NovelToon NovelToon
Pewaris Untuk Om Khan

Pewaris Untuk Om Khan

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Lari Saat Hamil / Hamil di luar nikah / Anak Kembar / Menikah Karena Anak
Popularitas:5.7k
Nilai: 5
Nama Author: fania Mikaila AzZahrah

Setiap perempuan yang berstatus seorang istri pasti menginginkan dan mendambakan memiliki seorang keturunan itu hal yang wajar dan masuk akal.

Mereka pasti bahagia dan antusias menantikan kelahirannya, tetapi bagaimana jadinya kalau seorang anak remaja yang berusia 19 tahun yang statusnya masih seorang gadis perawan hamil tanpa suami??

Fanya Nadira Azzahrah dihadapkan pada situasi yang sangat sulit. Dia harus memilih antara masa depannya ataukah kehidupan dan keselamatan kedua saudaranya.

Apakah Caca bersedia hamil anak pewaris Imran Yazid Khan ataukah harus melihat kakaknya mendekam dalam penjara dan adiknya meninggal dunia karena tidak segera dioperasi??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fania Mikaila AzZahrah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 22

Ketiganya berbincang-bincang di dalam restoran tersebut hingga menjelang sore, barulah mereka berpisah.

Caca kembali memakai masker kainnya untuk menutupi wajahnya dari pandangan langsung orang-orang demi masa depan anaknya dan dirinya sendiri.

Sedangkan di tempat lain…

Imran dipusingkan oleh rengekan dan bujukan dari Selina yang ngotot ingin pulang ke Jakarta.

“Sayang, kalau kamu pulang sekarang Mama pasti akan marah-marah dan tidak menyukainya. Apa kamu ingin kita bercerai?” Tangan Imran dengan sedikit meninggikan volume suaranya.

“Tapi, Mas Imran, aku sungguh nggak betah berlama-lama lagi di sini. Apa-apa semuanya diatur oleh Tante Aisyah dan Aminah, ini itu nggak boleh. Lama-lama aku semakin tertekan bagaikan tahanan rumah saja!” Ketusnya Selina sambil terduduk di ujung tepian ranjangnya.

Imran memijit pangkal hidungnya karena sifatnya Selina semakin kekanak-kanakan dan egois padahal dia sudah mengatur segalanya dengan baik.

“Terserah padamu kalau memang kamu sudah tidak mau mendengarkan apa yang suamimu ini katakan. Tetapi, jangan pernah menyesalinya kalau Mama mengurus surat cerai kita dan kamu tidak akan pernah mendapatkan sepeserpun harta gono gini dariku sesuai dengan isi perjanjian kita sebelum menikah!” Tegas Imran sambil memijit pelipisnya yang berdenyut mendengarkan ocehannya Selina.

Imran dan Selina membuat perjanjian pranikah dan salah satu isinya adalah jika Selina tidak mematuhi aturan apapun yang ditentukan oleh Bu Maryam dan jika Selina berselingkuh maka ketika bercerai Selina tidak akan mendapatkan sepeserpun harta dari Imran.

Selina kesal karena tidak bisa membujuk suaminya seperti biasanya yang dengan rayuan dan rengekannya bisa meluluhkan hatinya Imran.

Imran memutuskan sambungan teleponnya tanpa berpamitan kepada istrinya seperti yang biasa mereka lakukan.

Imran melempar hpnya ke sisi ranjangnya,” arghh!! Kenapa bisa gue cinta dengan perempuan keras kepala dan egois kayak dia!?” kesal Imran mempertanyakan keputusan hatinya dulu memilih Selina menjadi istrinya.

Imran berjalan ke arah luar sambil meraih ponsel dan kunci mobilnya, ia hendak pergi ke suatu tempat menenangkan dirinya.

Tapi, sebelum masuk ke dalam mobilnya dia melihat Caca yang duduk di ayunan sambil menikmati es buah yang baru dibuatkan oleh Rita khusus untuk bumil tercantik yang ada di rumah itu.

“Ya Allah, andaikan bisa ditukar. Aku ingin menukar istriku dengan Caca yang usianya masih sangat muda tapi bisa berfikir dan bersikap dewasa dibandingkan Selina yang malah seperti kekanak-kanakan!”

Imran melajukan mobilnya menuju sebuah club di sore hari itu. Ia ingin membuang rasa penat, jenuh dan kekacauan hati dan pikirannya gara-gara ulahnya Selina. Imran memilih klub malam yang pemiliknya adalah sahabatnya sendiri.

“Hey brother, tumbenan kemari kayaknya ada masalah nih makanya nyamperin ke mari,” ucap seorang pria yang seusia dengan Imran.

“Biasa lagi suntuk di rumah, pengen cari hiburan saja, sekali-kali nggak apa-apa kan,” sahutnya Imran.

“Gue ada barang baru buat Lo, ini barang masih fresh dan belum tersentuh oleh siapapun. Kalau Lo mau buat jadi simpanan atau sekedar selingan boleh juga,” ucapnya Gilang yang tersenyum penuh arti.

Imran terdiam mendengarkan ucapan dari Gilang,” oke.. oke! Yang jelas dia masih ori dan gue nggak mau ada pria lain yang menyentuhnya dan hanya gue yang bisa melakukannya.”

Gilang tertawa terbahak-bahak mendengarnya,” kamu masih seperti dulu sayangnya Lo dapat istri bekas dari banyak pria,” batinnya Gilang.

“Boleh-boleh diatur yang jelasnya harga disesuaikan saja, ini kunci kamarnya gadis itu dan Lo boleh bawa pulang malam ini juga tapi jangan lupa bayarannya,” ujarnya Gilang kemudian.

Selina dan Imran bertemu awalnya di tempat club ini juga dan memang awalnya Selina sebelum berhubungan dengan Imran masih tersegel, tetapi ditengah jalan hubungan mereka diam-diam Selina berselingkuh dengan pria yang bernama Angga dan Gilang salah satunya. Hubungan mereka malah berlanjut hingga Imran dan Selina menikah.

Gilang tersenyum licik melihat Imran yang langsung meneguk habis sampai tandas minumannya.

“Dasar masih saja seperti dulu mudah dibodohi,” Gilang membatin seraya tersenyum smirk.

Imran menikmati beberapa gelas minuman yang cukup mahal terlebih dahulu sebelum meninggalkan meja bartender tersebut.

Gilang hanya geleng-geleng kepala melihat kepergian Imran,” semoga Lo happy!”

Imran berjalan ke arah kamar yang sudah diatur oleh Gilang, dia masuk ke dalam lift menuju lantai paling atas club tersebut.

Imran sudah dipengaruhi oleh minuman beralkohol sudah setengah sadar dan berjalan sedikit sempoyongan ke arah kamar tujuannya.

“Selina, Lo terlalu percaya diri dan menganggap remeh diriku kalau gue nggak bisa dapatkan perempuan yang lebih baik dari kamu,” racaunya Imran sambil berjalan menyusuri lorong setiap kamar tersebut.

Imran melihat nomor kamar sesuai dengan nomor kunci yang dipegangnya. Ia berjalan ke arah dalam kemudian menutup rapat pintu kamar tersebut sebelum berjalan lebih ke dalam lagi.

Imran melihat perempuan muda duduk meringkuk di atas ranjang yang dipenuhi oleh taburan kelopak bunga mawar merah.

“Kamu cantik banget,” pujinya Imran yang menatap nakal perempuan itu.

“Om, jangan… aku mohon lepaskan aku. Aku takut, aku mau pulang. Kakakku sudah menungguku,” rengek perempuan muda berhijab biru langit itu.

“Jangan takut, aku akan melakukan pelan-pelan kok dan kamu bisa pulang ke rumahmu asalkan kamu bisa memuaskanku malam ini. Aku akan memberikan apapun asalkan aku puas dengan pelayananmu gadis manis,” Imran mencolek dagu perempuan itu.

Perempuan itu berteriak histeris ketika Imran sudah melancarkan aksinya di atas tubuh gadis yang kemungkinannya seumuran dengan Caca.

“Ahh!! Jangan!! Tolong!! To-long lepasin!!” Perempuan itu terus berontak tapi kekuatannya jelas-jelas kalah jauh dengan Imran yang sudah dipengaruhi oleh minuman alkohol yang direcoki oleh Gilang dengan obat perang*sang.

Hanya air mata yang mampu menunjukkan betapa hancur, remuk, sakit hati dan sedihnya kesucian yang terenggut paksa oleh pria dewasa yang sama sekali tidak dikenalnya.

Pagi harinya ketika Imran terbangun, kepalanya sedikit pusing akibat pengaruh minuman alkohol yang dikonsumsinya semalam.

“Bulshit!! Bego! Kenapa gue tergoda oleh minuman haram itu!” Sesalnya Imran yang merutuki kebodohannya.

Imran bangkit dari posisi baringnya tanpa memakai sehelai benangpun yang menutupi tubuhnya. Dia mendengar suara seseorang menangis tersedu-sedu di pojok kamar tersebut.

Imran semakin dibuat terbelalak ketika melihat kondisi perempuan muda itu yang tidak memakai pakaian hanya menutupi tubuhnya dengan selimut.

“Kamu siapa!? Apa yang kamu lakukan di dalam kamarku!?”

Satu bulan kemudian…

Hari ini adalah hari dimana Caca akan melahirkan bayinya secara secar dan telah dijadwalkan oleh tim dokter.

Untungnya Imran berada di Singapura untuk menjemput istrinya Selina untuk pulang ke Jakarta karena Selina mogok makan jika tidak dijemput secepatnya.

Sehingga Caca sedikit bisa bernafas lega karena dia bisa melahirkan dengan baik tanpa terbebani dengan rasa was-was dan ketakutan.

Sedangkan Bu Maryam harus melakukan perjalanan jauh ke negara asal suaminya yaitu Pakistan sehingga dia meminta maaf kepada Caca karena dengan berat hati, tidak bisa mendampingi dan menyaksikan langsung proses kelahiran cucu kembarnya.

Caca berpamitan kepada semua orang kalau dia akan pulang kampung dengan alasan suaminya sudah pulang dari melaut.

Berat hati rasanya Caca harus meninggalkan orang-orang yang sudah dianggap sebagai saudaranya sendiri, tapi mau tidak mau harus melakukan hal ini.

“Caca, jangan pernah lupakan kami yah,” ucapnya Bibi Minah sambil menyeka air matanya.

“Caca, bibi pasti bakalan merindukanmu,” ucap bi Asih yang menangis tersedu-sedu.

Rita dan Resti memeluk erat-erat Caca, tanpa sanggup berbicara karena terlalu sedih melepas kepergian Caca.

“Caca, kami sangat sedih harus berpisah denganmu tapi suamimu juga butuh kamu,” ujarnya Pak Ado.

“Caca, tidak bisakah tinggal-tinggalmi dulu sebulan lagi baru balik ke kampungmu?” Pak Acok menangis melihat Caca yang dianggap adiknya akan pergi untuk selamanya.

“Makasih banyak, selama sembilan ini kalian sangat baik telah menjagaku dan menemaniku. Aku nggak tau harus bicara apa lagi saking tak sanggupnya diriku menyebut satu persatu kebaikan kalian semua,” imbuhnya Caca seraya menyeka air matanya.

Caca memeluk satu persatu dari semua orang yang mengantar kepergiannya kecuali kepada para pria yang tak mungkin dilakukan oleh Caca.

Caca dan Rendy meninggalkan rumah yang begitu banyak menyimpan kenangan indah.

“Selamat tinggal, semoga dilain waktu dan lain kisah kita masih diberikan umur yang panjang dan kesempatan untuk bertemu kembali,” cicitnya Caca yang semakin berat meninggalkan mereka.

Sesampainya di rumah sakit, Caca langsung dibawah ke dalam ruangan operasi setelah dilakukan berbagai macam prosedur pemeriksaan kesehatan.

“Caca kamu harus kuat, ada kakak yang menunggu dan menemanimu,” ucapnya Rendy sambil memegangi tangannya Caca yang duduk di atas kursi roda yang didorong oleh seorang perawat.

Caca hanya tersenyum tipis mendengar perkataan dari Rendy pria yang begitu baik dan tulus menjaga dan melindunginya layaknya seorang kakak.

Tidak butuh waktu lama satu persatu anaknya lahir ke dunia ini dan anak bungsunya adalah seorang perempuan yang sangat cantik dan mirip bapaknya matanya below khas orang Timur Tengah diberikan nama yang seindah pemilik namanya yaitu Andara Elvira Chelsea.

Sedangkan kedua anaknya yang diberi nama Ario Riyadh Khan dan Abyan Kairo Khan bermata sedikit sipit seperti dirinya.

Caca mencium pipi anak pertamanya Ario, “Selamat datang, malaikat kecil! Semoga hidupmu dipenuhi berkah, kesehatan, dan kebahagiaan tiada henti.”

“Alhamdulillah anak keduanya juga lahir ke dunia ini dengan jenis kelaminnya lelaki, selamat yah Bu Fanya,” ucapnya perawat yang menggendong bayi mungilnya dan menaruh di atas dadanya Caca untuk inisiasi dini.

“Semoga kehadiranmu membawa berkah dan kehangatan dalam keluarga. Tumbuhlah menjadi anak yang sehat, cerdas, dan selalu ceria,” Caca menoel hidung mancungnya Abyan.

“Oek… oek,” anak ketiganya telah lahir dan paling nyaring suara tangisannya.

“Putri kecilnya Bunda, anak sholehah selamat datang, anugerah terindah! Semoga masa depanmu bersinar dan dipenuhi dengan hal-hal yang membahagiakan,”

Air matanya menetes membasahi pipinya, tetapi ucapan seorang suster membuatnya terhenyak dan sadar dengan kondisinya.

“Maaf, ibu Fanya apa ayahnya sudah datang karena ketiga bayinya harus segera diperdengarkan adzan sebelum buang air,” seru suster itu.

Caca terdiam tak bergeming sedikitpun mendengar pertanyaan dari perawat itu karena dia juga bingung siapa yang akan melakukannya dan tidak mungkin keluarga biologis dari pihak ayahnya yang diminta melakukannya.

“Apa kak Rendy saja yang aku minta tolongin,” gumamnya Caca.

Pintu terbuka lebar dan masuklah seseorang pria,” serahkan kepadaku Suster, aku yang akan melakukannya!”

1
Yani
Bagus Caca jangan lemah meng hadapi orang kaya Selina
Yani
Semoga aja anaknya Caca laki"
Yani
Ayo Emir selidiki ke curigaan mu
Nar Sih
mimpi mu emang bnr imran ,kau punya dua ank permpuan dri dua ibu ,seperti nya zacki sdh tergoda wanita lain nih
Yani
Apa adiknya Imran ?
Nar Sih
makasih kak udah up panjang
sunshine wings
kenapa Caca gak kenal???
siapa yaa???
🤔🤔🤔🤔🤔
sunshine wings
duh kasian banget ya Emir 🥹🥹🥹🥹🥹
sunshine wings
hah!!! ketahuan kan!!!! 😏😏😏😏😏
sunshine wings
Kan.. gak salah lagi.. 😘😘😘😘😘
sunshine wings
♥️♥️♥️♥️♥️
sunshine wings
Apa benihnya tuan muda Imran ya thor??? 🤔🤔🤔🤔🤔
sunshine wings
Aamiin3 🤲🤲🤲🤲🤲
sunshine wings
🥺🥺🥺🥺🥺
sunshine wings
Apakah ada jodohnya mereka author nemandangkan tuan muda Imran gak peduli keberadaannya Caca??? Huhhh! 😔😔😔😔😔
sunshine wings
Sakitnya hatiku author.. 😭😭😭😭😭
sunshine wings
Siapa ya??? 🤔🤔🤔🤔🤔
sunshine wings
duh! Gak kebayang gimana sakitnya bersalin ceasar dengan perasaan sakit hatinya bersamaan.. 😭😭😭😭😭
sunshine wings
🙄🙄🙄🙄🙄
sunshine wings
aku juga author 🤣🤣🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!