NovelToon NovelToon
LITTLE NANNY

LITTLE NANNY

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda / Duda / Ibu Pengganti / Percintaan Konglomerat / Beda Usia / Keluarga
Popularitas:611.8k
Nilai: 4.8
Nama Author: Ely LM

LITTLE NANY

Menjadi babby sitter diusia 19 tahun adalah adalah tawaran terbaik bagi Tisha karena dia harus melunasi hutang keluarga yang jumlahnya besar.

Nizar Mukti Wibowo, duda beranak satu yang berusia 35 tahun ini harus merelakan anaknya dalam pengasuhan Tisha sebagai babby sitter.

Namun, takdir membawa Tisha tidak hanya sebatas menjadi pengasuh, melainkan juga mengambil peran sebagai ibu bagi anak yang haus akan kasih sayang seorang ibu tersebut.

Bagaimana Tisha akan menjalani kehidupannya? Dan bagaimana juga Tisha akan menghadapi Nizar yang otomatis memiliki gelar suami baginya?

Inilah kisah hidup Tisha...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ely LM, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mama Cean

"Pak Salim sudah datang!" ujar Andre saat sudah masuk ke dalam ruang kerja Nizar.

Nizar yang semula senyum-senyum sambil melihat layar iPad nya langsung berubah datar.

Nizar mematikan layar iPad nya.

"Suruh masuk!" perintah Nizar.

"Selamat pagi, calon mantuku yang hebat!" sapa Pak Salim sembari tertawa lebar.

Sedangkan Nizar tetap datar dan tak beranjak dari kursi kerja kebesarannya.

Pak Salim berdiri di depan Nizar sembari mengedarkan pandangannya ke ruangan kerja Nizar yang luas dan mewah.

"Rupanya aku tidak salah pilih mantu!" ujar Pak Salim dengan masih tertawa.

"Saya tidak punya banyak waktu. Sampaikan saja tujuan utama Anda datang kemari!" ucap Nizar.

Pak Salim terkekeh. "Kenapa terburu-buru sekali calon mantuku?"

"Seharusnya kamu senang mendapat kunjungan dari calon mertuamu!"

"Cih," Nizar berdecih.

"Sejak kapan saya bersedia menikahi putri Anda?" tanya Nizar dengan menyeringai.

Nizar enggan melihat Pak Salim yang ada di depannya. Nizar justru kembali membuka iPad nya untuk melihat mainan barunya yang sedang bertingkah di apartemen.

Pak Salim justru terkekeh, "Apa kau tidak mempersilakan calon mertuamu duduk?"

Nizar tersenyum miring. "Perlukah saya yang mempersilakan? Anda datang kemari saja juga bukan saya yang menyuruh. Anda datang kemari atas dasar keinginan Anda sendiri. Saya rasa Anda terlalu manja jika masalah duduk saja harus menunggu dipersilahkan!"

Pak Salim langsung mengepalkan tangannya. Namun, setelahnya dia langsung melepaskan kepalan tangan tersebut. Pak Salim kembali terkekeh. Pak Salim juga langsung duduk di kursi di depan Nizar. Mereka hanya terhalang meja kerja milik Nizar.

*****

"Sekolahnya jauh ya, Pak?" tanya Tisha kepada sopir yang mengantarnya untuk menjemput Cean pulang sekolah.

Pukul dua siang Tisha harus menjemput Cean karena papinya sibuk di kantor. Nizar juga berkata mungkin kedepannya akan sering merepotkan Tisha untuk mengantar dan menjemput Cean sekolah.

Nizar juga sudah menyiapkan mobil dan sopir khusus untuk Cean dalam mempermudah kepentingannya. Tentu saja mobil dan sopir itu juga bisa digunakan untuk Tisha.

"Sebentar lagi, Nona!" jawab sopir tersebut.

Walaupun juga seperti robot, tapi pak sopir ini masih mau menjawab setiap pertanyaan yang Tisha berikan.

"Bapak sudah lama ya bekerja di sini?" tanya Tisha karena penasaran.

Sopir ini mungkin usianya berkepala empat.

"Sudah dua puluh tahun, Nona!" jawabnya.

Tisha terkesiap. "Waw, lama juga ya!"

Hal yang membuat Tisha takjub dengan para pegawai Nizar ini adalah kesetiaan mereka. Para pekerjanya rata-rata sudah bekerja bersama keluarga Nizar sejak lama.

Tisha paham, pasti hal ini terjadi karena Nizar memperlakukan para pekerjanya dengan baik dan juga menjamin kesejahteraan mereka. Jika tidak demikian, tentu saja mereka tidak akan sesetia dan sebetah ini kerja bersama Nizar.

"Sudah sampai, Nona!" ucap pak sopir.

Tisha tersenyum saat mobil berhenti di depan sekolah Cean.

"Sekolah elit memang bagus ya!" ujar Tisha.

Lalu dia turun dan bergegas masuk ke dalam gerbang sekolah karena tidak sabar bertemu Cean. Rindu sekali sejak pagi tidak berjumpa.

Tisha hanya menggunakan sweater putih panjang berkerah yang dipadukan dengan rok motif bunga-bunga berwarna hijau sage yang panjangnya di bawah lutut.

Tisha menggunakan flatshoes berwarna abu-abu yang menjadi flatshoes satu-satunya yang ia bawa.

Tisha juga tidak lupa membawa tas selempang hitam kecil yang isinya handphone jadul dan dompet yang isi uangnya tidak seberapa.

Rambut hitam yang panjangnya sepundak ia kuncir separo. Kebetulan Nizar tidak memberi larangan dalam berpenampilan asalkan sopan dan tidak menganggu kelancaran Tisha dalam bekerja.

Tisha tersenyum kepada ibu-ibu atau bapak-bapak yang juga menjemput anaknya. Bahkan ada juga pengasuh seperti dirinya. Tisha bisa tahu kalau mereka pengasuh karena mereka menggunakan seragam baby sitter seperti yang biasanya Tisha lihat di luaran sana.

Tisha melihat pintu keluar sekolah dengan tidak sabar. Dia melihat satu per satu anak yang keluar dengan harapan dia adalah Cean.

Namun, ada hal mengejutkan yang Tisha lihat. Cean tampak keluar sembari mengusap air matanya yang terus jatuh.

"Cean!" panggil Tisha.

Cean yang mendengar suara Tisha memanggil namanya sontak langsung mengedarkan pandangan mencari arah suara tersebut.

Tisha melambaikan tangan agar Cean melihat keberadaannya. "Kak Titi di sini, Cean!"

Cean yang berhasil menemukan Tisha langsung berlari kepada Tisha. Cean langsung memeluk Tisha dan tentu saja Tisha langsung mensejajarkan tingginya dengan tinggi Cean.

"Cean kenapa nangis?" tanya Tisha sembari menenangkan Cean yang menangis di pelukannya.

Tisha melepas pelukan itu, lalu mengusap pipi Cean yang basah dengan air mata.

"Cean bertengkar ya dengan temannya?" tanya Tisha dengan lirih sambil terus mengusap air mata Cean dan juga merapikan rambut Cean yang berantakan.

"Ce-cean dibilang ti-tidak punya Mama!" Cean mengadu sambil sesenggukan.

Tisha melihat Cean dengan sedih. "Cean kan punya Mama. Tapi maminya Cean sekarang udah pergi duluan ke surga!" ucap Tisha sembari tersenyum mencoba menenangkan Cean.

"Ta-tapi Cean mau punya Ma-mama seperti teman-teman yang lain!" ucap Cean yang masih sesenggukan.

Tisha tersenyum iba. "Pulang sekarang, yuk!" ajak Tisha.

Saat Tisha menggandeng Cean dan mengajaknya berjalan.

"Cean, kamu bilang punya mama. Jangan lupa tunjukkan mamamu!" Suara itu terdengar jelas di telinga Tisha dan Cean.

Cean yang sudah bersiap berjalan langsung berbalik badan.

"Ini Mamanya Cean. Namanya Mama Titi. Cean punya Mama!" teriak Cean kepada teman-teman yang ternyata mereka ini yang membuat Cean menangis.

Tiga orang anak laki-laki yang seumuran dengan Cean itu langsung serentak melihat Tisha.

Tentu saja Tisha terkejut dengan pernyataan yang keluar dari mulut Cean barusan. "Cean, tidak boleh begitu!" lirih Tisha dengan panik.

Cean tak berkata apapun, dia hanya menatap Tisha penuh harap. Seolah-olah dia meminta pertolongan kepada Tisha.

"Pasti Cean berbohong!" ucap salah seorang anak.

"Tidak, ini memang mamaku. Mamaku cantik kan?" Cean justru membanggakan Tisha.

Tisha jadi bingung. Dia takut sampai hal ini sampai di telinga Nizar. Bisa-bisa nanti Tisha dikira mempengaruhi kepolosan Cean.

"Iya kan, Ma?" tanya Cean kepada Tisha.

Tisha tergagap dipanggil Ma oleh Cean.

Tisha menatap Cean dengan penuh tanya. Sedangkan Cean menatap Tisha dengan penuh harap.

Karena tidak tega melihat Cean yang seperti ini, Tisha membuang napasnya dalam lalu tersenyum.

"Iya, Sayang!" jawab Tisha kepada Cean.

Ketiga teman Cean itu langsung ternganga.

"Hai, kalian teman-temannya Cean ya? Namanya siapa?" sapa Tisha kepada ketiga teman Cean tersebut dengan lembut dan ramah.

"Jadi Tante mamanya Cean, ya?" tanya salah seorang anak yang masih ragu.

Tisha mengangguk sembari tersenyum. "Tante senang bisa kenal dengan teman-temannya Cean!" Tisha memainkan perannya dengan sangat baik.

Tidak disangka, mereka bertiga langsung tersenyum dan mendekat kepada Cean.

Mereka mengajak Cean berjabat tangan dan meminta maaf. "Kamu boleh berteman dengan kami, karena ternyata kamu punya mama!" ucap salah seorang anak.

1
euprasia kewa
kak lanjut dong ceritanya... penasaran nh sama apa yg terjadi , Nizar egoiss biarkan dia merasa penyesalan dulu
♡ Sachi_ Kapuet ♡
cuman berdoa semoga sekali up langs up banyak sampai tamat wkwkwkwk
Santi Oktavia
sangat menguras emosi/Sob//Sob//Sob//Sob/
Lilik Juhariah
wiiih udah sebulan gk up lagi thor
Aunty Zeva
thor ayo up ihhh
LISA
Koq belum update yaa
Ambu Neng Ismi
mana lanjutan nya...
♡ Sachi_ Kapuet ♡
ishhhhh....ishhhhh sithor mana ni udah nunggu 3minggu 😭
Wiwik Daryanti
crita menggatung
Sulis Setyorini
Lanjutanya gmn
♡ Sachi_ Kapuet ♡
lama sekali updatenya yha ak sudah menunggu 1minggu lebih thorrrr 😭😭😭
Elinda
ayo dong lanjut
fina SR
hati yg lembut selembut sutra harus rusak karna nu zar
Sawi Yan
lahir lagi
Sawi Yan: lanjutkan lagi
total 1 replies
Lai Lai
update please
Christina Sianturi
seruuu
Susi Lawati
bagus alur ceritanya
siti Hasanah
kok lama bingit up nya thor
Wifqy Ridho
kok lama gak up ya, tiap hari ngecek gak nambah"episodd
Umi Hani
best
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!