Anto adalah pemuda malas. yang bermimpi untuk menjadi seorang penakluk di dunia ini.
tetapi Anto hanyalah pemuda miskin yang sangat malas.
Anto juga bukan pemuda yang kaya.
pekerjaan nya hanyalah melamun dan berkhayal.
tetapi Anto adalah pemuda pemberani dan baik hati.
mampukah Anto mewujudkan mimpi Nya yng muluk muluk.
ikuti kisah perjalanan Anto yang pemalas dan cabul. dan ini adalah cerita untuk umur ***
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Suryo Widodo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 22. pemandangan yang indah
Anto menatap sudut bangunan yang agak gelap. Di mana Maya membentak ke arah itu.
Anto heran, Maya sedang marah dengan siapa.
" sayang,, memang nya ada siapa sayang..?"
Kata Anto ke pada Maya. Maya pun heran , kenapa Anto bertanya kepadanya.
" kang mas... Memang nya kang mas tidak bisa melihat mereka..?"
Anto hanya tersenyum kecut mendengar pertanyaan Maya.
karena memang diri nya tidak melihat makhluk hidup apapun di sudut ruangan itu.
"sayang, maaf.. Kang mas tidak melihat siapa siapa di situ sayang.."
Maya meraih jemari Anto dan memeriksa nya.
* oh..pantesan,, kang mas tidak bisa melihat mereka,, ternyata cincin nya tidak ada."
Anto heran dengan tingkah Maya yang memeriksa tiap jari nya, Anto benar benar lupa kalau dia sebelum nya memakai cincin yang menjadi raga nya Maya, ternyata, cincin itu telah benar benar berubah menjadi jasad wanita yang sekarang di tempati oleh Maya, itu semua berkat ke berkah an tongkat sangga langit yang bersemayam di tubuh Anto.
tongkang sangga langit merasakan sisi manusia Maya yang baik dan tulus merawat serta menyayangi tubuh Anto yang di tempati nya saat ini. Tongkat sangga langit bersimpati ke pada Maya. Dan akhirnya tongkat sangga langit mau memberikan raga kepada Maya, agar Maya lebih bisa menjaga Anto untuk sementara.
dan semua itu tanpa di sadari oleh Anto dan Maya.
" pantesan kang mas tidak bisa melihat mereka, rupanya kangmas sudah tidak mengenakan cincin lagi. Memang kemana cincin nya kangmas...?"
Anto bingung dengan pertanyaan Maya, dia benar benar tidak bisa mengingat kalau dia mengenakan cincin. Apa lagi akhir akhir ini Anto sudah tidak memperhatikan cincin yang dia kenakan. Melihat Anto yang tampak ke bingungan, Maya tersenyum dan merangkul Anto.
". Sudah...jangan terlalu di pikirkan kangmas.... Biarpun kangmas tidak mengenakan cincin itu lagi, tetapi aku yang akan menggantikan cincin itu kangmas. Aku akan selalu menjaga dan merawat serta melindungi kangmas. hmmmmp..aahh..."
Maya benar benar romantis kepada Anto. Dan Anto pun sekarang sudah benar benar melupakan luka karena bunga. Kini ada Maya yang terbukti menjaga dan merawat Anto di saat Anto terpuruk. Cinta dan kasih Maya tidak bisa di ragukan lagi. Anto benar benar bahagia hari ini, dan Anto berjanji dalam hati nya sendiri, Anto tidak akan meninggalkan bunga apapun yang terjadi. Anto dan bunga akhirnya bisa mandi juga, empat kuntilanak itu menunjuk kan mata air yang sangat jernih di belakang perkebunan di belakang rumah terbengkalai itu.
" kangmas... Lihat kangmas...itu mata air yang sangat jernih kangmas...ayo kita mandi kangmas..."
Maya menyeret Anto yang sejak tadi merenung memikirkan berbagai ke jadian juga perkataan Maya tentang cincin.
" sa..sayang...tu...tunggu dulu sayang... Aku tidak bisa berkari secepat itu sayang..buruk..grusaak.."
Anto yang sudah menjadi manusia biasa, tentu tidak bisa mengimbangi Maya, biarpun Maya bukan sosok ghaib lagi,, tetapi segudang ajian dan ke sakitan ber semayan fi tubuh Maya. Jadi biarpun Maya menjadi wanita biasa, tetapi Maya tetaplah seorang yang sakti mandraguna guna. Ke sakitan Maya sulit di cari tandingan nya, apa lagi dengan Maya menjadi manusia, kasta Maya meningkat sangat tinggi.
andai raja tikus yang dulu di takuti Maya, sekarang berhadapan dengan Maya,, raja tikus itu tidak akan bisa berkutik. Bahkan tidak akan mampu untuk melarikan diri. Maya tetap lah Maya yang sangat sakti mandraguna guna.
" akh... lama kangmas..syut.."
Maya dengan cepat menyambar Anto dan membawa nya melayang menuju ke arah mata air yang terlihat di ke jauhan, ada perasaan ngeri di hati Anto, tetapi ada rasa senang, karena Anto yang seumur hidup tidak merasakan terbang, sekarang dia bisa merasakan terbang walau pun cuma di gendong oleh Maya. Hanya dalam beberapa helaan napas saja, Maya dan Anto sudah berada di tepi mata air yang seperti kolam yang sangat jernih.
" kangmas... Kamu kesana dulu.. Maya mau mandi..."
lagi lagi Anto heran dengan sikap Maya.
". Lho...kenapa sayang...?"
Tanya Anto heran dengan permintaan Maya.
" pokok nya,, kangmas kesana dulu... Jangan banyak tanya... Awas... Jangan ngintip ya...!"
Anto pun dengan bingung menuruti kemauan Maya, Anto bersembunyi di balik pohon.
setelah beberapa saat terdengar Maya memanggil nya
" kangmas... Ayo ke sini... Kita mandi.. Air nya sangat segar lho kang mas.."
Anto pun keluar dari per sembunyi an nya. Mata Anto melotot melihat pemandangan di depan nya, tubuh Maya yang terendam air terlihat jelas oleh Anto saking jernih nya air itu .
tubuh Maya terlihat sangat indah, kulit nya yang kuning langsap di sertai bentuk tubuh nya yang sangat indah.. Maya berubah menjadi bidadari.
" kangmas... Ayoo... Kok malah bengong sih..."
Anto dengan gugup berjalan ke arah Maya, dan Maya pun tidak menyadari kalau tubuh nya terlihat jelas di depan mata Anto.
Anto hanya melepas kaos nya saja, Anto masih memakai celana saat memasuki kolam mata air.
" sini kangmas... Kok sekarang kangmas banyak bengong nya sih.. Byuuur.."
Maya menarik Anto dengan tidak sabar, Anto terjerembab menimpa tubuh Maya, halus kenyal dan lembut yang di rasakan oleh Anto. Tanpa sadar.. Anto mendekap tubuh Maya.. Anto merasakan setrum ribuan volt mengalir di tubuh nya, begitu juga Maya merasakan hal sama. Anto terpaku menatap ke indahan yang tiada Tara nya di depan mata nya. Maya yang di tatap begitu intens, timbul rasa malu di dalam hati nya, wajah nya memerah.. Dengan cepat.. Maya mendekap tubuh Anto dan menyembunyikan kan wajah nya di dada Anto.
" kangmas... Jangan melihatku seperti itu kangmas... Maya sangat malu..."
Kata Maya lirih sambil menyembunyikan kan wajah nya tetapi bibir nya tersenyum sangat manis. Anto hampir tidak bisa mengendalikan diri nya, dengan susah payah . Anto menahan gejolak di bawah perutnya yang memberontak ingin mengamuk.
" Maya... Lebih baik kita mandi sendiri sendiri saja Maya.. Kangmas mas khilaf, sekarang Maya yang mandi duluan, kangmas mau mencuci baju perbekalan kita sayang..nanti kita bergantian.."
Maya langsung membalikan tubuh nya, dia sangat nalu di lihat oleh Anto saat itu.
" iya kangmas... Cepat kah naik... Maya malu kangmas.."
Anto naik dengan cepat mengambil tas ransel wadah pakaian nya dan membawa ke sisi jauh dari Maya yang sedang mandi . Anto mengeluarkan baju yang sudah ber bau apak.
dan mencuci semua, untung saja masih tersisa deterjen dan sabun colek. Setelah Maya puad mandi dan bermain air. Maya naik dan memakai pakaian nya diam diam. Setelah selesai Maya mendekati Anto yang masih sibuk mencuci.
" kangmas... Aku melihat di sebelah sana banyak ayam hutan kang mas... Aku akan menangkap dua ekor untuk kita makan kang mas...kangmas tunggu di sini ya...!"
Apa yang akan di temui mereka setelah Maya menjadi manusia.. Ikuti petualangan Anto dan Maya. Di bab selanjutnya.