Anaya Alexander adalah seorang Profesor muda yang hebat diabad 31 karena kepintaran nya yang diatas rata² Anaya sudah menjadi profesor diusia nya yang begitu muda yaitu 18 tahun, tidak hanya menjadi seorang profesor Anaya juga seorang ahli bela diri dan multi talenta. Anaya juga mengerti tentang hal-hal berbau racun ataupun obat tradisional maupun modern.
Anaya saat ini sedang melakukan sebuah penelitian yaitu sebuah pintu penghubung antar dimensi, apakah penelitian Anaya berhasil?, langsung simak saja cerita nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ana Adiliya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CHAPTER 21
"Nona" ucap Lang menunduk memberi hormat pada Mo Da Xia.
"APAAA" teriak Mo Lan Lan terkejut,
Mo Da Xia yang mendengar nya hanya tersenyum mengejek ke arah nya, membuat kemarahan Mo Lan Lan semakin bertambah, namun ketika ia melihat ke arah harimau emas yang sekarang berada disamping Mo Da Xia tatapan nya langsung berubah, tatapan yang awalnya penuh kemarahan kini berubah menjadi tatapan serakah.
"Menyerahlah dan berikan harimau itu, maka aku akan mengampunimu" ucap nya dengan sombong yang seakan lupa dengan bagaimana Mo Da Xia yang sekarang.
"Dalam mimpi mu" ucap Mo Da Xia datar dan langsung memberikan serangan kecil pada Mo Lan Lan.
Brughh.. suara badan Mo Lan Lan yang terlempar dan mengeluarkan seteguk darah.
"Apa apaan itu, bahkan serangan kecil mampu membuat Nona Mo Lan Lan terlempar" ucap penonton 1.
"Inikah yang dinamakan sampah, bahkan serangan kecil darinya berdampak dahsyat pada orang yang terkena serangan nya, aku sungguh tidak bisa mempercayai rumor lagi" ucap penonton 2.
"Apakah selama ini dia menutupi pencapaian nya" ucap penonton 3.
"Jika itu benar, Nona muda Mo Da Xia benar benar hebat bisa menutupi pencapaian dengan sangat rapi, bahkan dia hanya menerima saja cacian yang diucap kan orang orang padanya" sahut penonton 1.
"Aku tidak bisa membayangkan bagaimana nasib mereka yang menghina nya selama ini" sahut penonton 4 menggelengkan kepalanya memikirkan hal itu.
Entah mengapa kata kata pedas dari sebagian penonton yang berada disitu tidak terdengar sama sekali hanya wajah pucat yang terpapar diwajah mereka, membayangkan apa yang akan mereka terima karena sudah menghina Mo Da Xia.
Mo Lan Lan bangun sambil memegang dadanya menahan sakit yang ia rasakan.
"Cih, akan ku balas kau jal*ng" ucap Mo Lan Lan berdecih.
Mo Lan Lan menapakkan kedua telapak tangan nya dan memejamkan matanya sambil membaca mantra kuno yang ia pelajari,
Plakkkk... Suara tapakkan tangan Mo Lan Lan pada lantai arena menggema.
Perlahan-lahan kabut tebal beracun mulai menutupi seluruh arena, semua penonton tidak bisa melihat apa yang terjadi terkecuali para petinggi kerajaan, kekaisaran, klan, sekte dan bangsawan.
Mo Lan Lan yang mengira tidak ada yang bisa melihat apa yang terjadi di arena pun langsung memakan satu pil berwarna hitam, kekuatan nya yang tadi nya berada di Pondasi Qi kini meningkat pada Misteri tingkat awal.
"Hahaha, sekarang aku akan membalas mu" ucap Mo Lan Lan tertawa lantang.
Mo Da Xia yang sedari tadi melihat apa yang Xie Lan Lan lakukan hanya menatap nya datar, bahkan ia tidak memasang pelindung sekalipun karena dirinya yang memang kebal terhadap segala jenis racun, hal itu justru semakin membuat Mo Lan Lan semakin iri padanya.
Jika Mo Da Xia hanya menatap datar saja, berbeda dengan para petinggi kerajaan, kekaisaran, klan, sekte dan bangsawan mereka menatap arena dengan tatapan marah, karena Mo Lan Lan melakukan tindakan curang dengan memakan pil terlarang dari sekte aliran hitam.
Mereka serentak berdiri dan langsung meneriaki wasit pertandingan agar menghentikan pertandingan yang sedang terjadi karena menurut mereka pertandingan ini sangat tidak adil, dan Mo Lan Lan telah melakukan hal licik dengan meminum pil terlarang, sedangkan para penonton yang melihat para petinggi tiba tiba berdiri pun merasa heran namun ketika mendengar teriakan para petinggi mereka semua membelalakkan matanya terkejut.
Saat wasit akan menghentikan pertandingan Mo Lan Lan langsung menyerangnya sehingga membuat wasit itu terlempar ke bawah arena dengan keadaan terluka parah, Mo Lan Lan bahkan langsung membuat dinding pembatas transparan agar tak ada yang mengganggu pertandingan antara dirinya dan Mo Da Xia, karena ia sangat ingin membunuh gadis yang sudah membuat nya malu bahkan sudah membunuh ayah nya.
Para petinggi yang melihat itu langsung mencoba menyerang dinding transparan yang berdiri Kokoh itu, namun tak ada yang bisa menghancurkan nya karena itu merupakan kekuatan terlarang dari para penyembah iblis.
"Hahaha, kalian tidak ada yang bisa menghentikan ku untuk membunuh gadis jal*ng itu" ucap Mo Lan Lan lantang dengan gelak tawa yang keras.
"Apakah kau sudah selesai mengoceh" ucap Mo Da Xia sambil menguap karena merasa mengantuk dengan hiburan yang dilakukan Mo Lan Lan.
"Aku akan membunuhmu gadis jal*ng" teriak Mo Lan Lan dan langsung mengeluarkan pedang nya.
"Bermimpilah" satu kata dari mulut Mo Da Xia yang berhasil membuat amarah Mo Lan Lan semakin memuncak.
Mo Lan Lan langsung menyerang Mo Da Xia secara membabi buta karena amarah yang mendominasi dirinya, sedangkan Mo Da Xia hanya melawan nya dengan santai dengan pedang merah darah nya.
"Tehnik pedang halilintar" teriak Mo Lan Lan, seketika langsung muncul ratusan pedang disekeliling Mo Lan Lan dengan petir yang menyelimuti nya.
"Serang" teriaknya sehingga ratusan pedang itu langsung menuju kearah Mo Da Xia dengan kecepatan tinggi.
Jleb....
.
Hayoo, siapa nih yang tertusuk pedang apakah Mo Da Xia atau justru sebaliknya, tunggu episode berikutnya ya readers, jangan lupa like, komen dan vote untuk mendukung author agar novel ini terus berkembang.
.
lanjut thor