NovelToon NovelToon
Legenda Kultivator Naga

Legenda Kultivator Naga

Status: sedang berlangsung
Genre:Dikelilingi wanita cantik / Kelahiran kembali menjadi kuat / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:889
Nilai: 5
Nama Author: Gregorious

Namanya Wang Chen. Dia adalah seorang pemuda bodoh yang bahkan dianggap gila oleh para murid Perguruan Tangan Sakti.

Hanya Souw Liancu yang tidak melihat seperti itu. Souw Liancu merasa Wang Chen selalu melindunginya dan kekuatan Wang Chen tidak ada bandingannya.

Wang Chen bisa bertindak di luar nalar saat dibutuhkan, dan bisa muncul jadi sosok tangguh saat dibutuhkan. Souw Liancu tahu kalau Wang Chen memiliki latar belakang luar biasa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gregorious, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

3 Wang Chen

Situasi mulai tegang. Tetapi sebelum pertengkaran itu meningkat lebih jauh, terdengar suara keras dari kejauhan. "Apa yang terjadi di sini?"

Seorang guru senior mendekati mereka dengan wajah marah. Para penindas itu langsung bubar, berlari meninggalkan tempat itu dengan cepat. Guru senior itu menatap Souw Liancu dan Wang Chen dengan tatapan menyelidik.

"Kau murid baru?" tanyanya kepada Souw Liancu.

"Ya, Guru. Saya Souw Liancu."

"Sebaiknya kau tidak terlalu dekat dengan Wang Chen. Dia memang agak... berbeda. Kau bisa fokus pada latihanmu sendiri."

Setelah guru itu pergi, Souw Liancu berjongkok di depan Wang Chen. "Apakah kau baik-baik saja?"

Wang Chen mendongak, menatapnya dengan mata yang kosong. Ia tidak menjawab, hanya menatap. Kemudian perlahan ia berdiri, mengambil sapu yang tergeletak tidak jauh dari sana, dan mulai menyapu daun-daun yang berserakan seolah tidak ada yang terjadi.

Souw Liancu memperhatikannya dengan penuh perhatian. Ada sesuatu tentang Wang Chen yang membuatnya tidak bisa berhenti berpikir. Mengapa perguruan ini membiarkan dia tinggal jika dia benar-benar tidak berguna? Mengapa para guru masih mempertahankannya meskipun katanya dia tidak bisa belajar kultivasi?

Hari itu, setelah berpikir panjang, Souw Liancu memutuskan untuk menemui Kong Jin lagi.

"Paman, saya punya permintaan lagi," katanya setelah diberi izin masuk ke ruangan Kong Jin.

"Apa itu, Liancu?"

"Saya ingin Wang Chen menjadi pelayan pribadi saya."

Kong Jin terkejut. "Wang Chen? Mengapa?"

"Saya melihat dia dianiaya oleh murid-murid lain pagi ini. Saya merasa kasihan. Jika dia menjadi pelayan pribadi saya, setidaknya dia akan aman dari penindasan dan bisa bekerja dengan lebih tenang."

Kong Jin menatapnya dengan pandangan menyelidik. "Kau memiliki hati yang baik seperti ayahmu. Tetapi kau harus tahu, Wang Chen bukan orang biasa. Dia memang agak... aneh."

"Saya tidak keberatan, Paman. Saya hanya ingin membantunya."

Kong Jin menghela napas panjang. "Baiklah. Jika itu maumu, aku akan mengaturnya. Mulai besok, Wang Chen akan menjadi pelayan pribadimu. Tetapi kau harus berjanji untuk tidak menyesal dengan keputusanmu."

"Saya berjanji, Paman. Terima kasih."

Hari-hari pertama dengan Wang Chen sebagai pelayan pribadi ternyata tidak semudah yang Souw Liancu bayangkan. Pemuda itu memang pandai dalam pekerjaan rumah tangga, membersihkan kamar, menyiapkan air untuk mandi, dan bahkan memasak makanan sederhana. Tetapi seperti yang dibilang orang-orang, kadang ia tiba-tiba berteriak-teriak tanpa alasan yang jelas.

Suatu sore, ketika Souw Liancu sedang berlatih di halaman kamarnya, ia melihat Wang Chen berdiri di depan pintu dengan postur yang sangat tegap. Punggungnya yang lurus, rambutnya yang panjang sangat mirip dengan lelaki yang menolongnya dulu, dan cara dia berdiri dengan tenang, semuanya mengingatkan Souw Liancu pada orang itu.

Jantungnya berdegup kencang. Tidak mungkin...

Ia segera mencari Tan Peklong yang sedang berlatih pedang tidak jauh dari sana. "Peklong, datang kemari sebentar!"

Tan Peklong menghampirinya dengan wajah bertanya-tanya. "Ada apa, Nona?"

"Lihat Wang Chen yang berdiri di sana," bisik Souw Liancu sambil menunjuk ke arah Wang Chen. "Menurutmu, apakah mungkin dia adalah orang yang menyelamatkan kita waktu itu?"

Tan Peklong menatap Wang Chen dengan seksama, kemudian ia tersenyum mengejek. "Nona, dengan segala hormat, saya rasa Nona terlalu banyak berpikir. Bagaimana mungkin orang yang begitu lemah dan selalu ditindas adalah orang yang mengalahkan sepuluh pembunuh bayaran dengan mudah? Orang yang menolong kita waktu itu adalah seorang ahli bela diri tingkat tinggi, mungkin sudah mencapai tingkat kultivasi yang sangat tinggi. Sedangkan Wang Chen bahkan tidak bisa belajar kultivasi paling dasar. Tidak mungkin mereka orang yang sama."

Argumen Tan Peklong memang masuk akal. Souw Liancu menghela napas dan mengangguk pelan. "Mungkin kau benar. Aku hanya terlalu berharap bisa bertemu lagi dengan penyelamat kita dan mengucapkan terima kasih dengan benar."

"Kita akan bertemu dengannya suatu hari nanti, Nona. Orang seperti dia pasti terkenal di dunia persilatan. Kita hanya perlu bersabar."

Souw Liancu kembali menatap Wang Chen yang masih berdiri di tempatnya, menatap langit dengan pandangan kosong. Ia mengenyahkan pikiran aneh itu dari benaknya dan kembali fokus pada latihannya.

***

Pagi ini matahari baru saja muncul di ufuk timur ketika Souw Liancu duduk bersila di kamarnya.

Energi spiritual mengalir dalam tubuhnya, berputar mengikuti jalur meridian yang telah ia pelajari selama berminggu-minggu berlatih. Keringat membasahi keningnya, napasnya teratur dan dalam. Ia bisa merasakan ada sesuatu yang berbeda, sesuatu yang bergetar di dalam dirinya, seolah ada pintu yang akan segera terbuka.

Kemudian, seperti bendungan yang jebol, energi spiritual itu meledak dalam tubuhnya. Sebuah gelombang kekuatan menyapu seluruh tubuhnya dari ujung kepala hingga ujung kaki.

Souw Liancu membuka matanya, dan cahaya terang memancar sekilas dari kedua bola matanya sebelum memudar.

Dia berhasil. Dia telah menembus tahap pembentukan tubuh level enam.

Souw Liancu bangkit berdiri dengan senyuman lebar di wajahnya. Ini adalah pencapaian besar baginya. Tahap pembentukan tubuh terdiri dari sepuluh level, dan dia sudah mencapai lebih dari separuhnya.

Dia menggenggam tangannya, merasakan kekuatan baru yang mengalir di dalam tubuhnya. Tulang-tulangnya terasa lebih kuat, ototnya lebih padat, dan energi spiritualnya lebih berlimpah. Dengan kekuatan ini, ia yakin bisa menghadapi pemuda yang kemarin memukuli Wang Chen.

Ya, sudah waktunya untuk membalas dendam untuk Wang Chen.

Souw Liancu segera keluar dari kamarnya dan mencari Tan Peklong. Ia menemukannya sedang berlatih pukulan di halaman latihan.

"Peklong, aku sudah memutuskan sesuatu," kata Souw Liancu dengan nada yang penuh tekad.

Tan Peklong berhenti berlatih dan menghapus keringat di keningnya. "Apa itu, Nona?"

"Aku akan menantang Li Feng di Arena Unjuk Kekuatan."

Wajah Tan Peklong langsung berubah. "Li Feng? Pemuda yang memukuli Wang Chen kemarin? Nona, itu ide yang buruk. Li Feng sudah berada di tahap pembentukan tubuh level delapan. Dia jauh lebih kuat dari Nona sekarang."

"Aku baru saja menembus ke level enam. Aku punya peluang," bantah Souw Liancu.

Tan Peklong menggelengkan kepalanya dengan keras. "Level enam melawan level delapan? Perbedaan dua level di tahap pembentukan tubuh sangat signifikan, Nona. Ini terlalu berisiko. Dan untuk apa? Demi Wang Chen yang bahkan tidak bisa membela dirinya sendiri?"

"Aku tidak bisa melihat penindasan dan diam saja. Lagipula, di Arena Unjuk Kekuatan ada aturan yang melindungi peserta. Dia tidak akan bisa melukaiku terlalu parah."

"Tetapi tetap saja..." Tan Peklong terlihat sangat khawatir.

Souw Liancu meletakkan tangannya di bahu Tan Peklong. "Percayalah padaku, Peklong. Aku tahu apa yang kulakukan. Dan pemenang pertarungan akan mendapatkan batu roh, kan? Itu akan sangat membantu kultivasiku."

Tan Peklong menghela napas panjang, menyadari bahwa ia tidak akan bisa mengubah keputusan Nona mudanya. "Baiklah, Nona. Tetapi tolong berhati-hatilah."

Souw Liancu tersenyum dan mengangguk. Kemudian ia segera pergi menuju gedung administrasi untuk mendaftarkan tantangannya. Di Perguruan Tangan Sakti, Arena Unjuk Kekuatan adalah tempat di mana murid-murid bisa menguji kemampuan mereka secara resmi.

Siapa pun bisa menantang siapa pun, asalkan perbedaan level mereka tidak lebih dari tiga level. Pemenang akan mendapatkan batu roh, sebuah kristal yang mengandung energi spiritual murni yang sangat berharga untuk meningkatkan kultivasi.

1
Lintang Lia Taufik
Tulisannya rapi dan selalu bikin penasaran
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!