Irfin Setyo Nugraha, seorang CEO tampan dan juga sukses di karirnya. Ia harus terusir dari keluarganya yang kaya raya karena tak mau mengikuti perjodohan yang telah diatur oleh sang kakek.
Memutuskan meninggalkan harta warisan yang sangat banyak dengan menjadi seorang kurir yang hidup pas-pasan.
Dengan pesona yang ia miliki ratusan perempuan rela mengantre untuk menjadi Costumer dan juga kekasihnya.
Tetapi hanya ada satu nama dihatinya yang ia harapkan menjadi pendamping hidupnya. Lalu bagaimana kelanjutan kisah percintaannya ketika sang kekasih hati tahu kalau ia hanya berpura-pura miskin?
Akankah ia bahagia dalam hidup yang penuh dengan kepura-puraan itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bhebz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21 Pesona KK
"Ayahmu itu ternyata cuma mempermainkan putra kita Mas!" geram Lestari dengan sangat kesal. Perempuan itu pun mendorong piringnya yang sudah kosong ke tengah meja makan dengan sangat kasar.
"Katanya mau menjadikan Amar sebagai CEO di Perusahaan itu tapi mana buktinya? udah hampir sebulan putra kita bekerja seperti seorang OB dan tidak ada tanda-tanda baik sedikitpun yang kita bisa lihat!" lanjutnya masih dengan emosi diwajahnya.
"Sabarlah sedikit saja. Amar pasti bisa menggantikan Irfin cepat atau lambat," ujar Yusran Aspar menenangkan sang istri.
"Harus bersabar bagaimana lagi Mas?! sudah lama kita seperti ini saja. Karirmu juga tidak meningkat dan segitu-gitu aja!" balas perempuan itu seraya berdiri dari duduknya.
"Pokoknya Aku tidak mau tahu. Kedudukan CEO itu haruslah dijabat oleh putraku. Titik!" seru perempuan itu kemudian pergi meninggalkan ruang makan itu. Ia sekarang sudah sangat malu pada teman-teman sosial medianya kalau ia hanya membuat berita bohong dan tidak terpercaya.
Yusran Aspar Nugraha hanya bisa menarik nafasnya berat. Ia juga sebenarnya sangat kecewa karena ternyata Irfin Setyo kembali diwaktu yang sama dengan putranya bekerja untuk pertama kalinya. Ia benar-benar kesal dan marah pada Ayahnya karena lebih menyayangi Irfin cucu pertamanya.
"Tenang saja Ayah. Aku sudah tahu rahasia Irfin. Dan Akan Aku buat ia menderita dengan mengambil apa yang sangat disukainya," ujar Amar Furqan berusaha menutupi rasa kecewa kedua orangtuanya.
"Benarkah itu Mar?" mata licik Yusran Aspar langsung berbinar bahagia mendengar ide hebat dari putranya itu. Amar mengangguk kemudian tersenyum menyeringai.
Sementara itu di rumah kediaman Radiman Said Nugraha, Kedua pria tua itu masih menunggu jawaban dari pertanyaan mereka pada Irfin Setyo sang cucu.
"Maafkan Aku Kek, karena Aku tidak bisa menjawab pertanyaanmu. Aku sedang buru-buru saat ini. Dan
ya, Kakek tentu lebih tahu siapa yang cocok dan sepadan untuk Nana," jawab Irfin setelah lama terdiam.
Pria muda itu pun segera pergi dari Rumah itu menuju ke Sebuah acara pertemuan para pengusaha itu. Radiman Said Nugraha dan Irham Ibrahim sekali lagi saling berpandangan. Karena hanya Irfin yang paling cocok mendampingi Nana sesuai dengan kesepakatan mereka berdua puluhan tahun yang lalu.
"Ril, antar kami berdua ke tempat tinggal Nana!" titah Radiman Said Nugraha pada sang asisten.
"Apa Bapak sudah tahu dimana tempat tinggal Nana?'' tanya Yusril Surya dengan wajah serius. Setahunya dua pria tua itu sejak semalam belum juga bisa menghubungi gadis yang bernama Nana itu.
Kedua pria tua itu saling bertatapan lagi kemudian mengangkat bahu masing-masing.
"Sudah dihubungi nomor handphonenya Pak?" tanya pria itu lagi dengan ekspresi wajah masih seperti tadi.
"Belum bisa tersambung sampai sekarang. Dan saya jadi takut terjadi apa-apa pada cucu saya itu," jawab Irham Ibrahim dengan wajah nampak khawatir.
"Apa kita perlu menghubungi polisi?" tanyanya lagi meminta pendapat.
"Jangan dulu. Kita tunggu lagi sampai nomor handphone cucumu itu bisa terhubung," tolak Radiman Said Nugraha dengan menggelengkan kepalanya pelan.
"Iya Pak. Kita jangan menghubungi Polisi sebelum 24 jam," timpal Yusril Surya menyetujui perkataan Bosnya.
"Mari Pak. Berikan nomornya pada saya. Siapa tahu kalau saya yang hubungi bisa langsung tersambung dan diangkat," usul Yusril Surya seraya meminta nomor handphone gadis yang sedang menjadi trending topik akhir-akhir ini di dalam keluarga Radiman Said Nugraha.
"Ini, nak." Pria tua itu pun memberikan sebuah handphone kecil yang bukan merupakan handphone android hingga tidak bisa menunjukkan gambar atau semacamnya.
Yusril Surya pun menyalin nomor handphone Nana dan mulai menghubungi nomor itu dengan sabar. Setelah panggilan ke sepuluh. Panggilan itu pun tersambung.
"Hallo, Assalamualaikum," sapa Yusril Surya dengan ramah.
"Waalaikumussalam. Ini siapa ya?" tanya suara gadis dari ujung sana.
"Ini dari kakekmu," jawab pria itu seraya menyerahkan handphonenya pada Irham Ibrahim agar pria tua itu saja yang melanjutkan percakapan itu.
"Nana, Ini kakek nak. Kamu sedang berada di mana saat ini?" tanya Irham Ibrahim dengan nada penuh kekhawatiran.
"Kakek? maaf ya Aku sudah tidak punya kakek saat ini. Ia sudah meninggal dua tahun yang lalu," jawab gadis itu dengan nada santai tapi langsung membuat Irham Ibrahim memegang dadanya karena merasa sangat sesak.
Tuuut.
"Pak Irham, ada apa?"
"Irham! kamu kenapa?"
"Aaaargh!"
"Ril! kita ke rumah sakit sekarang!" titah Radiman Said Nugraha dengan wajah panik. Mereka pun membawa Irham Ibrahim ke Rumah Sakit karena mendapatkan kejut jantung dari cucu perempuan yang sangat ingin ditemuinya di kota itu.
Ralian menatap benda pipih yang baru saja mendapatkan panggilan itu dengan senyum diwajahnya. Ia yakin kalau ia baru saja mendapatkan telepon dari penipu yang mau mengangkatnya menjadi seorang cucu gratis.
"Hahaha, dasar penipu! Untungnya kakek Aku emang sudah lama meninggal jadi Aku tidak akan tertipu, uweek!" Gadis itu tertawa terbahak-bahak seraya menjulurkan lidahnya ke arah handphone itu.
Setelah itu ia menyimpan alat komunikasi itu ke dalam tasnya. Ia pun segera melangkahkan kakinya keluar Rumah menuju Perusahaan tempatnya bekerja.
"Ah ya ampun. Itukan tadi Handphonenya Najla, jangan-jangan?!" teriaknya dengan suara tercekat. Ia baru sadar kalau Najla kan memang punya seorang Kakek.
"Oh tidak!!!"
🌺🌺🌺
Hai readers tersayangnya othor mohon dukungannya untuk karya receh ini ya gaess dengan cara klik like ketik komentar dan kirim hadiahnya yang super banyak agar othor semangat updatenya okey?
Nikmati alurnya dan happy reading 😍