Mr.Richard'S Twins

Ceklekk..

Bryan yang sudah masuk ke kamar, menatap sekeliling mencari keberadaan ghea yang tidak terlihat batang hidungnya.

bryan yang tidak peduli langsung duduk di sofa, lalu mengeluarkan ponsel dari kantong celana dan memainkannya.

Ceklekk..

Terdengar suara pintu terbuka yang di iringi suara senandung seorang wanita membuat bryan mengalihkan pandangannya ke arah suara.

Betapa terkejut nya bryan melihat seorang wanita yang baru saja keluar dari kamar mandi dan mulai berjalan ke arah lemari, wanita yang hanya menggunakan handuk di atas lutut, pemandangan yang memperlihatkan betapa putih nya seluruh tubuh wanita tersebut dengan rambut panjang yang basah dan tergurai membuat mata semua pria menatap tanpa berkedip. bukan hanya matanya barang miliknya pun mulai bangkit dari tidurnya karna melihat pemandangan yang begitu mengairahkan tubuhnya sedangkan sang wanita hanya terus fokus mencari pakaian dengan suara senandung nyanyian yang masih di gumankan'nya tanpa mempedulikan perasaannya yang sudah bercampur aduk.

Bryan yang masih terhanyut dengan pemandangan di depannya, membuatnya tidak berhenti menatap ghea, seorang pria yang melihat pemandangan indah dan menggiurkan tentu saja membuatnya melayang dan memikirkan adegan-adegan panas yang akan dilakukannya bersama wanita itu.

Ghea yang masih belum menyadari keberadaan bryan, mulai berjalan ke arah cermin untuk mencocokkan pakaian yang akan di kenakannya, ghea masih mencocokkan beberapa baju tidur yang di pilihnya belum menyadari pantulan wajah bryan di cermin tapi saat ia memperhatikan lebih jelas dengan spontan ghea berteriak dan menutupi tubuhnya dengan baju yang masih mengait dengan kawat baju.

Bryan yang masih menatap ghea tiba-tiba saja hanyutannya itu buyar karna teriakan ghea.

" bryan.! Panggil ghea dengan nada tinggi, wajahnya terlihat memerah malu saat bryan masih saja menatapnya.

" se-sejak kapan kamu di situ.? Tanya ghea yang gugup seraya memegang erat handuknya yang mulai melorot.

Bryan berdehem untuk menetralkan suasana hatinya dan menghilangkan gugup dan rasa malunya di hadapan ghea.

" sejak tadi.! Sahut bryan dengan wajah datarnya tentu saja dengan pikiran yang masih mengingat pemandangan tadi.

Ghea berdecak kesal melihat ekspresi wajah bryan yang terlihat biasa saja.

" jadi sejak tadi kau sudah berada di situ dan terus menatap ku yang hanya memakai handuk.! Ketus ghea.

Bryan mengangguk.

" kau.! Ketus ghea seraya mengepalkan tangannya menahan kesal pada bryan yang hanya berekspresi datar.

Bryan menatap tajam ghea, meliriknya dari atas sampai bawah, bryan berdecak kesal karna tidak bisa lagi melihat tubuh putih ghea yang sekarang di tutupi beberapa piyama.

Ghea yang menyadari tatapan bryan, ghea pun menatap ke tubuhnya sendiri dengan spontan ghea langsung menutupi beberapa celah yang terlihat karna piyama yang berada di tangan kirinya sedikit miring.

Bryan menatap tajam ghea dan mulai berjalan ke arahnya, ghea yang gugup hanya diam dan semakin memegang erat handuk dan piyama di tangannya.

" jangan mendekat.! Ancam ghea

Bryan terus berjalan mendekati ghea dengan seringai senyum liciknya.

" jangan mendekat.!

" kenapa.?

" pokoknya kau jangan mendekat.! Ancam ghea sekali lagi.

Bryan yang tidak menghiraukan ancaman ghea terus berjalan hingga akhirnya ia berhenti tepat dihadapan ghea, mereka saling pun bertatapan.

DEG..

" kenapa jantung ku berdetak sangat kencang.! Batin ghea yang mendongkakan kepalanya ke atas menatap bryan.

Ghea yang merasa jantungnya berdetak sangat kencang saat bryan berdiri tepat di hadapannya membuatnya bergeser ke kiri untuk menghindari bryan yang sudah membuat jantungnya berdetak kencang.