Sinopsis:
Putri dan Yogantara, pasangan muda yang sukses dan bahagia. Mereka bekerja keras untuk memajukan bisnis mereka, Putri dengan supermarket pribadinya dan Yogantara sebagai fotografer profesional. Namun, di balik kesuksesan mereka, terdapat kekuatan yang dapat menghancurkan kebahagiaan mereka.
Brian, karyawan Putri yang terlihat baik dan setia, ternyata menyembunyikan niat jahat. Ia bermain api dengan Putri secara diam-diam, memanfaatkan kepercayaan Putri. Sementara itu, Putri mulai merasa tidak puas dengan Yogantara dan mencoba menuduhnya dengan membabi buta.
Keretakan dalam rumah tangga mereka mulai terjadi. Yogantara yang merasa tidak bersalah, menjadi bingung dan sakit hati. Ia berusaha untuk memahami apa yang terjadi, namun Putri semakin menjauhkan diri.
Apakah cinta mereka dapat bertahan dari ujian ini? Ataukah keretakan dalam rumah tangga mereka akan menjadi awal dari akhir?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Thukul/maryoto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cerita Capra.
Japra merasa semakin terjepit dan tidak tahu apa yang harus dilakukan. Ia merasa bahwa Prayogo telah memenangkan pertarungan ini dan bahwa ia tidak memiliki pilihan lain selain mematuhi perintah Prayogo.
"Baik, Prayogo," kata Japra dengan nada yang bergetar
"Aku akan mematuhi perintahmu. Tapi aku tidak ingin kamu berpikir bahwa aku akan selalu mematuhi perintahmu. Aku akan mencari cara untuk membalas dendamku." Japra mengepalkan tangan dengan kuat kuat
Japra merasa semakin marah dan frustrasi, tapi ia tidak bisa melakukan apa-apa selain mematuhi perintah Prayogo. Ia merasa bahwa ia telah kehilangan kekuasaan dan kontrol atas dirinya sendiri.
**************
Hari-hari berikutnya, Japra terus mematuhi perintah Prayogo dan melakukan apa yang diminta oleh Prayogo. Tapi ia tidak pernah melupakan dendamnya dan terus mencari cara untuk membalas dendamnya kepada Prayogo.
Hari pun berganti bulan, perkembangan proyek tambang pun terlihat tampak. pencemaran lingkungan pun bisa ditangani dengan baik. koh Ferdinan pun sangat bahagia melihat perkembanganya.
di suatu ketika kantor PT Tirta Handayani sejahtera melakukan metting evaluasi Semester ke 2. yang sebelumnya sudah amburadul sekarang bisa di perbaiki. Japra pun makin lihai memaparkan program kerja selama semester ini. seluruh karyawan yang hadir pun tepuk tangan
Kantor PT Tirta Handayani Sejahtera dipenuhi dengan suasana yang ceria dan optimis. Semua karyawan yang hadir di ruang meeting tampak bahagia dan puas dengan hasil yang telah dicapai selama semester ke-2.
Koh Ferdinan, sebagai pemimpin tim, memulai pertemuan dengan senyum yang lebar
. "Selamat pagi, semua! Saya sangat bahagia melihat perkembangan proyek tambang kita. Pencemaran lingkungan yang menjadi masalah besar sebelumnya, sekarang bisa ditangani dengan baik."
"kita harus optimalkan kinerja kita,jangan sampai kendor, demi tujuan bersama membangun perusahaan dengan baik" ujar Koh Ferdinan.
Japra, yang sebelumnya terlihat tidak percaya diri, sekarang tampak lebih percaya diri dan lihai dalam memaparkan program kerja selama semester ini. Ia menjelaskan tentang strategi yang telah diambil untuk meningkatkan kinerja dan mengurangi dampak lingkungan.
"Bapak ibu Semua, Di semester ke 2 ini kita mendapatkan titik yang baik, dengan kerja tim yang bagus,di dukung infrastruktur yang memadai semua bisa terrealisai. Semua Divisi bekerja dengan optimal,Pendapatan perhari kita Sampai 7 Sampai 8 ton,itu suatu capean yang luar biasa di banding sebelumnya. maka dari itu ijinkan saya membukakan Data yang kami Input, silahkan bapak ibu melihat di layar proyektor" Kata japra
Semua karyawan yang hadir tampak terkesan dengan presentasi Japra dan bertepuk tangan untuk mengapresiasi hasil yang telah dicapai. Koh Ferdinan juga memberikan pujian kepada Japra dan timnya atas kerja keras dan dedikasi mereka.
"Terima kasih, Japra kamu Luar biasa dan tim! Kita telah mencapai hasil yang luar biasa dan saya sangat bangga dengan kinerja kalian semua. Mari kita terus bekerja sama untuk mencapai tujuan kita dan membuat PT Tirta Handayani Sejahtera menjadi perusahaan yang lebih baik!" kata Koh Ferdinan dengan senyum yang lebar.
"Sebelumnya Terimakasih atas apresiasinya, Saya tak akan dapat bekerja tanpa dukungan tim, ini semua berkat semua tim yang solid" jawab Japra
Japra benar-benar totalitas dalam bekerja selama semester ini. Ia tidak ingin memberikan kesempatan kepada Prayogo untuk mengganggu usahanya lagi. Bayangan Prayogo sebagai pengawas owner terus menghantui Japra, membuatnya takut bahwa Prayogo akan mencari kesalahan dan menghancurkan usahanya.
"Saat ini Memang aku harus cerdik, prayogo setidaknya tidak akan mencari cari." Gumamnya dalam hati.
Oleh karena itu, Japra bekerja dengan sangat keras dan teliti, memastikan bahwa semua aspek usahanya berjalan dengan lancar dan sesuai dengan rencana. Ia tidak ingin memberikan kesempatan kepada Prayogo untuk menemukan kesalahan dan menggunakannya sebagai alasan untuk menghancurkan usahanya.
Dengan demikian, Japra berhasil mencapai hasil yang sangat baik selama semester ini, dan usahanya terus berkembang dengan baik. Namun, Japra tidak pernah lupa bahwa Prayogo masih ada di sana, mengawasi dan menunggu kesempatan untuk mengganggu usahanya. Oleh karena itu, Japra terus waspada dan siap untuk menghadapi tantangan apa pun yang mungkin datang dari Prayogo.
Prayogo memang tidak pernah berhenti mencari celah untuk menghancurkan proyek Tambang yang dikelola oleh PT Tirta Handayani Sejahtera. Ia selalu waspada dan siap untuk menyerang Japra dan timnya jika mereka membuat kesalahan.
Dengan mata yang tajam dan hati yang dingin, Prayogo terus memantau setiap langkah yang diambil oleh Japra dan timnya. Ia tidak akan melewatkan kesempatan untuk menemukan kesalahan dan menggunakannya sebagai alasan untuk menghancurkan proyek Tambang tersebut.
Japra dan timnya harus selalu waspada dan siap untuk menghadapi tantangan apa pun yang mungkin datang dari Prayogo. Mereka harus bekerja dengan sangat keras dan teliti untuk memastikan bahwa proyek Tambang tersebut berjalan dengan lancar dan sesuai dengan rencana.
Namun, meskipun Japra dan timnya bekerja dengan sangat keras, mereka tidak pernah tahu kapan Prayogo akan menyerang. Mereka harus selalu siap untuk menghadapi kesulitan apa pun yang mungkin datang dari Prayogo.
Prayogo mulai mengatur strategi untuk menghancurkan proyek Tambang dari dalam. Ia tahu bahwa untuk menghancurkan proyek tersebut, ia harus memulai dari internal, yaitu dari dalam tim yang dipimpin oleh Japra.
Prayogo mulai memikirkan cara untuk memecah belah tim Japra, terutama Aliansi Sri Gethuk yang dipimpin oleh Japra sebagai pengamanan. Ia tahu bahwa jika ia dapat memecah belah tim tersebut, maka proyek tersebut akan menjadi lemah dan mudah dihancurkan.
Selain itu, Prayogo juga berencana untuk memprovokasi pembangkangan kepercayaan Japra. Ia tahu bahwa jika Japra kehilangan kepercayaan dari timnya, maka ia akan menjadi lemah dan tidak dapat memimpin timnya dengan efektif.
Dengan demikian, Prayogo telah mempersiapkan semua yang dibutuhkan untuk menghancurkan proyek Tambang tersebut dari dalam. Ia hanya menunggu waktu yang tepat untuk melancarkan serangannya.
