Iriana merasakan kekecewaan kepada tunangannya yang ketahuan berselingkuh bersama sahabatnya.
membuat ayahnya jadi khawatir, sehingga membuat ayah nya berpikir untuk ia tinggal di tempat ibunya (nenek Iriana) di Perdesaan.
**
"Apa kau sudah melupakan nya?"
Seseorang yang menunggu nya untuk melupakan kan mantan tunangannya.
Mampukah ia kembali jatuh cinta saat pernah di khianati.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sky00libra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
9. Hampir Salah Paham
Melewati panggung untuk hajatan nanti malam, banyak warga yang sibuk saling membantu. Mobil yang di kendarai Rai melewati warga yang juga banyak menyapa Rai.
Iriana merasa penasaran acara di perdesaan itu seperti apa?.
Terlalu serius berpikir Iriana tidak menyadari bahwa mobil Rai sudah sampai di pekarangan depan rumah Bibi Ayu.
"Ayo Iriana, turun!" Perintah Lestari yang sudah lebih dulu turun. Rai masih di kursi setir nya, Iriana melihat seorang wanita muda yang berdiri di teras seperti menunggu Rai. "Apakah itu kekasihnya." Pikirnya. Membuat ia jadi menghela kan napas. Ia seperti terlalu gampang dekat dengan sosok pria.
"Tidak mau turun, hmmm!" Melirik Rai dengan wajah datar, tidak seperti di pasar tadi yang mulai ada kemajuan.
Iriana pun cepat-cepat turun, menutup pintu mobil dengan kencang membuat orang-orang di sekitar nya yang menatap jadi kaget, terlalu kencang. Bagaimana dengan Rai? Syok!
"Mas! mana titipan, Risa!" Berlari mendekati Rai, itu si Risa adik Rai.
"Ini sesuai pesanan." Memberi sekantong plastik yang ia beli di pasar tadi.
Mata Iriana, menyipit ia masih penasaran siapa wanita itu?
Dan Rai seperti mengerti apa yang sedang di pikir kan wanita itu.
"Ini adik Mas, Risa sini!" Ia pun memperkenalkan Risa, agar Iriana tidak berpikir macam-macam. Itu terlalu jelas di wajahnya.
Plak ... Geplak kan kencang siapa lagi pelaku nya jika bukan si nenek. ia sebal melihat kelakuan cucu nya yang menutup pintu mobil Rai dengan kencang.
Bisa rusak mobil orang!
Iriana jadi meringis, "Nenek ini kenapa sih. Main geplak aja, malu!" Bathin nya dengan wajah mengernyit.
"Mas Rai, terimakasih yah tumpangannya, dan di belanjaan in, Nenek jadi merasa ke enakan." Senyum Lestari merasa senang emang calon cucu menantu idaman.
"Apa sih, Nek!" Bisik Iriana, malu dia.
"Gak papa Nek, saya senang kok" Senyum Rai seraya melirik Iriana yang ada di sebelah nya.
"Waduhhh ... mas Rai ini kencang banget ngejarnya!" Seru Paman Budi dari teras rumahnya, dengan terkekeh menggoda Mas Rai.
"Ah ... jadi Mbak ini pacar Mas Rai yah! Ih cantik nya Mas." Ucap Risa dengan mata yang ber binar, ia seperti mendapat jackpot liburan ke Desa malah ketemu calon kakak ipar.
Jangan tanya Iriana wajah nya sampai semerah tomat, malunya! Yang dengan cepat berlari ke arah rumah nenek Lestari.
"Ayo loh kamu Risa! Buat malu kekasih Mas Rai." Reyhan, pun malah menakuti adik bungsunya.
Risa meringis merasa bersalah, "Maaf Mas, nanti aku minta maaf sama, Mbak nya."
"Gak papa nak Risa. Cucu nenek emang gitu bisa malu-maluin" Tawa Lestari kencang sekali.
Rai bingung mau datangi kesana itu tidak mungkin.
"Ya sudah nenek pulang dulu yah, makasih, Mas Rai, balik dulu nak Ayu!"
"Iya Bibi!" jawab Ayu
"Mas! Cantik yah" Goda Reyhan, dengan alis mata yang di naik turun kan. Rai menghela napas seraya menatap kepergian Nenek Lestari. Paman tidak bisa menahan tawa nya, ternyata anak bos nya ini sedang jatuh cinta.
****
Musik sound system kencang mulai di main kan, acara orgen di perdesaan tempat hajatan di jam 8 malam ternyata membuat Iriana penasaran.
Banyak anak muda, dan anak-anak yang mulai berdatangan tidak hanya itu yang tua-tua pun juga sama, Iriana duduk di depan teras rumah, melihat banyak nya warga dari arah kiri berjalan ke arah kanan tempat yang punya hajatan.
"Mau lihat, Neng!" Seru Lestari yang berdiri di pintu.
"Mau nek, tapi malu gak ada teman."
Lestari, perlahan mendekatinya.
"Ajak mas Rai, dia pasti bawa adik-adiknya. Panggil saja sana."
"Malu lah Nek! Masa Iriana minta di temani, Mas Rai sih." Mengerucutkan bibir manyun mendengar ucapan aneh neneknya.
Yang di balas dengan kekeh geli si lestari.
Ternyata keberuntungan Iriana itu selalu ada. Buktinya Rai keluar bersama kedua adik nya. Mungkin adiknya membawa nya pergi untuk melihat orgen di desa sini.
Lihat si Risa, dia semangat sekali berlari ke arah Iriana dan nenek Lestari.
"Mbak! Lihat-lihat artis yang di panggung yok." Ajak Risa, setelah tadi sudah meminta maaf kepada Iriana. Disusul dua pria tampan di belakang nya, dengan Rai yang menatap Iriana senyum di bibir nya tidak lepas.
"Itu loh di ajak nak Risa! Pergi sana lihat-lihat."
"Nak Risa, pasti tidak pernah lihat kan, seru itu, Nak Risa banyak yang jualan juga loh!" lanjut Lestari, pada Risa.
"Iya Nek ... Makanya tak bawa, Mas sama kakak nih"
"Cepat siap-siap sana, Neng!" ucap Lestari pada cucu nya, yang masih betah duduk di kursinya.
"Iya nek, tungguin ya Risa ...."
"Iya Mbak, Risa tungguin." Seraya terkekeh.
Iriana, hanya tersenyum dan mengangguk. Iriana pun masuk ke dalam untuk bersiap-siap.
"Ayo duduk sini, jangan berdiri di situ saja, sini!" Tepuk Lestari di kursi tempat Iriana tadi. Risa tidak sungkan lagi untuk duduk kursi itu.
Senggolan di bahu nya, membuat Rai menoleh ke arah adik nya Reyhan.
"Ada apa?" bisik nya seraya mengernyit.
"Pantas, Mas betah di sini, ada yang lebih cantik dari yang ada di kota itu." Kekeh Reyhan.
Siapa maksud Reyhan, itu rahasia Rai. Mata tajam itu jadi menatap Reyhan dengan ancaman jangan memulainya, dia tidak ingin perempuan didalam sana mendengar nya.
Iriana, tidak terlalu berganti baju, ia hanya menggunakan daster yang dia gunakan tadi dengan di padukan jaket rajut sebagai luaran.
Rambut nya di urai membentuk menjadi bergelombang karena terlalu sering di jepit asal-asalan.
Tapi itu semakin membuat Rai tidak bisa berkedip. Dia terlalu terpesona.
Cantik!
Sangat cantik dengan kulit seputih susu itu. Deheman Reyhan tidak ia gubris Rai masih dengan menatap Iriana yang ada di depan pintu.
Di berikan senggolan, membuat ia hampir oleng, membuat nya tersadar dan dengan cepat berpaling, pelaku nya terkekeh, Reyhan merasa lucu dengan tingkah, Mas Rai nya ini.
"Emmm ... Ayo saya sudah ...." Kenapa ia menjadi malu apa karena tatapan pria itu tadi. Membuat pipi nya jadi merah.
"Sial ... Pasti merah pipi ku jadi terlihat!" Bathin nya dengan menunduk.
"Ayo Mbak! Mas Rai, kak Reyhan ayo jalan!" Seru Risa.
"Nek, kami berangkat dulu." lanjutnya langsung bersalam kepada Lestari. Yang juga di ikuti yang lain.
Lestari, senang dia harap cucu nya ini tidak bersedih lagi, dia tau kenapa cucu nya ini di pindah kan ayah nya.
Harapan Nenek lestari, Iriana bisa menemukan jodohnya lagi atau si Rai, yang sudah dia tandai. Calon cucu menantu. Emmm!
"Ati-ati di jalan!" Karena di jalan ada yang gelap tidak semua di depan rumah di kasih lampu.
Di sore pertama, dia dapat merasakan kehangatan itu. membuatnya merasa utuh. memberinya satu lagi, keinginanan kuat untuk bersamanya./Rose//Heart/
Diantara kepusingan seorang author, Sky.
Ada aku yang tertawa dengan durjana /Doge/