Jackie Anderson adalah pewaris tunggal kekayaan milik keluarga Anderson yang kaya raya.
hidupnya berubah setelah kecelakaan yang menewaskan kedua orang tuanya dan membuat dia kehilangan kewarasannya,
banyak penderitaan yang dia alami hingga akhirnya dia dapat kembali menjadi pemilik harta kekayaan keluarganya yang sebelumnya telah di kuasai oleh adik angkat sang papa.
bagaimana kelanjutannya
ikuti kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon M@RI@, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 6
Sementara di hutan, Yakin dan Asih istrinya sedang menikmati teh dan singkong rebus.
" Pak, sudah satu bulan anak itu kok belum sadar juga pak, ibu khawatir dia tak bisa sadar lagi!" Yakin meletakkan cangkir teh yang terbuat dari bambu.
" Sabar bu, Bapak yakin dia akan tersadar nanti, karena denyut nadinya sudah jauh lebih baik dari sebelumnya bapak yakin dia akan sadar!" Asih mengeluarkan sesuatu dari dalam saku baju lusuhnya.
" Pak, Sudah sejak lama ibu ingin memberitahukan bapak, ini pak waktu pertama kali ibu mencuci baju anak itu, tanpa sengaja ibu menemukan ini di kantong celananya!" Asih menunjukan sesuatu pada suaminya, Yakin mengerutkan dahinya.
" Apa ini bu?!" dia memegang benda tersebut sedangkan Asih menggelengkan kepalanya.
" Ndak tau pak, tapi ibu rasa ini seperti sebuah benda yang menandakan jika dia adalah keluarga dari nama benda ini!" Yakin memutar mutar benda berbentuk bulat itu.
" Ada huruf A di sana, mungkin itu nama marganya pak!?" Yakob terdiam, dia terus memandangi benda tersebut.
" Ya bu, ini seperti simbol sebuah nama keluarga, tapi apa, di sini hanya tertulis satu huruf A saja!" Yakob berpikir sejenak.
" Apa bapak harus mencari tahu tentang ini ya bu, bapak yakin ini adalah tanda jika anak itu keturunan dari orang berada, karena di kota hanya orang yang terpandang dan berada saja yang memiliki nama keluarga!" Asih terlihat sedih.
" Tapi pak, ibu sudah sayang sama anak itu, apa nanti setelah keluarganya tau kita masih boleh bertemu dengannya?!" Yakob menatap istrinya, dia tau jika istrinya sangat menginginkan memiliki anak darinya tapi hingga kini mereka belum juga di karuniai seorang anak, Yakob menarik nafasnya lalu membuangnya.
" Bu, kita tak bisa berbuat apa-apa, dia bukan putra kita sebaiknya kita bawa dia kepada keluarganya, mereka akan memberikan pengobatan yang terbaik untuk anak itu, bapak juga yakin saat ini keluarganya sedang mencarinya!" Asih terdiam di satu sisi dia ingin sekali anak itu bertemu keluarganya tapi di sisi lain dia akan merasa kehilangan anak itu meskipun selama ini anak itu hanya berbaring tak merespon namun Asih selalu mengajaknya berbicara.
" Tapi bagaimana caranya bapak mencari tahunya pak, di kota banyak sekali keluarga yang memiliki nama besar, apalagi kita hanya memiliki bukti yang tak terlalu jelas seperti ini!" Yakob terdiam dia juga sedang memikirkannya.
" Ya sudah pak, ibu mau memandikan anak itu dulu kasihan pasti badannya sudah lengket!" Asih masuk kedalam sedangkan Yakob hanya mengangguk, istrinya selalu rajin membersihkan badan dan menggantikan pakaiannya setiap pagi meski anak itu tak pernah bergerak.
Saat sedang termenung dia terkejut mendengar suara Asih yang berteriak.
" Paaak, bapaaak, cepat kesini pak,. !!" Yakob terkejut dan segera masuk.
" Ada apa bu?!" Yakob menghampiri istrinya.
" Ini loh pak, tadi jari tangannya bergerak, tuh lihat pak!" Wajah Asih sangat berbinar, Yakob melihat anak itu sudah menggerakkan jemarinya.
" Alhamdulillah,.. akhirnya dia sadar juga bu!" ucap syukur nya, mereka melihat mata anak itu seperti bergerak gerak ingin di buka.
" Nak, pelan pelan saja buka matanya!" ucap Yakob dengan suara lembut.
Anak kecil itu perlahan membuka matanya, setelah matanya terbuka dia tersenyum dengan memperlihatkan giginya yang berbaris rapih, yakob dan Asih merasa aneh.
" Pak, kenapa dia tersenyum?!" Asih menyenggol lengan suaminya, yakob hanya menggeleng.
***