NovelToon NovelToon
Dicampakkan Kekasih, Dilamar Sang Kapten

Dicampakkan Kekasih, Dilamar Sang Kapten

Status: sedang berlangsung
Genre:Menikahi tentara
Popularitas:36.2k
Nilai: 5
Nama Author: Deyulia

Follow;
FB~Lina Zascia Amandia
IG~Deyulia2022
WA~ 089520229628

Seharusnya Syapala sangat bahagia di hari kelulusan Sarjananya hari itu. Namun, ia justru dikejutkan dengan kabar pertunangan sang kekasih dengan perempuan lain.

Hancur luluh hati Syapala. Disaat hatinya sedang hancur, seorang pria dewasa menawarkan cinta tanpa syarat. Apakah Syapala justru menerima cinta itu dengan alasan, ingin membalaskan dendam terhadap mantan kekasih?

Ikuti terus kisahnya dan mohon dukungannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Deyulia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3 Bertabrakan Dengan Pria Asing

     Hampir dua jam, Syapala berada di dalam PT Harmonia Citra Abadi. Dia sudah melewati proses wawancara dengan baik.

     Posisi yang ditawarkan di perusahaan itu, yakni Staff HRD, Rekruitmen dan Psikotes.

Begitu membaca deskripsi pekerjaannya, matanya langsung berbinar. Di sanalah semua teori yang ia pelajari tentang kepribadian, potensi, dan psikologi kerja bisa ia wujudkan menjadi sesuatu yang nyata.

     Wawancaranya berjalan lancar. Syapala menjawab setiap pertanyaan dengan tenang, walau dalam hatinya sempat bergetar ketika pewawancara menyinggung tentang "stabilitas emosional" dalam menangani kandidat.

Ia sempat berpikir, apakah dirinya sudah benar-benar stabil? Tapi ia tersenyum dan menjawab, "Saya percaya, bahkan saya sudah memahami stabilitas emosional dalam diri saya," jawabnya penuh keyakinan. Padahal ironis dengan keadaan hatinya saat ini.

     Si pewawancara tersenyum, dia seperti sudah menemukan orang yang cocok yang kemudian dia tarik untuk bergabung di dalam perusahaan itu.

     "Hasilnya bisa kamu lihat seminggu lagi via email," seru si pewawancara sembari berdiri. Syapala menyalami tangan pewawancara itu, kemudian dia berpamitan dan membalikan badan, meninggalkan ruangan staff HRD.

     Beberapa saat lalu, Syapala bisa melupakan kesedihan dari pengkhianatan kekasihnya bersama dokter Prita. Tapi, setelah keluar dari perusahaan itu, hatinya kembali bergolak. Sedih tiada terkira.

     Gojek yang ia tumpangi berhenti di sebuah taman. Syapala sepertinya mencari sebuah tempat yang nyaman dan sepi untuk melepas semua sedihnya. Taman ini baginya tempat yang tepat, untuk menumpahkan perasaan kecewanya.

     Semakin ke dalam, taman itu memiliki danau buatan. Danau itu dipenuhi angsa putih yang lalu lalang di atasnya. Mereka berpasangan, bergerombol bahkan ada juga yang sendirian persis dirinya.

     Syapala menduduki kursi taman yang terbuat dari bilah kayu. Matanya menatap jauh ke depan danau, tapi yang dia lihat justru bukan danau, melainkan sakit hati yang telah dibuat oleh sang kekasih dan dokter Prita.

     "Sakit rasanya. Andai aku bisa membalas semua rasa sakit ini, mungkin hatiku akan merasa lega," gumamnya berat.

     Air mata itu kembali turun, di balik kaca mata hitamnya. Isaknya berusaha ia tahan, untung saja di sekitarnya tidak ada orang lain yang berdekatan, sehingga suara isak tangisnya tidak terdengar oleh siapa-siapa.

     Beberapa saat kemudian Syapala meraih dompet di dalam tasnya. Dompet itu perlahan dibuka. Tepat pada ruang yang dilapisi plastik bening, ia meraih sebuah foto dan mengeluarkannya.

     Ia menatap foto itu lama, foto antara dirinya dan Erlaga. Mereka saling tatap penuh senyum bahagia serta berpegangan tangan.

     Air mata kembali menetes lebih deras, bersamaan dengan dirobeknya foto kebersamaan dirinya dengan sang kekasih.

     "Aku benci kamu Kak, kamu tega berkhianat. Kalian tega berkhianat di belakangku. Kalian keterlaluan dan jahat," desisnya seraya menghempas sobekan foto itu dan terhempas ke bawah kursi bilah kayu yang didudukinya.

     Satu jam kemudian, Syapala bangkit dari tempat itu. Sisa air mata ia seka sampai kering, lalu berjalan dan meninggalkan danau itu.

     "Abang masih di luar. Cari angin sejenak bersama kawan leting. Kamu sepertinya tidak sabar ingin segera berjumpa dengan abang tercintamu ini."

     "Kau mau kasih kabar bahagia apa? Ceritalah di sini. Buat apa ditunda-tunda. Di rumah atau di telpon sama saja. Sampaikan saja," desak pria berkaca mata pada seseorang di balik sambungan telponnya.

     Perbincangan itu masih berjalan lancar, sebelum sebuah insiden tiba-tiba terjadi.

     "Awwwww, aduhhhh...."

     Pria bertubuh tegap itu berhenti, juga menghentikan percakapannya di telpon. Tubuhnya condong ke samping menahan keseimbangan, saat dirinya tiba-tiba tak sengaja bertabrakan dengan seseorang.

     Ringisan seorang gadis muda menghentikan suaranya. Pria berkaca mata bertubuh tegap itu, membetulkan posisi tubuhnya dengan benar. Ia tercengang, saat matanya melihat ternyata dia bertabrakan dengan seorang perempuan muda berhijab trendi juga berkacamata. Kacamatanya sama-sama hitam.

     "Dik, mari saya bantu." Pria itu mengulurkan tangan pada Syapala. Tapi, Syapala tidak menggubrisnya. Syapala perlahan bangkit lalu berdiri.

     Emosinya kembali tersulut terlebih baru saja ia menumpahkan semua perasaan kecewa akibat sang kekasih, lalu tiba-tiba kini bertabrakan dengan seseorang, membuat suasana hatinya semakin sedih.

     "Kalau jalan pakai mata, jangan asik telponan tapi matanya nggak dipakai," ujarnya ketus dan berlalu dari tempat itu, meninggalkan rasa penasaran dalam hati pria tegap berkacamata itu.

     "Dik, tunggu," tahannya. Tapi, Syapala tidak menggubris, dia terus berjalan keluar dari taman itu.

     Pria itu menatap kepergian Syapala dengan perasaan tidak enak. Sayang sekali, gadis itu sikapnya sangat tidak bersahabat.

     "Siapa, Bang. Kenapa diam?"

     Suara dari sambungan telpon itu masih menyala. Pria berkaca mata itu baru sadar, kalau telponnya belum dimatikan.

     "Barusan abang tanpa sengaja bertabrakan dengan seorang gadis muda. Tapi, dia segera berlalu dan sangat ketus saat abang meminta maaf," pungkasnya menutup pembicaraan telpon dengan seseorang di sebrang sana.

     Pria itu berjalan menuju kursi dari bilah kayu bekas Syapala duduk tadi. Sebelum ia duduki, kedua matanya menangkap sesuatu di bawah maupun di atas bangku bilah kayu itu.

     "Seperti sobekan foto. Coba aku iseng sambungkan. Sepertinya perempuan muda tadi sedang patah hati berat," gumamnya menebak.

     Pria itu menyambungkan potongan demi potongan foto yang sudah sobek. Untungnya sobekan itu masih tersambung dengan baik, sebab gadis tadi tidak menyobek foto itu dengan potongan kecil.

     "Akhirnya tersambung. Bisa dilihat dengan jelas," gumamnya seraya membuka kacamatanya, lalu menatap dengan lekat foto kedua manusia di dalam sobekan foto itu.

     Wajah pria tampan yang kini kacamatanya dibuka itu, seketika tercekat. Dia menatap potongan foto yang sudah tersusun rapi itu dengan lekat.

     Jepret, potongan foto itu ia abadikan dalam kamera foto, sebelum ia ambil dan disimpan di dalam saku dompetnya. Entah untuk apa dia ambil potongan foto itu.

     "Kapten, sudah menemukan tempat yang viewnya bagus rupanya," seru salah satu kawan letingnya yang baru saja tiba di situ. Disusul beberapa kawan lagi. Mereka terlihat senang saat melihat di depan mereka ada danau buatan yang indah.

     "Iya, Pot. Viewnya indah dan keren. Kita bisa ambil foto di manapun anggelnya yang kita mau," tukasnya, tapi pikirannya tetap pada gadis muda tadi.

     Pria tampan bertubuh tegap yang disebut Kapten tadi, tidak menunda lagi untuk segera pergi setelah berhasil mengabadikan foto bersama kawan-kawan letingnya. Mereka sengaja berfoto-foto dulu, sebelum sebagian dari mereka kembali ke tempat dinasnya masing-masing pasca kepulangan mereka dari luar negara sebagai pasukan perdamaian.

     "Aku harus segera pergi. Ada hal yang harus aku selesaikan," ujarnya berpamitan dan berlalu.

     Kawan-kawannya tidak menahan, mereka menatap kepergian pria itu tanpa protes.

     Pria itu berjalan dengan cepat, seperti tidak ingin kehilangan jejak gadis muda di dalam foto.

     "Aku harus bisa menemuinya, dan meminta penjelasannya," gumamnya seraya mempercepat langkah kakinya.

Berhasil nggak ya, pria itu menyusul Syapala? Lalu siapa sebenarnya pria itu? Tunggu lanjutannya besok.

1
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
memang bagus. pergi melupakan patah hati juga tunangan yang culas.
Rahmawati Abdillah
semangat 💪💪💪💪
Ayudya
mang si Prita ini ga ada malu dan menyesal telah buat ke bohongan
Aniza
benar2 kmu prita perempuan rakus,seenak kmu aja milih mau jaka kah ,mau laga lah
jngan2 nanti ni prita mau jdi plakor lagi
Aniza
mending tinggalin aja si pritung
masih bnyak cewek kain dan mu harus robah sikap da pemikiran kmu laga jngan mudah di hasut
jodohin si laga teman pala thoor
Aniza
😂😂😂😂bisa aja kmu kala,seiknya sbelum pala bisa dijinakin ma kala jngan pindah rmah dlu thooor
Esther Alviah Ekawati Paulus
Benar2 si Prita wanita ular, dia yg berkhianat dan bohong ke Laga, malah dia yang menyalahkan dan menyudutkan Pala seolah yg berkhianat Pala, wanita kyk gitu tdk pantas untuk diperjuangkan, wes putus aja Laga hubungan dengan Prita, masih bnyk wanita yg baik di luar sana,
Hary Nengsih
lanjut
Patrick Khan
ehhh pritas udah salah masih aja ngeyel
Rina
Duh bener” kamu ya Prita udah ketahuan bohong bukannya menyesal malahan ngarang cerita lagi dan menjelekan Syapala lagi eh udah gt malah mau milih Arkala lagi bener” banget ya kamu tuh Prita 😡😡😡
Supryatin 123
lnjut thor 💪💪
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
Prita memang menggoda, tapi jika laga cerdas, tentulah tak akan tergoda.
Ghiffari Zaka
ud lah...tinggal kan aja di Prita tu......lok itutu SDH JD barang bukti yg Akuran,bahwa dia bukan wanita yg baik2,dia SDH melakukan cara licik untuk memenuhi ambisi nya,JD buat apa km bertahan .....
ud putusin aja tunangannya biar kapok dia,tau GK,sesuatu yg kita dpt dngn cr yg tidak baik tu,akibatnya jg GK akan awet dan membahagiakan...
Lina Zascia Amandia: Betul.... 👍👍👍
total 1 replies
Ayudya
hadeh Prita kamu tu bukan cinta ma laga tapi obsesi yg akan menghancurkan kamu.selamat buat laga yg kena tipu🤣🤣🤣🤣🤣
Aji Priatun
selalu suka karyanya Author
Ghiffari Zaka
gak pp ya MLM ini lewat kala,masih ada waktu yg lain....🥰🥰🥰🥰
Patrick Khan
kapokkkk km prita..wes ketauan kan..laga juga km malah percaya prita
.pala udah bajagia sm kala..jgn ganggu ya😄😄
Ira Indrayani
karyanya bagus/Heart/
Nur Haswina
jadi si pret pret ini TDK di undang masa nikahnya syapala kasihan sekali 😄
Nurminah
tidak usah menyalahkan orang lain salahkan dirimu Hai laki-laki bodoh mudah dibodohi nenek lampir
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!