Di dunia ini sedang terjadi kekacauan dimana mana. Pembunuhan, Penindasan, Perampokan bahkan tak jarang adanya pemerkosaan. Dirga pemuda yang jiwanya berasal dari dunia modern tiba tiba berpindah ke tubuh seorang pangeran yang cacat tanpa kultivasi.
(Jika ada yang salah mohon di maklumi.)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Izzaty_N, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21
"Kuharap kita bisa bertemu." Ucapnya sambil menggelengkan kepalanya.
.......................
"Tring! Selamat Tuan anda telah berhasil membunuh 25 monster badak bercula tiga level Pertapa tingkat menengah. Koin system bertambah 20 juta."
"Tring! Selamat Tuan anda telah berhasil membunuh 54 monster harimau putih level Raja Langit tingkat rendah. Koin system bertambah 10 juta."
"Tring! Selamat Tuan anda telah berhasil membunuh 18 monster laba laba hitam level Pertapa tingkat tinggi. Koin system bertambah 28 juta."
"Tring! Selamat Tuan anda telah berhasil membunuh 21 monster kalajengking level Pertapa tingkat menengah. Koin system bertambah 17 juta."
"Tring!...
"....."
Selama masuk kedalam Dirga membunuh banyak monster monster berbagai ranah maupun berbagai bentuk.
Saat ini Dirga berdiri dengan tenang sambil menatap depan. Di depannya ada sebuah goa yang cukup besar, Jika di ukur mulut goa itu memiliki tinggi 70 meter dan lebar 100 meter.
Dirga menautkan alisnya sambil mengamati depan. Ia merasa di dalam goa ada aura yang sangat asing berkeliaran di dalamnya, Tapi dia tidak tau aura apa itu.
'Mata Surgawi — Aktifkan!'
Segera pandangannya berubah. Dirga melihat di dalamnya banyak sekali batu seperti kristal yang menancap di pinggir maupun di langit goa. Tapi ia tidak menemukan apapun di dalamnya dan hanya sunyi kesunyian yang ada.
"Apa aku harus masuk?...Ah masuk saja." Gumamnya dan berjalan masuk dengan sikap waspada.
Seketika wajahnya berubah, Di dalam itu ternyata ada sekelompok makhluk yang memiliki bentuk tak lazim. Ada yang memiliki wajah rusak, ada yang matanya melotot nyaris keluar dari rongganya, Ada yang tidak memiliki tangan atau kaki, bahkan ada yang memperlihatkan setengah tulangnya.
"System makhluk apa ini?" Tanyanya sambil bersembunyi di balik kristal hijau.
"Tring! Makhluk yang ada di depan tuan adalah Roh jahat tuan. Roh jahat itu sedang menyerap aura kehidupan yang terletak jauh di depan."
"Menyerap? Aura kehidupan? maksudmu?" Tanyanya sekali lagi bingung dengan jawaban system.
"Tring! Lebih baik tuan membunuh semua roh jahat dulu dan tuan akan mengetahuinya nanti."
"Ck! Apa harus begitu?" Decaknya kesal dan tidak di tanggapi oleh system membuatnya mendengus kesal.
Mengalihkan pandangannya kedepan, Dirga memikirkan rencana apa yang harus ia lakukan. Dirga khawatir jika serangannya tidak bisa membunuhnya karena ia melihat tubuh mereka transparan.
"Manusia?? Bagaimana ada manusia lemah berada di sini??" Teriak salah satu dari mereka sambil menunjuk ke arah Dirga menyebabkan semua sontak menoleh ke arahnya.
'Sial!' Kutuknya sambil mengeluarkan pedangnya.
"Bunuh! Bunuh manusia sialan itu!!" Seru dari mereka dengan memekik lantang.
"Wushh!...Booms...Dhuarr, Dhuarr, Dhuarr, Dhuarr"
Suara ledakan serangan pedang Dirga langsung meledakkan tempat itu sebelum mereka bergerak. Dirga mengerutkan keningnya ketika melihat debu debu depan serangannya tadi.
"Apa aku gagal membunuhnya?" Gumamnya dan mengibaskan tangannya untuk menghilangkan debu di di depannya menggunakan elemen angin.
Seketika wajahnya terpana melihat depan. Dia melihat makhluk makhluk itu masih berdiri tegak sambil menatapnya dengan bodoh.
"Hahaha, Ternyata manusia sepertimu sangat lemah." Teriaknya dengan nada mengejek yang salah satu dari mereka memiliki bentuk tubuh besar dengan mulutnya yang sobek hingga pipi, nampaknya dia adalah pemimpinnya.
"Bos, Apakah kita melenyapkan manusia lemah ini?" Tanya seorang pria tua di sebelahnya yang memiliki wajah pucat serta tidak memiliki tangan.
"Tentu saja, Dia adalah makanan kita untuk pesta malam ini." Jawab pemimpinnya dengan sedikit tertawa.
"Terus, Kenapa kita tidak menyerangnya?" Simpulnya nya dengan sedikit takut.
Pemimpin itu tidak menjawab, melainkan menatap Dirga kaget. 'Raja Langit? Usia se-mini ini sudah mencapai Raja Langit?' Batinnya terpana ketika mengukur kekuatan manusia di depannya.
"Bos? Kenapa bos malah bengong?" Ucapnya sekali lagi heran dengan sikap bosnya yang di tanya malah diam.
Pemimpin itu segera tersadar dari pikirannya tapi tetap tidak menjawab pria tua di sampingnya. Matanya menyapu sekitarnya menatap bawahannya.
Ketika tatapan matanya terkunci ke sosok bawahannya yang memiliki tinggi tiga meter ia melambaikan tangannya seraya berkata. "Thu sini kamu, Aku memiliki tugas untukmu"
Sosok tinggi yang di panggil pemimpinnya segera berjalan mendekati dan berlutut di depannya seraya berkata dengan hormat. "Saya menerima panggilan tuan"
"Peng, Aku ingin kamu lawan manusia lemah itu!" Perintahnya yang membuat semua bawahannya kaget.
"Bos, Bukankah Kerempeng ini memiliki ranah yang paling rendah diantara semuanya? bahkan tubuhnya terlihat sangat kurus...Jika terjadi sesuatu dengannya bagaimana?" Kata pria di sebelahnya tidak terima dengan pernyataan bos nya.
"Thu, Ken Thu!! Apa kau sekarang tidak yakin dengan kata - kataku sekarang?" Ucap Si Bos dengan mengeluarkan auranya marah membuat Sosok yang di panggil Ken Thu berkeringat dingin dan buru buru berkata. "Tidak tidak, Aku yakin...aku yakin"
Si Bos mengangguk dan melambaikan tangannya kepada kerempeng untuk segera menyerang manusia lemah itu.
Sedangkan di posisi Dirga saat ini wajahnya menegang karena ia sempat merasakan aura yang terpancar dari bos mereka.
"Sialan! Aura macam apa itu? Kenapa kuat sekali?" Gerutunya dengan sedikit panik.
Ketika ingin berbalik untuk keluar goa, Dirga seketika terkejut karena di belakangnya tidak terlihat apa apa selain kegelapan.
"Sial! Apa itu tadi formasi ilusi? Bodoh!!" Kutuknya dengan panik karena tidak memiliki jalan keluar.
Ketika berkutat dengan pikirannya, Dirga merasakan salah satu sosok melesat ke arahnya dengan gaya meninju.
Tapi terlambat untuk bereaksi, Tubuh bagian dadanya telah di tinju hingga tubuhnya terlempar menabrak dinding goa.
'Bam!...Krakk!, Jedarr!'
Suara benturan tinju dan suara gemertak tulang di sertai tubuh Dirga yang menabrak dinding goa terdengar cukup keras membuat dinding goa sedikit bergetar.
'Sial! Tinju macam apa itu? Kenapa kuat sekali?' Kutuknya di dalam hati sambil memegangi dadanya yang sedikit retak akibat tinju tadi.
Ketika Dirga menatap ke depan seketika wajahnya menunjukkan terkejut. "Kerempeng? Bagaimana mungkin tubuh kerempengnya memiliki fisik yang kuat?" Ucapnya dengan tercengang begitu melihat sosok yang menyerangnya.
Sedangkan di sisi Kerempeng, Dia terkejut saat merasakan tangannya yang terasa kebas akibat meninju dada manusia lemah ini.
"Bagaimana mungkin? Bukankah ranahnya hanya Raja Langit? Bagaimana mungkin manusia ini memiliki fisik yang sangat kuat" Gumamnya tak mempercayai apa yang di alaminya.
'Peng! Kenapa kamu kamu hanya diam saja? Apa kamu ingin aku pukuli?' Sebuah suara bergema di benaknya membuatnya takut setengah mati.
Melihat manusia di depannya yang sedang menstabilkan tubuhnya untuk berdiri, Ia berkata dengan nada menghina. "Ternyata kamu memiliki fisik yang kuat membuatku kagum, Tapi hanya itu tidak lebih"
Dirga yang mendengar ejekan sosok kerempeng ini hanya menatapnya dengan datar, Walaupun di hatinya sangat marah di hina oleh sosok makhluk kerempeng kurus ini. 'Sialan! Jika aku lebih kuat darimu, Aku akan menyiksamu hingga berbentuk bulat' Batinnya mengutuk sosok kerempeng.
iyoo tak buka thor 🤣🤣🤣🤣🤣
gak gampang bikin novel, banyak novel lain yang kurang bagus, di sisi lain banyak juga novel yang menarik.
hargai author yang sudah berusaha dengan memberikan komentar yang kata2nya baik 😉😊