NovelToon NovelToon
GADIS DESA DINIKAHI PRIA KAYA

GADIS DESA DINIKAHI PRIA KAYA

Status: tamat
Genre:Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Tamat
Popularitas:137.9k
Nilai: 5
Nama Author: saffana

Kisah ini mencertiakan tentang Zahra gadis manis yang berasal dari desa.
Zahra adalah anak yang sangat berbakti kepada kedua orangtua nya. Dia bertekad menjadi orang sukses.
Zahra pun pergi merantau ke kota untuk bekerja.

Gadis itu tidak pernah menyangka dalam perjalanan hidup nya dia bertemu dengan Pria Tampan dan sukses.
Dialah Arfan pratama, Pria tampan dan sukses tapi sayang dengan kepribadian yang dingin dia selalu gagal dalam hubungan asmara nya.

Akankah Zahra dan Arfan akan bersatu ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon saffana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MENANDATANGANI SURAT PERJANJIAN

Arfan Pria tampan itu sedang duduk di ruang kerjanya, Pria itu menunggu seseorang yang sedang menuju ke tempat dirinya berada. Pria itu juga sudah menyiapkan dua lembar kertas putih yang sudah dihiasi tinta hitam. Tulisan itu berderet rapi menampilkan ratusan kata  yang akan dia ditandatangani bersama Zahra.

Pria itu menyeringai terus menunjukan senyum tampan nya. setelah sebelumnya ditolak dan di beri makian oleh Zahra. Pada akhirnya Gadis itu tetap menerima perjanjian yang dia tawarkan.

"Memang, uang bukan segalanya. Akan tetapi segalanya membutuhkan uang," gumam Arfan.

Bibir nya melengkung tertarik ke atas Pria itu tersenyum penuh kemenangan. 

****

Zahra sedang berdiri di depan Restoran yang dimiliki Arfan. Pria itu menyuruh Zahra menemuinya di tempat ini. Gadis itu masih ragu-ragu hendak masuk kedalam, jantung nya berdetak dengan cepat. Dirinya tahu bahwa ini salah. Akan tetapi dia tidak punya pilihan selain menyetujui nya.

"Ya Allah, aku tahu ini salah … tapi ini demi kesembuhan Bapak …," gumam Zahra. Tangannya sibuk bergerak merapikan pakaian yang di gunakannya terlihat sedikit kusut. 

Gadis manis yang memakai gamis hitam dipadukan dengan kerudung berwarna  cream itu melangkahkan kaki nya masuk ke dalam.

"Selamat datang," ucap salah satu pegawai yang bertugas di bagian depan.

Zahra menanggapi dengan menyunggingkan senyum manis nya. 

"Permisi, Mbak, Apakah Bapak Arfan ada?" tanya Zahra pada salah satu karyawan Resto tersebut.

Mendengar nama Arfan disebut. Agung yang sudah diberi tahu sebelumnya oleh Arfan bahwa akan ada seseorang yang menemui Bos nya itu pun langsung menghampiri Zahra.

"Dengan Mbak Zahra?" tanya Agung tanpa berbasa basi. 

"Benar, saya Zahra," jawab Zahra sembari tersenyum kepada Agung.

"Mari, akan saya antar ke ruangan Pak Arfan." Lanjut Agung lagi hendak mengantar Zahra. 

"Oh, iya, terimakasih." Zahra pun langsung mengikuti Agung yang berjalan mendahului nya.

"Tok"Tok"Tok"

Arfan yang memang sudah menunggu Zahra pun langsung menyuruh Gadis itu masuk setelah mendengar ketukan pintu dari luar.

"Masuk," jawab Arfan

Gadis manis itu langsung membuka pintu setelah mendengar sang penghuni ruangan menyuruh nya masuk.

"Silahkan duduk," Arfan menunjuk kursi yang ada di seberang meja kerja nya. Mempersilahkan Zahra untuk duduk.

Zahra yang tadinya berdiri pun langsung melangkahkan kaki nya mendekati kemeja Kerja Arfan.

Arfan langsung mengeluarkan kertas yang telah disiapkan sebelum nya. Pria itu langsung memberikan nya kepada Zahra. 

"Sebelum kamu tanda tangan, baca dulu perjanjian nya dengan teliti," Arfan berkata kepada Gadis yang sedari tadi diam tak mengeluarkan suara sedikitpun itu. 

Zahra pun langsung menerima lembaran kertas yang diberikan Pria  tersebut.

Setelah membaca dan menelitinya. Zahra akhir nya mengeluarkan suara nya. 

"Boleh aku tambah isi dari perjanjian ini?" 

"Silahkan, yang penting tidak merugikan kedua belah pihak," Arfan  langsung menjawab pertanyaan Zahra tanpa berpikir terlebih dahulu.

 

Zahra gadis itu menuliskan beberapa kata menambahkan isi perjanjian nya. Gadis itu pun langsung menyodorkan kertas nya kepada lawan bicara nya itu.

Arfan langsung melihat dan membacanya.

"Tidak boleh ada sentuhan, termasuk berpegangan tangan? maksudmu kita harus berjauhan? apa kamu tidak berpikir? Mama pasti akan langsung mengetahui kebohongan kita!" Arfan langsung menentangnya. 

Menurut Pria itu sangat tidak masuk akal jika sepasang kekasih tidak berkontak fisik. apalagi hanya sekedar berpegangan tangan.

"Diluar sana, banyak Wanita yang ingin  menyentuh dan selalu mendekati saya." Arfan sedikit tersinggung dan tak terima dengan apa yang Zahra inginkan.

"Jangan samakan aku dengan mereka, aku juga tidak ingin bersentuhan dengan sembarang Pria yang tidak ada ikatan denganku," jawab Zahra dengan mimik wajah yang terlihat serius menatap Arfan.

"Baiklah, saya setuju isi perjanjian ini, akan saya tambahkan." ujar Pria itu terpaksa menyetujuinya. 

Arfan langsung mengetik beberapa kata tambahan dalam isi surat perjanjian sesuai kesepakatan mereka berdua.

"Ini … silahkan ditandatangani." Arfan memberikan kertas yang sudah di print itu 

kepada Zahra.

"Hah" Zahra menghela nafas.

Setelah melihat semua persyaratan, Zahra pun langsung menandatangani surat perjanjian itu. 

"Apakah, aku sudah bisa … menerima uang nya?" tanya Zahra pada Arfan.  Bukannya mata duitan. Akan tetapi Gadis itu sangat membutuhkan uang untuk segera membayar biaya Rumah sakit Bapak nya.

"Tentu saja, saya sudah menyiapkan nya."

"Ini silahkan, diterima," Arfan langsung menyodorkan tas berisi uang dengan jumlah 150 juta rupiah.

Zahra yang melihat tas berisi uang itu pun terdiam. Gadis itu tidak pernah melihat uang sebanyak itu. Tapi hari ini dia memiliki uang tersebut.

Sebenar nya jantung nya dari pertama masuk sudah berdetak kencang.  Menahan kegugupan dari hawa intimidasi yang terlihat dari Pria yang ada di hadapan nya itu. 

Tapi sebisa mungkin gadis itu menahan nya agar terlihat biasa saja. 

Zahra pun mengambil uang tersebut. 

"Ingat, akhir pekan kamu harus ikut saya menemui Mama!" Arfan langsung mengingatkan tentang isi perjanjian itu padanya.

"A-Apa … tidak terlalu cepat?" tanya Zahra suara nya sedikit terbata menahan kegugupan yang dirasakan nya.

"Tidak! justru itu terlalu lama bagi saya," jawab Arfan tegas. 

"T-tapi … aki sedang banyak urusan. Bolehkan sandiwara ini kita mulai pekan depan saja?" pinta Gadis itu dia berharap Arfan menyetujui nya, karena akhir pekan ini mungkin Bapak nya akan menjalani operasi. 

"Saya, tidak suka dibantah," sahut pria tampan tersebut.

"Ba-baiklah … kalau begitu urusan kita sudah selesai hari ini. aku terima uang nya, terimakasih sudah membantu," tutur Gadis itu pada Arfan.  Zahra pun langsung bangkit dari tempat duduk nya. Mereka berdua bersalaman sebagai tanda kerjasama sudah dimulai.

"Aku harus memanggilmu apa? Pak Arfan, atau?" tanya Zahra pada Arfan. 

"Jangan panggil aku dengan sebutan. Pak, panggil saja Mas Arfan. Supaya lebih terdengar meyakinkan jika kita berada di dekat Mama saya." 

"Hah … baiklah … M-Mas Arfan, terima kasih banyak, saya akan pulang sekarang," tutur Zahra lagi dia sedikit ragu memanggil Pria itu dengan embel-embel sebutan Mas.

"Sama-sama, mari saya antar." Arfan pun langsung bergegas berjalan terlebih dahulu.

"Nggak usah!" sahut Zahra dengan spontan. 

"Sudah saya bilang, kalau saya tidak suka penolakan," timpal Arfan yang berjalan mendahuluinya.

****

Di lantai bawah para karyawan Arfan sedang berbisik dan bertanya-tanya.

Gadis manis itu sudah kedua kali masuk ke ruangan Arfan. Mereka yakin jika gadis itu mempunyai hubungan spesial dengan Bos nya tersebut.

"Gung … cewek itu pacar nya Pak bos ya?" tanya salah satu karyawan nya itu.

"Mana ku tahu," jawab Agung singkat.

"Tidak mungkin, mana mau bos sama modelan begitu! Bos kan sukanya yang tinggi putih seksi kaya model-model di iklan." Sahut teman nya yang lain ikut menimburung.

"Sok tau Lo," timpal temannya lagi.

Tak berselang lama mereka melihat bosnya sedang menuruni tangga bersama Gadis tersebut.

**** 

Arfan langsung berjalan menuruni tangga di susul dengan Zahra yang merasa tak suka. Pria tampan itu sangat menyebalkan menurut Zahra. Akan tetap dia hanya bisa menuruti perkataan Pria tersebut.

Gadis itu tidak fokus ketika menuruni anak tangga, tiba tiba kakinya terpelesat badan nya langsung condong ke depan. 

"Aaaaah, astagfirullah …," pekik Zahra Gadis itu hilang keseimbangan.

Arfan yang mendengarnya pun langsung berbalik badan dan setelah itu.

"Grep" 

Arfan dengan sigap langsung menangkap Zahra. Posisi Arfan yang memegang Zahra  dari bawah. Terlihat jelas mereka seperti saling berpelukan. Netra indah yang dimiliki

Kedua anak manusia itu saling bertemu dan tanpa sadar mereka pun memandang satu sama lain. 

1
El
ceritanya menarik dan bikin ketagihan untuk membaca terus menerus ❤️
Darellia
novelnya bagus, semangat untuk author dalam berkarya
Deelis
Suka banget sama interaksi Zahra dan Arfan ❤
Arisya R
Keren banget ceritanya… 😍
jhon teyeng
oke pasti
jhon teyeng
oke deh, tp keryamu yg baru pasti lbh 👍👍👍👍kan kak
jhon teyeng: so👍👍👍👍
Ig:@saffana219: insya Allah lebih greget lagi😁
total 2 replies
jhon teyeng
sifat ngeyel wanita dan kl sdh terjadi bgni kan nyusahkan org lain.
LOgiKA
jhon teyeng
ya mmg namanya ghibah
jhon teyeng
hatinya terbuat dr daging
jhon teyeng
mgkn dipecat, atau mgkn mau menghancurkan rumah tangga zahra🤔🧐🤨
jhon teyeng
ngikut tp ini bukan rian tukang potong daging👨‍🦱 itu kan kak? 😵‍💫😜
jhon teyeng
🫣🤪🧐🤔🙄
jhon teyeng
unik mmgkalian berdua ini, hrs diancam dulu baru mau
jhon teyeng
jujur
jhon teyeng
pasti anak buah yg dipecat
jhon teyeng
😵‍💫🥺😞😟🫣🫢
jhon teyeng
tulus😵‍💫
jhon teyeng
🥺🥺🥺🥺🥺🥺🥺😞😟
jhon teyeng
🤪😜😵‍💫😱🥶🤢🙄🙃😔
jhon teyeng
ini namanya ketangkep kuyup
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!