saksikan.

Adi menceritakan semuanya dengan tangisannya yang luruh. Dengan di temani seorang pendamping karena dia masih di bawah umur, Adi menceritakan bagaimana peristiwa itu terjadi.

Namun kesaksian Adi justru semakin menyudutkan Herman, bahkan Herman sangat terkejut dengan cerita putranya yang baginya tak pernah dia lakukan ketika kejadian itu. Tak terkecuali Mona yang mendengarnya. Dia bahkan sampai membekap mulutnya sendiri sangking terkejutnya.

"Saudara saksi. Apa yang anda lihat waktu itu ayah anda melakukannya dengan sengaja" tanya Hakim.

"I-iya"

"Tidak mungkin! Ayah tak mungkin melakukan itu dengan sengaja yang mulia" ucap Mona tak terima kesaksian adiknya sendiri.

"Kenapa kau masih mengelak, ayahmu itu sengaja menghilangkan nyawa ibuku!" saut Rachel.

"Tenang, jangan ribut di sini" ucap Hakim sambil memukul palu hakimnya. "Saudari berdua kalau anda tidak menghargai persidangan ini, silakan keluar" peringat sang Hakim."

"Adi apa yang kamu lakukan?" ucap Ihsan pada Adi. Karena dia tak menyangka kesaksian Adi tak seperti yang di harapkan.

"Bagaimana saudara terdakwa, apakah ada bantahan dari anda atas kesaksian saudara Adi?"

"Tidak yang mulia" Herman akhirnya mengikuti alur persidangan yang terjadi. Tanpa membantah, dia mengakui perbuatan yang sebenarnya tak pernah dia lakukan.

Sungguh Mona tak percaya dengan semua yang terjadi saat ini. Dia benar-benar bingung dan tak mengerti. Bagaimana adiknya memberikan kesaksian yang memberatkan ayahnya, sedangkan ayahnya sendiri mengiyakan semua kesaksian yang baginya tak masuk akal itu. Dia merasa semua usahanya sia-sia.

Setelah itu Adi di bawah keluar oleh pendampingnya setelah memberi kesaksian yang memberatkan ayahnya sendiri. Ancaman Didit membuat anak itu tidak bisa berfikir jernih.

Sudah jelas Didit merasa puas dengan putusan Hakim, termasuk Rachel, putri Ratna.

"Dari keterangan para saksi dan semua bukti yang terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana pembunuhan dengan sengaja sebagaimana dalam Dakwaan Kesatu Primair dan Kedua Penuntut Umum; menjatuhkan pidana kepada Terdakwa dengan hukuman 8 tahun penjara.

Tok, tok, tok....

Tiga kali ketukan palu sang hakim yang mengakhiri persidangan, sekaligus di mulainya kehidupan Herman yang berakhir di dalam jeruji besi yang akan di jalaninya selama 8 tahun.

Tubuh Mona langsung lemas dengan putusan Hakim tersebut. 8 tahun... selama itu ayahnya akan di hukum. Kehidupan keluarganya yang di harapkan akan semakin membaik dengan kepergian Ratna, malah menjadi petaka besar bagi keluarganya.

"Kenapa semuanya seperti ini" tangisan lirih Mona di persidangan, sambil menutup wajah dengan kedua tanganya.

Setelah putusan, segera Herman di bawa untuk kembali ke tahanan.

"Tunggu pak, saya ingin bicara pada Ayah saya dulu" pinta Mona pada dua orang yang mengawal ayahnya.

"Baik tapi jangan lama-lama " jawab salah seorang.

"Ayah, maafkan Mona" ucap Mona dengan tangisan yang sesenggukan.

"Saya juga minta maaf Pak Herman, saya sudah lakukan semaksimal mungkin" ucap Ihsan yang terlihat cukup kecewa dengan persidangan kali ini.

"Tidak apa-apa, Pak Ihsan. Dan terimakasih sudah membantu saya selama proses persidangan ini" ucap Herman sambil menjabat tangan Ihsan. "Sama-sama Pak" balas Ihsan.

"Dan untukmu Mona, maafkan Ayah selalu merepotkan mu" sambil mengelus pundak putrinya. "Sekali lagi Ayah titip Adi, dan jaga dirimu selama Ayah di tahan" lalu memeluk putrinya itu. "Ayah menyayangimu" Suara rendah Herman dengan bulir air matanya yang jatuh dari sudut matanya.

"Maaf mbak, tahanan harus segera kami bawa."

Kemudian di bawa lah Herman dengan mobil tahanan menuju Lapas, dimana dia akan habiskan waktunya di sana.

1
Yuyun Handayani
bagus saya suka
Hanifah
kayaknya ada yang jatuh cinta nih
Sumini Ningsih
kasihan mona jadi istri yg tak di anggap
Yuni Setyawan
masih penasaran sama watak aslinya Wilma 🤭
Yuni Setyawan
zenia...sudahlah menyerahlah dg perasaanmu itu,pindah haluan ajalah ke orang yg jelas" mencintaimu 🤭
Yuni Setyawan
jangan" Mona anak ya Wilma🤣🤣🤣🤣🤣
Bilqies
ijin follow kak, follback yaa
Bilqies
aku mampir Thor...
jangan lupa mampir juga di karyaku yaa .
terima kasih 🙏
Sumini Ningsih
sabar ya mbak mona,kebahgiaan akan menyertai orang yg baik dan juga tulus Aamiin
Sumini Ningsih
dasar si reno seneng banget bikin kesal mona
Sumini Ningsih
serba salah emang yg jd mona
Sumini Ningsih
lagian mona,mana bisa melawan laki laki itu
Sumini Ningsih
coba mona ga hamil ,biar ga berhubungan dengan keluarga yg hanya mementingkan kasta
Sumini Ningsih
kasihan mona dia harus ngurusin adi yg tidak bicara jujur pada mona dan mikirin kuliiahnya juga
Yuni Setyawan
semakin kesini semakin menarik ceritanya,👍🤭
Yuni Setyawan
adi kenapa kamu lupa dg bonekanya Kevin sih?🤦🏻‍♀️🤭
11. Davino nanda Sugianto
bagus ceritanya...tp lama gak up lg ..penasaran sama ceritanya
Sumini Ningsih
ceritanya menarik
Sumini Ningsih: ya oke...
total 1 replies
Kiwi Edna
Oke, semangat kk /Determined/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!