NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikah

Terpaksa Menikah

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Anak Yatim Piatu
Popularitas:6.8k
Nilai: 5
Nama Author: kikoaiko

Alice Alison adalah salah satu anak panti asuhan yang berada di bawah naungan keluarga Anderson.

Lucas Anderson merupakan ahli waris utama keluarga Anderson, namun sayang dia mengalami kecelakaan dan membutuhkan donor darah. Alice yang memiliki golongan darah yang sama dengan Lucas pun akhirnya mendonorkannya.

Sebagai balas budi, kakek Anderson menjodohkan Lucas dengan Alice.

Menikah dengan Lucas merupakan impian semua perempuan, tapi tidak dengan Alice. Gadis itu merasa tersiksa menjalani pernikahannya dengan pria itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kikoaiko, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 3

Lucas duduk di ruang kerjanya, berkas-berkas pengalihan aset yang ditujukan kepada Alice tersebar di atas meja. Sebagai ahli waris utama, dia sangat tahu betul tanggung jawabnya menjaga perusahaan Anderson.

Pria itu menyandarkan punggungnya pada kursi, sambil memijit pelipisnya yang terasa berdenyut akibat tekanan yang dialaminya.

"Menikahi gadis miskin itu," ucapnya dengan nada sinis, seraya menertawakan nasibnya yang ironis.

Di sisi lain, Alice menjalani hari-harinya dengan damai. Setelah kelulusannya selesai, gadis itu berencana mencari pekerjaan untuk membantu meringankan beban ibu panti yang selama ini merawatnya.

Alice tampak biasa saja seperti tidak memiliki beban tentang pernikahan yang di atur untuknya. Ia mencoba berdamai dengan nasib yang sudah diatur untuknya, meskipun di lubuk hatinya yang paling dalam, ia merindukan kebebasan untuk mengejar impiannya sendiri.

"Alice, dandan lah yang cantik, sebentar lagi kakek Anderson dan tuan muda Lucas akan datang kemari menemui mu" ucap ibu Lena.

"Baik bu" jawab Alice patuh.

Alice tersenyum tipis mendengar perintah Ibu Lena.

Ia melihat bayangannya di cermin, mencoba untuk tak menangis dan menerima kenyataan yang menanti di depan mata.

Dalam hati kecilnya, Alice merasa terluka karena harus mengorbankan impiannya demi membayar budi pada keluarga Anderson yang telah membantunya selama ini.

Mata Alice terasa berat, namun ia tetap tersenyum dan bangkit dari duduknya. Ia mengenakan gaun yang telah disiapkan untuknya, sebuah gaun cantik berwarna putih gading dengan detail renda halus yang menambah kesan anggun pada penampilannya.

Ibu Lena membantu mengikatkan rambut Alice dengan pita sederhana, menambahkan mahkota bunga sebagai hiasan.

"Kamu terlihat sangat cantik, Alice. Aku yakin Tuan Muda Lucas akan menyukaimu," ujar Ibu Lena, mencoba memberi semangat pada Alice.

Meskipun tersenyum, Alice merasa pilu di dalam hatinya, menahan tangis yang hampir saja pecah.

Tak lama kemudian, terdengar ketukan di pintu. Kakek Anderson dan Tuan Muda Lucas tiba di panti asuhan.

Dengan langkah gontai, Alice menyambut mereka di ruang tamu, tersenyum sopan dan memberikan salam hormat.

"Selamat sore, Kakek Anderson, Tuan Muda Lucas," ucap Alice lembut.

Kakek Anderson tersenyum ramah, memandang Alice dengan penuh kebanggaan.

"Alice, kamu memang gadis yang cantik dan baik hati. Aku yakin kamu akan membahagiakan keluarga kami." ucap tuan Anderson.

Ibu Lena mempersilahkan tuan Andreson dan Lucas untuk duduk.

Lucas duduk berhadapan dengan Alice, sementara ibu Lena duduk berhadapan dengan Tuan Anderson.

Ruangan itu terasa begitu hening, hanya terdengar suara detak jam dinding yang menambah kecanggungan mereka.

Sejak tadi, Tuan Muda Lucas menatap Alice dengan tatapan sinis. Ia menyipitkan matanya, mencoba memahami apa yang istimewa dari gadis ini.

"Apa istimewanya dengan gadis ini, dia terlihat kampungan dan sedikit kuno," batin Lucas menghina penampilan Alice.

Rambutnya terikat satu, dan  gaun sederhana yang dikenakannya membuatnya terlihat jauh dari kata anggun. Alice menundukkan wajahnya tidak berani menatap Lucas.  Tubuhnya gemetar melihat tatapan Lucas yang menusuk kalbunya.

Alice sudah beberapa kali bertemu dengan Lucas, tetapi tatapan pria itu tidak pernah bersahabat dengannya.

"Baiklah," ujar kakek Anderson seraya menghela napas panjang, "pernikahan akan dilakukan dalam waktu dekat. Kalian berdua harus mulai mengenal satu sama lain dan mempersiapkan segala sesuatunya." putus kakek Anderson.Ia menatap Alice dengan tatapan hangat dan menghibur, berusaha meredakan kegugupan gadis itu.

Namun, Lucas tak kunjung meredakan tatapannya yang sinis. Ia menatap Alice seolah-olah ingin melihat ke dalam jiwanya, mencari sesuatu yang bisa ia gunakan untuk menghancurkan harga diri gadis itu.

Alice merasakan tangannya berkeringat, hatinya berdebar keras, dan ia tak tahu harus bagaimana menghadapi situasi ini.

Ibu Lena mencoba meredakan suasana dengan mengajak mereka berbicara tentang persiapan pernikahan. Namun, Lucas tampak tak tertarik, ia malah semakin memperdalam tatapannya pada Alice, membuat gadis itu semakin merasa tertekan dan tak berdaya.

Alice menatap kepergian mobil hitam yang membawa Lucas dan kakeknya pergi dari panti asuhan. Rasa cemas dan tegang masih tersisa di hatinya saat mengenang pertemuan yang baru saja berlangsung. Duduk berhadapan dengan Lucas, membuat Alice merasa seolah tercekik.

Merasa perlu untuk menenangkan diri, Alice pun duduk di kursi yang ada di teras panti asuhan. Pundaknya terasa ringan seolah beban telah terangkat karena pertemuan tersebut usai.

"Apa kamu baik-baik saja?" tanya Ibu Lena dengan raut wajah yang penuh kekhawatiran.

"Eum, aku merasa lega, Bu. Tapi, pria itu sangat menakutkan, dia terlihat tidak menyukaiku"jawab Alice sambil bergidik, menggambarkan betapa gentarnya hatinya saat berbicara dengan Lucas.

Ibu Lena tersenyum sambil mengusap kepala Alice dengan lembut.

"Itu hanya perasaanmu saja, Nak. Nanti setelah kalian bersama, pasti Tuan Muda Lucas akan menunjukkan sisi baiknya. Dia mungkin terlihat menakutkan, tetapi ibu yakin di dalam hatinya dia adalah pria yang baik dan penyayang," ujar Ibu Lena, berusaha meyakinkan Alice bahwa kekhawatiran yang dirasakan tidak akan berlangsung lama.

Alice mencoba tersenyum, menenangkan hatinya yang masih terasa berdebar kencang. Meski masih belum bisa sepenuhnya meyakini kata-kata Ibu Lena, Alice berusaha untuk memberi kesempatan pada Lucas, berharap bahwa nantinya mereka akan bisa saling mengenal dan menghargai satu sama lain.

"Bu, besok aku izin ke sekolah ya, mau ambil ijazah sekaligus menemui guruku. Aku ingin membatalkan beasiswa itu," ucap Alice dengan suara lirih namun tegas. Wajahnya tampak tegar, tapi matanya menampakkan kesedihan yang mendalam.

Ibu Lena menatap Alice dengan pandangan penuh sayang. Ia tersenyum, berusaha menyembunyikan kekecewaannya. "Kenapa batalkan? kamu masih bisa kuliah setelah menikah nanti, Alice," ucap ibu Lena seraya menghela napas berat. Air matanya mulai menggenang, namun ia berusaha keras menahannya agar tak jatuh di depan Alice.

Alice mendekati ibu Lena, mengusap lengan wanita itu dengan lembut."Aku ingin bekerja bu, aku tidak ingin terus menerus berhutang budi kepada kakek Anderson bu" ucap Alice sambil tersenyum pahit.

Mereka berdua saling berpelukan, saling menguatkan hati di tengah keputusan yang sulit ini. Meski hati Alice hancur, namun dia tahu bahwa dia harus tetap tegar dan berusaha untuk meraih masa depan lewat jalan lain.

Ibu Lena melerai pelukannya, "Sudah larut malam, masuk kekamar dan segera istirahat" perintah ibu Lena.

"Baik bu" jawab Alice.

Gadis cantik itu bangkit dari tempat duduknya. Dia melangkahkan kakinya masuk kedalam kamarnya.

Alice merebahkan tubuhnya di atas kasur. Airmata yang sejak tadi ia tahan akhirnya tumpah juga. Wanita itu menangis tersedu-sedu meratapi nasibnya. Ia berdoa keputusannya menikah dengan Lucas tidak akan membuatnya kecewa, namun melihat Lucas yang tadi menatapnya, Alice tidak yakin kalau pria itu akan memperlakukannya dengan baik.

1
Zian Putri
menarik cerita na,gak sabar nunggu up nya
partini
ini cerita mengsedihhhh luar binasa menyek menyek karakter cewek nya cuma bisa nangis doang,,be strong aihhh lama lama gumussss ini mah
partini
aihh di gatal Napa tuduh bini yg gatal behhhh saiko ni orang
Srie Handayantie
egoisss bgt kau Lucas , mau enak sendiri . Mun bisa ma asa hyang nyuntrungkeun da 😠
partini
mau menang sendiri ini Lucas ,perlu di Sentil ini Thor si Lucas
aihhh bikin lah Alice strong woman Thor jangan terlalu myek menyek
Ziezah Azizah
lawan elis...
partini
Lucas kamu ga ada otak
partini
👍👍👍
partini
ihhh cemburu ,,ga tau malu
Srie Handayantie: bodohh sekali yaa si lucass ini, liat istri sma orang lain marahh lah dia sndiri gak bisa ngacaa sama kelakuan dia 🤦
total 1 replies
Srie Handayantie
jangan mau lice , Lucas masih seenaknya bgtu kalau dia berubah sdikit2 sikap kasar nya baru dehh 🤭
Srie Handayantie
Alice yg slalu berusaha sndirian berjuang sndiri smoga akhirnya Lucas sadarr ya lice ..
partini
hadirkan karakter baru Thor yg ganteng pari purna yg dekat ma Alice
Srie Handayantie
makan aja tuh gengsii , stelah pergi baru kerasa nantii 😏
Srie Handayantie
kasih lucass pelajaran kek , biarr kapok
Srie Handayantie
rasanya aku ingin mengumpat😠😠
Srie Handayantie
ayoo tolongin Alice jgn sampe dia ternodaa . tpi jgn marah2 ya lucass
Srie Handayantie
kapan sadarrr atas kebodohan mu ini lucass 🤦
Srie Handayantie
lanjut lagi thorrr 💪
Srie Handayantie
harusnya kamu malu Lucas membiarkan istrimu bekerja sedangkan punya suami yg kaya raya 😏
Novi Pardosi
kita tunggu penyesalan Lukas ya
hadirkan juga laki² bertanggung jawab, mapan pokoknya impian para wanitalah untuk melindungi Alice
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!