Meminjam Rahim Adikku

Keesokan harinya baik Realyn mau pun Ardi tidak ada yang keluar kamar masing masing.

Setelah membersihkan diri,Realyn berinisiatif untuk kembali kekamar miliknya dengan hanya menggunakan bathrobe yang tersedia didalam kamar Ardi

Realyn kembali mencoba membuka pintu kamarnya dengan cardlock miliknya yang tadi malam tidak berfungsi.

Realyn menyatukan kedua alisnya saat pintu kamar itu dengan mudahnya terbuka setelah memasangkan cardlock itu di handle pintunya.

Padahal tadi malam pintu itu begitu sulit dibuka,hingga Realyn pun memutuskan untuk ikut masuk kedalam kamar Ardi dan terjadilah malam panas diantara keduanya.

Setelah berhasil masuk kedalam kamar miliknya.Realyn segera mengganti bathrobe yang dia kenakan dengan pakaian lengkap.

Setelah nya Realyn kembali membaringkan tubuh lelahnya dikasur lalub tidak lama kemudian Realyn mulai tertidur kembali.

Sementara Mayra sendiri mengendap ngendap keluar dari kamar dan hotel tersebut.Rencana nya hari ini dia akan kembali terlebih dahulu ke tanah air agar Ardi atau pun Realyn tidak menydari siapa pelaku dibalik terjadinya malam panas itu.

Akhirnya Mayra bisa bernafas dengan lega saat dirinya telah duduk dikursi pesawat yang akan membawanya pulang ketanah air.

Meski ada sedikit rasa kecewa dan cemburu karena sang suami berbagi ranjang dengan wanita lain namun Mayra menahan semua rasa itu agar rencana nya berjalan dengan lancar.

*

*

Sementara Ardi sendiri kini masih termenung didalam kamarnya.Shock mendapati dirinya telah menggauli sang adik,Ardi bahkan melewatkan sarapan dan juga makan siang nya.

Hingga sore menjelang malam Realyn datang berkunjung kedalam kamarnya dengan membawa makanan yang sudah dia pesan untuk dimakan bersama.

"Ki_kita makan malam dulu Bang.Kamu sudah melewatkan sarapan dan makan siang jadi aku bawakan makan malam agar kamu tidak melewatkan nya lagi"ucap Realyn saat Ardi membukakan pintu kamarnya.

"Apa kamu baik baik saja?"tanya Ardi saat keduanya sudah duduk berdampingan untuk melakukan makan malam.

"Mmm.Ha_hanya sedikit sakit saat berjalan"jawab Realyn yang meyembunyikan wajahnya karena malu.

"Mmm,tenanglah besok juga akan kembali normal"ucap Ardi nmerasa aneh dan tiba tiba merasa kecanggungan diantara keduanya.

Keduanya pun mulai makan malam dalam diam.Bingung harus memulai pembicaraan dari mana.

Entahlah tiba tiba keduanya nampak kehilangan topik pembicaraan saat bayang bayang malam itu terus berseliweran didalam benak masing masing.

"Besok jadwal kita kerumah sakit,semoga kali ini berhasil"lanjut Ardi setelah keduanya menyelesaikan makan malam mereka.

"Ka_kalau gagal lagi bagaimana?"

"Bagaimana pun hasilnya besok hari terkahir kita disini.Jika masih gagal berarti sudah waktunya kita untuk jujur dan menghentikan usaha ini.Dan untuk kita,mari kita menikah"

Deg...

"Ma_maksud Abang?"tanya Realyn yang akhirnya memperlihatkan wajahnya setelah sekian lama menunduk.

"Aku tahu apa yang aku lakukan tadi malam adalah sebuah kesalahan dan aku akan bertanggung jawab untuk itu"

"Tapi Bang,a_apa itu harus?ki_kitakan saudara,mana mungkin menikah"

"Kamu lupa kalau seharusnya aku juga tidak menanam benihku pada rahimmu jika kita benar benar saudara.Dan bukan nya setelah hasil dari inseminasi ini berhasil kita juga akan tetap menikah kan?"

"Sekarang mau hasilnya itu positif atau pun negatif kita harus tetap menikah,untuk mempertanggung jawabkan apa yang sudah kita lakukan"tegas Ardi lagi yang membuat Realyn pasrah menerima semua yang akan terjadi pada dirinya dan juga sang Kakak kelak.

*

*

Keesokan harinya,raut wajah kecewa kembali terlihat dari keduanya sepulang dari rumah sakit.Lagi lagi usaha nya gagal dan disarankan untuk beristirahat paling tidak satu bulan kedepan untuk kembali bisa mengulang.

Dan setelah mendapatkan hasil yang kembali mengecewakan keduanya pun memutuskan untuk pulang ketanah air dan menyerahkan semua yang akan terjadi kedepan nya pada jalan takdir.

Entah itu sebuah kejujuran yang akan mengguncang dua keluarga atau sebuah berita baik tentang kehamilan Realyn yang akan dimanipulasi oleh Mayra.

Yang pasti saat ini keduanya pulang dengan berpasrah dengan jalan takdir yang entah akan membawa mereka kejalan yang mana.

*

*

🌸🌸🌸