NovelToon NovelToon
Sebuah Rasa Yang Masih Tertinggal

Sebuah Rasa Yang Masih Tertinggal

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:6.9k
Nilai: 5
Nama Author: Nervayana

Aku tidak pernah menyangka bahwa hati ini telah jatuh dan memilihmu. Bahkan aku tidak punya rencana sedikit pun bahwa aku akan jatuh cinta padamu.

Pandangan pertama ini seolah mampu menghipnotis ku. Entah datang nya dari mana rasa ini, seolah ia tumbuh tanpa ku minta.

Aku sempat meragukan diriku untuk bisa mendapatkan hatimu. Sehingga rasa yang kumiliki tanpa ku sangka kau juga memiliki nya.

Hingga terjalin kasih antara kita, mengukir hari dengan penuh makna atas hadirmu karena penyemangat ku.

Kita pernah bermimpi bahwa kita kelak akan menjadi keluarga yang bahagia. Kita juga pernah membayangkan kita akan memiliki buah hati berapa. Sejauh itu bukan impian kita.

Tapi kenyataanya apa?

Aku meraung, menangis, dan meratapi nasibku. Seolah tidak ada perempuan lagi di dunia ini selain dirimu. Kita terbiasa bersama bukan, terbiasa dengan bertukar kesedihan, canda dan tawa. Tapi sekarang rasanya memang kosong tak ada dirimu, rasanya berbeda semenjak dirimu memutuskan pergi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nervayana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pulang camping

Di tempat camping ....

''Asli indah banget bro pemandangan disini, bagus sekali hasil foto-foto kita tadi.''

 Takjub Al sambil melihat-melihat hasil jepretan nya tadi di camera digitalnya.

''Mana woy, lihat dong jangan dilihat sendiri.'' ucap Dion dan mengambil camera yang dipegang Al.

Semua perempuan pun ngumpul sama Dion penasaran dengan hasil foto-foto mereka pas trip tadi siang.

''Cepet dong pindah, nggak sabar pengen di up deh,'' pinta Ellia.

''Eehhh ... Kerjaan lu pamer terus deh El,'' sindir Edo yang duduk disebelah Diana.

''Ya kan sayang kalau tidak di up,'' bela Nessa yang menanggapi ucapan Edo.

''Udah sini aku pindah dulu,'' celetuk Al sambil merebut kembali kameranya.

Tenda sudah didirikan setelah mereka sampai tadi, karena pas waktu perjalanan pulang tadi langit mendung. Jangan sampai hujan sebelum tenda berdiri.

Malam pun tiba, dengan gemerlap bintang yang sinarnya terang. Mendung yang tadi memenuhi langit sudah beranjak pergi meninggalkan cerah dimalam hari. Dengan api yang menyala didepan tenda sebagai penghangat dingin nya malam desa itu.

Dion pun menghampiri Revita yang duduk sendiri, teman yang lainnya pada kumpul didepan tenda. Dengan beralaskan tikar dan beberapa kursi lipat serta meja untuk tempat menaruh gelas kopi.

Nyanyian merdu Nessa dan diana yang diiringi alunan gitar yang dimainkan Edo dan Deni.

''Gabung yuk sama mereka,'' ajak Dion pada Revita.

''Nanti dulu Di, kamu gabung duluan sana,'' pinta Revita

''Ya udah bareng kamu aja ke sananya.''

''Kemana Vena sama Al?'' tanya Revita yang tidak melihat kedua temannya didepan tenda.

''Itu mereka, dari tadi disitu masa nggak lihat.'' tunjuk Dion ke arah Vena dan Al yang duduk didekat mobil, ''pasti ngelamun nih''

''Oh iya, beneran nggak lihat Di,'' tawa Revita yang tidak melihat Vena dari tadi disitu.

''Sebelum Al pulang ke Solo, dipuaskan dulu berdua Rev,'' ucap Dion sambil ketawa.

Revita pun ketawa, ''Habis pulang dari ini kamu juga langsung balik jakarta Di?''

''Iyalah Rev, mau ikut?''

''Ngapain?''

''Kenalin papa mama lah''

''Hmm,'' balas Revita dengan memukul lengan Dion.

Dion pun dengan cepat menahan tangan Revita untuk disimpan di dada nya, ''beneran!'' dengan menatap dalam gadis didepannya, dan ucapan Dion terasa penuh penekanan. Ada cinta besar dalam hati Dion untuk Revita. Semenjak kenal Revita ia lebih tau sifat Revita. Dion tau kalau Revita tidak suka di bercandain yang berlebihan, apalagi dirayu atau dipuji. Tidak suka laki-laki yang terlalu agresif dan memaksa. Itu sebabnya Dion selalu menjaga sikap kalau dengannya, karena Revita orang yang gampang tersinggung.

Dion juga tidak terlalu dekat pada yang namanya kaum perempuan, prinsipnya hampir sama kaya Revita. Kalau Dion malas aja, karena perempuan itu repot dan susah ditebak. Satu aja mungkin cukup bagi Dion, tidak mau terlalu dekat atau mengenal banyak perempuan. Perempuan itu intuitif alias perasa, diperhatikan sedikit dikiranya suka. Itu yang bikin Dion menjauhi kaum perempuan.

Revita pun menarik tangannya dari dada Dion, merasa tatapan Dion begitu dalam takut ada rasa yang tidak diinginkan.

Dion pun sadar akan salahnya, ''eh ... Rev, maaf, maaf.''

''Gak papa, udah ayo kesana.''

Dion pun bangkit mengikuti Revita menuju ke tenda. Ia takut Revita akan marah padanya, dan tidak mau lagi berteman dengannya.

###

Anggar yang sudah siap ke kantor karena ada meeting pagi ini dengan direktur ia pun bangun tepat waktu, sehingga tidak buru-buru saat ke kantor. Ia menyempatkan mengirim pesan pada Revita. Namun sebelum masuk ke chat Revita, Anggar menggeser layar ponselnya pada aplikasi hijau itu ke story. Siapa tau Revita ataupun teman-temanya ada yang membuat story disana. Ia pun penasaran saat muncul story Diana yang menampakkan foto-foto saat camping. Hanya nomor Diana yang Anggar punya dari semua teman Revita.

Saat foto pertama tidak ada yang membuat Anggar aneh, ia terus menggeser namun saat foto terakhir ia berhenti agak lama dan menekan story tersebut agar tidak cepat pindah. Difoto itu ia melihat Dion menggandeng tangan Revita saat berfoto, dan posisinya begitu dekat.

Walau tanggapan Anggar untuk tetap berfikir positif tidak mau berburuk sangka dulu pada kekasihnya itu, namun hati tidak bisa dibohongi. Seperti ada nyeri namun tidak ada luka.

''Setelah pulang segera telpon mas, sebelum nanti pulang ke solo.'' pesan Anggar yang dikirim buat Revita.

Ia pun memasukan hp nya didalam saku celana dan segera berangkat menuju ke kantornya.

Didalam mobil, Revita yang mendengar handphone nya bunyi ia pun mengambil nya. Ternyata Anggar yang ngirim pesan, namun setalah membaca Revita kembali memasukan handphone nya. Tidak ada niat untuk membalas pesan Anggar, ia merasa jengkel pada kekasihnya itu yang telah mengabaikannya.

Setelah menempuh perjalanan beberapa jam, rombongan Revita dan teman-temannya pun sudah sampai dirumah Vena. Anggar sudah menunggu kurang lebih 30 menit didepan rumah Vena.

Melihat mobil masuk di perkarangan rumah Vena, Anggar pun menginjak pedal gasnya mengikuti masuk.

Anggar masih menunggu didalam mobil dan memerhatikan mereka semua yang turun satu persatu dari mobil. Setelah Revita ikut turun Anggar pun turun dari mobilnya dan menghampiri mereka.

Anggar menatap Dion dengan tatapan sinis, ada dendam dihatinya karena Dion sudah mendekati Revita.

''Eh mas Anggara, mau langsung pulang kah?'' Tanya Vena sambil mengangkat tasnya dari bagasi.

''Iya dek, Revita langsung balik gak apa-apa ya?'' Tanya balik Anggar memastikan sudah tidak ada lagi yang akan mereka bicarakan.

''Sudah kok mas, ini juga kita semua mau langsung balik,'' sahut Diana yang sudah mengangkat tas dan peralatan lainnya diatas motor Al.

Anggar mengangguk senyum dan mengambil tas Revita yang masih ada didalam mobil.

''Mau langsung balik jakarta besok Di?'' Tanya Revita pada Dion yang melintas didepannya.

''Iya Rev, langsung balik gue besok.''

Anggar yang mengambil tas Revita didalam mobil mendengar percakapan mereka pun ada rasa gemuruh didalam dadanya. Setelah mendapatkan barang yang ia cari di mobil, Anggar mengeluarkan badannya dari dalam mobil dan menatap tajam pada Dion, ia menarik tangan Revita tanpa bicara apapun.

Didalam mobil Revita masih diam seribu bahasa, Anggar hanya memerhatikan wanita disampingnya itu tanpa bicara apapun. Anggar sudah sangat hafal dengan sikap Revita yang begini, selalu mendiamkannya kalau Anggar sedikit saja buat salah.

''Maafkan mas dek, kemaren mas telat jemput.''

''Hhmm''

''Mas datang, tapi Revita sudah dijemput Dion.''

Lagi-lagi tak ada tanggapan dari gadis cantik disampingnya itu.

Anggar yang sempat melajukan mobilnya yang belum jauh dari rumah Vena pun berhenti kembali.

''Dek ..

1
Juli Ana
lanjut
Nervayana: siap, masih sibuk di dunia nyata 🙏😁
total 1 replies
Juli Ana
aduhhh sapa ITU.. jangan bilang ITU mangan si abi
Juli Ana
ehhh.. kemarin bukannya Ariana uda dikantor Pas abimana pergi ke Kantor
Nervayana: Ariana baru ngantor setelah Anggar dari rumahnya 😊
total 1 replies
Juli Ana
please Sama Sama move on setelah ini y... kasihan pasangan masing masing.
tapi bener Rasa Yang tersisa, butuh waktu proses untuk semua ITU.
Juli Ana
up...please
Nervayana: siap kak 😊
total 1 replies
dianasaur🦖
mampir thor, mampir juga di karya aku (Suamiku Preman)😅
Nervayana: siap kak 🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!