Pengusaha Muda Dengan Sistem

Melihat Luke lagi lagi berdiri Satria bukannya takut tapi justru makin semangat...

“Hahahahah...luar biasa...sungguh luar biasa....” nampak Satria berbicara sambil menepuk tangannya.

“Kau adalah orang pertama yang bisa berdiri kembali ketika menerima telak serangan dari tinjuku ini.” Nampak Satria tersenyum dengan sedikit takjub.

Lalu Luke yang sadar ia tak bisa menang melawan Satria membeli keterampilan lainnya.

[Ting]

[Berhasil membeli keterampilan master parkour]

[Ting]

[Memulai penggabungan keterampilan master parkour dengan tubuh tuan]

[10%]

{30%]

[60%]

[80%]

[100%]

[Ting]

[Berhasil menyatukan keterampilan master parkour dengan tubuh tuan]

[Ting]

[Berhasil membeli keterampilan master taekwondo]

[Ting]

[Memulai penggabungan keterampilan master taekwondo dengan tubuh tuan]

[10%]

{30%]

[60%]

[80%]

[100%]

[Ting]

[Berhasil menyatukan keterampilan master taekwondo dengan tubuh tuan]

“Terima kasih untuk waktu dan pujiannya...ayo kita lanjutkan pertarungan ini.”

Nampak Satria yang bersemangat menerjang ke arah Luke. Tapi kali ini Luke dapat menghindari serangan satria dengan lebih efisien.

Nampak satria mengejar Luke yang tengah menghindar berlarian ke sela sela kursi dan barang yang sudah rusak dan tak terpakai. Bahkan ia sampai lari ke tempat para penonton dan membuat sedikit kepanikan.

“Hahahaha..mau sampai kapan lu lari larian gembel...lu gak akan bisa lari terus di sini.”

Nampak Satria sangat percaya diri dengan kemampuanya. Dan saat Satria melancarkan tinjunya, Luke yang melihat celah dapat menghindarinya dan melakukan serangan counter.

Luke yang berlari ke dinding menggunakan dinding itu sebagai pijakan dan menyerang wajah Satria dengan tendanganya. Seketika Satria yang menerima tendangan telak dari luke terjatuh.

“Ahhhgghhhh...GEMBEL SIALAN... KU BUNUH KAU.” Nampak Satria berdiri kembali dan langsung melayangkan tinjunya ke arah Luke tanpa henti.

Tapi luke yang makin menguasai tiga keterampilan itu mulai menyerang balik. Ia dengan mudah menghindari tinju Satria yang besar dan menyerangnya dari belakang ,samping dan depan. Semua serangan luke mengenai telak tubuh Satria.

“Astaga...gue gak sedang mimpi kan ini...?.”

“Cok..Satria di hajar sampe kayak gini...anjir gila tuh gembel.”

“Woi udahlah suruh berhenti mereka berdua” nampak ada gadis yang mulai kasihan melihat Satria di hajar oleh Luke.

“LUKEEE.....” nampak Satria sangat marah dan melayangkan pukulan besarnya ke arah Luke. Tapi apalah daya, Satria yang sudah mulai kehabisan energi pergerakannya jadi melambat dan Luke yang sudah menelan pil penambah energi lagi mulai menghajar Satria habis habisan.

Pukulan, tendangan, serangan lutut dan sikut mengarah ke tubuh besar Satria. Tapi walaupun sudah menerima serangan bertubi tubi dari Luke, Satria tetap berdiri dan tetap berusaha menyerangnya.

“KU BUNUH KAU BRENGSEK....” lalu ketika melihat momen yang tepat Luke menyeleding kaki Satria dan seketika itu juga tubuh besar satria terjatuh.

Terbaring di lantai, Satria di duduki oleh Luke dan ia di hajar habis habisan di sana. Luke tanpa ampun menghajar Satria tapi Satria berusaha menangkis serangan yang Luke lancarkan.

Tapi tiba tiba Satria justru tertawa dan mengancamnya...

“Hahahaha kau pikir kau sudah menang ha....pada akhirnya tetap akulah yang akan menjadi pemenangnya.” Satria berbicara sambil tersenyum jahat kepada Luke. Tapi Luke tetap saja menghajar Satria sampai akhirnya Satria sudah tak menangkis lagi pukulan dari Luke dan menyerah.

“Lihat brengsek...orang yang kau sebut pengecut ini sedang menghajarmu habis habisan.” Nampak Luke tetap menghajar Satria sampai Satriapun pingsan.

Ketika melihat bos mereka pingsan para pria di sana hanya bisa diam menyaksikan pertandingan brutal dari kedua pria itu.

Nampak wajah dan jari jari luke lecet dan membiru semua bahkan nampak benjolan di pergelangan tangan kananya.

Sedangkan Satria lebih parah lagi wajahnya benar benar babak belur dan hampir seluruh tubuhnya juga mengalami luka.

Ahirnya Luke berdiri kembali dan melihat ke arah geng Satria.

“Dengan ini aku memenangkan pertandingan, lalu urusanku dengan kalian semua sudah selesai...sampaikan pada bos kalian ini jika dia berani mengusikku lagi maka aku tak akan segan segan.”

Lalu Luke berjalan dan mengambil tasnya kembali. Tapi Satria tiba tiba sadar dan mulai berbicara.

“Jangan biarakan bajingan ini pergi...bunuh dia.”

Mendengar ucapan Satria teman temannya akhirnya mulai berdiri dan bersiap menyerang Luke.

Lalu dua orang teman gengnya membantu satria berdiri kembali.

“Kau pikir kau bisa pergi dari sini ha...?

“Jadi kau ingin menelan ludahmu sendiri?.” Nampak Luke menatap Satria dan gengnya itu yang jumlahnya mencapai 20an orang.

“Hahahah..dasar bodoh, kau pikir aku siapa ha...? gembel sepertimu bukanlah tandinganku.”

Lalu dalam aba aba tangan Satria, para pria di gengnya mulai mendekat ke arah Luke. Tapi gaya luke yang tetap stay kalem enjoy membuat mereka sedikit takut.

“Apa yang kalian tunggu...hajar dia.” Nampak Satria memberi perintah.

Tapi tiba tiba terdengar suara siulan seseorang dari bawah gedung... dan suara siulan itu makin lama makin banyak.

Mendengar ada yang tidak beres geng Satria yang mendekat ke arah luke di buat mundur kembali.

Dan secara mengejutkan nampak banyak pria mulai masuk dari sebuah pintu dan saat ini di hadapan mereka sekelompok pemuda lengkap dengan kayu dan senjata lainnya di tiap tangan mereka mulai masuk satu persatu.

“Apa..ini....”

“Siapa kalian brengsek...”

“Woi..woi..kalian bercanda kan...” kata salah seorang anggota geng Satria.

Nampak Satria dan gengnya mulai panik karna di hadapan mereka saat ini ada banyak preman pasar lengkap dengan senjata mereka yang jumlahnya sama banyak dengan mereka.

“Hahahah....dasar gembel, berapa kau bayar orang orang ini ha..?” nampak Satria berteriak ke arah Luke.

“Jika kau bisa main kotor..aku pun sama, ingatlah hari ini kakak seniorku...hari ini sudah ku bilang kalau perselisihan di antara kita akan berakhir.”

“Hahahah..kau pikir aku takut dengan preman pasar seperti mereka .” nampak Satria mulai memprovokasi Luke.

“Kalau memang kalian berani ya tinggal lawan aja...nampaknya tempat ini cukup luas untuk perkelahian sekala besar.” Nampak Luke menjawab tantangan Satria.

“Bos gimana nih...”

“Sat... kita gak bawa senjata ...gak mungkin kita bisa menang melawan mereka semua.”

“Diamlah bodoh...ada banyak benda yang bisa di jadikan senjata di sini...cepat ambil benda yang bisa melawan mereka.” Nampak satria menyuruh gengya itu bersiap bertarung.

“Sudah cukup...aku ingin pulang...”nampak teriakan seorang gadis terdengar jelas di sana.

“Iya benar..kami tak ada sangkut pautnya sama perkelahian bodoh kalian ini...jika kalian ingin saling bunuh ya silahkan tapi kami ingin pergi.”

Lalu beberapa kelompok gadis setuju untuk pergi. Tapi mendengar ocehan mereka Satria justru makin marah.

“Dasar kalian pelacur sialan...jangan harap kalian bisa pergi dari sini...woi... tangkap mereka.” Nampak Satria menyuruh anggota gengnya untuk menahan teman satu gengnya sendiri.

Tapi ketika mendengar omongan Satria tak ada satupun orang yang mendengarkannya...

“Woi..kalian semua...kenapa diam aja hentikan mereka...”

“Sudahlah sat...dah cukup.” Nampak salah satu pria di sana akhirnya berbiara pada Satria.

“Apa yang kau bilang brengsek...berani sekali kau bicara seperti itu padaku.”

Nampak Satria makin marah dan berjalan ke arah pria yang menentang perintahnya.

“Lu mau jadi target selanjutnya?.. haaaa... jawab.”

Tapi pria tersebut justru menahan tangan Satria yang sedang meremas kerah bajunya.

“Kau sudah kalah dalam duel satu lawan satu...mau sampai kapan lagi kau mempermalukan dirimu sendiri.” Nampak temanya itu berbicara lagi ke arahnya.

Lalu dari belakng tiba tiba seorang gadis memeluk Satria dengan erat. Kehangatan pelukannya seketika itu menengkan amarah Satria yang sudah memuncak.

“Sudahlah beb...dah cukup..” nampak gadis itu menangis dan memohon agar Satria menghentikan kegilaanya.

Satria yang sudah tak kuat berdiri lagi akhirnya terjatuh dan terduduk di pangkuan sang kekasih.

“Udah ya...udah cukup, mau kamu kalah atau menang aku tetap suka sama kamu...jadi udah ya...nampak wanita itu menitihkan air matanya sambil memeluk satria yang kini terbaring di lantai.

Setelah beberapa saat akhirnya Satria berbicara...

“Hem.... Luke Lawrance...sekarang kau bebas...” nampak Satria mulai berbicara dan mendengar perkataan Satria, Luke langsung menjawabnya.

“Dengan ini perseteruan di antara kita selesai...jangan pernah menggangu hidupku lagi.” Lalu Luke akhirnya pergi berjalan meninggalkan Satria yang terbaring di sana di temani anggota gengnnya.

Akhirnya Luke dan para preman pasar yang sebelumnya sudah ia mintai tolong pergi meninggalkan gedung itu.

Jadi semalam Luke dah menghubungi Rudy salah satu preman pasar Flamboyan dan meminta bantuannya. Jadi Luke membayar mereka 100 juta dan menyuruh Rudy dan anggotanya siap siaga jika suatu saat Luke menghubungi mereka.

Dan saat pulang sekolah Luke sudah menghubungi mereka dan mengirimkan lokasi gps hpnya kepada Rudy. Dan karna inilah Luke bisa tetap tenang karna jika terjadi sesuatu yang tidak di inginkan maka Luke terpaksa memakai jasa Rudy untuk membantunya.

“Cih...napa gak kita hajar aja itu anak baru gede bos.” Nampak angota Rudy yang sudah gatal ingin berkelahi bertanya pada bosnya.

“Diamlah..kita di bayar hanya untuk jaga jaga, jadi semua itu terserah perintah Luke.” Nampak Rudy memberi penjelasan pada anggotanya.

“Makasih dah dateng bang Rud...kalo abang telat dateng udah abis aku mungkin.”

“Santai aja ...abang malahan dah dateng dari tadi cuman masih abang pantau aja sampai sekiranya waktunanya tepat baru abang keluar.”

“Yaudah bang yok ke pasar.... nampak Luke dan preman pasar Flamboyan pergi mengendarai motor mereka dan kembali ke pasar.