NovelToon NovelToon
Aku Mengandung Anak Majikanku

Aku Mengandung Anak Majikanku

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:21.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: Yayuk Handayani

Suatu tragedi buruk menyebabkan Adinda mengandung anak majikannya.

Adinda Zilvanya Kanzu, seorang gadis kampung yang demi memenuhi semua kebutuhan hidupnya dan juga sang ayah, mengharuskan ia harus bekerja di ibu kota. Namun siapa sangka, pekerjaan di kota yang begitu ia dambakan dapat memberikan nasib hidup yang lebih baik, tetapi malah justru mengantarkannya pada suatu malam yang sangat kelam.

Akibat dari malam yang kelam itu, Adinda harus kehilangan kesuciannya akibat dari ketidaksadaran majikannya sendiri, dan menyebabkan ia harus mengandung anak dari majikannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Handayani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kebenaran Akan Kalung

Selamat Membaca

🌹🌹🌹🌹🌹

Hari - hari masih terus berlalu. Kesedihan yang tiada terkira itu masih terus melanda hebat hati dua orang wanita paru baya yang begitu sangat menyayangi bayi mungil yang sempat membuat hati mereka bisa merasakan kebahagiaan yang tiada terkira.

Namun sungguh malang, kebahagiaan yang masih beberapa saat itu hilang dalam sekejap berubah menjadi sebuah torehan luka yang mungkin tak akan pernah sembuh.

sosok mungil yang selama ini telah dinantikan kehadirannya, ternyata tak dapat menjadi teman setia bagi para orang tua yang begitu menyayanginya.

Hilangnya cucu pertama mereka, membuat hati kedua oma itu selalu dilanda kecemasan. Berbagai pikiran negatif pun selalu menghantui pikirannya. Apakah cucunya disakiti, apakah cucunya dijual, atau mungkin entahlah kedua oma itu benar - benar tidak sanggup jika harus memikirkan nasib cucu mereka yang sudah hilang itu.

Namun musibah yang sedang terjadi ini, nampaknya tak membuat ibu dari sang bayi ikut merasakan kekhawatiran yang kedua oma itu rasakan.

Jika pun harus sedih, maka kesedihannya itu hanyalah sebuah kepura-puraan saja. Sintia sama sekali tidak begitu memikirkan bagaimana nasib putranya karena ia sudah tahu pasti siapa pelaku di balik penculikan bayinya itu, siapa lagi pelakunya kalau bukan si Kelvin, ayah biologis dari bayinya.

Justru Sintia merasa diuntungkan dari kejadian ini. Ya, Sintia tidak perlu merasa khawatir jika suatu hari nanti Al akan mengetahui semua kelicikan nya.

Hanya kepura-puraan lah yang terus dirinya lakukan agar mendapat simpati dari keluarga Georgino itu.

Kini wanita yang sudah hampir berusia dua puluh empat tahun itu nampak tersenyum melihat sebuah foto di layar ponselnya.

" Terima kasih ya Kelvin, ternyata kamu ini memanglah bodoh. Bawa saja bayi itu kemanapun kamu mau, aku sama sekali tidak membutuhkannya.... sayang sekali ya, kebodohanmu itu sangatlah menguntungkan ku ". Gumam Sintia seorang diri dengan senyuman kepuasan nya.

Jika Sintia merasa sangat diuntungkan dengan kejadian ini, tentu saja hal ini sangat berbanding terbalik dengan Al.

Al yang sudah lima hari ini mencari informasi tentang keberadaan sang bayi, ternyata masih belum membuahkan hasil. Padahal semua kekuatan telah ia kerahkan, bahkan papanya sendiri tuan Enriko sudah menggunakan tenaga detektif yang sudah terlatih untuk bisa menemukan siapa pelakunya namun nyatanya masih tak membuahkan hasil.

Namun berdasarkan informasi terakhir yang didapat oleh detektif kepercayaannya, orang yang melakukan penculikan itu adalah orang yang sangat ahli dalam mengubah identitas dirinya, sehingga sangat sulit bagi seseorang untuk melacak keberadaan nya, karena tidak ditemukannya data - data yang valid dari orang itu.

Laki - laki yang sudah berusia matang itu, nampak terus merenung di ruang kerjanya. Dirinya masih terus berpikir untuk menemukan jawaban dari pertanyaan yang selama ini masih belum terjawab.

Kali ini Al kembali teringat akan kalung indah itu.

" Satu - satunya bukti yang tersisa adalah kalung itu, tapi bagaimana caraku membuktikannya hanya dengan sebuah kalung ". Gumam Al yang masih terus berpikir.

Pria blasteran itupun mencoba membuka laci mejanya untuk meraih barang yang diinginkannya. Digenggam nya kalung indah nan cantik itu.

Al memperhatikan kalung indah itu dengan seksama.

" Kalung ini, kalung ini terlihat seperti bukan kalung biasa ". Gumam Al dengan masih memperhatikan kalung indah itu.

Ya, Al memang bukanlah pengusaha perhiasan, tetapi bukan berarti dirinya tidak tahu menahu tentang apa itu perhiasan. Memiliki kebiasaan sering menghadiahi sang mama dengan perhiasan mewah, membuat Al sedikit tahu tentang perhiasan.

" Sepertinya kalung ini dibuat dari batu permata yang memiliki kualitas sangat tinggi. Bisa dipastikan daya jualnya sangatlah tinggi, bisa mencapai ratusan miliar. Kalau memang benar kalung ini milik Sintia, dari mana dia memiliki uang sebanyak itu dan membeli kalung ini? ". Kali ini batin Al yang berbicara.

Al masih terus berpikir tentang kalung yang ada dalam genggaman nya, hingga pikirannya itu teringat akan nama seseorang.

" Tuan Aditama?, iya dia orangnya, sepertinya aku bisa meminta bantuan pada tuan Aditama ". Gumam Al.

Al kali ini seperti memiliki secercah harapan. Mungkin dengan menanyakan kalung yang masih menjadi misteri itu, bisa membantu Al mendapatkan informasi baru.

*****

Senyum bahagia kini seolah terpancar menghiasi wajah manis seorang gadis yang baru saja menginjak usia sembilan belas tahun itu.

Bagaimana tidak, selama dirinya mengandung, tidak pernah sekalipun ia memeriksakan kandungannya pada dokter.

Dan sekarang inilah dirinya baru dapat memeriksakan kandungannya di rumah sakit terdekat.

Terlihat dokter sedang memeriksa perut Adinda dengan stetoskop nya.

" Kondisi kedua janin baik, detak jantung keduanya juga normal " Seru dokter wanita itu.

" Alhamdulillah " Seru Adinda dan Vita bersamaan ".

" Dok, kalau ingin tahu jenis kelaminnya bisa tidak dok? ". Tanya Vita pada sang dokter.

" Tentu bisa, baiklah kalau begitu saya akan mencoba memeriksanya ". Sahut dokter itu dengan beralih pada alat pemeriksaan yang lain.

Namun sepertinya Adinda tidak ingin mengetahuinya sekarang.

" Tunggu dulu dok ". Seru Adinda pada sang dokter.

" Saya tidak ingin jenis kelamin mereka diketahui sekarang ". Imbuh Adinda lagi.

" Loh kenapa Adinda, bukannya bagus kalau kita tahu sekarang, jadi kita bisa mempersiapkan keperluan si kembar dari sekarang ". Sahut Vita.

" Tidak lah Vit, aku tidak mau mengetahuinya sekarang, biarkan kelahiran mereka nanti bisa menjadi kejutan, dan mengenai keperluan si kembar aku rasa itu tidak sulit untuk dicari ". Sahut Adinda.

" Hemm, ya sudah lah kalau itu memang mau mu, padahal aku sudah penasaran dengan mereka ". Sahut Vita.

Adinda hanya tersenyum melihat ketidaksabaran teman dekatnya itu.

" Nanti, kalau anakku sudah lahir, kamu boleh deh menggendong mereka sampai puas" Sahut Adinda.

" Hemm ". Sahut Vita yang sedikit malas.

Kegiatan pemeriksaan pun telah selesai.

" Baiklah ibu Adinda, ini ada beberapa resep vitamin yang harus anda beli, dan saya anjurkan sebaiknya anda harus lebih banyak beristirahat, jika dilihat dari kondisi ibu, sepertinya ibu sangat kurang ada waktu untuk beristirahat ". Seru dokter wanita itu.

Adinda sedikit menundukkan kepalanya. Ya, yang dikatakan oleh dokter wanita itu memanglah benar, dirinya memang sangat kurang ada waktu untuk beristirahat, bagaimana mau beristirahat, ia harus terus bekerja untuk mendapatkan uang. Sedangkan Vita yang menyaksikan temannya hanya diam, menjadi merasa iba.

" Untung saja kondisi kedua janin ibu Adinda begitu kuat, padahal jika kondisi mereka lemah bisa saja terjadi keguguran ibu, jadi saya benar - benar sangat berpesan pada ibu Adinda, untuk tidak melakukan aktivitas - aktivitas berat hingga menjelang hari melahirkan nanti ". Seru dokter itu lagi.

" Baiklah dok, kalau soal itu saya yang akan selalu mengingatkan teman saya ini". Sahut Vita.

" Baiklah saya rasa hanya yang perlu ibu Adinda jalani saat ini ". Ucap sang dokter.

" Baik dok terima kasih ". Sahut mereka berdua.

" Dan untuk biaya pemeriksaan, silahkan ibu mengurusnya di bagian administrasi ". Imbuh sang dokter lagi.

" Baik dok terima kasih, kalau begitu kami permisi dulu ". Sahut Vita.

Dan mereka berdua pun keluar dari ruangan pemeriksaan itu.

*****

Tangisan di pagi hari.....

Satu minggu sudah berlalu, pencarian akan dimana keberadaan sang tuan muda masih terus dilakukan, namun hasilnya tetaplah sama tidak membuahkan hasil.

Tangis kesedihan pun masih belum larut dari dari wanita perusahaan baya itu. Harapan agar sang cucu bisa ditemukan sangat dinanti - nantikan.

Namun sepertinya, penantian hanyalah tinggal penantian. Bahkan sampai sekarang inipun masih belum ada titik terang dimana cucunya itu berada.

" Ma, sudahlah ma, mama jangan menangis terus ". Seru Enriko yang merasa tak tega melihat kondisi istrinya.

" Bagaimana mama tidak menangis pa hiks... cucu mama belum ditemukan sampai sekarang hiks... ". Sahut Devina dengan sesenggukan.

" Tenanglah ma, semua orang kepercayaan papa sampai saat ini masih terus mencari penculik itu, dan papa yakin cucu kita dalam keadaan baik - baik saja ". Sahut Enriko yang berusaha menenangkan istrinya.

Ya, bukan tanpa alasan Enriko meyakini hal itu. Pasalnya kejadian penculikan cucunya, bukanlah sebuah penculikan yang bertujuan untuk menghilangkan nyawa cucunya, tetapi penculikan ini lebih didasarkan pada niat seseorang yang tidak menyukai keluarganya atau mungkin membalas dendam pada keluarga nya.

Entahlah, tapi yang pasti penculikan ini memang sudah direncanakan. Tapi Enriko masih ada satu pertanyaan dalam benaknya, jika memang benar tujuan dari penculikan cucunya ini untuk membalas dendam pada keluarganya, tapi kenapa sampai sekarang masih belum ada teror ataupun ancaman.

" Apa?, papa bilang cucu kita baik - baik saja, bagaimana bisa papa bisa seyakin itu, bagaimana jika penculik itu menyakiti cucu mama pa hiks hiks... ". Sahut Devina yang merasa tak terima dengan ucapan suaminya.

Enriko menghela nafasnya dengan dalam. Mengatakan pada istrinya tentang konspirasi ini sangatlah tidak mungkin, karena hal itu akan percuma saja, istrinya juga tidak akan mengerti.

" Pa, papa ini sebenarnya sayang tidak sih pa, dengan cucu papa hiks hiks... ". Ujar Devina lagi.

" Ma, tentu papa sayang dengan cucu kita, tapi masalahnya kita semudah membalikkan telapak tangan dalam menyelesaikan masalah ini ma ". Sahut Enriko pada istrinya yang masih sesenggukan.

" Jadi papa mohon, tenangkan lah diri mama, papa tidak sanggup kalau harus melihat seperti ma, percayalah cepat atau lambat, kita pasti akan menemukan cucu kita ". Seru Enriko pada akhirnya, dan kemudian merengkuh tubuh istrinya itu ke dalam pelukannya.

*****

Pagi hari ini, Al akan memulai aktivitasnya kembali di kantor. Meski masalah yang dialaminya masih belum ada titik terang dalam penyelesaiannya, namun ia juga sadar, perusahaan nya sangatlah membutuhkan peranannya, terlebih sudah seminggu lebih dirinya tidak hadir, pastilah akan membuat semua karyawan nya menjadi sedikit kelimpungan.

Menyadari sudah lebih dari seminggu ini sikap Al kembali dingin, tentu saja hal itu membuat Sintia harus melanjutkan sandiwaranya lagi.

Dan benar saja di waktu pagi ini, Sintia sedang berusaha memainkan perannya.

Al yang memang memiliki kebiasaan sarapan di rumah, sengaja dimanfaatkan oleh Sintia agar dirinya bisa lagi menarik perhatian Al.

" Mas, sini piringnya biar aku mengambil nasi dan lauknya ". Seru Sintia dengan nada selembut mungkin.

" Tidak usah aku bisa mengambilnya sendiri ". Sahut Al dingin.

" Tidak apa - apa mas, kemarikan piringnya, biar aku yang mengambil apa yang ingin mas makan ". Sahut Sintia lagi dengan meraih piring Al.

" Kamu ini mengerti perkataan ku atau tidak sih, aku mengatakan tidak ya tidak ". Sahut Al yang sudah mulai kesal.

Tanpa disadari oleh mereka, bu Nadia yang sudah berdiri tidak terlalu jauh dari posisi mereka berada, telah menyaksikan semua pemandangan di pagi hari yang terlihat kurang mengenakkan itu.

" Ada apa dengan mereka, apa mereka sedang bertengkar ". Batin bu Nadia.

Tidak ada suara apapun di meja makan besar itu. Hanya ada dentingan suara sendok dan garpu saja.

Al sama sekali tidak menghiraukan keberadaan Sintia di dekatnya. Ia hanya fokus ingin segera menyelesaikan sarapan paginya itu.

Sekitar hampir lima belas menit lamanya, barulah Al selesai dari aktivitas sarapannya. Dan sejurus dengan waktu itu pula, tiba - tiba saja Al dikejutkan dengan kedatangan Andrew. Mengapa asistennya begitu sangat pagi sampai ke rumahnya, apakah pagi ini ada urusan yang sangat penting?.

" Selamat pagi tuan ". Sapa Andrew.

" Pagi, ada apa? ". Sahut Al.

" Begini tuan, seperti janji tuan Herdi di minggu kemarin, jika beliau akan menemui tuan Al di minggu ini, tapi masalahnya sekarang, tuan Herdi sudah ada di kantor semenjak pukul 05:30 pagi tadi tuan ". Ucap Andrew pada akhirnya.

" Apa? ". Sahut Al yang merasa sangat terkejut.

Tanpa bertanya lagi, Al pun langsung bergegas dan menyaut tas laptopnya.

*****

Kini tiga pria itu tengah berada di ruangan tamu di kantor Al.

" Maafkan saya Aditama, sudah membuat Anda menunggu ". Seru Al yang merasa tak enak hati.

" Oh tidak mengapa tuan Al, anda sama sekali tidak bersalah, sayalah disini yang datangnya terlalu pagi " Sahut Herdi dengan sedikit tersenyum.

" Tuan Aditama, saya sudah menerima tawaran kontrak kerjasama yang sudah anda ajukan pada saya tuan ". Sahut Al langsung pada intinya.

" Oh terima kasih banyak tuan Al, suatu kehormatan bagi saya bisa bekerja sama dengan CEO hebat seperti tuan ". Sahut Herdi.

" Andrew, kemarikan berkas penerimaan kontrak kerjasama nya ". Perintah Al.

" Ini tuan ". Sahut Andrew, dengan menyerahkan berkas penting itu.

Dan Al pun menyerahkan berkas kontrak kerja sama itu pada Herdi.

" Ini tuan Aditama, saya sudah menandatangani persetujuan kontrak kerja sama kita, semoga dari kerja sama ini dapat memberikan keuntungan yang besar untuk perusahaan kita ". Sahut Al dengan mengulurkan tangannya.

" Terima kasih tuan, semoga saja ". Sahut Herdi dengan menyaut uluran tangan dari Al.

Mereka bertiga pun saling berbincang - bincang ringan dan menikmati pertemuan mereka yang begitu menyenangkan ini.

" Dua minggu lagi, tepatnya di pertengahan bulan saya akan melaunching sebuah model kalung terbaru tuan, saya sudah mendesain dengan model yang indah namun unik, dan bisa dipastikan kalung itu akan memiliki daya jual yang sangat tinggi jika di pasarkan ". Ujar Hendri, setelah cukup lama dirinya berbincang-bincang ringan.

Mendengar kata kalung, Al menjadi teringat akan kalung cantik yang masih menjadi tanda tanya bagi dirinya.

" Sebentar tuan Aditama, saya ingin menunjukkan sesuatu pada anda ". Sahut Al.

Dan tanpa berlama - lama Al pun langsung mengambil kalung cantik itu dari balik saku jasnya.

" Ini tuan, saya ingin memperlihatkan kalung ini pada anda, kalau di lihat dari bahannya sepertinya kalung ini memiliki bahan yang sangat langka, karena saya belum pernah melihat batu permata yang begitu indah seperti ini pada perhiasan dengan model apapun, menurut anda bagaimana tuan, apakah orang biasa bisa memiliki kalung mewah seperti ini tuan? ". Tanya Al panjang lebar.

Deg..... deg.....

Tubuh Herdi mendadak menjadi kaku seolah berubah menjadi sebuah patung. Deru nafas yang awalnya normal, tiba - tiba saja terasa terhenti.

Herdi menatap tak percaya dengan apa yang ada di depan matanya sekarang. Kalung itu, kalung itu adalah kalung milik Adinda keponakan kesayangannya.

" Tuan Aditama, menurut anda bagaimana dengan kalung ini? ". Tanya Al lagi.

" Tu, tuan, ba, bagaimana kalung itu bisa bersama tuan? ". Tanya Herdi dengan tatapan yang masih belum berkedip sama sekali.

" Apa?, anda mengenali kalung ini tuan? ". Sahut Al balik bertanya.

" Tuan, tentu saya sangat mengenal kalung ini, karena kalung ini adalah saya sendiri yang merancang dan membuatnya khusus untuk keponakan saya..... dan di dunia ini hanya ada satu kalung ini tuan, tapi, tapi kenapa kalung ini bisa ada pada anda?, katakan pada saya tuan, jika anda sedang bersama keponakan saya tolong antarkan saya kepadanya tuan ". Seru Hendri dengan kedua matanya yang sudah terlihat berkaca - kaca.

Mendengar penuturan dari tuan Aditama, tiba - tiba saja membuat dada Al terasa bergemuruh hebat. Apa maksudnya dengan keponakan, jangan katakan, jika marga Kanzu itu...

" Tu, tuan, siapa nama keponakan anda? ". Tanya Al pada akhirnya dengan perasaan yang sudah berkecamuk hebat.

" Adinda, Adinda Zilvanya Kanzu, dialah keponakan kandung saya tuan, anak dari adik saya, jika tuan tahu dimana Adinda, tolong antarkan saya pada Adinda tuan ". Seru Herdi dengan air mata yang sudah membasahi pipinya.

Deg.....

Bersambung..........

Jangan lupa like, komen, dan beri hadiahnya ya 🙏❤❤❤❤❤

🌹🌹🌹🌹🌹

1
Sella Anggrainy
Luar biasa
Nafisa Aprilia
Lumayan
Nafisa Aprilia
Biasa
Shuhairi Nafsir
Goblok banget Al. kenapa nga bikini medical check out. Sama sintia
Normila Aspul Anwar
ayo Al, mata2 ai kegiatan sintia
Normila Aspul Anwar
thor buat adinda jdi kuat,,jgn lemah begitu...
Normila Aspul Anwar
peran adinda terlalu lemah min,,,jdi kasian
Normila Aspul Anwar
cari tau lagi Al,,jgn jadi bodoh
Hariaini Har
Lumayan
Wardani Lestari
Luar biasa
gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕
lah masa dengan mengancam baru bisa mengalahkan David.😏 David aja hanya menyuruh AL ke rumah sakit karena Diandra langsung mau 😌


yg bener" CEO disini adalah David ..dya bisa bermain dengan mengalahkan siapun dengan caranya gak pake ancaman segala. lah yg dikatakan CEO hebat malah sebaliknya ..L E M B E K.

apalagi Al..mending ganti aja pemeran utamanya kalau perlu karakternya. gak cocok.
gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕
gak bisa diganti lah, kalaupun iya rasanya gak akan sama karena yg kedua itu acara rasa bersalah.


setelah kejadian ketololannya gw gak ada rasa suka dan simpati lagi sama AL..bukan lagi idola gw.

apapun yg dya lakukan baginya dya adalah pria plin plan yg digambarkan. cinta tulus gak ada hanya ucapan saja dan itu terselip kesalahan masa lalunya. dan gw udah gak mood untuk bacanya jadi gw skip aja😪

yg cwnya juga lembek..gak ada tegas"nya . yg satu labil yg satu lembek.
gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕
idiiiii anak udah mau tiga tahun baru berasa kenyataan?

trus mimpinya dan setelah tau adinda lah yg memperkosanya. bukan kenyataan?

masa hanya vidio dya baru bilang mengetahui kenyataanya. dan lagi apa hubungannya vidio dengan bisa mbuat Al sadar tdk menyakiti istrinya lagi..emng rasa bersalah dan segala maafnya yg mungkin ribuan itu tdk bisa membuatnya gak menyakiti istrinya lagi?

helelehhhh bisa tapi dipaksa gak bisa

kalau cinta ,maka dya akan sadar bahwa dya punya istri. kalau rasa bersalah maka dya sadar bahwa istrinya gak lebih penting dari wanita masa lalu yg dicintainya.
gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕
elleeeeh gak guna...hanya Karan vidio malah mau pulang. emng gak ada cinta di hati Al buat adinda dari vido dan sadarnya dia adalah bukti kalau dya hanya merasa bersalah pada pada adinda dengan sebagai penebusnya dengan menikahinya.


masa gergara vidio baru mau tegas...astagaaa..
knp CEOnya disini yg katanya di gini ,tegas ,berpendirian sama sekali gak ada pd diri Al.😪
gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕
apapun alasannya..tetap gak dibenarkan. karena Lo lebih peduli wanita lain ketimbang istri Lo.

bener" dah salah karma. adinda yg gakelakukan apa" malah dikasih karma seperti balasan dari Sintia saat itu dimana Al meninggalkannya.

emng othornya ini gak ada logikanya...masa adinda yang harusembayar perbuatan Al
gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕
bisa GK Thor..cari alasan yg masuk akal dikit aja. jangan berbelit kalau ujung"nya gak nyambung.


Lo kan sendiri menciptakan karakter Al sebagai orang sangat penting. Lo sendiri yg ceritain gmn Al memanjakan istri dan anak"nya...dengan diajak jalan" keluar rumah. gak mungkin seorang Al kalau sdh diluar rumah gak lepas darinpasang mata bawa anak lagi. mereka punya.mata yg.melihat kecuali orang "buta".

ya kalliiii gak ada yg ngeh itu anaknya apa kagak, secara mereka mirip ..kan Lo sendiri yg nulis.
masa gergara pernikahan belum sah ..ultah anaknya gak dirayain...

ya kaliiiii undang keluarga aja dirumah buat pesta gak bisa....haduewwww🤦
gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕
emng perlu lah pernikahan dirayakan setiap tahun namanya juga anniversary...bodoh
gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕
kalau hati baik ,otak pintar bagus...lah ini hati baik tapi otak bodoh. pikirannya hanya tau maafkan tdk tau pake logika buat menjadi wanita kuat dan tegas.

kalau misalnya Al selingkuh..dimaafkan

Al hamilin wanita lain...dimaafkan


sekalian Al bunuh keluargamu...dimaafkan😪
gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕
kek tdk ada saja pendonor..segtunya mikirin wanita lain drpd istri..astagaaa sdh bagus jalan ceritanya sebelumnya malah dibuat tolol pemainnya .hadeuwwww...gak ada yg bener" menikah dengan lancar. Sintia juga pernah gitukan malah terulang lagi pd adinda. berasa itu karma adinda dari Sintia

aduhhh yg salah siapa yg dikasih karena siapa🤦
gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕
he? alasan macam apa tuh.😵

TDK MINTA IZIN KARENA TDK MAU KELUARGANYA PANIK? HAHHAHAHHAHAHA BODOH BIN TOLOL

JUSTRU KARENA GAK MINTA IZIN APALAGI DIHATI PENTINGNYA DODOLLLL..MALAH BIKIN PANIK ORANG..ASTAGAAA🤦


bisa gak cari alasan yg masuk akal🤧
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!