NovelToon NovelToon
CINTA LAMA BELUM KELAR

CINTA LAMA BELUM KELAR

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat / Diam-Diam Cinta / Dijodohkan Orang Tua / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:111.2k
Nilai: 5
Nama Author: Lel

Dijodohkan secara mendadak oleh sang paman, membuat Iswa Putri Sakinah harus menerima kenyataan menikah di usia yang sangat muda, yakni 19 tahun, terpaksa ia menerima perjodohan ini karena sang paman tak tega melihat Iswa hidup sendiri, sedangkan istri sang paman tak mau merawat Iswa setelah kedua orang tua gadis itu meninggal karena kecelakaan.


Aku gak mau menikah dengan gadis itu, Pa. Aku sudah punya pacar, tolak Sakti anak sulung Pak Yasha, teman paman Iswa.

Aku mau menikah dengan gadis itu asalkan siri, si bungsu terpaksa menerima perjodohan ini.

Apakah perjodohan ini berakhir bahagia bagi Iswa?
Selamat membaca

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KEPO

"Gimana?" tanya Elin pada Iswa, ia tahu sang sahabat telah melangsungkan pernikahan, hanya saja tak diundang dan Elin juga tak diberi tahu siapa suami Iswa.

Iswa menggeleng kemudian menunduk sedih. "Lo bisa memprediksi lah, Lin. Gimana sikap suami gue. Jelas bintang satu." Iswa kembali mengusap air matanya. Padahal dia sudah tidak mengharap Kaisar akan bersikap baik padanya, tapi saat di lapangan nyesek juga dengan sikap sang suami. Iswa sudah berusaha baik dan bertutur kata lembut, tapi balasannya masih saja jutek dan tak enak didengar.

"Sabar, Wa. Kalau memang dia jodoh kamu, bakal berubah. Berarti kamu masih ting-ting dong," tebak Elin kepo. Sesuai dugaan, Iswa langsung menabok lengan Elin.

"Jelas lah, dia mana nafsu sama gue. Lagian gue juga gak berharap ada begituan. Kita gak saling cintah, Lin."

"Iya gue paham!"

"Setidaknya gue gak hidup sendiri lagi, gue bisa melihat mama dan papa mertua, atau pun Mbak ART. Gak seperti di rumah gue, sendiri." Elin mengangguk, pasti ada hikmah di balik suatu peristiwa itu sendiri.

Kegiatan Iswa pun tak berubah, setelah kuliah dia menyempatkan ke rumah, ambil motor dan segera menjadi tutor privat untuk anak Cindo. Dia tidak akan berhenti dari pekerjaannya ini, karena dia tak berharap ada nafkah dari Kaisar. Setiap hari dia selalu menjadi tutor di dua tempat, pulang sekitar jam 8 malam. Langsung mandi, sholat isya kemudian makan nasi goreng bungkusan, gerak-geriknya diamati Kaisar meski pemuda itu pura-pura fokus pada laptop. Tak ada sapaan apalagi pembicaraan, mereka sibuk dengan aktivitas masing-masing. Bahkan saat Kaisar mematikan lampu utama kamar, Iswa mengalah, dia membawa tugas dan laptopnya keluar kamar, berniat mengerjakan di ruang tengah saja. Sudah jam 9 malam, pasti tak ada orang yang bersantai di ruang tengah itu.

Iswa juga membawa bekas bungkus makanannya, tak mau membuat Kaisar marah, dilihat dari rapinya kamar, sang suami termasuk pria yang menjaga kebersihan dan kerapian kamar. Benar dugaan Iswa sudah tidak ada orang, ia pun segera menyelesaikan tugas kuliahnya.

"Tadi pulang jam berapa?" tanya Sakti tiba-tiba, bahkan kakak iparnya itu duduk di sofa berhadapan dengan Iswa yang memang memilih lesehan, dipisahkan oleh meja.

"Jam 8 Kak Sakti."

"Tutor privat di mana saja?" tanya Sakti lagi. Iswa pun menghentikan tugasnya, tak enak kalau menanggapi sembari sibuk mengetik.

"Di perumahan X waktu sore, dan setelah maghrib di perumahan Z!" jawab Iswa, Sakti hanya mengangguk saja.

"Area Cindo kan ya? Lumayan dong gajinya."

"Alhamdulillah, lumayan!"

"Tadi sudah makan?"

"Sudah, tadi sempat beli nasi goreng." Sakti kembali mengangguk.

"Gak usah terlalu sungkan di rumah ini, kamu juga anggota keluarga di sini, kalau mau dimasakkan Mbak bilang aja, gak pa-pa!"

"Iya, Kak!"

"Soal sikap Kaisar jangan terlalu diambil hati, anak bungsu terlalu manja, sehingga omongannya kurang difilter," ucap Sakti menasehati layaknya seorang kakak.

"Iya Kak, saya biasa aja kok dengan sikap Kak Kaisar."

Sakti tiba-tiba tertawa. "Bahkan sama suami saja kamu panggil Kak, pernikahan macam apa ini," Iswa tersenyum canggung.

Kaisar belum tidur, ia tak enak hati sudah mematikan lampu, pasti Iswa tadi masih mengerjakan tugas, makanya pindah keluar kamar. Kaisar pun mencari Iswa, dan hatinya tersentil mendengar suara sang kakak sedang tertawa dan mengobrol santai dengan Iswa. "Cih, kapan selesainya kalau mengerjakan tugas sambil ngobrol!" cicit Kaisar kemudian balik ke kamar kembali tidur.

Beberapa kali dia berusaha memejamkan mata namun tak bisa tidur juga, ia pun scroll ponsel sudah hampir jam 11 malam, namun Iswa belum juga kembali. "Pasti keasyikan ngobrol dengan Kak Sakti makanya tambah lama mengerjakan tugasnya!" gumam Kaisar sembari menutup wajahnya dengan bantal.

Iswa sendiri masuk kamar hampir tengah malam, sungguh ia sudah sangat mengantuk, laptop dimasukkan ke ransel dan langsung merebahkan diri. Bahkan terlalu nyenyak hingga selimutnya melorot ke lantai, tubuh Iswa meringkuk, dan Kaisar membenarkan selimut itu.

"Kasihan!" jawab Kaisar kemudian menoleh ke ponsel Iswa, sepertinya ada pesan masuk. Tertera di pop layar Kak Pandu mengirim pesan, dan sempat terbaca oleh Kaisar.

Besok di lobi aja. Begitu pesan Pandu yang terbaca di pop up layar.

"Mau ngapain mereka?" Kaisar mulai kepo tapi ia mengabaikan saja, toh mereka sudah sepakat untuk tidak mencampuri urusan masing-masing.

Kaisar mengira Iswa akan berangkat pagi, dia pun berniat berangkat pagi, meski tak ada jadwal bimbingan maupun kelas mata kuliah tambahan, hanya ingin tahu aktivitas sang istri.

"Kamu gak berangkat kuliah?" tanya Kaisar sembari menyisir rambut, ia pikir nou sudah di bawah siap sarapan, apalagi sudah setengah 7, tapi ternyata Iswa masih pakai piyama dan terlihat belum mandi.

"Enggak ada kuliah pagi, baru ada urusan jam 9, kenapa?" tanya Iswa mulai mengimbangi kejutekan Kaisar.

"Sama Pandu?" tebak Kaisar dengan menatap Iswa.

"Kok tahu?"

"Emang kalian dekat, sampai ada janji temu?" tanya Kaisar dengan menaikkan alis, mulai kepo.

"Kayaknya aku gak perlu jelasin deh aku ada janji temu sama siapa. Bukannya kesepakatan kita untuk tidak saling tahu ya?" Iswa waspada, ia tak mau terlibat lebih jauh soal pernikahan ini, jangan sampai terpesona dengan sang suami dan merajut kedekatan yang berujung kekecewaan. Iswa menghindari hal itu.

"Gue gak kepo."

"Dan siapa juga yang menuduh Kak Kai kepo, gak ada." Kaisar berdecak sebal, mengambil ranselnya dan keluar kamar. Sepertinya dia kalah omong dengan gadis itu.

Iswa tertawa ngakak, berhasil membuat Kaisar sebal. Misinya adalah membuat Kaisar sebal agar tak ada kedekatan di antara mereka.

Pukul 9 pagi, Iswa bertemu Pandu di gedung HMJ, sejak kemarin memang mereka sudah diskusi soal lomba karya tulis. Pandu mengajak Iswa karena gadis itu mumpuni kerja dalam tim. Saat semester 2 dulu, Iswa pernah menjadi juara menulis esai mahasiswa, sehingga Pandu mulai melirik bakat menulis gadis itu.

"Siap gak ikut?" tanya Pandu pada adik tingkatnya itu.

"Kak kalau karya tulis ribet ah, sistematikanya rigit banget."

"Ya elah, hadiahnya gede kali, nanti kita bagi tugas. Gimana?"

Iswa sebenarnya ingin menolak, karena rasanya ia sudah sangat capek kalau sampai rumah, kapan mengerjakannya, weekend ini saja dia mulai sejak pagi sampai maghrib bakal ada les.

"Kak Pandu sudah ada ide?"

"Udah!"

"Apa?"

"Janji dulu kalau mau terlibat, rahasia kalau gak mau ikut!" ujar Pandu, ia tak mau idenya diobral tanpa kepastian.

"Sebenarnya untuk minggu ini aku sibuk banget, Kak. Adik les minta tambahan weekend, jadi aku gak sanggup mengerjakan dalam minggu ini."

"Oke. Kalau gitu aku cari anak lain deh!" Iswa mengangguk, tak masalah. Next project deh baru ikut.

"Wa. Kamu kenal sama Kak Kaisar?" tanya Pandu tiba-tiba. Sesama anak organisasi, Pandu jelas kenal Kaisar, si mantan ketua BEM Fakultas Teknik.

"Kenal, mantan ketua BEM kan, pas aku ospek kayaknya dia masih bertugas kan?" Pandu mengangguk. "Kenapa?"

"Jangan noleh ya," eh bocah Iswa malah menoleh, kepalanya auto diputar oleh Pandu, keduanya tertawa ngakak, tak menyangka bisa sekonyol itu mereka.

"Apaan sih," ucap Iswa sembari menepis tangan Pandu dari kepalanya.

"Ya jangan noleh lah. Sejak tadi aku perhatikan dia melirik ke sini terus. Gak mungkin kan kepo sama aku."

"Gak mungkin. Keponya palingan sama aku, cewek cantik!" ucap Iswa sepercaya diri itu sembari mengibaskan rambut, Pandu tertawa dan tak lama Iswa pun pamit undur diri karena mau masuk kelas.

1
Nabil Az Zahra
nah dah mulai nampak bedanya lho ma iswa,,
Nani Rahayu
lah......Sasa kok g sadar diri ya.....nikah ini nikah...gak bilang sama orang tua.. secara orang tua lengkap sehat....apa gak berasa udah dianggap mati...situ cuma dianggap monyet...hadeeeh
Lel: kebanyakan micin kak🤣🤣🤣
total 1 replies
kalea rizuky
cwek. modelan lu banyak. micin dih sok. cantik. lu.. beda lah ma. iswa yg cwek. baik dan. hormat sama. mertua
Lel: sabar buk sabar🤣🤣
total 1 replies
kalea rizuky
kn micin g sebaik yg dikira hahaha salah cari istri lu bang
kalea rizuky
bner anggap aja mati pak anak sialan dia kira dia bisa berdiri sendiri dr bayi apa
Lel: waduh🤣🤣🤣
total 1 replies
kalea rizuky
q team. mama sakti si sasa aja keterlaluan difikir sakti anak keluar dr phon g ada ortu apa marah lama aja.. jangan kasih restu ma bodoh amat ma mantu kayak sasa ketauan dia g hormat ma mertua
kalea rizuky
kecewa lahh sasa nya aja bodooh kasian dpet nilai minuss murahan sih np g minta di kenalin restu nomer satu
kalea rizuky
wahh jd abang sakti pernah baper ke iswa
Sri Wahyuni Abuzar
lhaa dia yang salah malah balik nyalahin ortu nya sakti..piyee tooo sa...bukan nya kamu yang ngajakin sakti nikah diem² tanpa sepengetahuan ortu nya sakti...giliran irtunya sakti murka kenapa situ g terima...udah bener kata sakti jangan nyalahin mamapapa nya emang kalian yg salah...udah sih pisah aja 🤪
Tina Astina
si Sasa gk pernah merasakan kehangatan hubungan keluarga sih,jd gk tau kalo,(harta yang paling berharga adalah keluarga)
Rika Andesla
gila sih klu sakti masih ngebela bini oon nya ini
Rika Andesla
sadar diri kamu micin, kamu bukan siapa" sok"an g Terima di cuekin
Rika Andesla
skip aja klu pas sakti ma micin mah, males baca nya
Rika Andesla
bukan cuma papa yg kecewa tp aku juga Thor, knp sakti harus sama micin yg oon itu, apa g ada yg agak mending gitu loh
Lel: 🤣🤣🤣🤣🤣 itulah namanya manusia kak..gak ada yg sempurna kak
total 1 replies
anne buna
ih gak nice banget sasa pikirannya.. udah salah eh gak mau ngaku salah.. saktinya juga bego banget gak bisa nahan nafsu
Lel: sabar sabar 🤣🤣🤣
total 1 replies
senjaku
ya ampun jadi usaha lo cuma segitu saaaa?...baru segitu aja udah kayak paling tersakiti aja..,padahal awal sumber masalahnya elu sendiri yang gak mau di kenalin sama mertua Lo....udah bikin cerai aja lahhh🤣🤣 nanti cariin sakti jodoh yang masih unyu2 ajaa..yang manja🤣🤣🤣🤣
Heni Fitoria
ceritanya bikin greget
Lel: sabar buk
total 1 replies
Heni Fitoria
buang berlian dapatnya batu kerikil kapok we sakti....
dah cerai aja, perempuan kok kyk gitu...
Lel: lah makanya
total 1 replies
Septyana Kartika
CK....omongan Micin memang berbahaya...
Lel: ditabok aja
total 1 replies
mbu ne
jadi agak2 ngerasa gimana gitu sama Sasa...😏
baru segitu aja udah tersinggung...
gimana papa sama mama yg udah ngurusin dari bayi tapi ngga dianggap...lebih milih cewe yg baru dikenal sebentar..
diajak serius lewat jalur yg bener (restu ortu), ngga mau...

dahlah...aq balik aja..ngedukung Sakti sama Elin 🤭
PuputMega Shelviana SuJanii: jgn2 jodohnya sakti temennya Iswa 😅
total 5 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!