NovelToon NovelToon
Sistem Miliarder: Bangkit Dari Nol Setelah Diceraikan Istri

Sistem Miliarder: Bangkit Dari Nol Setelah Diceraikan Istri

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Balas Dendam / Sistem / Dikelilingi wanita cantik / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: Chal30

Rio Baswara diceraikan istrinya karena dianggap bangkrut dan gagal. Satu hari kemudian, dia dapat sistem informasi paling akurat. Seminggu setelahnya, dia jadi miliarder.

Mantan istri yang sombong kini hanya bisa menangis menyesal. Sementara Rio sibuk bangun kerajaan bisnis dan dekat dengan adik kandung mantannya yang jauh lebih baik—cantik, baik hati, dan setia.

Saatnya dunia tahu, pria yang mereka remehkan kini jadi penguasa baru.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chal30, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 3: JERATAN MANIS SI BROKER CANTIK

"Pak Rio, prosedur pembukaan rekening Bapak sudah selesai. Sekarang Bapak bisa langsung trading kapan saja. Kalau mau, Bapak juga bisa serahin ke kami. Kebetulan perusahaan kami punya beberapa produk investasi jangka panjang yang cukup menjanjikan. Perlu saya jelasin dulu?" tawar Nadya Clarissa dengan senyum manis yang dibuat semanis mungkin.

Di matanya, investor pemula seperti Rio adalah target paling gampang. Tinggal ceritain sedikit kisah sukses investasi masa lalu, biasanya langsung tertarik beli produk yang dia tawarkan.

Apalagi Nadya punya senjata ampuh. Wajahnya cantik, ditambah setelan blazer hitam ketat yang memperlihatkan lekuk tubuhnya dengan sempurna. Belum lagi stoking hitam tipis yang melapisi kakinya.

Kebanyakan cowok gak akan tahan godaan kombinasi ini. Cukup Nadya kasih sedikit isyarat halus, target pasti langsung masuk perangkap.

Tapi tenang, mancing ikan itu satu hal. Dia gak akan mudah jual tubuhnya.

Nadya perempuan realistis. Dia gak masalah pakai tubuhnya buat dapetin keuntungan, tapi dengan syarat keuntungannya harus sebanding.

Sayangnya, kali ini Nadya salah perhitungan. Rio yang harusnya mudah ditipu malah sama sekali gak memperhatikannya.

Nadya memang cantik. Bahkan punya aset yang Rio suka.

Tapi Rio udah bertahun-tahun tinggal serumah sama Vanya dan Kiara, dua perempuan cantik dengan tipe berbeda. Imunitasnya terhadap kecantikan perempuan udah tinggi banget.

Lagipula, Rio baru aja cerai. Yang ada di kepalanya cuma satu: cuan.

Perempuan? Cuma batu sandungan di jalan menuju kekayaan.

Toh, kalau udah kaya, perempuan cantik mah banyak yang mau.

Rio menatap saldo di layar ponselnya. Dua ratus dua puluh juta. Dia lalu bertanya pada Nadya tanpa basa-basi, "Kalau gue mau pakai leverage, maksimal berapa yang bisa gue dapet dengan modal segini?"

Nadya terdiam sejenak. Dia gak nyangka investor baru kayak Rio langsung ngomongin leverage begitu masuk.

'Ini orang mau cepet-cepet bangkrut apa gimana?' pikir Nadya heran.

"Pak Rio, saat ini perusahaan kami bisa kasih leverage maksimal seratus persen dari modal Bapak. Tapi semua dana Bapak harus dijadikan jaminan. Interest rate-nya dua puluh empat persen per tahun. Kalau Bapak bayar lebih cepat, ada denda pelunasan dipercepat juga," jelas Nadya hati-hati.

"Prosesnya butuh waktu berapa lama?" tanya Rio cepat.

"Eh, sekitar dua sampai tiga hari, Pak."

Rio menggeleng tegas. "Gak bisa, terlalu lama. Gue butuh hari ini juga dan satu kali lipat gak cukup. Gue perlu tiga sampai empat kali lipat dana. Gue bisa terima bunga harian 0,5%. Gue udah cek, bunga harian kalian paling tinggi cuma 0,3%. Biaya admin tambahan atau apalah itu, gue bayar semua. Sekarang cuma satu yang gue mau: dana harus cair sebelum pasar buka. Sama satu lagi, gue mau hak pelunasan kapan aja dalam sebulan ke depan tanpa denda. Kalau bisa, kita tanda tangan kontrak sekarang juga. Kalau gak bisa, gue cari perusahaan lain. Gue yakin pasti ada yang mau nerima syarat gue," ucap Rio dengan tegas dan penuh percaya diri.

Nadya ternganga. Dia udah terima banyak klien pemula, tapi baru kali ini ketemu yang kayak Rio. Tujuannya jelas, permintaannya rinci, bahkan gak bisa digoyahkan.

Bahkan investor berpengalaman pun jarang sekali kayak gini.

Nadya menggigit bibir bawahnya, berpikir sebentar. "Pak Rio, keputusan ini di luar wewenang saya. Tolong tunggu sebentar ya."

Rio mengangguk santai. Dana yang dia minta sebenernya gak terlalu gede. Dua ratus dua puluh juta, kalau dikali empat pun cuma delapan ratus jutaan.

Tapi perusahaan sekuritas resmi punya batasan leverage yang diatur pemerintah. Normalnya cuma satu sampai satu koma dua lima.

Permintaan Rio udah jauh melewati batas itu. Makanya butuh cara khusus, yang agak... abu-abu.

Beberapa menit kemudian, Nadya kembali dengan map berisi kontrak. Senyumnya mengembang lagi.

"Pak Rio, permintaan Bapak sudah disetujui perusahaan, tapi kami maksimal hanya bisa kasih tiga ratus persen leverage. Dan kalau harga saham berfluktuasi terlalu drastis, kami punya hak untuk forced selling tanpa persetujuan Bapak terlebih dahulu.

Selain bunga harian 0,5%, kami juga akan potong 2% sebagai biaya administrasi. Potongannya dihitung dari harga jual akhir saham Bapak," jelas Nadya sambil menyodorkan kontrak.

Rio langsung paham. Perusahaan ini mau nebeng keuntungan sedikit.

Dia mungkin untung besar, tapi perusahaan sekuritas pasti gak akan rugi.

"Gue setuju, kapan dananya masuk?" tanya Rio langsung to the point.

"Begitu Bapak tanda tangan kontrak, kami langsung transfer dana ke akun trading Bapak, tapi dana itu gak bisa ditarik tunai. Hanya bisa dipake buat trading saham. Pas jatuh tempo, kami akan langsung potong dana dan biaya admin dari akun Bapak," jawab Nadya cekatan.

Rio mengangguk. Dia membaca kontrak dengan cepat, memastikan tidak ada jebakan tersembunyi, setelah yakin semuanya beres, dia langsung tanda tangan dan cap jempol.

Nadya tidak bohong, gak lama setelah tanda tangan, akun trading Rio bertambah 660 juta. Pas tiga kali lipat.

Sekarang tinggal kurang dari satu menit sebelum pasar saham dibuka.

Begitu opsi beli muncul di layar, Rio langsung masuk. Semua dana di akunnya, delapan ratus delapan puluh juta, ditanam semuanya ke saham Galaksi Ventura.

Gak lama setelah dia selesai beli, harga saham yang tadinya datar mulai naik.

Gerakannya gak cepat, tapi stabil. Terus menanjak pelan tapi pasti.

Nadya berdiri di belakang Rio, mengamati layar ponselnya. Melihat harga naik, dia gak terkejut. Harga saham naik turun itu biasa. Yang penting lihat harganya pas pasar tutup nanti.

Tapi ada yang bikin Nadya penasaran. Sikap Rio terlalu yakin, seolah dia udah tahu pasti saham ini bakal untung.

Nadya mulai mikir, apa dia ikutan invest sedikit ya?

Saat dia mau nanya-nanya ke Rio, tiba-tiba Rio malah nutup aplikasi trading-nya. Bahkan di-uninstall!

Nadya melongo. 'Kok malah dihapus? Emangnya gak mau pantau terus?'

Yang Nadya gak tau, Rio udah setting auto sell di harga 4550 rupiah per lembar.

Meskipun sistem bilang harga tertinggi bakal sampai 5010 rupiah, tapi pasar saham penuh kejutan. Siapa tau gara-gara Rio ikutan main, ada perubahan yang gak terduga?

Makanya Rio pilih harga sedikit lebih rendah buat jaga-jaga. Meskipun lebih rendah, keuntungannya tetep gila-gilaan.

Satu minggu ke depan, Rio gak akan buka aplikasi itu lagi. Tunggu sistem auto sell-nya jalan dulu, baru deh dia cek hasilnya.

Melihat Rio yang kayak gini, Nadya jadi makin yakin. Dia putuskan invest sedikit, untung syukur, rugi ya anggap bayar pelajaran.

Rio udah mau keluar ruangan, tapi Nadya langsung ngejar.

"Pak Rio, tunggu sebentar!" seru Nadya sambil setengah berlari dengan heels-nya.

Rio berhenti dan menoleh. "Ada apa, Mbak?"

Nadya sedikit terengah-engah, dadanya naik turun. Dia tersenyum manis sambil merapikan rambut yang sedikit berantakan.

"Boleh minta nomor kontak Bapak? Biar nanti kalau ada info penting soal akun Bapak, saya bisa langsung hubungi," pinta Nadya dengan nada sopan tapi sedikit menggoda.

Rio menatap Nadya dengan lebih serius. Baru sekarang dia bener-bener memperhatikan perempuan di depannya.

Meskipun udah terbiasa lihat Vanya dan Kiara yang cantiknya di atas rata-rata, Rio tetep merasa Nadya punya daya tarik tersendiri.

Nadya cantik dengan cara yang beda. Bukan cantik natural kayak Kiara, atau cantik terawat kayak Vanya. Nadya cantik dengan aura profesional yang sensual. Cara dia gerak, cara dia senyum, semuanya terhitung, semuanya untuk memikat.

Pernikahan dengan Vanya yang gagal total bikin Rio gak lagi percaya sama institusi pernikahan, tapi itu gak berarti dia kehilangan minat sama perempuan.

Dia cowok normal, punya kebutuhan normal.

Dan perempuan di depannya ini... menarik.

"Boleh," jawab Rio akhirnya. Dia mengeluarkan ponselnya dan membuka aplikasi WhatsApp. "Ini nomor gue. Mbak Nadya kirim pesan aja, nanti gue save."

Nadya langsung mengetik nomor Rio dan mengirim pesan singkat. Ponsel Rio bergetar.

Rio membuka pesan itu. Cuma emoji senyum dan nama "Nadya Clarissa - Nusa Sekuritas".

"Udah, kan?" tanya Rio sambil menatap Nadya.

Nadya mengangguk, tapi belum beranjak dia malah melangkah sedikit lebih dekat, terlalu dekat untuk ukuran profesional.

"Pak Rio, kalau nanti butuh konsultasi atau mau diskusi soal investasi lain, hubungi saya aja kapan pun. Saya... siap melayani," ucap Nadya dengan nada rendah yang terdengar lebih intim daripada formal. Matanya menatap Rio dengan pandangan yang bisa ditafsirkan macam-macam.

Rio tersenyum tipis. Dia paham banget Nadya lagi ngapain.

"Oke, nanti gue hubungi kalau ada perlu," balas Rio singkat.

Dia lalu berbalik dan berjalan keluar tanpa menoleh lagi.

Nadya berdiri di tempatnya, menatap punggung Rio yang menjauh. Senyumnya belum hilang.

'Cowok menarik,' pikir Nadya sambil menggigit bibir bawahnya. 'Ganteng, tenang, dan kayaknya punya sesuatu yang dia sembunyiin. Ini bisa jadi... menguntungkan.'

Dia langsung kembali ke mejanya dan membuka aplikasi trading pribadi. Tanpa ragu, dia memasukkan order beli untuk saham Galaksi Ventura.

50 juta rupiah. Gak terlalu besar, tapi cukup buat coba-coba.

Nadya bersandar di kursinya sambil menatap layar komputer. Harga saham Galaksi Ventura terus merangkak naik, meskipun pelan.

'Semoga feeling gue kali ini bener,' batinnya sambil tersenyum.

Rio keluar dari gedung perusahaan sekuritas dengan perasaan lega. Satu langkah besar sudah selesai, sekarang tinggal tunggu seminggu, dan hidupnya akan berubah total.

Dia menyalakan motornya dan meluncur keluar dari parkiran.

'Vanya pasti gak akan nyangka gue bakal kaya mendadak,' pikir Rio sambil nyengir sendiri. 'Apalagi kalau tau gue dapet cuan ratusan juta pas seminggu setelah cerai pasti nyesel setengah mati.'

Tapi Rio gak berniat pamer atau balikin Vanya, udah gak ada gunanya.

Yang penting sekarang, dia punya masa depan cerah. Tinggal fokus cari duit, besarin modal, dan pastiin Kenzie hidup nyaman.

Soal perempuan? Nanti juga ada yang datang sendiri kalau dia udah punya duit.

Rio melaju santai melewati jalanan Jakarta yang mulai macet. Tapi kali ini, macet gak bikin dia stres, dia malah santai aja, sambil mikirin apa yang bakal dia lakuin kalau duitnya udah cair nanti.

Beli apartemen baru? Mobil? Atau invest lagi?

'Atau... balas dendam sedikit ke si Gunawan?' pikir Rio sambil nyengir jahil.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Ardi Provision
ini angka apaan?
Kila~: itu komen ke 86 yang setuju untuk Rio di kick kak/Smile/
total 1 replies
ラマSkuy
thor apa Nadya ini yang bakal jadi istri Rio atau bakal banyak wanita lainnya? 🤔
Kila~: banyak wanita yang akan dekat dengan MC😁, tapi untuk wanita pendamping nya ya... 🤷/Ok/
total 1 replies
Fairuz
semangat kak jangan lupa mampir
Xiào Hān ୧⍤⃝🍌
Jeratan manis si boker cantik? 🤣 ... Oh, aku salah baca 🗿
Kila~: bjirr, bisa-bisanya salfok kesitu/Sob//Facepalm/
total 1 replies
Kila~
Jika kalian menyukainya, alangkah baiknya jika memberi like, komen, dan vote untuk membantu karya ini terus update ✌️
Andi Wiranto
bagus
Kila~: makasih/Smile/
total 1 replies
Dewiendahsetiowati
hadir thor
Kila~: Siap cees💪😍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!