pada kehidupan pertamanya, Amira adalah seorang prajurit wanita yang kejam dan bar-bar, dia dibenci oleh para pembesar di negaranya karena tindakannya yang selalu seenaknya dalam memberantas kejahatan.
kehidupan Amira berakhir, saat pesawat yang dinaiki meledak dalam perjalan misinya.
Jiwanya, masuk dalam raga permaisuri yang lemah dan buruk rupa di jaman kuno, yang membuat dirinya bingung dan prustasi.
-Apakah dia sanggup mejalani kehidupan keduanya disana?!.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nolis Tiani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 13.
Jantung ibu suri Zhao Qiolin hampir saja berlarian keluar dari tempatnya.
Dari mana Lien Hua mengetahui semua itu.?
Hal tersebut tentu saja membuat wajah ibu suri menjadi sangat jelek, dia benar-benar tidak menyangka, jika menantu bodohnya itu akan mengungkapkan semuanya di depan kaisar Zhang Liqin dengan gamblang.
"LANCANG!!!"
"Beraninya kamu menuduh saya melakukan semua hal itu! Dasar menantu bodoh, tidak berguna!!" teriak ibu suri dengan napas tersengal karena marah.
"Saya hanya bertanya....bukan menuduh anda, yang mulia ibu suri! Jika anda benar-benar tidak melakukannya, untuk apa anda emosi seperti itu! Hehehe..." ujar permaisuri Lien Hua dengan nada santai.
Setelah melakukan provokasi di depan kaisar Zhang Liqin, Lien Hua pun bergegas melangkahkan kakinya keluar dari dalam aula , tanpa memberikan penghormatan kepada sang kaisar..
TAP......TAP.........TAP........
"Hm.....MENARIK!" gumam kaisar Zhang Liqin, sambil tersenyum sangat tipis,.
--------####---_--
Lien Hua segera kembali ke dalam kediaman Naga perak sambil menggerutu.
"Dasar nenek sihir! Ini belum seberapa aku mengumbar semua perbuatanmu, lihat saja kedepannya nanti, akan ada banyak hal yang akan bisa membuat dirimu mati berdiri....haha!" ujar Lien Hua dalam hati.
Dia merasa sangat senang dan lelah, karena sudah memprovokasi ibu suri di depan sang kaisar, semoga kedepannya wanita paruh baya itu terus berbuat ulah, agar Lien Hua lebih mudah menjatuhkan ibu suri jahat itu.
"yang mulia, apa tidak apa-apa bicara terbuka begitu mengenai ibu suri di hadapan sang kaisar...?" tanya Nina dengan nada cemas.
Nina khawatir jika kaisar Zhang Liqin akan memberikan hukuman berat kepada majikannya, karena sudah mengeluarkan kata-kata provokasi terhadap ibu suri Zhao Qiolin.
"Jangan khawatir, Nina. Semoga saja nenek sihir itu tidak berbuat yang aneh-aneh dalam waktu dekat ini kepadaku..." jawab Lien Hua dengan santai.
Nina menganggukkan kepalanya setuju, dia juga berharap, jika ibu suri berhenti menyakiti majikannya yang mungil ini.
Setelah berbincang sebentar dengan Nina, Lien Hua memberikan perintah kepada ketiga pelayan barunya untuk menyiapkan air mandinya.
Lien Hua ingin segera berendam agar tubuh lelahnya menjadi rileks, dan membuat otaknya beristirahat, setelah menghadapi wanita licik seperti ibu suri itu.
"Tugasku di dunia kuno ini adalah membantu balas dendam si pemilik tubuh dan membuat suaminya bertekuk lutut mencintai tubuh ini..." Monolog jiwa Amira dalam hati.
Dan itu sangat.....mudah!"
-----_----#####-------_------
Sedangkan di tempat kaisar saat ini, sang kaisar sedang berbincang dengan seseorang. Dia adalah salah satu jendral kekaisaran yang tidak ikut berperang bersamanya.
Kaisar sengaja memberikan sebuah tugas kepadanya, untuk menjaga keamanan istana kekaisaran selama dia berperang.
Jendral itu bernama Dong Guang salah seorang jendral kepercayaan kaisar Zhang Liqin selama ini.
"Katakan, apakah benar selama ini ibu suri selalu menyakiti permaisuri Lien Hua?" tanya kaisar Zhang Liqin dengan nada datar.
Jendral Dong Guang mengangguk, membenarkan. Lalu dia menceritakan tentang pengasingan permaisuri selama dua tahun ke dalam hutan sheshan, dan baru kembali beberapa waktu lalu.
Kaisar Zhang Liqin tertegun sejenak, saat mendengar semua cerita jendral Dong Guang.
Dia tidak menyangka, jika sepulangnya dari pengasingan, permaisuri membawa banyak perubahan pada diri, sifat, dan juga tingkah lakunya.
Jika dulu permaisuri selalu menunduk, dan terlihat lemah di hadapan kaisar dan ibu suri, sekarang dia berani mengangkat wajahnya di depan semua orang dengan anggun dan arogan.
Memikirkan semua hal itu, kaisar menilai bahwa gadis yang dia lihat saat ini bukanlah seperti Lien Hua yang dia kenal sebelumnya.
Apakah penderitaan yang dia alami selama ini, membuat dirinya menjadi tangguh dan tidak takut terhadap apa pun lagi?
Hal itu sangat mengganggu pikiran kaisar Zhang Liqin saat ini.
Terlebih saat ini, sepertinya kaisar Zhang Liqin mulai tertarik dengan sikap 'dingin' yang di tunjukan oleh permaisurinya itu.
Jika dulu dia merasa risih dengan semua tingkah laku permaisurinya, saat ini kaisar mulai merindukan saat-saat permaisuri memperhatikan semua keperluannya
Ketika jendral Dong Guang akan mengatakan sesuatu, tiba-tiba seorang prajurit yang menerobos masuk ke dalam ruangan milik kaisar.
BRAK.....
"LANCANG!" teriak jendral Dong Guang lantang.
"Ma-maafkan sikap saya, yang mulia....jendral. Tapi di depan ada rombongan yang datang dari kekaisaran serigala perak. Mereka datang membawa rombongan pasukan yang cukup banyak, dan dua buak kereta mewah yang sepertinya membawa orang penting dari kekaisaran tersebut!" lapor prajurit tersebut dengan nada bergetar.
"Baiklah! Tetap awasi mereka, jangan sampai mereka membuat kekacauan di dalam kekaisaran Zhen!" ujar kaisar Zhang Liqin dengan nada tegas.
"Laksanakan titah, yang mulia kaisar!" jawab prajurit itu.
TAP....TAP......TAP.....
Tidak lama kemudian,sekitar satu pembakaran dupa (tiga puluh menit) rombongan tersebut sudah memasuki gerbang istana kekaisaran.
Rombongan besar itu terdiri dari kaisar Wu Honghui, permaisuri Han Mayleen, dan putri Wu Minghao, dan lima ratus prajurit kekaisaran serigala perak.
Ibu suri Zhao Qiolin yang tidak sengaja berada di halaman istana, bergegas menyambut kedatangan mereka dengan wajah sumringah. Kemudian mereka bertiga langsung di arahkan menuju aula istana kekaisaran.
"Selamat datang di kekaisaran Naga Sejati kaisar, permaisuri, dan putri.! Silahkan......silahkan.." sambut ibu suri dengan ramah.
Ibu suri Zhao Qiolin pun segera memerintahkan salah seorang prajurit di sana untuk memberi tahu kedatangan mereka kepada kaisar Zhang Liqin. Apalagi setelah melihat paras wajah putri Wu Minghao yang menurutnya cantik, membuat ibu suri itu merasa bahagia.
Ibu suri Zhao Qiolin merasa sangat yakin, jika Wu Minghao bisa menarik perhatian putra kesayangannya dan menjadi salah satu selir dari kaisar Zhang Liqin. Bila itu terjadi maka dia bisa menggunakan Wu Minghao sebagai "pion-nya" untuk menyingkirkan Lien Hua hidup atau mati.
Tidak berapa lama, kaisar Zhang Liqin memasuki aula beserta kasim kepercayaannya dan jendral Dong Guang.
DRAP.......DRAP........DRAP......
"KAMI MEMBERI SALAM KEPADA KAISAR ZHANG LIQIN!" seru semua orang yang ada di dalam aula tersebut.
"Bangkitlah! Salam kalian Zhen terima!" ujar kaisar Zhang Liqin dengan berwibawa.
Kaisar Wu Honghui segera memperkenalkan dirinya,serta maksud dan tujuan mereka datang ke kaisaran itu.
Tujuannya adalah untuk menjalin kerja sama dengan kekaisaran Naga Sejati, dengan cara mengikat kerja sama itu melalui sebuah pernikahan antara kaisar Zhang Liqin dengan putrinya Wu Minghao.
Mendengar hal tersebut, wajah ibu suri bertambah sumringah, sebentar lagi rencananya akan berhasil. Dengan kehadiran Wu Minghao di dalam istana, dia bisa mengadu domba gadis itu dengan permaisuri Lien Hua.
Wajah berbeda di tunjukan oleh kaisar Zhang Liqin, saat ini wajah pemimpin no satu di kekaisaran Naga Sejati itu terlihat........ Muram.
Sepertinya...... Kaisar Wu Honghui itu telah mengungkapkan perkataan yang salah.
---------------Bersambung-------+---
