Sephiroth Tree, Pohon kekuatan yang ditanam oleh entitas tertinggi. Sumber dari segala macam kekuatan.
Julian Marvelus, Tokoh utama yang di beri kutukan sekaligus berkah. Kutukan ditubuhnya membunuh pemilik tubuh asli dari Julian Marvelus sebelumnya hingga, tubuhnya yang kosong dirasuki oleh jiwa yang baru.
Julian Marvelus terlahir kembali, memegang Support Route dari pohon kekuatan Sephiroth Tree.
Sumber kutukan didalam tubuhnya hidup monster mengerikan yang disebut sebagai Voidbringer, bibit kekuatan milik Hollow King. Mengandung kekuatan yang besar atas bayaran yang besar.
Dengan kekuatan yang diberikan dia bertekad untuk membalaskan dendam orang-orang yang sudah membuangnya serta melaksanakan misi yang diberikan oleh Voidbringer atas bayaran kekuatan yang sudah diberikan kepadanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fresh Wild, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 9 (Perayaan)
Julian yang terduduk lemas segera menggunakan Void Mana Gathering untuk mengumpulkan Mana lagi. Mana diserap oleh Julian dengan jumlah yang sangat besar masuk kedalam Mana Corenya dengan perasaan hangat didalam tubuh.
Tubuh Julian bangkit lagi, tangannya dijulurkan kedepan, kali ini dengan pasokan Mana yang lebih banyak Julian mencoba mengulangi metode sebelumnya.
Tangannya dibuka, Jari-jari Julian terbuka berjarak 2 cm, telapak tangannya dialiri Mana, Udara yang kosong berubah menjadi bentuk solid yang bisa dipegang oleh Julian.
"!!!" Julian terkejut merasakan Mana didalam tubuhnya terkuras lagi dengan sangat cepat.
"..Terlalu gila!!" Julian mengutuk ketika Mananya terus terkuras dengan sangat cepat ketika tangannya baru beberapa detik memegang Ruang.
Sebelum Mana didalam tubuhnya habis Julian mencoba menarik Ruang yang ia genggam. Ruang seperti kain yang bisa ditarik namun berat kain ruang seperti menarik seluruh isi planet.
"Uhuk" Julian terbatuk mengeluarkan darah dari dalam hidungnya, mengeluarkan darah dari dalam kupingnya.
'Julian berhenti sekarang juga!!' Voidbringer berteriak memperingati Julian yang sudah bertindak diluar batas.
Julian pada awalnya ingin berhenti namun tangannya seakan-akan membeku tidak membiarkan Julian untuk berhenti.
*Zaappp.
Mata Julian tertutup, Ia tidak berdaya terjatuh. Pingsan tidak berdaya. Kejadian itu terlalu cepat ketika Mana Core Julian sedikit lagi hampir dalam kondisi kosong.
Regenerasi otomatis aktif menggunakan sisa Mana Julian. Tubuhnya otomatis pulih menyembuhkan sel-sel tubuhnya yang hampir meledak tidak bisa menahan beban yang terlalu besar.
'Gila..' Voidbringer yang berada didalam tubuh Julian tidak habis pikir melihat apa yang Julian lakukan. Voidbringer merasakan tubuh Julian mengalami Mana Shock akibat mengeluarkan Mana dalam jumlah yang sangat besar dalam beberapa detik saja, tubuhnya belum terbiasa mengalami pengeluaran Mana sebesar itu.
...
Malam gelap dibawah sinar rembulan, Bintang-bintang malam yang bercahaya sendiri bertebar diatas langit. Udara dingin menusuk kearah kulit Julian membangunkannya.
Mata Julian terbuka menatap kearah langit ketika tubuhnya dalam posisi berbaring terlentang.
"Hei Voin, sudah berapa lama aku pingsan?" Julian bertanya kepada Voidbringer ketika matanya baru terbuka dan tersadar dari kondisinya.
'5 Jam, estimasi kau pingsan..' Ucap Voidbringer mendengar Julian bertanya kepadanya dengan wajah yang tidak bersalah..
"Lama juga.." Gumam Julian mendengar jawaban dari Voidbringer.
'Dasar gila, kau mencoba membengkokkan Ruang dengan kekuatan mu yang baru mencapai Stage 9..' Voidbringer terlihat memarahi Julian.
'..Stage 9 tidak lebih hanya memberikan sensitivitas tubuhmu kepada konsep Ruang' Voidbringer terus memarahi Julian.
"Maafkan aku.." Julian mendengar ini menunjukan kepalanya.
'Kalau tidak ada aku, tubuhmu sudah dalam kondisi Mana Shock' Didalam pikiran Julian terdengar Voidbringer terus mengomelinya.
Julian segera bangkit dari posisinya, memutar bahunya meregangkan tubuhnya sebentar. Ketika badannya berbalik ia tersadar sesuatu didepannya dengan wajah yang terkejut.
"..Voin siapa yang membuat pohon-pohon menjadi seperti itu?"
Julian bertanya terkejut melihat 5 pohon yang berjejer beriringan didepan Julian saat ini bengkok secara abnormal. Dahan pohon yang besar terlihat melengkung seperti awan yang dapat diubah karena memiliki konsep seperti gas. Ranting-ranting pepohonan yang tadinya diatas sekarang berubah menjadi dibawah karena dahan yang menahan ranting itu terlihat melengkung hingga kebawah.
'...' Voidbringer terlihat terdiam sebentar setelah mendengar pertanyaan Julian.
'..Kau penyebabnya..' Gumam Voidbringer memberitahukan kepada Julian.
"Tidak mungkin" Julian yang mendengar ini merinding sekujur tubuhnya, karena dirinya tidak sadar seketika setelah tangannya tidak sengaja membuat Ruang bergerak sepersekian milimeter saja.
"Efeknya terlalu gila"
Julian menatap telapak tangannya memikirkan lagi bagaimana ia melakukan kejadian sebelumnya. Karena hal ini mungkin Julian tidak berani sembarangan menggunakan kemampuan dari Space Route lagi karena ia bahkan tidak mengetahui apa jadinya jika tangannya bisa menarik lebih dari 1 cm.
"..."
Julian segera menggeleng-gelengkan kepalanya, mencoba memecahkan fokusnya agar pikirannya tentang semua itu teralihkan. Walaupun pikirannya teralihkan jantungnya yang berdegup kencang tidak bisa menahan rasa antusiasnya melihat seberapa kuat kemampuannya.
"Oh iya, kalau tidak salah hari ini ada pesta didesa" Julian teringat sesuatu setelah pikirannya teralihkan.
Pesta yang diadakan di desa Riveredge sebagai bentuk perayaan kembalinya dan selesainya masalah yang mengikat desa itu beberap hari kebelakang.
"Aku harus bersiap-siap" Gumam Julian masuk kedalam rumahnya mencari pakaian yang lebih layak untuk ia gunakan. Melangkah kan kakinya dengan ringan berjalan menuju rumahnya.
Beberapa menit waktu Julian bersiap. Ia mengenakan baju formal yang bisa ia gunakan dari sisa-sisa baju dilemarinya. Baju bangsawan dengan kemeja berwarna putih bergaris hitam dan biru memberikan nuansa elegan pada kemeja Julian. Ia juga mengenakan jas dengan kancing terbuka berwarna hitam dengan tisu merah disaku jasnya dibiarkan keluar. Celana bahan berwarna hitam sewarna dengan jasnya, sembari mengenakan sepatu pantofel berwarna coklat gelap.
Sekarang penampilannya benar-benar seperti seorang bangsawan.
Ia berjalan keluar dari rumah melangkahkan kakinya menuju desa Riveredge.
Malam yang dingin Julian berjalan melewati pepohonan melalui jalan dari tanah yang sudah dibuat rata. Tak lama hingga matanya melihat sebuah cahaya terang, Cahaya kehangatan terlihat.
Desa yang sedang bahagia, merayakan pesta dengan obor sebagai pencahayaan diletakkan diberbagai sisi rumah. Aroma sedap tercium ketika Julian melangkahkan kakinya masuk kedalam desa.
Mata Julian melihat sebuah senyuman kebahagiaan dan aura positif dari warga desa yang sedang bersiap-siap merayakan pesta itu.
Julian melihat Geo yang sedang bersama putrinya membawa sayuran untuk dimasak pada perayaan tersebut. Mata mereka bertemu seketika Geo menyadari bahwa Julian sudah datang.
"Nak, antarkan sayuran ini pada bibi" Geo menyuruh putrinya untuk mengantarkan sayuran yang ia pegang.
"..." Dengan semangat putri Geo mengambil Sayuran dari tangan Geo dan mengantarkannya pada bibi.
Geo lalu berjalan menghampiri Julian yang sudah berpenampilan sangat rapih. Ia langsung menebak berdasarkan baju yang Julian kenakan seperti baju yang biasa para bangsawan kenakan.
"Julian!!" Geo memanggil Julian mengajaknya bersalaman dengan senyuman hangat terlukis diwajah Geo.
Julian yang melihat hal ini tersenyum kembali membalas senyuman hangat nya. Ia lalu berjabatan tangan dengan Geo.
"Mari ikut denganku" Geo kemudian mengajak Julian untuk masuk kedalam perayaan tersebut.
"Perhatian semuanya!!!" Dengan nada yang lantang Geo membuat mereka berdua menjadi pusat perhatian.
Mendengar hal ini segera beberapa warga desa mengarahkan pandangan mereka kearah Julian dan Geo yang berdiri ditengah-tengah pusat keramaian.
"Penyelamat kita sudah datang!!!" Teriak Geo sangat bersemangat.
"Uooo!!!" Semua warga desa bersorak gembira melihat Julian datang.
"..Jadi malam ini kita akan habiskan seluruh kebahagiaan kita dan menyatukan kekeluargaan kita, dengan perayaan atas selesainya masalah desa ini.."
"..Semuanya berkat Julian!!!"
Geo memberikan ucapan sepatah-kata, dengan nadanya yang penuh dengan suka cita dan semangat yang membara.
"Julian!"
"Julian!"
"Julian!"
"Julian!"
Seluruh warga desa menyoraki Julian dengan penuh kekaguman.
Wajah Julian yang mendengar semua orang menyorakinya memerah wajahnya seketika.
"..." Julian segera mengisyaratkan kepada warga desa untuk berhenti menyorakinya.
"Ehem, masalah desa ini selesai bukan karena hanya aku seorang, kita semua berperan penting dalam menyelesaikan masalah ini, terutama Geo sebagai pria pemberani yang berani untuk melawan eksistensi kejahatan, Sorak semuanya untuk Geo!!"
Teriak Julian menyoraki Geo sembari mengangkat tangan Geo keatas.
"Geo!"
"Geo!"
"Geo!"
Sorakan meriah diberikan kepada Geo.
Setelah kegiatan yang membakar semangat itu, mereka melanjutkan pesta itu. Makanan dimasak dalam porsi yang sangat banyak. Perayaan makan-makan. Julian yang memang sedari tadi belum makan merasa senang melihat hal ini.
"Makan gratis!" Gumam Julian melihat makanan mulai dibagikan satu persatu.