NovelToon NovelToon
SHADOW MATCH

SHADOW MATCH

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Ahli Bela Diri Kuno / Fantasi Wanita
Popularitas:5.6k
Nilai: 5
Nama Author: Sirya Tillah

Tuan Putri dari kediaman Raja Qin yang ditinggalkan "Qin Shu-er" mendapat tekanan dari Ibu tirinya Selir Qin saat ini dan dipaksa pergi dari Kediaman Utama ke pegunungan Yang untuk menerima hukuman atas kesalahan yang tidak ia perbuat. Dalam keadaan kritis tanpa mendapatkan pengobatan ia dan pelayan nya menempuh perjalanan mematikan dan hampir kehilangan nyawanya. Hingga keduanya bertemu 3 dermawan misterius.

Disisi Lain Ibukota Kekaisaran Zhao terjadi kegemparan setelah mendapat kabar duka bahwa Jendral Besar Xu telah mati dimedan perang dan membawa kemenangan. Sang Kaisar terguncang akan kabar tersebut, sahabat satu-satunya kini telah meninggalkan nya. Sementara Kediaman Jendral Xu di Kota Zhengzhou masih tak percaya akan kabar tersebut. Satu-satunya keturunan Sah Jendral Xu "Xu Zhou" menentang sebelum raga sang ayah sampai ke Tanah Air ia tak akan pernah mengakui kabar tersebut. Namun hingga musim berganti jasad sang Ayah tak kunjung kembali, membuat Xu Zhou curiga.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sirya Tillah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Salam Calon Ibu Mertua

Malam harinya Xiao Shu-er datang dengan identitas Tabib Shu ke Kediaman Jendral Xu. Ia merasa suasana kediaman tersebut mulai berbeda. Tak hanya ada lebih banyak orang disana namun suasana hati mereka juga tak sesuram dahulu. Apa karena Nyonya Besar mereka telah terbangun dari tidur panjangnya?

Didepan kamar Nyonya Besar Xu, Tabib Shu disambut ramah oleh Zhang Heng

"Selama datang Tabib Shu. Apa hari anda baik?"

Keheranan Xiao Shu-er langsung hilang setelah mendengar pertanyaan itu. Ia pun menjawab dengan nada ketus "Buruk! Sangat Buruk!"

Yah. Mengingat bagaimana ia bertengkar dengan keluarganya hari ini tak ada yang lebih buruk dari itu.

Didalam Xiao Shu-er melihat Xu Zhou yang tengah menyuapi makanan pada Nyonya Besar Xu. 'Pantas bukan dia yang menyambut ku' pikir Xiao Shu-er.

Melihat Sosok asing masuk kedalam kamarnya Nyonya Besar Xu langsung terkejut dan cepat memberitahu anaknya. Xu Zhou yang beralih menatap arah pandang Ibunya pun tersenyum tanpa topeng.

"Tabib Shu sudah datang?" sapanya melihat kediaman Xiao Shu-er.

"Hm. Aku datang untuk memeriksa Ibumu"

Nyonya Besar Xu yang melihat putranya bahkan tak marah wajahnya terlihat dan menyambut ramah seseorang lantas terkejut. Ia langsung menatap putranya dengan heran...

"Ibu perkenalkan, dia adalah _"

"Oh Ibu tahu. Dia pasti calon menantu Ibu kan?" tanya sang Ibu spontan memotong perkataan putranya.

"Ojok Ohok!!". Seketika Xiao Shu-er terbatuk-batuk karena terkejut akan dugaan tepat sasaran calon mertuanya itu. Sementara Xu Zhou nampak menyangkalnya dan menjelaskan...

"Bukan Ibu, dia adalah Tabib Shu yang mengobati Ibu hingga Ibu dapat terbangun."jelas Xu Zhou sambil melirik Tabib Shu merasa tak enak hati atas perkataan Ibunya.

"Oh? Benarkah? Maafkan saya Tabib Shu, ternyata saya salah paham." ungkap Nyonya Besar Xu seraya tersenyum lembut.

"Tidak apa-apa Nyonya."

"Lagipula Ini ada-ada saja. Calon Pengantin wanita mana boleh diam-diam datang kerumah calon pengantin pria seperti itu?"

Perkataan Xu Zhou menembus jantung Xiao Shu-er. Entah apa yang akan Xu Zhou lakukan jika ia tahu jika calon pengantin wanita nya telah melakukan itu dan ia adalah Tabib Shu.

"Nyonya, apakah anda sudah selesai makan?" tanya Xiao Shu-er mencoba merubah topik.

"Sebenarnya masih belum, tapi Ibuku sudah tak menginginkannya lagi."jelas Xu Zhou yang tak terima Ibunya makan sedikit.

"Hal seperti itu sangat wajar karena Nyonya Besar Xu baru saja terbangun setelah sekian lama. Lidah dan perutnya masih belum terbiasa mencerna makanan seperti itu. Kedepannya beri Nyonya Besar Xu bubur atau sup saja."

"Jadi begitu. Baiklah."

Xiao Shu-er pun mendekati Nyonya Besar Xu lalu memeriksa nadinya" Hm... Tidak masalah sepertinya Jendral Muda memberikan obat sesuai dengan arahan saya."

Kemudian Xiao Shu-er memeriksa dengan mata Dewa nya... "Masih ada sisa-sisa racun didalam kepala Nyonya Besar jadi terus berikan Nyonya Besar Xu obat yang ku berikan." Tak lupa Xiao Shu-er juga memeriksa bagian tubuh lainnya dan ternyata hasilnya baik.

"Untuk saat Nyonya Besar Xu memang sudah terbangun namun anggota tubuh lainnya masih terlalu lemah dan tumpuk karena sudah lama tidak digerakkan. Sepertinya untuk sementara Nyonya Besar Xu harus duduk di kursi roda."

"Aku mengerti. Aku akan menyuruh Zhang Heng nanti untuk membelinya."

Xiao Shu-er mengangguk mengerti kemudian menatap Nyonya Besar Xu yang sedari tadi menatapnya dengan intens.

'Apa yang terjadi? Apa aku melakukan kesalahan? Tapi entah mengapa situasi ini terasa familiar??...'

Ibu dan putranya sama saja. Dulu Xu Zhou juga pernah menatapnya seperti itu ketika acar Musim Semi di Istana. Sayangnya Xiao Shu-er sudah tak mengingatnya lagi.

"Tuan!" sapa Zhang Heng tiba-tiba masuk. Jelas ada urusan mendesak yang ingin ia sampaikan.

"Mari kita keluar!" ucap Xu Zhou lalu keluar bersama Zhang Heng.

Kini tinggallah Xiao Shu-er bersama Nyonya Besar Xu didalam kamar. Situasi mereka cukup tegang, tidak lebih tepatnya Xiao Shu-er lah yang tegang. Ia tak tahu harus bagaimana padahal Nyonya Besar Xu terus tersenyum kepada nya. Hingga...

"Emm apa Nyonya Besar Xu merasa tangan anda keram dan sulit untuk digerakkan?" tanya Xiao Shu-er berusaha profesional.

"Itu benar. Itulah mengapa Xu Zhou yang menyuapi saya tadi "jawab nya seraya menatap tangan nya yang kaku.

Xiao Shu-er mengangguk kemudian berkata "Setiap hari anda bisa mencoba mengerjakan nya sedikit demi sedikit. Tapi harap tidak terlalu memaksakan diri! Itu aka. Berakibat fatas pada sendi dan arus Qi anda nantinya."

"Terimakasih Tabib Shu " ungkap Nyonya Besar Xu sambil tersenyum lembut.

"Sudah kewajiban saya sebagai seorang Tabib." Xiao Shu-er ikut membalas dengan tersenyum manis namun sayang Nyonya Besar Xu tak dapat melihatnya.

Tak lama Xu Zhou masuk kembali dan memberitahu "Ibu! Tabib Shu! Aku harus pergi saat ini karena ada hal mendesak yang harus ku lakukan."

"Apa yang terjadi? Kemana kau akan pergi malam-malam seperti itu Zhou-er?" tanya Nyonya Besar Xu mulai cemas.

"Tidak perlu khawatir Ibu. Aku hanya pergi sebentar saja. Tidak akan lama" ungkap Xu Zhou berusaha membuat Ibunya mengerti.

"Tabib Shu bisa kita berbicara sebentar?"

Xiao Shu-er mengangguk ragu, pada akhirnya ia menjauh dari Nyonya Besar Xu dan mengikuti Xu Zhou ke sudut kamar tersebut.

"Apa yang telah terjadi?" tanya Xiao Shu-er merasa ada yang tak beres.

"Ada beberapa orang yang berniat jahat datang kemari. Aku ingin meminta bantuan mu untuk menemani Ibu ku dan melindunginya disini. Bisakah?" pinta Xu Zhou yang tak tenang harus meninggalkan Ibunya sendiri.

"Baiklah. Aku pasti akan melindungi Ibumu. Kau tidak perlu khawatir."

Xu Zhou pun tersenyum seraya berterima kasih. Kemudian ia kembali memakai topeng nya dan pergi.

Melihat kepergian putranya Nyonya Besar Xu seketika khawatir. Ia pun bertanya kepada Xiao Shu-er apa yang telah terjadi

"Tabib Shu apa yang telah terjadi?"

"Hanya beberapa serangga Nyonya. Anda tidak perlu khawatir." ucap Xiao Shu-er seraya tersenyum meyakinkan.

Sebagai seorang Ibu tidak mungkin Nyonya Besar Xu tidak khawatir. Apalagi hanya Xu Zhou yang dimilikinya sekarang. Namun ia tak ingin menambah masalah bagi yang lain, jadi ia berusaha untuk tetap tenang.

Sementara Xiao Shu-er, setelah melihat ketenangan Nyonya Besar Xu, ia pun melepaskan tekanan kekuatan ditubuhnya dan mengalirkan energi Qi seluas mungkin.

Xiao Shu-er ingin memeriksa berapa banyak musuh yang datang dan apa tujuan mereka? Juga ia berencana memasang formasi untuk melindungi orang-orang yang ada di kediaman Jendral Xu.

Energi Qi yang Xiao Shu-er pancarkan tak sengaja dirasa oleh Xu Zhou, ia yang sudah cukup jauh pun berbalik menatap Kediaman Ibunya dan melihat Kediaman tersebut perlahan menghilang.

Xu Zhou tersenyum 'Sepertinya Tabib Shu memasang formasi ilusi untuk mengelabuhi musuh. Syukurlah aku bisa bertarung dengan tenang 'pikir nya mulai tenang karena keamanan sang Ibu dan keluarganya telah terjamin.

Kembali ke kamar Nyonya Besar Xu, Xiao Shu-er yang telah memasang Formasi Ilusi secara besar-besaran merasa sesak nafas jadi ia membuka topeng yang dikenakannya agar bisa menghirup udara dengan baik. Ditambah Hari ini ia sudah melalui hari yang berat. Pertengkaran dengan Ayah dan juga Kakak nya tadi masih menggoreskan luka dihatinya. Ia jadi terus menerus teringat akan sosok Ibu yang begitu dicintai nya

Tanpa ia sadari Nyonya Besar Xu sudah terkejut saat melihat wajah cantiknya yang sangat mirip dengan seseorang yang ia kenal.

"Ning-er?? Apa itu kau Xiao Ning-er?" tanya Nyonya Besar Xu dengan mata berkaca-kaca.

//Deg!!

Mendengar nama Ibunya disebut, Xiao Shu-er langsung menatap Nyonya Besar Xu dengan terkejut. "Nyonya kau sungguh mengenal Ibuku?" tanya Xiao Shu-er tiba-tiba lepas begitu saja.

Dari awal tujuan Xiao Shu-er adalah untuk bertemu Nyonya Besar Xu dan bertanya mengenai hubungannya dengan Ibu Xiao Shu-er. Kini Xiao Shu-er tanpa sengaja mendapatkan salah satu jawaban dari keraguan nya.

"Kau Putri Xiao Ning-er?!" tanya Nyonya Besar Xu terkejut. Xiao Shu-er mengangguk kemudian mendekati Nyonya Besar Xu yang duduk diatas ranjang.

"Wajahmu terlihat sangat mirip dengan Ibumu." Ungkap Nyonya Besar Xu dengan mata haru dan juga sendu.

Xiao Shu-er hanya diam menatap wajah Nyonya Besar Xu yang menatap dirinya seolah menatap sang Ibu. Ia sudah terbiasa mengalami hal tersebut dari Ibu Suri hingga Kaisar.

"Tapi, bagaimana bisa kau ada disini? Bukankah kau akan menikah dengan Zhou-er? Dan bagaimana kau bisa menjadi Tabib Shu dan merawat ku?" tanya Nyonya Besar Xu yang tiba-tiba merasakan kejanggalan.

"Ceritanya cukup panjang Nyonya. Aku sebenarnya juga ingin bertanya soal Ibuku tapi saat ini aku menyamar menjadi Tabib Shu jadi tidak bisa. Tak lama lagi Xu Zhou juga akan kembali jadi aku harap Nyonya dapat menolongku untuk terus merahasiakan identitas ku."

Nyonya Besar Xu menatap wajah Xiao Shu-er dengan prihatin. Sebenarnya ia cukup penasaran dengan kisah anak itu. Tapi jika ia sudah berkata seperti itu Nyonya Besar Xu tentu tidak bisa menolaknya.

"Sebelum itu kembali ke identitas Tabib Shu izinkan Shu-er memberi salam kepada calon Ibu mertua."

Xiao Shu-er berlutut, menautkan kedua tangannya kedepan lalu bersujud memberikan hormat.

"Xiao Shu-er memberi salam pada Nyonya Besar Xu"

Nyonya Besar Xu mengangguk seraya tersenyum melihat sikap Xiao Shu-er yang beretika dan sopan seperti itu. Ia pun mulai merasa tenang prihal pernikahan putranya.

...----------------...

🫰🏻 BERSAMBUNG 🫰🏻

1
Nur Khayati
seru Thor cerita
Alkamar Asman
lanjut tor....👍
Yuhaneti Saiburahman
semangat kk
Syifa Aulia
semangat
cha cchy
author kpn csx yg mau di lanjut 🥺🥺🥺🥺🥺🥺
kangen sama cs buatan author apalagi cs x twin...pengen liat ke bar baran x kay sama bucinx kay ke cio 🥺🥺🥺
please author update yh cs yng twin itu😿😿😭😭😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!