NovelToon NovelToon
MENIKAHI TUAN MUDA ARROGANT

MENIKAHI TUAN MUDA ARROGANT

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:7.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: renita april

Follow IG : renitaria7796
Zivana adalah seorang pelayan di Rumah besar keluarga Pradipta. Karena memiliki wajah yang sangat cantik, Zivana sengaja menyembunyikan kecantikan wajahnya. Dia tidak mau menjadi pusat perhatian laki-laki.

Suatu hari karena sebuah insiden, Zivana di kejar oleh seorang penjahat. Zivana di tolong oleh pemuda tampan bernama Sean Pradipta. Zivana tidak mengetahui jika Sean adalah majikannya.

Sean Pradipta mempunyai calon istri bernama Rissa. karena suatu insiden Rissa tidak hadir di acara pernikahannya bersama Sean. Untuk membantu agar reputasi Sean tidak hancur, Ziva lalu mengantikan Rissa menjadi istri dari Sean.

Namun Zivana tidak mengetahui ada rahasia besar yang telah di sembunyikan oleh Sean. Lalu bagaimana nasib pernikahan Sean dan Zivana di saat kehidupan masa lalu Sean dan Ziva muncul menghadang?

Season 2

Menceritakan kisah Angel anak dari Sean Pradipta. Angel menyukai Jimi sang asisten orangtuanya. Namun Jimi mempunyai kekasih dan akan segera menikah.

Bagaimana cara Angel menaklukkan hati Jimi?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon renita april, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3

Ken begitu kaget melihat wajah Ziva. Bubuk hitam yang di pakai di wajahnya meluber. Bubuk itu sudah tersapu sebagian di keningnya.

"Ziva... kamu memakai masker?" tanya Ken.

Ziva begitu panik lalu segera menutupi wajahnya dengan rambut. "Tuan... jangan beritahu siapapun. Lindungi aku, nanti akan saya jelaskan."

Sean datang menyusul Ken dan Ziva. Sean begitu penasaran dengan Ken. Tidak seperti biasanya Ken mau berdekatan dengan pelayan. Apalagi pelayan itu bertampang buluk.

Sean berjalan menuju pintu depan. Sean heran melihat interaksi keduanya. Ken sedang memgang bahu Ziva. Sean segera menegur adiknya itu.

"Ken," panggil Sean.

Ken kaget lalu menutupi Ziva dengan tubuhnya. Ziva sudah berada di belakang Ken. Ken tergagap untuk bicara pada Sean.

"A-a-ada apa?"

"Kalian kenapa?" tanya Sean.

Ken mengeleng. "Tidak... kau masuklah."

Sean masih terlihat keheranan. Sean masuk dengan membawa rasa penasarannya pada Ken. Tetapi kenapa juga dirinya merasa bingung. Itu urusan Ken, biar saja Ken melakukan apa maunya.

Ken segera menarik Ziva untuk mengikuti dirinya. Ken membawa Ziva ke dalam kamarnya. Ken mengunci pintu saat mereka berdua telah sampai di dalam kamar.

Ken mengambil handuk kecil lalu masuk ke dalam kamar mandi. Ken membasahi handuk itu dengan air. Setelah handuk itu basah, Ken lalu menghampiri Ziva yang duduk di sofa. Ken duduk di samping Ziva.

Ken memberikan handuk yang sudah basah itu pada Ziva. "Ini... hapus masker itu. Aku ingin melihat wajahmu sebenarnya."

Ziva mengikat rambutnya yang panjang itu agar tidak menghalangi wajahnya. Ziva mulai menghapus bubuk hitam di wajahnya. Bubuk itu mulai terhapus bersih dari wajah Ziva.

Ken menatap takjub akan wajah yang berada di hadapannya. Bulu mata lentik dengan warna mata coklat. Hidung bangir, kulit putih bersih dengan bibir tipis kemerahan. Wajah Ziva kecil seperti boneka.

Ziva terlihat cantik mengemaskan dengan wajah kecilnya. Wajah berbentuk oval dengan mata, hidung dan bibir yang sempurna. Ken geleng-geleng kepala tidak percaya. Ken tidak percaya di balik masker yang di pakai Ziva ternyata ada kecantikan yang tersembunyi.

Ken sama sekali tidak mengalihkan pandangan matanya dari Ziva. Ziva melambaikan tangan di wajah Ken. Beberapa kali tangan Ziva melambai tapi Ken tidak sadar.

Ziva merasa kesal, beginilah para pria jika melihat wajahnya. Bukannya Ziva merasa sombong memiliki wajah cantik. Tetapi itu memang nyata adanya. Setiap pria hanya melihat wajah cantik saja dan bukannya hati.

Karena kesal Ken yang masih terus menatap wajahnya. Akhirnya Ziva mencubit kuat tangan Ken. Ken berteriak kesakitan saat Ziva mencubit tangannya.

"Awww... sakit, kenapa mencubitku?" tanya Ken.

Ziva memutar mata malas. "Tuan Ken... kenapa bengong?"

Ken bertepuk tangan sekali. "Ziva... kamu sangat cantik. Sungguh kamu cantik sekali."

"Kamu mau jadi pacarku?" tanya Ken.

Jiwa playboy dalam diri Ken mulai muncul. Ken tidak bisa melihat wajah cantik. Jika melihat wanita cantik maka Ken akan menjadikan wanita itu pacarnya.

Ziva mengeleng. "Tidak mau... jangan tanya alasannya. Karena Tuan pasti sudah tahu."

Ken mencebik, tentu saja dia tahu alasannya. Itu karena dirinya yang playboy. "Kenapa kamu menyembunyikan kecantikan kamu?"

"Saya akan menjelaskan semuanya tapi dengan satu syarat," ucap Ziva.

"Apa?"

"Izinkan saya untuk menjadi pelayan tetap disini," ucap Ziva.

Ken berdecih. "Cih... kamu mau bernegosiasi denganku?"

"Mau tidak?" tanya Ziva.

Karena rasa penasaran yang di dalam hatinya, Ken mengiyakan permintaan Ziva. Sebelum mereka turun ke bawah, Ziva sudah membuat dirinya menjadi hitam kembali.

Ziva selalu membawa bubuk hitam itu di dalam tasnya. Karena tadi satu mobil bersama Sean dan Jimi jadi Ziva tidak bisa memakainya.

Ziva merasa senang jika dirinya sudah menjadi pelayan tetap. Itu artinya Ziva akan tinggal di rumah besar milik Sean.

"Sekarang tunjukan dulu kamarku. Lalu katakan kepada Desy jika aku sudah menjadi pelayan tetap," tutur Ziva.

Ken mengangguk dan mengikuti kemauan Ziva. Ken dan Ziva keluar kamar mencari Desy lalu mengatakan jika Ziva sudah Ken angkat menjadi pelayan tetap dan akan tinggal di rumah besar.

"Desy... Ziva akan menjadi pelayan tetap disini, kamu tunjukan di mana kamarnya," ujar Ken.

Desy mengangguk seraya tersenyum tapi di dalam hatinya merasa sangat tidak senang. Desy sangat tidak menyukai Ziva. Ziva dekat dengan Ken dan itu membuatnya menjadi iri.

"Baik... Tuan," ucap Desy.

Desy membawa Ziva ke kamar para pelayan.

"Ini kamarmu!"

Ziva mengangguk. "Terima kasih... Desy!"

Desy tidak menjawab ucapan terima kasih Ziva dan langsung pergi begitu saja. Ziva masuk ke dalam kamar barunya. Kamar itu lebih bagus dari kamar yang ada di rumah sewanya. Ziva menutup pintu lalu merebahkan dirinya di kasur.

Ziva memejamkan matanya dan tidak lama kemudian tertidur. Rasa lelah karena berlari membuat dirinya tidur dengan cepat. Larut malam Ziva terbangun dari tidurnya.

Ziva merasa tenggorokannya kering. Ziva beranjak keluar menuju dapur untuk mengambil minum. Di dapur Ziva melihat bayangan seseorang. Karena takut ada maling, Ziva mengambil sapu untuk melindungi diri.

Ziva mendekat pada pria itu, saat Ziva ingin memukul pria itu berbalik. Suasana dapur memang remang-remang jadi tidak terlalu jelas siapa pria itu. Saat pria itu berbalik, Ziva melepas sapu itu begitu saja.

Ziva segera menunduk dan minta maaf. "Maafkan saya, Tuan Sean!"

Sean tersenyum. "Tidak apa, aku hanya ingin minum. Kamu bisa buatkan aku sesuatu? aku tidak bisa tidur."

Ziva mengangguk. "Bisa... duduk saja dulu di meja makan, Tuan!"

Sean lalu duduk di kursi meja makan seraya menunggu Ziva. Ziva membuatkan Sean secangkir coklat panas. Selesai membuat Ziva lalu memberikanya pada Sean.

"Silakan di minum, Tuan," ucap Ziva.

Sean mengernyit melihat isi di dalam cangkir itu. "Apa ini?"

"Itu coklat panas, jika Tuan meminumnya akan menjadi rileks dan cepat tidur," tutur Ziva.

Sean menuruti perkataan Ziva. Sean lalu meminum coklat panas yang di buat Ziva. Perlahan-lahan Sean meminum coklat itu. Rasanya memang benar, perasaan menjadi lega. Sean tersenyum ternyata yang di ucapkan Ziva benar. Sean menjadi rileks setelah meminum coklat itu.

"Terima kasih... kamu sudah membuatkan minuman ini untukku," ucap Sean

Ziva tersenyum. "Sama-sama Tuan!"

Sean beranjak berdiri setelah menghabiskan minuman yang di buat Ziva. Ziva mundur beberapa langkah karena Sean ingin pergi. Sean berdiri untuk pergi ke kamarnya.

Saat Sean beranjak berdiri dari kursi, kaki Sean tersandung kaki kursi. Sean hilang keseimbangan lalu menubruk tubuh Ziva yang ada di depannya.

Bruukkkk... !

Ziva dan Sean terjatuh ke lantai dengan posisi Ziva di bawah. Ziva kaget bukan karena dirinya terjatuh tapi lebih kepada bibir yang menempel di bibirnya.

Bibir Sean dan Ziva tidak sengaja bersentuhan. Mata mereka saling pandang dengan bibir yang menempel itu. Entah ada apa dengan Sean. Sean melu**t bibir Ziva sebentar. Ziva terkesiap ini untuk pertama kalinya seorang pria mencium dirinya.

Tbc

Dukung Author dengan vote, like dan juga koment.

1
S yaquila
mksdnya sah di dean ALTAR...
bukannya GK bisa ya di agama lain semisal krist*n atau selain Islam (kalau Islam kan di anjurin, prmpuan di Islam itu murahan kesannya) menikah 2x mksdnya nggak sah..
Susanto Dhanie
Luar biasa
Mmh Alfatih
ga adil buat Jimi kasian
Wirda Wati
angel memang lebay
Wirda Wati
visual zipa dan Sean mana thort
aca
lah dia murahan merasa korban aneh si angel. kayak emaknya murahan gatel
aliya
bagus,suka..
Wirda Wati
visualnya thort
Rafinsa
Luar biasa
Safa Almira
orw karma
Erna Wati
⭐⭐⭐⭐⭐🌹🌹🌹🌹🌹
Julia Juliawati
aq pkiri yg nyulik si Risa si Daniel. ternyata ini kerjaan Sean🤣🤣
Luh Gede Ika Jayanti
Luar biasa
Isayanti Hernanur
good ceritanya terbaik
Raufaya Raisa Putri
emangnya ngg USG gt
Raufaya Raisa Putri
mafia kok kurang garang se...
Raufaya Raisa Putri
hadewh...ngg dikasih bodyguard gt itu istri cantik ny
Raufaya Raisa Putri
plg Andreas
Raufaya Raisa Putri
biarin aj pergi lah...
Raufaya Raisa Putri
lagian cpt bgt berubah ny
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!