NovelToon NovelToon
Menikah Karena Fitnah

Menikah Karena Fitnah

Status: tamat
Genre:CEO / Pernikahan Kilat / Identitas Tersembunyi / Romansa / Tamat
Popularitas:834.6k
Nilai: 4
Nama Author: Kopii Hitam

Niat hati hanya ingin menolong seorang pria yang baru saja mengalami kecelakaan motor tunggal di jalanan, namun keadaan itu malah dimanfaatkan oleh seorang wanita yang tidak bertanggung jawab.

Alana dipaksa menikah hari itu juga oleh segerombolan orang-orang yang menangkap basah dirinya bersama seorang pria di sebuah kontrakan. Alana tidak dapat membela diri karena seorang wanita berhasil memprovokasi massa yang sudah berdatangan.

Bagaimanakah cara Alana menghadapi situasi ini?
Bisakah dia mengelak atau malah terpaksa menikah dengan pria itu? Pria yang tidak dia kenal sama sekali.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kopii Hitam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21.

Sirine ambulan mengaung deras menyisir jalanan menuju rumah sakit terdekat, sementara di tempat kejadian sudah ada pihak kepolisian yang tengah melakukan olah TKP.

Beberapa mobil dan sepeda motor yang melewati jalan itu memilih berhenti untuk melihat apa yang terjadi, bahkan pemadam kebakaran juga sudah standby di sana. Para petugas sedang berusaha memadamkan api sehingga kemacetan pun tidak dapat dielakkan.

Di rumah sakit, tubuh Azzam diturunkan dari ambulan, dia dibaringkan di atas brankar lalu dibawa masuk menuju ruang IGD.

Azzam tidak tau apa-apa, dia kehilangan kesadaran beberapa menit setelah mobil miliknya meledak.

Sekarang raga Azzam tengah ditangani oleh tim dokter, tidak ada seorangpun keluarga yang datang menemani, termasuk Alana yang tidak tau menahu tentang kecelakaan yang menimpa suaminya.

Di TKP, para reporter dari beberapa stasiun televisi mulai sibuk menginformasikan tentang kecelakaan itu dan disiarkan secara langsung, bahkan berita tersebut menjadi tranding topik di media sosial.

Breaking News

"Telah terjadi kecelakaan yang menyebabkan sebuah mobil Audi A3 berwarna merah meledak di TKP. Menurut informasi yang berhasil kami kumpulkan, pengemudi mobil sudah dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi tidak sadarkan diri. Korban merupakan seorang pengusaha yang memegang cabang Global Grup. Untuk memastikan informasi ini, kami akan berusaha mengunjungi rumah sakit. Info selanjutnya akan kami update satu jam mendatang, terima kasih."

Craaang...

Sebuah bingkai foto tiba-tiba jatuh dari dinding tanpa sebab. Erni yang tengah berada di ruang tengah seketika terkejut dan berlari ke arah sumber suara.

"Apa yang terjadi?" tanya Erni pada asisten rumah tangga yang tak kalah terkejutnya.

"Ti-tidak tau, Nyonya. Saya-"

"Nyonya, ayo kemarilah! Bukankah mobil itu milik Tuan Azzam?"

Erni lagi-lagi dikejutkan dengan suara lantang ART lain yang berasal dari arah dapur.

Wanita paruh baya itu sempat oleng karena tidak tau harus mengejar yang mana terlebih dahulu.

Matanya mengerling menyaksikan foto Azzam yang sudah tergeletak di lantai dipenuhi beling kaca, tapi pikirannya tertuju pada pekikan yang baru saja dia dengar.

ART yang tadinya ingin melihat resep masakan, seketika dikejutkan dengan berita kecelakaan yang viral di media sosial, dia pun berlari ke ruang keluarga dan lekas menyalakan televisi.

Deg...

ART itu termundur ke belakang, kakinya gemetaran saat menyaksikan berita yang disiarkan di televisi.

"Apa yang terjadi?" tanya Erni sesaat setelah tiba di ruangan itu.

"Tu-tuan Azzam," ART itu tidak bisa melanjutkan ucapannya.

Erni mengernyit bingung kemudian memutar leher ke arah televisi yang masih menyala. Seketika mata wanita itu membulat sempurna seakan ingin keluar dari tempatnya.

"Ti-tidak, ini tidak mungkin." Erni menggeleng-gelengkan kepala, dia tidak percaya mobil itu milik Azzam.

"Tidak, itu bukan Azzam. Putraku-" Erni langsung terjatuh dan kehilangan kesadarannya.

"Nyonya..." pekik ART yang berada tidak terlalu jauh darinya.

Beruntung ART itu dengan cepat menahan kepala Erni, dengan begitu kepala Erni masih bisa diselamatkan dari benturan.

"Ijah, telepon Tuan sekarang juga, Nyonya pingsan." pekik ART itu kepada rekan seprofesinya.

Ijah yang tadinya hendak membersihkan serpihan kaca, memilih meninggalkan pekerjaan itu dan segera menghubungi majikannya.

Setelah memberitahukan keadaan Erni pada Kurniawan, dua ART itu membantu Erni berbaring di sofa. Mereka mencoba membangunkan Erni dengan minyak kayu putih yang didekatkan ke hidungnya.

"A-azzam..." gumam Erni dalam kondisi setengah sadar.

"Tuan Azzam baik-baik saja, Nyonya. Tuan sudah dibawa ke rumah sakit." terang Ipah yang tadi sudah melihat berita yang disiarkan di televisi.

"Azzam, kamu tidak apa-apa 'kan Nak? Ibu-" Erni menitikkan air mata.

Meski selama ini Azzam selalu menatapnya penuh kebencian, tapi dia tidak pernah mempermasalahkan hal itu. Erni tau Azzam sebenarnya anak yang baik, putranya hanya belum bisa menerima fakta atas apa yang terjadi di masa lalu.

Erni juga tidak bermaksud menyembunyikan kenyataan dari Azzam, tapi dia belum menemukan waktu yang tepat untuk mengatakan semuanya.

Setengah jam kemudian, Kurniawan tiba di kediamannya. Dia terkejut melihat kondisi istrinya yang cukup memprihatinkan.

"Sayang, apa yang terjadi? Kenapa bisa pingsan?" tanya Kurniawan cemas sembari duduk di dekat istrinya itu.

"Azzam, Mas. Dia-" Erni tersedu seiring air mata yang terus menetes di pipinya.

"Sssttt... Azzam tidak apa-apa, aku sudah mengirim orang untuk melihat keadaannya, aku juga sudah mengutus beberapa orang untuk menyelidiki penyebab kecelakaan itu." jelas Kurniawan yang ternyata sudah mengetahui tentang kecelakaan itu.

"Bawa aku ke rumah sakit sekarang, aku ingin melihat kondisi putraku!" pinta Erni dengan raut memelas, dia tidak akan bisa tenang sebelum melihat sendiri keadaan Azzam.

"Iya, aku akan membawamu ke sana, tapi tolong tenangkan dulu dirimu!" ucap Kurniawan lalu membantu Erni duduk dan memeluknya.

Erni menyandarkan kepalanya di bahu Kurniawan dan memukul dada suaminya itu.

"Aku tidak sanggup lagi menyembunyikan ini lebih lama, aku lelah Mas. Sudah saatnya Azzam tau siapa aku sebenarnya, aku tidak ingin melihat putraku menderita terus menerus seperti ini." lirih Erni terisak.

Kurniawan menurunkan pandangan, dia mematut Erni dengan tatapan tak biasa lalu mengangguk lemah.

Kurniawan tidak bisa menolak permintaan istrinya, bagaimanapun Azzam memang harus tau agar kesalahpahaman diantara mereka segera berakhir. "Aku setuju, tapi tunggu sampai kondisi Azzam membaik."

"Iya, aku mengerti." angguk Erni merasa sedikit lega.

Beberapa saat setelah hati Erni tenang, keduanya meninggalkan rumah dan masuk ke mobil. Tidak hanya Erni, Kurniawan juga khawatir memikirkan keadaan putranya.

Di rumah sakit, kondisi Azzam mulai stabil setelah mendapatkan perawatan dari tim dokter, hanya saja Azzam tidak mau membuka suara dan hanya diam seperti patung.

Sampai detik ini pikiran Azzam hanya tertuju pada Alana seorang.

Apa istrinya itu tau tentang kecelakaan yang menimpanya? Tapi kenapa Alana tidak datang melihatnya? Apa Alana benar-benar tidak peduli padanya?

Semakin Azzam memikirkan semua itu, semakin ngilu pula dadanya.

Kenapa dia bisa segila ini mencintai Alana? Kenapa dia tidak juga sadar bahwa Alana tidak menginginkannya?

Meski bibir berkata ikhlas, tapi hati tidak bisa dibohongi, Azzam tidak ingin Alana kembali pada kekasihnya. Apa Azzam salah meminta Alana agar tetap bersamanya?

Azzam menutup mata perlahan sembari menghirup udara sebanyak-banyaknya. Kenapa kecelakaan itu tidak merenggut nyawanya saja? Azzam rasanya tidak ingin menjalani hidup ini lagi.

Dalam pemikiran yang tak henti mengelilingi otaknya, tiba-tiba telinga Azzam mendengar suara pintu berderit yang membuatnya terkejut. Dia menyeka wajah dengan cepat agar tak dilihat orang lain.

Tiba-tiba mata Azzam melotot mendapati Kurniawan dan Erni yang sudah berdiri di ambang pintu, keduanya menatap Azzam sendu dan melangkah menghampirinya.

Azzam mengukir senyum getir lalu membuang pandangan ke arah lain. Dia tidak ingin melihat pengkhianat besar seperti mereka berdua.

1
Hasanah
aastga
Omah Tien
paling malas lihat cewe nya g tau diri so
oma lina katarina
nah gitu dong
oma lina katarina
kurang apa si Azzam, ganteng,, mapan , Alanna nya ga tau diri ,,jadi kesel sendiri
oma lina katarina
belagu Alanna nya kadang bikin sebel , jadi bukan kasian ,, sok, ga tau diri dah di sayang banyak tingkah
Diah Anggraini
azzam semangat donk.. kalo azzam nyerah saya sedih nih bacanya
Yosef Sudin
putar keliling cari terus alur ceritanya, belum ada tujuan yang jelas
Nelviati 17
kok kek gini outhor buat cerita nya dari salah paham trus emosi jg lama2 bacanya
Nelviati 17
kok kem gitu alana kurang suka ah sifatnya sama Azzam
I'iss Bundanya Queisha
outhor nya pasti agak rada2,GK masuk akal bget ceritanya,
Atika1234 Atika
capek bacanya
Yunik Yuliatin
Sungguh membagongkan...😃😃
Heintje Anumpitan
azzam nya yg bego,,,,
Bu Zahwawe
cerita ini sebenernya mau d bawa kemana,, muter"
Yuli Yuli
cm sgtu kurang seru
Yuli Yuli
akhirnyaaaa....
Yuli Yuli
bonusnya cm dikit
Yuli Yuli
trus g dlanjut lg tu cerita azzam
Yuli Yuli
pengen sembuh kok mlah tinggal didesa, trus gmn terapinya
Yuli Yuli
yg sbar azzam
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!