Perjalanan 2 sahabat yang saling menyayangi namun mati secara tragis, dan kembali di pertemukan di dimensi yang berbeda.
Menikahi seorang pangeran dan menghadapi berbagai intrik politik di dalam istana
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arlingga Panega, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 21
Permaisuri benar-benar marah melihat tindakan Ai Li dan juga pangeran kedua, dia merasa ada sesuatu yang salah tapi apa?
"Bukankah gadis itu hanyalah gadis sampah? Lalu kenapa dia selalu saja bisa menghancurkan semua rencana permaisuri ini? Ada apa sebenarnya?" pikir permaisuri
"Ning, apa kau mempunyai rencana untuk menjebak putri sampah itu? Permaisuri ini akhir-akhir ini di buat sakit kepala dengan kelakuannya yang di luar nalar itu, dia benar-benar licin dan juga cerdik" tanya permaisuri pada pelayan ning
"Hamba rasa kita harus mengirim mata-mata untuk menyelidiki masalah ini, dengan kecerdasan putri Han, kemungkinan pangeran kedua memiliki jalan untuk bisa menarik pengikut lagi untuk bisa merebut posisi putra mahkota yang mulia" ucap Ning mempengaruhi permaisuri
"Apakah ada jalan lain lagi?" tanya permaisuri
"Menurut hamba, kita harus menyebarkan rumor tentang putri Han yang tidak tahu sopan santun dan tidak tahu aturan agar semua orang membencinya, selain itu hamba mendengar kabar tentang pangeran Ming Xuan, bagaimana kalau yang mulia meminta pangeran Ming Xuan untuk menggoda putri Han? Hamba rasa itu akan membuat nama baik putri Han tercemar" ujar pelayan ning
"Kau benar ning, untuk sementara jalankan dulu rencana itu, dua hari lagi permaisuri ini akan pergi ke kekaisaran Ming menemui kaisar untuk minta bantuan nya" ucap permaisuri sambil merebahkan dirinya di atas tempat tidur.
"Baik permaisuri, hamba mohon diri" jawab pelayan Ning sambil beringsut meninggalkan paviliun permaisuri
"Liu, kemarilah" panggil permaisuri kepada pelayan Liu
"Hamba yang mulia" jawab pelayan Liu
"Kau campurkan racun ini kedalam makanan selir agung, dan ambil kalung ini, kau letakan di paviliun selir kehormatan" perintah permaisuri dengan tegas
"Baik yang mulia" ucap pelayan Liu
...****************...
Sementara di tempat lain, Ai Li dan An Xia yang sudah mendapatkan informasi dari orang kepercayaan nya menjadi senang, mereka pun berpikir untuk sedikit main-main dengan permaisuri itu
"An Xia, sepertinya nenek sihir itu ingin berulah lagi" ujar Ai Li
"Tenang saja Ai Li, sahabatmu yang cantik jelita tiada tara ini sudah memiliki ide cemerlang untuk mengerjainya" ucap An Xia sombong. Sedangkan Ai Li hanya mendengus melihat sahabat nya membusungkan dada dan menarik turunkan alisnya
"Apa kah ada laki-laki yang buruk rupa, dengan perut buncit dan wajah mirip b**i?" tanya Ai Li
"Untuk apa orang jelek seperti itu?" tanya An Xia
"Tentu saja untuk menemani nenek sihir yang kesepian itu, kau pikir aku tertarik pada orang jelek?" ucap Ai Li sambil melotot
"Astaga ai li bukankah bandit hutan yang waktu itu menyerangmu juga wajah nya sangat jelek?" ucap An Xia sambil menaik turunkan alis nya.
"Hahaha... Kau benar, wajahnya sangat jelek, di tambah lagi luka di pipinya itu, terlihat seperti selokan saja, dan jangan lupakan perut buncit dan cabulnya, sepertinya cocok untuk teman tidur nenek sihir itu?" seringai Ai Li
"Bukankah kita harus menyiapkan umpan untuk bisa memancing tikus itu masuk jebakan?" tanya An Xia
"Tentu saja, dan aku sudah menyiapkan umpan nya" tawa psikopat Ai Li membuat semua yang mendengar nya pun merinding
"Bukankah dia ingin meracuni ibu mertuamu? Apa kau tidak khawatir?" tanya An Xia
"Tenanglah, aku sudah menyediakan 5 orang pelayan setiaku di samping ibu selir agung, setelah makanan itu di kirim ke kediaman ibu selir, tugas mereka hanya harus mengganti makanan nya, dan untuk membuat lebih dramatis, aku akan memberikan obat bius pada ibu selir, agar bisa tidur dengan tenang dan menyiapkan tabib palsu yang akan bersaksi bahwa selir agung koma. Hahaha.." tawa Ai Li menggelegar
"Ternyata otak kecilmu itu benar-benar menakjubkan, aku jadi penasaran, ada apa di balik otak kecilmu itu? "tanya pangeran kedua yang tiba-tiba datang bersama pangeran ketiga
"Bukan otak kecil, tapi otak cantik" ucap Ai Li sambil bertindak centil
"Ckckck,,, kau ini masih saja seperti balita, lihatlah kelakuanmu itu! Benar-benar memuakan" cibir An Xia
Ai Li pun mendengus, namun sedetik kemudian dia pun merubah raut wajahnya, menampilkan mata yang berkaca-kaca dan wajah tertindas di hadapan pangeran kedua, melihat wajah sang istri, pangeran kedua pun marah
"Kau? Apa yang kau katakan? Ai Li ku adalah gadis yang manis dan mengemaskan, kenapa kau menindas Ai Li?" tanya pangeran kedua marah, dalam sedetik mata ai li berkilat licik, tapi kemudian kembali menunjukan wajah polos yang teraniaya, perubahan itu pun tak luput dari penglihatan pangeran ketiga
"Hai kak! jangan memarahi istriku, dia tidak melakukan apa pun pada istri manjamu itu, lihatlah wajah lugu istriku yang sedih ini, apa kau tidak kasihan membentak nya?" tanya pangeran ketiga, An Xia pun menjulurkan lidah nya, mencemooh Ai Li dan pangeran kedua, namun sedetik kemudian wajahnya pun kembali menunjukan kepolosan nya, perubahan raut wajah An Xia pun terlihat oleh ai li dan juga pangeran kedua.
"Dasar rubah..." desis pangeran kedua
"Huuh dasar tembok datar.." cela An Xia pada pangeran kedua
"Apa kau bilang? Suami ku adalah pria paling baik dan paling tampan, jangan pernah mengejek nya" bela Ai Li sambil memandang wajah pangeran kedua dengan tatapan penuh cinta
"Huh, sok mellow, sok dramatis" ejek An Xia
"Biarin, wleeek..." Ai Li pun menjulurkan lidah nya pada an xia sambil terus menatap pangeran kedua dengan tatapan nakal nya, pangeran kedua pun langsung merangkul pinggang Ai Li dengan posesif.
"Huh, dasar pria posesif, terus aja menebar kemesraan dimana-mana" rutuk An Xia. Pangeran ketiga yang melihat istri kecilnya kesal pun langsung menarik pinggang An Xia dan membawa nya ke dekapan nya.
"Sudah, jangan marah-marah lagi, istri kecil ku yang cantik dan imut ini terlihat lebih cantik jika tersenyum" puji pangeran ketiga pada An Xia
"Jadi kalau aku sedang marah aku terlihat jelek gitu? Huaaaa.." rengek An Xia sambil menangis buaya dan menghentak-hentakan kakinya, pangeran ketiga yang melihat nya pun menjadi gemas dan langsung menggendong An Xia ala bridal style nya menuju paviliun sakura milik pangeran ketiga
"Sepertinya sebentar lagi aku akan memiliki keponakan" ucap ai li polos sambil terkekeh
"Bukankah seharusnya kita juga melakukan hal yang sama?" goda pangeran kedua sambil mengendus tengkuk Ai Li membuat wajah ai li menjadi merah semerah tomat hingga telinga nya
"Kau... apa yang kau lakukan?" tanya Ai Li
"Tentu saja aku melakukan hal yang harus dilakukan suami pada istri nya" jawab pangeran kedua santai sambil menggendong ai li ala bridal style
"Hai... Turunkan aku" ujar Ai Li yang merasa malu karena di perhatikan para pelayan paviliun anggrek bulan
"Tidak akan..." jawab pangeran kedua, Ai Li pun menyembunyikan wajah nya di dada pangeran kedua, karena merasa risih dan malu di perhatikan para pelayan nya, sedangkan para pelayan nya merasa sangat bahagia melihat keuwuan majikan nya.