NovelToon NovelToon
Jodohku Guruku

Jodohku Guruku

Status: sedang berlangsung
Genre:Perjodohan / Nikahmuda / Dijodohkan Orang Tua / Cinta setelah menikah / Cintamanis
Popularitas:39.4k
Nilai: 5
Nama Author: Eli Priwanti

Nurma Zakiyah adalah seorang siswi Sekolah Menengah Umum (SMU) yang ceria, namun hidupnya seketika dilanda tragedi. Sang ayah terbaring sekarat di rumah sakit, dan permintaan terakhirnya sungguh mengejutkan yakni Nurma harus menikah dengan pria yang sudah dipilihnya. Pria itu tak lain adalah Satria galih prakoso , guru matematikanya yang kharismatik, dewasa, dan terpandang.
Demi menenangkan hati ayahnya di ujung hidup, Nurma yang masih belia dan lugu, dengan berat hati menyetujui pernikahan paksa tersebut. Ia mengorbankan masa remajanya, impian kuliahnya, dan kebebasannya demi memenuhi permintaan terakhir sang ayah.
Di sekolah, mereka harus berpura-pura menjadi guru dan murid biasa, menyembunyikan status pernikahan mereka dari teman-teman dan rekan sejawat.
Bagaimanakah kelanjutan rumah tangga Nurma dan Satria?
Mampukah mereka membangun ikatan batin dari sebuah pernikahan yang didasari keterpaksaan, di tengah perbedaan dunia, harapan, dan usia, bisakah benih-benih cinta tumbuh?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eli Priwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Meminta penjelasan

Bel jam istirahat berdering nyaring, memecah keheningan yang tersisa setelah ketegangan menyelesaikan soal-soal trigonometri. Nurma, Rea, dan Wina buru-buru merapikan buku dan alat tulis mereka.

"Gila! Otakku serasa mau meledak gara-gara Pak Satria! Materinya berat banget," keluh Wina sambil memijat pelipisnya.

Rea mengangguk setuju. "Mana wajahnya datar banget lagi, persis kayak soal-soal yang dia kasih, padahal pas awal datang masuk ke kelas sudah seperti aktor Korea."

"sebaiknya kita pergi ke kantin, aku butuh asupan gula biar nggak pingsan."ajak Wina

Mereka bertiga akhirnya berjalan menuju pintu.

Nurma mengekor di belakang, langkahnya terasa berat, bukannya fokus pada obrolan kedua temannya tentang bakso mercon legendaris di kantin, mata Nurma justru terpaku pada satu objek yakni meja guru di ujung ruangan.

Di sana, masih berdiri Pak Satria, guru matematika baru mereka yang mendadak menggantikan sosok Pak Agung ,Pak Satria tiba-tiba saja muncul kembali, setelah dua minggu ia menikah dengannya.

"Pak Satria..." bisik Nurma, namanya sendiri terasa asing dan aneh saat digabungkan dengan titel 'Pak Guru'.

Dua minggu sejak mereka resmi menjadi suami-istri, dan selama itu pula Satria menghilang tanpa kabar. Bukan karena niat buruk, melainkan karena pernikahan mereka sangat mendadak, hanya untuk memenuhi permintaan terakhir Ayahnya Nurma yang sakit keras. Mereka menikah tanpa pacaran, tanpa kenal dekat, dan yang paling konyol, mereka bahkan tidak sempat bertukar nomor telepon sebelum Satria mendadak pergi tugas.

Pertemuan terakhir mereka adalah malam setelah pemakaman Ayah Nurma, Satria berpamitan singkat karena harus kembali ke tempat tugasnya yang Nurma tahu di kota Surabaya.

Dan kini, ia menemukan suaminya duduk manis di sekolahnya, menjadi guru matematikanya, sebuah profesi yang sama sekali baru ia ketahui.

"Ma, ngapain bengong? Ayo!" ajak Rea sambil menarik lengan Nurma.

Nurma tersentak, namun sebelum ia berbalik, Satria yang kini dipanggil Pak Satria, mengangkat kepalanya. Mata mereka bertemu, Satria terkejut, ekspresinya antara kaget, bersalah, dan panik. Ia buru-buru memalingkan wajah, berpura-pura mengecek buku catatan.

"Ya ampun! Kenapa dia di sini?" batin Satria, jantungnya berdebar kencang. Ia tahu ini akan terjadi, Ia seharusnya tahu! Pemindahan tugasnya ke Jakarta Selatan adalah hal yang mendadak, dan ia tidak pernah tahu bahwa ia akan ditempatkan mengajar di SMA tempat istrinya sekolah. Ia bahkan tidak tahu bahwa Nurma masih bersekolah karena pernikahan mereka yang terburu-buru pikirnya Nurma sudah lulus sekolah, namum ternyata belum.

Setelah pemakaman itu, ia harus segera kembali ke tempat tugas lamanya untuk serah terima, dan dalam kekacauan pikiran serta kesibukannya, ia benar-benar lupa meminta kontak Nurma.

Satria merasa dadanya sesak oleh rasa bersalah, Ia terlihat seperti suami yang menghilang, suami yang tidak jujur soal pekerjaannya. Padahal, ia memang tidak tahu ia akan menjadi guru. Profesi aslinya sebenarnya bukanlah seorang guru, Ia adalah seorang perwira yang sedang menjalani tugas pengabdian dan penempatan di lingkungan pendidikan, dan penugasan ini mendadak baru dua hari sebelum ia mulai mengajar di sana!

Di koridor, Nurma sudah terlepas dari tarikan temannya. Matanya memanas. Rasa sakit dan kecewa bercampur aduk.

'Pergi selama dua minggu, tiba-tiba jadi guru di sekolahku. Tiba-tiba menjadi 'Pak Satria'. Gumamnya dalam hati.

"Ma, kamu kenapa? Wajahmu pucat banget," tanya Wina khawatir.

"Nggak apa-apa, Win, kalian duluan saja ke kantin. Aku... aku ketinggalan buku di kelas," Nurma berbohong, suaranya tercekat.

Tanpa menunggu jawaban, Nurma berbalik dan melangkah cepat kembali ke kelas.

Di Dalam Kelas

Nurma berdiri di ambang pintu, sedangkan Satria masih di meja guru, pura-pura sibuk, padahal Kelas sudah kosong.

"Pak Satria," panggil Nurma, suaranya dingin dan tegas, menghilangkan semua keakraban yang pernah ada di antara mereka, meskipun keakraban itu memang minim.

Satria mengangkat kepala, kali ini, ia tidak bisa menghindar. Ia berdiri, berjalan perlahan mendekati Nurma.

"Nurma," ucapnya pelan, suaranya sarat penyesalan.

"Dua minggu," kata Nurma, nadanya penuh tuduhan. "Tidak ada kabar, tidak ada telepon, dan Bapak... tiba-tiba saja menjadi guru matematika saya. Bapak bahkan tidak pernah bilang profesi Bapak adalah seorang guru."

Satria menghela napas, ia mengerti kesalahpahaman yang terjadi. Nurma pasti berpikir ia sengaja menyembunyikan identitasnya dan menghindar.

"Saya minta maaf, Nurma, sangat minta maaf," Satria memulai bicaranya dengan hati-hati. "Saya tahu saya salah karena tidak berusaha mencari cara untuk menghubungi kamu, bahkan setelah semua yang terjadi, saya akui, itu kelalaian saya, Saya benar-benar tidak sempat meminta nomor telepon kamu, dan setelah kejadian itu, semuanya terasa kacau dan mendadak."

Ia mendekat, mencoba meraih tangan Nurma, namun Nurma mundur selangkah.

"Ini bukan hanya tentang nomor telepon, Satria," seru Nurma, air matanya mulai menggenang. "Ini tentang kejujuran. Profesi! Bapak bilang Bapak ada tugas penting di Surabaya tapi Bapak justru sekarang ada di sini, jadi guru. Kenapa Bapak tidak pernah bilang?"

Satria tahu ia harus menjelaskan semuanya.

 "Dengarkan saya, Nurma. Profesi utama saya bukan guru. Saya adalah anggota TNI, dan penempatan saya di lingkungan pendidikan, ini adalah penugasan yang sangat mendadak. Saya dipindahtugaskan dari pos lama saya, dan penugasan di sini sebagai guru pengabdian, baru saya terima infonya dua hari sebelum saya mulai mengajar di sini, di sekolah ini. Saya bersumpah, saya tidak tahu ini sekolah kamu. Sejak menikah, kita belum pernah bicara banyak, dan saya tidak tahu kamu bersekolah di sini. Saya juga baru tahu pagi ini bahwa kamu adalah murid saya saat saya melihat daftar nama di kelas."

Satria berhenti sejenak, menatap mata Nurma yang terluka.

"Masalah utama saya adalah tidak ada kabar, dan itu murni kelalaian saya. Saya tidak punya alasan yang pantas selain sibuknya serah terima tugas lama dan mengurus pindah tugas yang mendadak. Saya tidak bermaksud mengabaikan kamu, apalagi menyembunyikan apa pun," Satria melanjutkan, suaranya melembut penuh harap. "Saya akan jelaskan semuanya, Nurma, tapi tidak di sini. Tolong, beri saya waktu. Kita butuh bicara serius, sebagai suami dan istri, malam ini, Kita bertemu di luar."

Nurma terdiam, mencerna rentetan penjelasan Satria, wajah Satria terlihat tulus, dan cerita tentang penugasan mendadak sebagai pengabdian di lingkungan pendidikan, sebagai anggota TNI, sedikit masuk akal. Mungkin memang ada kesalahpahaman yang besar di antara mereka.

"Bagaimana saya bisa menghubungi Bapak?" tanya Nurma, suaranya masih getir.

Satria tersenyum lega. Ia tahu ada harapan, dan Ia merogoh sakunya, mengeluarkan sebuah kartu nama yang sudah usang.

"Ambil ini, ini adalah nomor telepon saya. Sekarang kita punya cara untuk bicara," katanya, Ia maju selangkah lagi, menatap lurus mata Nurma. "Saya minta maaf, istriku. Kita mulai dari awal, dengan penjelasan yang jujur, bisakah kita bertemu di kafe dekat taman kota setelah jam sekolah usai? Saya akan jelaskan detailnya, dan kita akan perbaiki kesalahpahaman ini."

Nurma mengambil kartu nama itu, Ia memandang Satria, suaminya, guru matematikanya, lalu Ia menghela napas panjang, kekecewaannya perlahan mulai digantikan rasa penasaran dan harapan untuk sebuah penjelasan.

"Baiklah, Pak Satria," jawab Nurma, kali ini dengan nada yang sedikit lebih lunak. "Saya tunggu, jangan sampai saya hanya mendapat jawaban dari soal-soal matematika saja."

Satria tersenyum tulus. "Tidak, Nurma, ini akan menjadi jawaban yang jauh lebih penting dari sekadar soal matematika, Saya janji."

Bersambung...

1
Teh Euis Tea
mudah2an nurma selamat
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: aamiin 🤲
total 1 replies
Amalia Putri
Wah keren thor cerita nya juga visual nya pantesan santi pengen sama pak Satria,di tunggu lanjut nya thor💪💪💪/Rose//Rose/
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: terimakasih kakak 🙏😊
total 1 replies
Nar Sih
waah...bnr an nih cerita kakak kali ini beda baget dri cerita yg lain nya ,jdi gak sabar nunggu lanjutan nya ,moga satria sgra menemukan nurma
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: terimakasih banyak kak 🙏🤭
total 1 replies
Nar Sih
semoga segra ada yg menolong mu ya nurma
Nar Sih
grgr omgan rea nurma jdi takut kan lihat satria untung nya satria sbr ngadepi istri kecil nya
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Perista Aja
kereeen eeey critanya ..tmbh seru...ga sabar nunggu tiap episodenya...banyk upload episode nya per hari ya ka😘
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: terimakasih kak, sehari up 3 bab kak 😊👍
total 1 replies
Teh Euis Tea
rea km ya nakutin trs nurma, cubit nih ya rea, genes aku sm km😄
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: aku juga gemes kak 🤣🤣
total 1 replies
suryani duriah
yaelah pak satria pintar bgt🤭anggap simulasi aja😁😁
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: betul kak 🤣🤣
total 1 replies
Amalia Putri
Moga -moga satria tau ,lanjut thor bikin penasaran pembaca,met siang met istirahat siang dan makan siang.
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: terimakasih kak 🙏😁
total 1 replies
Agos Widodo
/Ok/
neny
sebenar nya aq takut klau nurma ketemu dng douglas,,smg ajh satria dan ayah nya bs menyelesaikan perkara hutang piitang ayah nya numa,,,semangat up kak 💪😘
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: semangat juga kak 💪🙏
total 1 replies
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼
/Good//Good//Good/
yumaku
lanjut thor😍
Isma Fasya
cerita nya seru.. jadi penasaran/Grin/
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: terimakasih kak 🙏😁
total 1 replies
Jumkasiyanah
🤣🤣🤣nurma sating... sendiri
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Nar Sih
hahaha 😂😂ketangkap basah deh ,gak apa,,kan udah sah cukup di jlskan pasti rea paham
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: betul kak 🤣🤣
total 1 replies
Teh Euis Tea
rea kepooooo🤣🤣🤣🤣🤣🤣
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
§𝆺𝅥⃝©༆𝓐𝓯𝔂𝓪♡𝓣𝓪𝓷༆ѕ⍣⃝✰
nnti ada saja yg cemburu dan iri hati pd Nurma
Perista Aja
bagus kak cerita nya,,ada berapa episode ini ka ceritanya..
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: terimakasih kak 👍😊
total 2 replies
suryani duriah
khan khan ketahuan lagi cipokan🤭😁😁lanjuuut👍👍
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!