NovelToon NovelToon
ISTRI KANDUNG

ISTRI KANDUNG

Status: sedang berlangsung
Genre:Perjodohan / Cinta Terlarang / Keluarga / Angst / Romansa / Dark Romance
Popularitas:46.8k
Nilai: 5
Nama Author: Vebi_Gusriyeni

Penolakan Aster Zila Altair terhadap perjodohan antara dirinya dengan Leander membuat kedua pihak keluarga kaget. Pasalnya semua orang terutama di dunia bisnis mereka sudah tahu kalau keluarga Altair dan Ganendra akan menjalin ikatan pernikahan.

Untuk menghindari pandangan buruk dan rasa malu, Jedan Altair memaksa anak bungsunya untuk menggantikan sang kakak.

Liona Belrose terpaksa menyerahkan diri pada Leander Ganendra sebagai pengantin pengganti.

"Saya tidak menginginkan pernikahan ini, begitu juga dengan kamu, Liona. Jadi, jaga batasan kita dan saya mengharamkan cinta dalam pernikahan ini."_Leander Arsalan Ganendra.

"Saya tidak meminta hal ini, tapi saya tidak pernah memiliki kesempatan untuk memilih sepanjang hidup saya."_Liona Belrose Altair.

_ISTRI KANDUNG_

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vebi_Gusriyeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3 : Pertunangan

...🥀...

...🎶Tere Vaaste X Sanam Re🎶...

...🦋 Jangan lupa baca sambil dengerin lagu India, biar samaan kita 🦋...

...🪞Rabu, 13 Agustus 2025🪞...

...🥀...

Malam ini terasa sangat tegang antara Liona dan Aster. Liona sendiri tidak ingin membahas apa pun mengenai Aster dan Narel tadi.

Liona memasuki kamarnya lebih dulu, seluruh keluarganya memutuskan untuk makan malam bersama sementara Liona memilih untuk sendiri di rumah.

Liona berjalan mendekati cermin, membuka baju yang dia kenakan lalu menatap tubuhnya yang dipenuhi oleh luka cambukan dan pukulan. Semua dia dapat dari Jedan, Arsen, dan Fabrizio.

Kesalahan sedikit saja bisa membuat dia dipukuli. Selama lima tahun ini Liona sudah terbiasa dengan sikap mereka. Bahkan dia selalu bersiap untuk disiksa jika merasa melakukan kesalahan kecil.

Kali ini tak ada lagi air mata yang ia keluarkan, yang ada hanyalah senyum pertanda sudah penuh dalam dirinya semua kemuakan hidup ini.

“Mungkin ini cara Tuhan menjauhkan aku dari semua yang menyiksa. Di saat semua orang hanya bisa menekan dan menyiksaku, Leander datang memberikan tangannya agar bisa aku pegang sebagai seorang sahabat. Bahkan kekasih yang aku cintai sampai hati mengkhianatiku.” Liona terkekeh kecil yang mana jelas di matanya ribuan rasa sakit.

“Liona. Selamat datang di kehidupan barumu, kamu bisa menjalani semuanya tanpa harus disiksa lagi.” Liona tersenyum lalu mengusap cermin yang memantulkan bayangannya lalu mengenakan pakaiannya kembali dengan baik.

Liona meraih ponselnya dan menghubungi Leander, ada hal yang ingin dia sampaikan pada calon suaminya itu.

Liona : [Aku minta waktumu sebentar besok, apa boleh? Ada hal yang ingin aku bicarakan.]

Leander : [Sekarang saja, saya akan jemput kamu]

Liona : [Baik]

Liona bersiap dengan pakaian terbaiknya untuk menemui Leander. Pria yang tidak dia cintai sama sekali namun mampu meluluhkan hatinya karena sebuah persahabatan yang ditawarkan.

Sekitar setengah jam menunggu, akhirnya Leander datang dengan pakaian formal, yang terlihat pria itu belum pulang ke rumahnya.

Liona menunggu di depan gerbang dan tersenyum saat memasuki mobil Leander.

“Baru pulang bekerja?” tanya Liona basa-basi.

“Ya begitulah, besok jadwal saya sangat padat dan kemungkinan tidak bisa menemuimu.” Liona mengangguk pelan.

“Kita bicara di sini saja,” ujar Liona.

“Saya lapar, makan dulu.” Liona kembali mengangguk dan mereka pergi menuju ke kafe langganan Leander.

Mereka memilih makan di rooftop agar lebih santai lagi untuk bicara.

Sembari menunggu makanan datang, Liona mengungkapkan apa yang ingin dia sampaikan pada Leander.

“Saya ingin menyerahkan diri sepenuhnya padamu, tanpa mematuhi perjanjian yang pernah kita buat beberapa hari yang lalu.” Leander mengerutkan keningnya dan menatap Liona tanpa menyela sama sekali.

“Kamu membebaskan saya dengan hidup saya, saya juga begitu. Pernikahan kita tidak akan mengikat sama sekali, tapi izinkan saya untuk melayani kamu sebagai seorang istri sampai kamu yang memutuskan untuk perceraian kita.” Leander memegang gelas di depannya dan memutar air yang ada di dalam dengan menggoyangkan gelas kecil itu.

“Apa yang kamu inginkan dariku?” tanya Leander secara langsung.

“Aku hanya ingin hidup tenang, nyaman, dan aman. Tolong penuhi semua itu dan sebagai gantinya, aku akan mengabdikan diriku padamu seutuhnya tanpa ada pria lain di hatiku.” Leander tersenyum lalu meneguk minumannya.

“Bagaimana dengan kekasihmu?”

“Aku rasa perkataanku sudah menjelaskan hubunganku dengan dia.” Leander mengangguk-anggukkan kepala dan melipat tangan di atas meja sambil mencondongkan tubuhnya ke arah Liona.

“Seorang putri Altair meminta ketenangan, keamanan, dan kenyamanan padaku? Aku mengerti kemana arah pembicaraanmu itu. Aku setuju,” balas Leander yang membuat senyum di wajah Liona terukir indah.

Makanan yang dinanti akhirnya datang, angin berhembus cukup kuat hingga rambut Liona menyingkap bagian bahunya. Leander bisa memar di bahu itu, dengan refleks ia menyentuh bahu itu.

“Jatuh?” tanya Leander yang dibalas anggukan oleh Liona.

“Aku sangat ceroboh, ini hal biasa.”

...🥀...

Acara pertunangan sampai, secara resmi Gibran dan Jedan mengumumkan ikatan keluarga mereka. Tak ada yang bisa menyangkal kekuatan bisnis mereka saat ini.

Semua ucapan selamat dilayangkan pada Leander dan Liona. Hanya saja kebahagiaan itu tidak dirasakan oleh Arsen dan Fabrizio sama sekali. Mereka sangat ingin kalau Aster yang menjadi bagian dari Ganendra, tapi apa daya? Aster terlalu keras kepala untuk menerima semua ini.

Liona sendiri disambut dengan baik oleh keluarga besar Leander. Jelas terpancar di wajah Liona kebahagiaan saat ini, ber, beda ketika dia ada di tengah keluarganya sendiri.

Selesai acara, Liona diantar oleh Leander pulang ke rumah.

“Selamat malam calon istri, kalau perlu teman bicara lagi silakan hubungi aku.” Liona terkekeh dengan perkataan Leander.

Pria yang sangat dingin dan pendiam itu bisa dia jadikan teman bahkan sahabat.

“Selamat malam calon suami. Terima kasih atas semuanya,” ucap Liona yang dibalas anggukan oleh Leander.

Liona memasuki rumah, saat di pintu, dia kembali menoleh pada mobil Leander yang mulai menjauh dari rumahnya. Leander bisa melihat Liona dari kaca spion dan tatapan calon istrinya itu berubah menjadi sendu setelah kepergiannya.

“Kenapa dia seperti bukan bagian dari Altair? Sikapnya, wajahnya, hingga cara dia bersama Altair jelas menunjukkan bahwa dia tersisih sendiri,” gumam Leander sambil terus mengemudi.

Liona memasuki kamarnya sendiri, semua orang tampak sudah di dalam kamar masing-masing. Baru saja memasuki kamar, di sana sudah duduk Jedan dengan santai di atas tempat tidurnya.

Liona yang baru memasuki kamar langsung bergerak cepat menjauhi Jedan, tapi sayangnya, Jedan lebih cepat ketimbang Liona.

Gadis itu berhasil dia raih dan lempar ke atas ranjang hingga Liona terbaring. Jedan mengunci pintu kamar dan mematikan lampu, yang tersisa hanya cahaya dari lampu tidur.

Liona meraih ponsel yang terlempar tak jauh darinya dan membuat panggilan ke Leander.

Jedan dengan senyum iblis langsung mengungkung tubuh Liona.

“Kau akan menikah, aku hanya ingin menjadi orang pertama yang menikmatimu.” Dengan tidak tahu malunya Jedan berkata seperti itu sambil mencumbu Liona.

“Lepas, kau bajingan sialan.” Liona terus mendorong tubuh Jedan hingga dia bisa memukul kepala Jedan menggunakan jam beker di atas nakas.

Jedan memegangi kepalanya yang terasa sakit. Liona menggunakan kesempatan itu untuk kabur dan berlari keluar dari rumahnya sendiri.

Mau minta tolong juga percuma, tidak akan ada yang mempercayai dirinya saat ini.

Baru di pintu utama, Liona tidak sengaja menabrak tubuh Arsen hingga Liona oleng dan jatuh ke lantai.

“Aduh,” ringisnya pelan.

“Kau tidak punya mata hah?” bentak Arsen lalu menginjak kaki Liona.

“Sakit, Arsen. Lepas.” Arsen semakin menginjak kaki itu.

“Dia mau kabur dari pernikahan ini, bawa dia ke dalam kamar dan ikat.” Liona membulatkan matanya saat Jedan berkata seperti itu.

“Tidak, aku tidak mau kabur dari pernikahan ini. Aku hampir diperkosa olehnya, makanya aku lari.” Arsen yang pada dasarnya sangat membenci Liona tidak percaya dengan ucapan adik tirinya itu.

Dia menyeret Liona kembali ke dalam kamar, rambut Liona terasa hampir tercabut karena kuatnya tarikan dari Arsen.

Liona diikat di atas ranjang dan dicambuk berkali-kali hingga tak berdaya. Samaira yang menyaksikan hal itu hanya bisa diam tanpa berbuat apa pun. Liona menatap ke arah ibunya dengan penuh harapan agar sang ibu menolongnya.

Pintu kamar dikunci dan mereka membiarkan Liona berada di kamar dalam keadaan terikat.

1
Dewa Gotam
Siapkan kapsul besi mu
Dewa Gotam
Nyari gara2 aja ini org
Reni Irine
Syarat yg luar biasa dan penuh aura dominan si Lean/Chuckle/
Reni Irine
Yakin kalau dia bakalan lebih protek lagi sama Liona ini
Lolly Prameswari
Segitunya Lean ya/Cry//Cry/ aku terharu
Lolly Prameswari
Makanan skrg di kontrol lagi
Rihafa Syamil
Lio, suami kamu gak tidur semalaman karna gak kuat liat kamu sakit
Rihafa Syamil
Dia bukan hanya menjaga fisik, tapi juga hati dan pikiran Liona
Maita Loma
Kalau gue jdi lu sih malu ya
Maita Loma
Ni org gak tau aja kalau Leander marah gmna ya
Helga Lana
Kasian ya Liona, sulit pasti menghilangkan bayangan siksaan dlu
Helga Lana
Diare doang dia udah secemas ini
Humairah
Nurut aja biar dia seneng
Humairah
Kalau suami spek Lean begini, aku mah rela di posesif in tiap hari/Chuckle/
Tambuan
Pria penuh perhatian
Tambuan
Uuhh dia mulai emosi saking khawatirnya, apalagi sejak mengigau semalam
Siti Hanifa
Bosan hidup ya?
Siti Hanifa
Dia kasih perhatian tanpa menghilangkan sisi dominannya 🥰
Kaka Vredi
Mau jadi ayam panggang apa daging kebab lu??
Kaka Vredi
Dia ini manjain Liona tapi gak menghilangkan sisi dominannya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!