Sekian lama Rion menderita karena selalu saja kerasukan setiap saat, mau itu siang atau pun malam maka setan terus saja merusak tubuh anak laki laki ini. bahkan Rion sampai berpikir untuk bunuh diri saja, sangking lelah nya dengan hidup yang selalu di rasuki setan.
Namun seorang wanita bernama Purnama berjuang keras untuk membuang setan yang ada di tubuh Rion, dia tidak sendirian karena ada adik nya juga yang membantu.
Mampu kah Purnama membuang iblis di tubuh Rion?
Atau justru Purnama malah gagal dan Rion harus meninggal?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 1. Selalu kerasukan
Gubraaaaaak.
Gubraaaaaak.
"Kenapa rumah nya Bu Ratih berisik seperti itu?" Bu Warti bertanya kepada para tetangga yang sudah berkumpul di depan rumah.
"Saya juga tidak tahu secara pasti tapi kata yang melihat Rion kerasukan kembali." Bu Hasnah menjawab ucapan Bu Warti.
"Ya Allah dia kumat lagi seperti ini, padahal masih siang tapi dia sudah kerasukan setan seperti itu." Bu Warti sampai merinding karena Rion memang terlalu sering kemasukan.
Rion adalah anak nelayan yang selama ini selalu mengurus segala keperluan dia sendiri dan sekarang baru berusia empat belas tahun, sebenarnya Rion masih harus sekolah karena memang usia segitu belum tamat di bidang pendidikan.
Namun karena kondisi dia yang seperti ini membuat Rion tidak bisa lagi bersekolah dengan normal, karena sudah ada empat bulan lebih Rion selalu seperti ini dan nanti akan membuat kehebohan besar bila dia kembali duduk di bangku sekolahan dan pasti banyak teman yang tidak berani untuk berdekatan dengan pemuda tersebut.
Banyak yang mengatakan bahwa sudah sejak dalam kandungan Rion memiliki kutukan jahat sehingga dia tidak pernah bisa lepas dari yang bernama hal gaib atau iblis, selama ini Bu Ratih juga sudah berusaha untuk membuat Rion terbebas dari kutukan iblis dan bisa menjalani hidup secara normal, namun ternyata itu tidak berhasil dan sampai sekarang Rion berusia empat belas tahun.
Sudah banyak uang yang habis karena membayar dukun untuk mengobati Rion yang terlalu saja kerasukan seperti itu, bahkan Rion sendiri sudah merasa sangat bosan karena setelah dirasuki para iblis maka seluruh tubuh akan rasa sangat sakit dan sudah pasti Rion tidak akan sanggup bergerak.
Beberapa kali juga Rion ingin melakukan bunuh diri akibat dia merasa bosan dengan hidup ini yang selalu berurusan dengan hal gaib, mau pagi atau siang dan juga malam iblis itu tidak peduli dan bila memang sudah mood maka dia akan segera merasuki tubuh Rion untuk membuat masalah besar.
"Huahhaaaaaaa....aku mau makan darah!" Rion berteriak keras di atap rumah.
"Ya Allah itu dia sudah di ada di atas sana, Pak RT!" Bu Warti berteriak keras ketika melihat Rion yang ada di atas genteng rumah.
"La Ilaha illallah, bagaimana bisa sekarang dia sudah ada di atas sana!" Bu Hasnah saja sampai begitu takut dan juga merinding.
"Aku mau darah, bila kalian tidak memberikan aku darah bagi maka anak ini yang akan segera mati." iblis yang menguasai tubuh Rion kembali membuat ulah.
"Rion, sadar dan jangan terlalu tinggi memanjat rumah seperti itu." Bu Warti begitu iba melihat anak tersebut.
Namun Rion malah menyeringai sehingga membuat manusia yang ada di sana mendadak saja merasa takut dan juga ngeri, desa mereka agak terpencil karena dekat pulau dan selama ini bila ingin keluar untuk mencari kebutuhan maka mereka akan menggunakan perahu atau kapal atau bahkan bila ada menggunakan speed boat juga.
Sebab bisa di katakan mereka memang tinggal di pulau sehingga agak susah untuk mencari dukun atau bahkan orang yang paham agama untuk mengobati keadaan Rion, tapi selama ini Bu Ratih juga telah berusaha keras agar bisa mendapatkan dukun atau bahkan ustadz untuk mengobati Rion yang tak kunjung sembuh dari gangguan iblis.
Braaaaaak.
"AAAAGKKKKK!" Bu Warti berteriak keras karena Rion loncat dari atap dan jatuh di atas tanah.
"Ya Allah kenapa bisa dia loncat dari atas sana?!" Bu Hasnah juga histeris karena mereka sungguh kasihan melihat Rion yang seperti ini.
"Kasihani lah anak manusia ini, kenapa kau menyiksa dia dengan cara yang begitu menyakitkan." Bu Warti menangis dan segera menolong Rion yang terjatuh dari atas genteng rumah.
"Jangan menyentuh Rion sembarangan karena itu jatuh terlalu tinggi, Bu!" Pak RT segera datang dan dia juga bingung harus bagaimana bila sudah bersangkutan dengan iblis.
"Siapa yang bisa memanggil Bu Ratih ini? kasihan kalau dia nanti masih juga tidak tahu bahwa Rion sudah kecelakaan seperti ini." Bu Hasnah begitu panik dan juga ketakutan.
"Dia pasti pulangnya agak lama karena kemarin bilang ikan cukup banyak sehingga menjala cukup lama." gumam Bu RT juga.
"Hati hati mengangkat tubuh Rion." Pak RT berusaha untuk meluruskan tubuh Rian karena bagian kaki sudah patah.
Kraaaaak.
Kraaaaak.
"Allahu Akbar!"
Semua warga berteriak ketakutan ketika tubuh yang barusan jatuh di atas tanah dan kemudian bangkit kembali dengan gerakan yang sangat menakutkan di lengkapi juga dengan suara tulang yang seakan mau patah semua, darah mengucur deras dari luka yang di tembus oleh tulang patah itu sehingga mereka merasa ngilu dan juga takut ketika Rion kembali bangkit dan menatap semua dengan tatapan nyalang.
"Heheeeeee.... bila kalian tidak memberi aku bayi maka anak ini akan segera mati." Rion menatap mereka semua.
"Siapa kau sebenarnya Dan kenapa menyiksa anak yang tidak berdosa?!" Pak RT memberanikan diri untuk bertanya kepada iblis di tubuh Rian.
PLAAAAAAK.
BRAAAAAAK
Bukan nya menjawab pertanyaan Pak RT barusan, Rion malah menampar Pak RT dengan sangat keras sehingga tubuh pria ini terpelanting jauh menabrak tiang rumah dan dia tidak bisa bangkit secepat itu karena memang sudah cukup tua dan hentakan yang di berikan oleh Rion barusan sangat keras sehingga untuk mengatur nafas saja begitu sulit.
Greeeeeep.
"Berikan saja aku bayi, bila kau tidak ingin celaka!" Rion mencekik leher Pak RT.
"Lepaskan suami saya!" Bu RT berusaha untuk menarik tangan anak yang kurus kecil ini.
Sreeeeet.
Braaaaaak.
"Ya Allah Bu RT!"
Semua warga yang ada di sana menjerit keras karena mereka tidak menyangka Rion akan menjadi seberingas itu, akibat hantaman yang di berikan oleh Rion barusan maka tubuh bu RT terpelanting dan sialnya malah tertancap dengan bambu yang baru saja di taruh sana, tentu saja wanita ini tidak bisa lagi bergerak akibat menahan rasa sakit yang tidak terkira pada bagian perut.
"Allahu La ilaha illa huwal hayyul qoyyum.....
"Aaaaaaghhhh!" Rion berteriak dan menutup telinga ketika mendengar ada seseorang yang sudah mulai membaca ayat kursi.
"la takhuduhu sinatu wala naum, lahu maafin samawati wama fil Ard.....
"Hentikan ucapan mu itu, bangsat!" Rion bergulung di atas tanah dan telinga mengucurkan darah segar.
Ustadz Toni masih terus berusaha untuk membaca ayat kursi agar dia bisa mengusir iblis yang ada di tubuh Rion, selama ini memang ustaz Toni yang selalu membantu namun dia tidak bisa menghilangkan secara bersih iblis itu dari tubuh Rion sehingga sang iblis terus saja datang dan masuk dengan sesuka hati.
Hai ketemu lagi sama Mak NJ ya besti, jangan lupa like dan komen kalian semua di cerita Emak ya.