Caroline adalah seorang pegawai kantor biasa. Dia bekerja seperti orang biasa dan berpenampilan sangat biasa. Namun, tidak banyak yang tahu bahwa dia sebenarnya adalah boss mafia di dunia bawah.
Suatu hari saat Carolin pergi melakukan perjalanan bisnis, tanpa diduga dia diserang oleh salah satu musuhnya dan mati karena helikopter yang jatuh lalu meledak.
Saat Carolin terbangun, dia menemukan dirinya berada ditubuh orang lain. Melihat kecermin dan memegang wajahnya dengan bingung, “Siapa?”
Akankah Caroline mampu bertahan didunia yang tidak dia ketahui ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ellani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12 Rencana Raja
Diruang rapat istana.
Semua komandan dan bangsawan kelas atas berkumpul di istana.
“Yang mulia raja … saya rasa kita harus mengirim bala bantuan lebih banyak lagi.”
“Ya … ksatria kita saat ini cukup lemah dan mulai berkurang.”
Perdebatan terjadi diruang rapat. Raja sangat kesal saat ini karena satrianya hampir kalah.
“Kita akan menambah kekuatan mana ksatria kita,” ucap Raja.
“Apa persediaan kita masih banyak.” Semenjak mereka memiliki mana beberapa tahun lalu, senjata mereka menjadi lebih kuat dan lebih unggul.
“Ya … masih,” jawab yang mulia raja. Dia tida bisa mengirim Caroline sekarang, karena dia masih membutuhkan mana darinya.
“Yanng mulia!!” teriak seorang pengawal.
“Apa yang kau lakukan menerobos masuk begitu saja!!” teriak salah seorang bangsawan.
“Ma- maafkan atas ketidaksopananku … tetapi ini sangat penting!”
“P-putra mahkota terluka!” teriak pengawal itu.
“Apa?!” yang mulia raja berdiri. Pengawal pribadi putra mahkota juga berdiri. Apa yang terjadi? Apa ada yang menyerang istana?
“Siapa yang melakukannya?” teriak yang mulia raja dengan dingin.
“Yang mulia tenanglah … ayo kita pergi melihat putra mahkota terlebih dahulu,” ucap ajudan yang mulia raja.
Yang mulia raja segera meninggalkan ruang rapat. “Hal ini kita tunda dulu,” ucap yang mulia raja.
Semua orang terdiam dan memikirkan apa yang terjadi selama mereka melakukan rapat penting?
“Aland! bagaimana dengan keadaanmu?” teriak yang mulia raja dengan khawatir. Ini adalah putra satu – satunya, meskipun dia membenci mendiang istrinya, tetapi dia sangat menyayangi putra mereka.
“Putra mahkota kehilangan banyak darah … dia harus beristirahat dan kurangi olahraga agar jahitan tidak terbuka,” ucap dokter istana.
“Ayah aku baik – baik saja … ini akan segera sembuh,” ucap Aland menenangkan ayahnya.
“Apa yang kau lakukan … berbaringlah jangan sampai lukamu terbuka,” ucap raja sambil membaringkan Aland dengan hati – hati.
“Ceritakan apa yang terjadi.” Yang mulia raja melirik salah satu pengawal dengan dingin. Apa yang mereka lakukan sehingga anaknya terluka parah seperti ini?!
“Ini –“ salah satu prajurit berbicara dengan suara gemetar. Dia menjelaskan awal mula monster itu dilepas dan bagaimana yang mulia putra mahkota melindungi putri Edelyn.
Yang mulia raja menggertakkan giginya. “Kapan dia dewasa?!” teriak raja. Putri Edelyn adalah anak hasil dari dirinya dengan ratu Bianca, dia juga menyayanginya tetapi tidak sebesar dia menyayangi putranya.
“Panggil Edelyn sekarang,” ucap yang mulia raja.
Saat ini Aland hanya diam, biasanya dia akan selalu menjaga Edelyn bahkan saat Edelyn melakukan kesalan dan dimarahi yang mulia raja, karena sering membela Edelyn maka dia sering dimarahi ayahnya sendiri.
Edelyn yang baru selesai mandi sedang menyisir rambutnya.
“Bau ini masih tidak hilang,” ucap Edelyn sambil mengendus rambutnya yang indah.
“Sial! ini sangat menjijikkan … lihat saja Caroline aku akan membalasmu,” gumam Edelyn dengan penuh kebencian. Dia akan membalasnya dengan hal yang lebih memalukan lagi.
Caroline yang berada dikamarnya.
“Hachuu!!”
“Mater apa kau terkena flu?” tanya Demon.
“Tidak … hidungku hanya gatal,” jawab Caroline sambil menggaruk hidungnya.
Edelyn terus menyuruh pelayannya menyisir rambutnya dengan benar dan menyuruh mereka memberikan pewangi untuk menghilangkan baunya.
“Tuan putri Edelyn … yang mulia raja memanggilmu,” ucap utusan raja.
“Kenapa memanggilku?” tanya Edelyn bingung.
“Yang mulia raja saat ini berada di kamar putra mahkota,” ucapnya.
“Apa?!” Edelyn menggertakkan giginya.
“Antarkan aku kesana.” Edelyn berdiri dan pergi mengikuti utusan itu. Apa Aland menyalahkannya? Kau tahu dia mengatakan itu karena panik, setiap orang pasti akan mengatakan hal itu.
“yang mulia raja … tuan putri Edelyn telah tiba.”
“Suruh dia masuk,” ucap yang mulia raja.
“Putri Edelyn memberi hormat kepada yang mulia raja.”
Raja melirik putrinya, jarang sekali Edelyn memberi hormat dengan formal kepadanya. Sepertinya dia tahu kalau dia telah melakukan kesalahan.
“Apa kau tahu mengapa aku memanggilmu?” tanya yang mulia raja.
“Tidak tahu yang mulia,” jawab Edelyn. Dia tidak berani menatap ayahnya sekarang.
Yang mulia raja mengepalkan tangannya. “Apa kau bodoh?”
“Mengapa kau ingin membuka kandang monster itu?!” teriak raja. Para pelayan dan prajurit terkejut mendengar teriakan yang mulia raja. Dia tidak bisa menahan amarahnya lagi.
Edelyn mulai gemetar, ini pertama kalinya ayah sangat marah padanya.
“Itu … aku hanya.” Edelyn melirik Aland meminta bantuan, tetapi dia tidak menyangka Aland hanya mengalihkan pandangannya.
Edelyn menggigit bibirnya. “Maafkan aku ayah … aku terlalu impulsif,” jawab Edelyn. Ini pertama kalinya dia mem\=ngakui kesalahannya dalam hidupnya. Edelyn tidak menyukai ini dan mengepalkan kedua tangannya.
“Kau akan dikurung dikamar selama beberapa hari dan jangan harap untuk menyelinap keluar,” ucap yang mulia raja.
Edelyn terkejut, bagaimana bisa dia dikurung? “Ayah aku mohon aku tidak akan melakukan hal bodoh lagi,” teriak Edelyn berlutut mengeluarkan air mata.
“Bawa tuan putri Edelyn beristirahat dikamarnya,” ucap yang mulia raja.
Edelyn dibawa oleh beberapa pengawal. “Putri Edelyn … maafkan kami-“
“Berani sekali kalian menyentuhku!” teriak Edelyn dengan wajah dingin.
Prajurit masih tetap membawa putri Edelyn karena perintah raja adalah hal yang mutlak.
“Ayah!!” teriak Edelyn.
“Tunggu! Bagaimana dengan kak Caroline?”
“Dia menggunakan sihir hitam aku yakin itu! Dia mengeluarkan monster saat itu,” teriak Edelyn dengan semangat, dia akan membuat Caroline mendapatkan hukumannya juga.
Aland mendengar perkataan Edelyn. Dia mengerutkan kening, kalau begini kakaknya pasti akan dihukum juga karena ada banyak saksi saat dilokasi.
“Monster?” tanya yang mulia raja.
“Ya Monster,” ucap Edelyn.
“Baiklah … kau kembalilah,” ucap yang mulia raja.
“Apa?! ayah tunggu aku tidak ingin-“ prajurit menarik Edelyn dan menutup pintu kamar putra mahkota.
“Apa benar yang dikatakan putri Edelyn?” tanya yang mulia raja kepada salah satu prajurit.
Prajurit itu gemetar, putra mahkota memberitahu mereka untuk tidak mengatakan ini kepada siapapun. Tetapi sekarang telah terbongkar dan mereka tidak bisa menyimpannya lagi.
“Ayah … kak Caroline telah menyelamatkanku-“
“Jadi itu benar dia memanggil monster?” tanya raja.
Aland bergidik dan melirik yang mulia raja. Dia merinding melihat tatapan ayahnya. Ini adalah wajah yang akan melakukan hal besar.
“Kau beristirahatlah.” Yang mulia raja segera berdiri.
“Ayah … tunggu!” yang mulia raja meninggalkan Aland dikamarnya.
“Putra mahkota anda harus banyak istirahat … obatnya harus diminum,” ucap dokter istana.
Aland tidak terlalu memperhatikan dokter itu. Dia melihat pintu yang tertutup. Lagi- lagi dia tidak bisa melindungi kakaknya.
“Yang mulia … ada apa denganmu! Kau harus merilekskan ototmu,” ucap dokter istana. Data keluar dari tubuh yang dijahit membuat pakaian Aland berlumuran darah lagi.
Raja pergi keaula dan mengumpulkan para bangsawan yang dia undang hari ini diaula.
“menurutmu mengapa kita dipanggil kesini?”
“Aku tidak tahu … apa ini ada kaitannya dengan putra mahkota?”
“Panggil putri Caroline kesini,” ucap sang Raja.
Beberapa saat kemudian Caroline hadir dan melihat banyak sekali bangsawan kelas atas yang hadir. Dia menatap pria yang terus menatapnya dengan dalam. Itu adalah Duke North, orang yang menyukai ibunya.
Apa dia melihatku karena mengingatkannya kepada ibu? Abaikan saja aku tidak tertarik.
“Putri Caroline menghadap Raja.” Caroline memberi hormat.
“Apa kau tahu kenapa aku memanggilmu putri Caroline?” tanya yang mulia raja.
Caroline melihat keatas dan bertemu dengan tatapan raja yang tersenyum mencurigakan. Caroline tersenyum, dia segera memanggilnya saat mendengar kekuatanku yang lain?
“Aku dengar kau menggunakan sihir hitam untuk memanggil monster,” ucap raja.
“Apa sihir hitam?” ruangan menjadi ribut seketika saat mendengar ini.
Caroline berdiri tegap dan melihat yang mulia raja, dia tahu apa yang akan dia lakukan terhadapnya.
Akhir dari Bab 12.
semangat ya duke dan duches