NovelToon NovelToon
Takdir Untukku

Takdir Untukku

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Tamat
Popularitas:312.1k
Nilai: 4.9
Nama Author: Bareta

Chelsea bahagia saat orangtuanya menjodohkan dirinya dengan Reno, putra sahabat mereka.

Berbanding terbalik dengan Reno yang terpaksa menerima perjodohan itu karena ancaman papanya.

Segala usaha dilakukan Reno untuk membuat Chelsea membatalkan perjodohan mereka. Mulai dari memperkenalkan Sherly, teman SMA-nya sebagai kekasih sampai membuat Chelsea melihatnya tidur dengan Sherly di kamar hotel, namun semua itu tidak menggoyahkan Chelsea untuk meneruskan perjodohan mereka.

Chelsea akhirnya menyerah setelah Sherly datang dan menunjukkan bukti kalau wanita itu sedsng hamil dari benih Reno.

Chelsea pun pergi menjauh dan memutuskan kembali setelah 4 tahun berlalu dan tampil sebagai Chelsea yang berbeda

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bareta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Penyusup

Tanpa terasa satu tahun berlalu Chelsea meneruskan pendidikannya di Amerika.

Hubungan Reno dengan papi Agam semakin membaik tapi ijin untuk menemui Chelsea belum juga dikeluarkan.

 

Ibarat bangunan rumah tanpa IMB, sewaktu-waktu bisa disegel, Reno tidak mau nekad menemui Chelsea diam-diam, apalagi papa Robert pernah memintanya untuk bersabar daripada papi Agam memutuskan untuk benar-benar mengajak keluarganya pindah.

 

Mama Siska juga menasehati kalau jodoh tidak akan lari kemana. Reno tetap harus bersiap-siap seandainya Chelsea memang bukanlah jodohnya.

 

Sekarang fokus Reno adalah pekerjaanya. Membantu papa Robert  mengembangkan perusahaannya dibantu Dio yang bekerja di tempat itu juga.

Edo sudah berhasil menyelesaikan skripsinya dan bekerja di salah satu perusahaan kontraktor ternama, sedangkan Tomi meneruskan kuliah mengambil S2 sambil bekerja.

 

Sesekali mereka masih suka bertemu dan baru Dio yang memiliki kekasih. Sudah setahun lebih hubungannya dengan Nia berjalan dengan baik dan Sabtu malam ini keduanya sedang bersantai duduk di café karena berencana ingin melakukan video call dengan Chelsea.

 

“Apa kabarnya, Sea ?’

 

Dio yang baru 2 x ikut video call dengan Nia menyapa Chelsea yang sudah terlihat di layar handphone.

 

“Baik Dio, elo semua juga baik, kan ?”

 

“Semuanya yang mana nih, Sea ? Termasuk Reno ?” ledek Dio sambil tertawa.

 

“Yah semuanya, boleh juga termasuk Reno,” sahut Chelsea sambil terkekeh.

 

“Semuanya baik, Sea, termasuk Reno. Dan demi menjalani amanat Reno, gue hanya menyampaikan pesan yang dia titip sama Nia kalau pas teleponan sama elo, Reno titip maaf dan penyesalannya yang belum hilang-hilang,” ujar Dio.

 

Chelsea tidak menjawab hanya tertawa menanggapinya.

 

“Kok elo nggak ganti warna rambut, Sea ? Kayaknya cocok kalau rambut elo jadi blonde kayak bule-bule di sana,” Nia mengalihkan topik pembicaraan.

 

“Gue masih cinta Indonesia, Nia. Cinta rambut hitam gue dang nggak tertarik punya rambut blonde.”

 

“Elo tambah cantik loh, Sea. Kayaknya udara LA cocok buat elo, ya ?” ledek Nia.

 

Chelsea terdiam, alisnya menaut dan fokusnya teralihkan membuat Nia jadi bingung sementara Dio masih memegangi handphone dengan posisi sedikit tinggi.

 

“Sea… Sea…” suara Nia tambah kencang karena Sea masih belum menanggapi ucapannya.

 

“Ehh… iya Nia, tadi elo ngomong apa, ya ? Sorry ada sedikit gangguan,” Chelsea tertawa pelan saat panggilan Nia membuyarkan lamunannya.

 

“Elo tambah cantik, Sea. Beneran. Kayaknya udara LA lebih cocok buat elo atau karena jauh dari Reno jadi elo nggak stress karena ditolak terus sama dia ?”

 

“Gue lebih suka di Indo, Nia. Biar panas tapi tetap bisa bikin hepi. Di sini nggak ada ropang dan warmindo,” sahut Chelsea sambil terkekeh.

 

“Ya ampun, Sea. Masa hobinya masih aja pengen nongki di warmindo ?” Nia geleng-celeng kepala sementara Chelsea hanya tertawa.

 

“Lidah gue, hati gue, dan diri gue masih cinta banget sama Indo, Nia. Makanya selesai kuliah di sini, gue balik ke Indo aja.”

 

“Berarti cari pacarnya masih suka yang bau-bau Indo dong, “ ledek Dio.

 

“Kalau soal itu sih nggak menutup diri kalau dapatnya bule.”

 

“Kok nggak liburan ke Indo, Sea ? Takut ketemu Reno, ya ? Tinggalnya di rumah gue aja Sea selama liburan di Indo biar nggak ketemu Reno , lagian sekarang Reno juga sibuk dan sering keluar kota. Nih Dio samanya, udah kayak asistennya Reno aja, ngintil kemana-mana.”

 

“Kamu itu lagi curhat sama Chelsea ?”  Dio tertawa sambil mengacak rambut Nia karena gemas. 

 

Resiko punya pacar yang umurnya masih muda, emosinya masih suka naik turun kayak roller coaster.

 

“Nggak apa-apa, Di, udah lama nggak dengar Nia ngomel-ngomel soalnya perbedaan waktu bikin dia nggak bisa kapan aja menghubungi gue. Yang sabar ya, Di, biar bawel hatinya baik, kok. Pembela gue sejati,” puji Chelsea sambil tertawa.

 

Kalau boleh jujur, ada rasa iri dalam hati Chelsea melihat Dio begitu menyayangi Nia. Sayang Reno tidak pernah membalas cintanya, malah sebal karena Chelsea bawel seperti Nia.

 

“Kok elo sekarang kalem sih, Sea ? Kayak udah dewasa banget.”

 

“Gue tinggal di negeri orang, Ni, kalau tetap kayak dulu bisa-bisa belum 6 bulan gue udah dideportasi soalnya di sini nggak banyak yang cerewet kayak gue. Pas di Jakarta aja gue udah diusir sama Reno gara-gara bawel kayak kereta 12 gerbong.”

 

“Elo nggak kangen sama Reno. Sea ?” pertanyaan Dio membuat Nia membulatkan matanya dan menatap kekasihnya dengan wajah aneh tapi Dio biasa saja.

 

“Dapat mandat juga dari Reno ?” sahut Chlesea sambil tertawa.

 

“Yah namanya cinta dari kecil, masa iya setahun udah hilang begitu aja,” ujar Dio.

 

“Dio !” Nia melotot menatap Dio tapi cowok itu malah tertawa dan mencubit pipi kekasihnya dengan wajah gemas.

 

“Sea kamu lagi ngapain ?” suara lelaki yang tidak asing terdengar di bergema di handphone tapi baik Dio maupun Nia belum melihat siapa pemilik suara itu.

 

“Siapa Sea ? Pacar elo ?” tanya Nia dengan dahi berkerut.

 

Chelsea tidak menjawab malah kepalanya menoleh ke belakang hingga memunggungi Nia dan Dio.

 

“Lagi teleponan sama Nia dan Dio,” hanya suara Chelsea yang terdengar.

 

“Ooo..  Hai Nia, hai Dio,” sapa pria itu yang sudah menunjukkan wajahnya di layar handphone berdampingan dengan Chelsea.

 

“Kak Revan ?” mata Nia kembali membola, tidak percaya dengan penglihatannya. “Kak Revan ngapain di sana ?”

 

“Lagi usaha sama Sea,” cowok itu menyahut sambil tertawa.

 

“Iih apaan sih Kak Revan,” terlihat Chelsea memukul bahu pria yang tertawa-tawa itu.

 

Wajah Dio mendadak tegang, begitu juga seorang pria yang duduk di belakangnya. Tangan Dio reflek menurunkan posisi handphone yang tadi sengaja diangkatnya.

 

“Kak Revan udah lama di sana ?” Nia tidak mampu menahan rasa ingin tahunya.

 

“Baru semslam tinggal di sini, rencananya seminggu doang sih, lagi coba-coba cari kerjaan di sini biar bisa dekat-dekat Chelsea.”

 

“Jangan didengerin nih seniman somplak,” Chelsea mencebik menatap Revan yang tertawa-tawa.

“Tinggal di apartemenny Chelsea ?”

“Maunya gitu.”

“Nggak ada, nggak boleh lah. Biar di Amerika, aku nggak mau ya !” Chelsea melotot menatap Revan yang tertawa.

 

Dio terdiam saat melihat keakraban Revan dan Chelsea, bahkan terlihat beberapa kali cowok itu merangkul bahu Chelsea.

 

“Nia, kapan-kapan kita vc lagi, ya. Ribet nih kalau udah ada gangguan begini,” wajah Chelsea yang cemberut melirik Revan.

 

“Eh iya…” Nia masih tidak percaya dengan pemandangan di depannya. “Kabarin aja kapan elo sempatnya.”

 

“Okei Nia. Bye. Bye juga Dio.”

 

“Bye Sea,” Dio melambaikan tangannya dengan senyuman canggung.

 

Setelah panggilan video call berakhir, wajah Nia masih terlihat tegang, berharap apa yang dilihatnya hanya kebetulan.

 

“Kamu kenapa ?” tanya Dio mengerutkan dahi saat melihat Nia terdiam kaku.

 

“Kenapa Sea jadi sama Kak Revan ?”

 

“Mereka belum jadian, kan tadi kamu dengar sendiri kalau Revan baru usaha sama Chelsea. Lagipula bukan model Chelsea gampang melupakan Reno. Doain aja semoga Reno berjodoh sama Chelsea. Kasihan juga melihat kondisinya sekarang.”

 

Nia mengangguk, namun ekspresi wajahnya masih belum berubah.

 

“Aku ke toilet  sebentar, sayang.” Dio beranjak bangun dan memberi  isyarat pada cowok yang duduk di belakang mereka untuk mengikutinya.

 

 

 

 

“Elo nggak tahu kalau kak Revan mendekati Chelsea ?” tanya Dio saat kedua pria ini sudah berdiri di luar, di bagian belakang café.

 

“Gue nggak tahu sama sekal. Elo tahu sendiri kan kalau Kak Revan jarang pulang ke rumah, datang ke kantor papa juga  sekali-sekali doang.”

 

Dio terdiam dan menatap sahabatnya yang terlihat sedih dan kecewa. Hari ini Dio sengaja membujuk Nia untuk janjian video call dengan Chelsea dan mengatur tempatnya di café.

 

Dua minggu ini kondisi Reno sedikit kacau, mungkin karena tekanan pekerjaan yang cukup berat karena sebagaian tanggungjawab mulai dialihkan kepadanya sebagai penerus.

 

Dio yang merasa kasihan dengan sahabatnya akhirnya menawarkan Reno untuk datang ke café saat Nia melakukan video call dengan Chelsea.

Meski tidak bisa berbincang langsung dengan gadis itu, minimal Reno bisa melihat wajah gadis pujaannya.

 

Dio berharap rasa rindu Reno terobati dan wajah Chelsea bisa menjadi penyemangat baru untuk Reno.

Tapi siapa yang menduga, setelah hati Reno bahagia hanya dengan memandang wajah Chelsea di layar handphone, sahabatnya harus menghadapi kenyataan kalau Chelsea sedang didekati oleh kakak kandungnya.

 

“Yang sabar, Bro,” Dio menepuk bahu Reno. “Gue yakin kok kalau perasaan Chelsea nggak akan semuda

 

***

Los Angeles waktu setempat.

 

“Lain kali Kak Revan jangan suka ikut-ikutan kalau Sea lagi video call dengan siapapun,” ketus Chelsea sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

 

“Dio dan Nia kan bukan orang baru kenal, Sea,” Revan malah tertawa menanggapinya.

 

“Tapi Sea nggak suka. Sea nggak mau orang berperasangka aneh-aneh apalagi Kak Revan sudah masuk ke kamar Sea tanpa ijin.”

 

“Apa karena Reno ?” Revan tersenyum tipis.

 

“Ya karena pengalaman buruk dengan Reno, Sea belum berminat untuk berhubungan dengan anak-anak om Robert termasuk Kak Revan.”

 

Revan menghela nafas dan menghembuskannya perlahan lalu tersenyum tipis.

 

“Sorry,”  Revan menangkup kedua tangannya dan memilih keluar dari kamar Chelsea.

“Tolong cari tempat tinggal lain. Sea nggak nyaman ada cowok yang tinggal di sini.”

Reno hanya mengangguk dan berjalan keluar kamar Chelsea.

 

Chelsea langsung mengunci kamarnya begitu Revan keluar dan menarik nafas kesal sekaligus menyesal mengijinkan Revan menumpang di apartemennya meskipun hanya untuk semalam.

 

Revan bilang calon kliennya berada di dekat apartemen Chelsea. Kalau menumpang di rumah tante Olin jarak tempuhnya sedikit jauh hingga perlu naik mobil.

Dengan alasan tidak memiliki SIM internasional dan tidak biasa menyetir dengan posisi setir di sebelah kiri, Revan minta ijin menginap di apartemen Chelsea hanya untuk semalam.

 

Chelsea kembali duduk di depan meja belajarnya sambil memegang dadanya yang sejak tadi berdebar.

 

Chelsea tahu kalau ada Reno duduk di belakang Dio dan Nia saat mereka sedang video call tadi. Sepertinya Nia tidak tahu kehadiran cowok itu, hanya Dio yang tahu karena Chelsea melihat kalau Dio sengaja mengangkat handphonenya tinggi- tinggi supaya Reno bisa melihatnya.

 

Sekalipun Reno memakai topi dan kacamata berwarna cokelat, Chelsea yang sudah hafal detil bahasa tubuh Reno langsung mengenalinya.

Itu sebabnya Chelsea sempat terdiam beberapa saat, menatap Reno yang juga tengah memperhatikannya di balik kacamata agak gelap itu.

 

Chlesea bisa berpura-pura di hadapan orang lain tapi tidak pada dirinya sendiri. Ditatap Reno seperti itu meski mata mereka tidak benar-benar saling melihat membuat degup jantung Chelsea masih berdebar, meskipun satu tahun sudah berlalu.

1
nobita
betul Chelsea.. laki laki bukan hanya Reno aja... masih banyak yg lain....
nobita
hubungan yg rumit antara Reno dan Sherly
nobita
ya ampun Chelsea... pede sekali kamu
Ichal Sulthan
kok kyaknya Bastian msih hidup dah
Lia Yanna
Luar biasa
Ea&Al
koh aq yg sedih bacanya y/Whimper/
antha mom
sea memang takdir mu hanya untuk Reno
antha mom
sea,,,sea segitu rumit nya perjalanan cinta mu
Reno yg menolak perjodohan sehingga dia membuat rekayasa pacaran sama Serly,
Revan yg hanya pura pura mencintai mu padahal dia sudah punya anak dari Dita
Bastian yg mencintai mu tapi dia punya masa lalu yang kelam sehingga dia punya anak dari perempuan lain 🤭🤭🤦‍♀️
antha mom
thor ceritanya bagus,aku kasih hadiah bunga mawar 🌹 2x
antha mom
Luar biasa
Ellis Singerita
oke juga
sweetpurple
Luar biasa
Qaisaa Nazarudin
Kenapa Sea gak videoin aja sebagai buktinya..kalo cuman ngomong gak ada yg bakalan percaya,Ntar yg ada kamu yg dituduh ngarang..
Lutfi Handayani
bastian sepertinya masih hidup
Lutfi Handayani
iya masak sea aja yg bisa gak suka
Lutfi Handayani
thorr kenapa sama Revan si chelsea balikin donk Ama reno
Whyro Sablenk
crtnya bagus bgt thor, mksh banyak pake bangeet/Pray//Pray//Pray/.
Qaisaa Nazarudin
Wkwkwkwk Mampos kau Reno,Bukannya Sea makin dekat,malah makin menjauh..🤣🤣🤣
Qaisaa Nazarudin
Kalo bener Revan begitu jahat,Apa bedanya dgn kamu dulu..
Lilik Juhariah
bagus ceritanya dan alurnya jelas ,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!