TOLONG JANGAN BOM LIKE. KALAU GAK NIAT BACA!!!
Hari pernikahan yang seharusnya menjadi hari paling membahagiakan bagi Isabella. Berubah menjadi mimpi terburuk bagi hidupnya.
Calon suami yang seharusnya bersanding dengannya, meninggal dalam kecelakaan. Seolah belum cukup sampai di situ penderitaannya. Sang Ayah yang terkena serangan jantung pun, meminta mantan muridnya dahulu yang sedang menghadiri acara pernikahan putrinya untuk menikahi sang putri.
Bella mau tidak mau menerima Alex sebagai suaminya. Meski tahu bahwa pria tersebut telah memiliki istri.
Awalnya, Bella mengira ia menjadi istri kedua Alex. Dan mencoba menerima kenyataan pahit tersebut. Tapi nyatanya tidak. Ia adalah istri ketiga dari pria tersebut. Kebenaran yang selama ini di tutupi oleh Alex dari Bella.
Sanggupkah Bella menerima kenyataan pahit tersebut? Di saat keadaannya telah berbadan dua.
Bisakah ia bertahan dalam statusnya yang ternyata istri ketiga Alex?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ivan witami, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 21 ISTRI TERBAIK
Sidang putusan pengadilan menetapkan Alex dan Irene sah bercerai. Setelah putusan tersebut Alex kedepannya, jika kelak terjadi sesuatu di kehidupan Irene bukan lagi tanggung jawabnya.
“Mas!” panggil Irene saat Alex hendak keluar dari ruang persidangan. Alex sejenak berhenti. melihat Irene.
“Apa?”
“Kedepannya aku berharap kita masih berhubungan baik sebagai teman,” ujar Irene.
“Maaf Ren, kita sudah tidak ada ikatan apapun. Kamu yang menginginkan ini semua. Bagiku yang sudah pergi tidak lagi bisa menjadi bagian dari hidupku apalagi keluarga dan teman baik. Aku akui aku salah. Tapi kamu tidak pernah memberikanku kesempatan untuk menjelaskan semuanya. Kamu justru terus memojokkanku tanpa tahu kebenarannya! Kenapa aku menikahi gadis malang itu. Dan detik ini hanya Anna dan Bella iştriku. Terima kasih sudah menjadi bagian hidupku selama 4 tahun terakhir ini. Jaga dirimu baik-baik.” Alex kemudian mengenakan kacamatanya dan menggunakan masker agar wajahnya tidak terekspos di media.
Irene terus memandang punggung suaminya yang sudah tidak peduli dengannya lagi.
Alex masuk kedalam mobil dan langsung melesat meninggalkan kerumunan wartawan. Baginya tidak penting memberikan penjelasan yang sifatnya pribadi.
Alex menuju rumah Anna, karena sudah saatnya ia pulang ke rumah Anna. Sesampainya di rumah ia melihat Anna sedang memasak bersama dua asisten rumah tangganya.
“Na...!” Panggilnya. Anna menoleh kearah suaminya.
“Mas ... sudah pulang?” Anna menghampiri Alex dan Alex pun langsung memeluknya.
“Sudah berakhir, Na.”
“Ikhlas ya, Mas. Semoga ini yang terbaik untuk semunya. walau aku menyayangkan. Maaf tidak bisa membantu mempertahankannya.”
“Sudah jalannya. Akua masih mempunyai kamu yang selalu ada untukku.”
Alex tersenyum dan mengusap lembut pipi Anna. Anna juga tersenyum walau ia tahu hati sang suami masih belum bisa menerima sudah bercerai dari Irene.
“Na, ada obat sakit kepala gak. Kepalaku sakit?” Alex memijit pangkal hidungnya.
“Ya sudah, ke kamar. Aku ambilkan obat.” Anna bergegas ke kamar di ikuti Alex. t
Tak luoa Alex mengunci pintunya.
Sebelum mengambilkan obat Anna menuju kamar mandi untuk mencuci tangannya dan mencuci wajah dan mengusap lehernya dengan air agar mengurangi bau asap masakan. Anna keluar lalu mengambil obatnya di kontak obat.
“Ini, Mas!” Anna memberikannya pada Alex. Alexe menerimanya sambil satu tangannya membuka kemejanya.
“Di minum ya. Aku siapkan makan siang dulu.” Anna memutar tubuhnya namun Alex menahan tangannya. Ia ingin Anna menemaninya. Jika sendiri pasti ia akan teringat Irene.
“Temani Aku. aku butuh sesuatu agar kepalaku tidak pusing memikirkan kejadian hari ini.”
“Minum obatnya ya!”
“Aku juga butuh obat yang lain, Na.” Alex membuka penuh kemejanya. Anna tau maksud Alex.
Anna tersenyum mengamati wajah Alex saat sedang manja dengannya. Anna mulai membuka kancing dress dan melepaskan semua di hadapan suaminya.
“Lakuan sesukamu seperti biasa.” Alex mulai menjelajahi tubuh Anna, mulai bagian atas sampai bawah.
Alex berusaha menghilangkan bayangan Irene, dan mungkin dengan ini rasa sakit dan bayangan itu akan hilang.
Laki-laki mang mahkluk kasat mata. Apa yang membuatnya bergairah pasti akan ia lakukan. Anna tahu bagaimana memanjakan suaminya saat suaminya seperti saat ini.
Ada rasa yang berbeda yang di rasakan Anna saat Alex menguasai tubuhnya. Alex lebih sering kontak mata dengannya, menambah guratan senyum di wajahnya. Anna seolah memiliki Alex sepenuhnya. Terlepas sang suami masih memiliki istri.
Alex juga merasa ada yang berbeda saat melihat tatapan Anna penuh cinta. sekali lagi ia menyadari Anna istri terbaik.
Seiring erangan Alex di atas tubuh Anna, Alex merasa lebih baik. Ia pun mencium bibir Anna beberapa kali lu setelah itu membersihkan tubuhnya. Setelah itu ia tidur dengan pulasnya seolah semua bebannya hilang.
Anna tersenyum senang melihat sang suami sudah lebih baik. kemudian ia pun mandi membersihkan tubuhnya.
Mana ada suami yg adil Kak, huh menyebalkan. Aku gemes sendiri..
liat aja nanti, pasti yg di utamain Anna bukan Bella. Padahal Bella yang menderita selama nikah sama Alex... Andai saja ada Brondong tajir, udah aku jodohin sama Bella, biar Alex tahu rasa.....🥱
thanks othor