NovelToon NovelToon
Dendam Keturunan Pendekar

Dendam Keturunan Pendekar

Status: sedang berlangsung
Genre:Perperangan / Action / Balas Dendam
Popularitas:722
Nilai: 5
Nama Author: Abdul Rizqi

Wira adalah anak kecil berusia sebelas tahun yang kehilangan segalanya, keluarga kecilnya di bantai oleh seseorang hanya karena penghianatan yang di lakukan oleh ayahnya.

dalam pembantaian itu hanya Wira yang berhasil selamat karena tubuhnya di lempar ibunya ke jurang yang berada di hutan alas Roban, siapa sangka di saat yang bersamaan di hutan tersebut sedang terjadi perebutan artefak peninggalan Pendekar Kuat zaman dahulu bernama Wira Gendeng.

bagaimana kisah wira selanjutnya? akankah dia mampu membalaskan kematian keluarganya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abdul Rizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Nenek Pakande

Sementara itu di Desa Sengon, terlihat ada seorang anak laki laki kecil yang terlihat berjalan sendirian di jalanan sambil membawa kresek yang berisi sembako.

Sepertinya ia baru saja di suruh ibunya untuk membeli sembako.

Anak laki laki kecil itu terlihat berjalan dengan riang sambil memutar mutar tubuhnya dan berteriak 'BLAZING DUET FROM SKYLAR' ia sangat senang seolah baru saja Win streak atau mungkin karena baru saja Booyah berkali kali, tidak ada yang tahu apa yang membuat anak kecil ini sangat senang.

Namun apa yang tidak di ketahui oleh anak kecil ini adalah ada sebuah bahaya yang mengintai di balik gelapnya malam.

Dari balik tembok rumah warga nampak kepala seorang nenek tua yang memancarkan bau busuk, dan penuh jerawat, nenek tua itu memiliki badan sedikit bungkuk serta rambut putih yang di gulung dengan rapi.

Namun yang lebih mencengangkannya lagi kedua bola mata nenek tua itu terlihat bersinar dengan warna merah nyalang.

Dia seolah predator yang melihat mangsa, laki laki yang melihat perempuan berbody wow atau mungkin kucing yang melihat daging ikan.

Dia tidak lain adalah Nenek Pakande teman dari Suanggi yang selama ini Suanggi andalkan, sekaligus orang yang memberikan susuk jarum emas kepada Suanggi.

Nenek Pakande terlihat menyeringai lebar, menunjukan gigi giginya yang kuning ada juga beberapa yang hitam dan tidak tertata dengan rapi.

"kurang 3 anak lagi maka aku bisa melakukan ritual itu!" Batin nenek Pakande. Ia menghentikan seringainya dan menjilat bibirnya sendiri dengan lidah yang sangat panjang seperti ular.

***

Hai semuanya jangan salah paham dulu tentang nenek Pakande ya, nenek Pakande di novel ini berbeda dengan cerita rakyat yang berasal dari Sulawesi selatan, author hanya terinspirasi dari cerita nenek Pakande yang berasal dari Sulawesi selatan, jadi tolong jangan hujat author karena author udah tahu bahwa nenek Pakande cerita rakyat dari Sulawesi selatan bukan dari Jawa Tengah.

sekali lagi author hanya terinspirasi, siapa kira di antara kalian ada yang salah paham dan menduga author tidak tahu tentang cerita nenek Pakande dan mengiranya berasal dari Jateng.

Btw jangan lupa komen ya... agar author semangat updatenya.

***

oke lanjut...

Nenek Pakande kemudian mendekati anak kecil itu, namun jangan bayangkan jika nenek Pakande mendekati anak kecil itu dengan cara berjalan kaki.

Tidak! Nenek Pakande mendekati anak kecil itu dengan cara melayang, kedua matanya mengeluarkan siluet cahaya merah, tidak lupa pula lidahnya yang menjulur keluar seperti ular.

Wus...

Tanpa suara sedikitpun nenek Pakande membawa anak kecil itu terbang ke langit malam.

"HAHAHAHAHA......!!!!" Suara tawa nenek Pakande menggelegar di malam hari yang sunyi itu.

***

Waktu berjalan dengan sangat cepat sekali, tidak terasa pagi hari telah tiba begitu saja.

Di desa Sengon saat ini sedang terjadi keramaian yang cukup besar, anak dari juragan Paijo yang merupakan seorang juragan mangga telah hilang tadi malam.

Warga beramai ramai keliling desa mencoba mencari di mana keberadaan Adit, anak dari Paijo.

Di sebuah rumah yang cukup besar di Desa Sengon, nampak seorang wanita cantik sedang menangis sambil memeluk baju anak kecil.

Wanita itu adalah ibu dari Adit, sekaligus istri dari Paijo, Dia bernama Damira.

Damira terlihat menangis sesenggukan sembari memeluk baju Adit dengan derai umbel dan derai air mata. Di situ juga terdapat beberapa anggota tim SAR, dan beberapa perangkat desa, bahkan di rumah ini juga terdapat perwira polisi.

Perwira polisi ini bernama Danu dia adalah Perwira yang mendapatkan tugas untuk mengurus masalah hilangnya anak anak yang akhir akhir ini terjadi di sekitar Subah dan kabupaten Batang.

Danu terlihat menatap Damira dengan ekspresi tenang, setelah merasa Danur sudah sedikit lebih tenang Danu berucap, "bu, bisakah anda menjelaskan bagaimana kronologi hilangnya Adit?" Tanya Danu.

Damira terlihat memasang wajah yang sangat menyesal, "Adit hilang karena salah saya pak, saya ngga percaya tentang rumor yang tersebar di sekitar batang bahwa ada penculik anak yang berkeliaran, karena saya ngga percaya saya menyuruh anak saya untuk membelikan beberapa sembako tadi malam.

Toko kelontong tempat anak saya membeli sembako tidak terlalu jauh dari sini, pak. Makanya saya tidak khawatir apabila anak saya hilang, tapi ternyata ketidakpercayaan saya malah membawa petaka untuk anak saya.." Jelas damira dengan sesenggukan.

Danu menganggukan kepalanya, dia termenung seolah memikirkan sesuatu.

tiba tiba salah satu polisi di samping danu berbisik, "Pak... apakah anda berpikir sama seperti saya? Hilangnya anak anak di sekitar subah dan Kabupaten batang karena berhubungan dengan dunia bawah tanah.

Kemungkinan ada orang yang menganut ilmu hitam dan tumbalnya adalah anak anak yang hilang ini?" Tanya Polisi itu.

Perwira Danu menganggukan kepalanya, "dunia bawah tanah aku benar benar malas jika harus berurusan dengan mereka. Dunia yang penuh dengan darah, nyawa sama sekali tidak berharga di dunia itu, termasuk menumbalkan anak anak di bawah umur.

Pastinya hilangnya anak anak ini ada sangkut pautnya dengan dunia bawah tanah." Batin Perwira Danu.

Tiba tiba pintu rumah Damira terbuka lebar, nampak seorang wanita paruh baya datang dengan tergopoh gopoh.

Dia adalah Lastri, Lastri langsung mendekati Damira yang sedang duduk menangis.

"Damira! Apa benar adit hilang?" Tanya lastri memastikan.

Damira menganggukan kepalanya, "iya mbak Lastri, baru tadu malam Adit hilang, sejak tadi malam mas Paijo, tim SAR dan para polisi sudah mencoba mencari tapi sampai sekarang belum ketemu."

Lastri terlihat memasang ekspresi sedih saat ini, Lastri sendiri merupakan sahabat masa kecil Damira.

Dia sudah sangat akrab dengan Damira begitu pula dengan anaknya Adit, Lastri sudah menganggap Adit sebagai anaknya sendiri, oleh karena itu dia ikut bersedih ketika mendengar kabar Adit hilang.

"Sabar ya mir, aku yakin sebentar lagi pasti Adit akan ketemu." Ucap Lastri sembari mengelus pundak Damira.

Semua orang di sana hanya bisa memandangi Lastri dan Damira begitu saja.

Lastri menarik nafas dalam dalam kemudian dia berucap, "Damira, sebenarnya aku curiga dengan  salah satu orang yang menyebabkan hilangnya anak anak di sekitar Subah dan Batang." Ucap Lastri yang membuat semua orang terkejut dan langsung menatap ke arah Lastri.

"Hah?! Siapa dia mbak Lastri?" Tanya Damri sambil menatap dalam Raut wajah Lastri mencoba memastikan ada kebohongan atau tidak dari raut wajahnya.

Namun Damira sama sekali tidak menemukan adanya tanda tanda kebohongan.

Perwira Danu yang berada di sana juga kaget dengan ucapan lastri, dia kemudian berucap, "siapa orang yang anda curigai, bu?" Tanya Perwira Danu.

"Emm... sebelumnya saya ingin menjelaskan kecurigaan saya pak. Pelaku yang menculik anak anak di sekitar subah dan Kabupaten batang pasti bukanlah orang sembarangan... terbukti dari tidak adanya jejak sama sekali yang di tinggalkan oleh pelaku tersebut." Ucap Lastri.

Semua orang menganggukan kepalanya, memang apa yang di Katakan oleh Lastri itu benar, pelaku bukanlah orang biasa karena mampu menculik anak tanpa meninggalkan jejak kejanggalan sedikitpun.

"Untuk siapa orang yang aku curigai adalah salah satu warga di desaku desa Durenombo, dia bernama Nenek Saroh.

Nenek Saroh dahulunya memiliki anak namun anaknya sudah meninggal akibat melahirkan cucunya, dan cucunya sekarang di bawa oleh menantunya ke Jawa Timur. Saya menduga nenek Saroh menganut ilmu hitam karena ingin membangkitkan anaknya, beberapa kali aku memergoki dia membeli aneka macam peralatan dukun seperti dupa dan kembang setaman. Kemungkinan juga dia menggunakan anak anak sebagai syarat dari tumbal untuk membangkitkan anaknya." Jelas lastri.

Seluruh warga yang ada di sana, dan anggota tim SAR mengerutkan keningnya mendengar penjelasan Lastri, mereka memang manusia biasa yang tidak tahu menahu dengan ilmu hitam dan dunia bawah tanah, sangat sulit mempercayai hal hal mistis semacam ini.

Namun tidak dengan perwira danu dan anggota polisi di belakangnya, mereka sudah beberapa kali menangani kasus dunia bawah tanah. Meraka terlihat mempercayai Lastri.

Siapa sangka ada salah satu Warga yang tiba tiba berucap, "nenek Saroh? Berarti orang yang anda curigai itu merupakan seorang nenek nenek ya bu?" Tanya seorang pemuda.

Semua orang menatap pemuda itu, dia bernama Budi.

Lastri menganggukan kepalanya, "iya orang itu adalah Nenek tua umurnya sekitar 60 tahunan.."

Budi terlihat memasang wajah gelisah alasan dia hadir di dalam rumah Damira karena dia ingin menjelaskan sesuatu yang ia lihat dan ia dengar tadi malam.

dia menarik nafas dalam dalam, Kemudian memberanikan diri untuk bercerita, "tadi malam kebetulan saya habis pulang dari pabrik, saat saya mengendarai motor saya mendengar suara tawa menggelegar..." Ucap Budi.

Sontak semua orang menatap Budi dengan ekspresi penasaran.

Budi kemudian melanjutkan, "sesaat sebelum saya sampai di desa, saya melewati jalur yang berada di dekat Alas Roban, secara samar samar saya melihat seorang nenek tua yang memiliki rupa sangat menyeramkan berjalan menuju ke desa Sengon.

Saya tidak terlalu memperdulikan nenek itu karena saya sudah terlalu lelah, Siapa sangka ketika saya sudah berada di dekat rumah saya, saya mendengar suara tawa nenek tua yang sangat menggelegar. Saya mencoba mencari sumber suara itu namun saya hanya melihat kelebatan bayangan hitam yang terbang menuju ke Alas Roban." Jelas Budi.

Sontak semua orang yang berada di situ kaget bukan kepalang mendengar penjelasan Budi termasuk Damira.

"Itu pasti nenek Saroh! Dia pasti bilang kerok atas hilangnya anak anak di sekitar subah dan Kabupaten batang!" Ucap Lastri yang sangat percaya diri dengan apa yang dia pikirkan.

"Kalau begitu ayo kita gruduk rumahnya saja!" Ucap Damira yang mulai berdiri.

Perwira Danu mengigit bibirnya dengan ekspresi gelisah melihat para warga yang bersiap hendak menggeruduk rumah Saroh, dia kemudian berucap, "kita jangan gegabah! Apa yang kita lawan ini bukanlah manusia biasa! Dia merupakan pemuja ilmu hitam, kita semua bukan tandingannya!" Ucap Perwira Danu.

Seketika itu juga Lastri menatap Perwira Danu, "anda bagaimana pak? Masa iya anda dan seluruh jajaran anda takut dengan seorang wanita tua? Lagian kita semua juga dalam jumlah banyak!" Ucap Lastri.

"Masalahnya tidak semudah itu Bu Lastri, saya sudah beberapa kali menangani kasus penganut Ilmu hitam semacam ini, orang orang yang memiliki ilmu hitam ada beberapa yang kebal tembak, kebal sajam bahkan ada yang mampu membunuh kita hanya dengan rapalan mantra!" Jelas Perwira Danu.

Sontak semua warga tercengang mendengar hal itu, perlu di ingat lagi mereka hanyalah manusia biasa maka tidak heran apabila meraka mendengar hal yang mustahil seperti kebal sajam, kebal peluru, atau mungkin membunuh hanya dengan rapalan mantra.

"Saya tidak ingin kalian semua menjadi korban! Oleh karena itu harap kalian jangan gegabah!" Ucap Perwira Danu.

"Lalu apa yang harus kami lakukan pak? Saya tidak mau anakku di jadikan tumbal ilmu hitam oleh wanita tua itu!" Ucap Damira yang terlihat emosi.

"Tenang dulu bu Damira, saya akan mencoba menghubungi ahli supranatural kenalan saya untuk datang dan membacking kita apabila terjadi kejadian yang tidak di inginkan!" Jawab Perwira Danu.

Dia kemudian langsung mengambil ponselnya, dan menghubungi seseorang.

1
Tini Nurhenti
ada yg ngompol gk thor 😄😄🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!