Fauzia seorang gadis desa yang pergi ke kota untuk mencari pekerjaan bersama sahabatnya Tantri, namun berjalannya hari dia harus di hadapkan dengan seorang pria keturunan konglomerat yang merupakan sahabat dari bos tempatnya bekerja yang bernama Adrian Riyan Pramuka. Dia di rumor kan menjadi selingkuhan dari Adrian namun berita itu malah membuat dirinya semakin dekat bahkan keluarga dari Adrian menerimanya dengan baik membuat Adrian harus rela menerima keputusan keluarganya untuk menjadikan Fauzia sebagai calon tunangannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Astri Reisya Utami, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kelakuan Amanda.
Semenjak ikut makan malam itu Kevin lebih berani deketin Tantri walau sampai sekarang Tantri belum menyadarinya.
Sudah satu bulan mereka bekerja dan hari ini mereka gajian yang pertama.
"Ini punya kamu" ucap Kevin pada Zia sambil menyerahkan amplop yang berisi uang, Zia dengan senang langsung mengambilnya.
"Ini untuk kamu" ucap Kevin pada Tanti.
"Makasih pak" ucap Tantri setelah mengambil amplop itu.
Setelah itu mereka keluar lalu membuka isi amplop itu membuat Zia dan Tantri kaget karena gaji mereka lumayan besar.
"Banyak banget" ucap Tantri.
"Iya ya, aku pikir gak sampai segini" balas Zia.
"Kita beli apa hari ini? " tanya Zia.
"Aku kirim ke rumah dulu aja deh" jawab Tantri.
"Ya udah aku juga" ucap Zia.
Mereka pun jalan pulang namun lagi-lagi mereka bertemu Kevin dan itu membuat Zia mengerti jika Kevin sedang mendekati Tantri.
"Ayo aku antar" ucap Kevin.
Zia pun yang mengerti langsung naik tapi nanti di tengah jalan Zia akan minta di turunkan agar mereka bisa berduaan.
"Pak aku turun disini saja" ucap Zia membuat Tantri bingung.
"Kamu mau kemana dulu? " tanya Tantri.
"Ada yang ingin aku beli tadi Amanda nyuruh aku beli sesuatu" jawab Zia dan langsung turun.
Zia berjalan menyusuri trotoar karena dia bingung harus kemana dulu. Namun saat dia sedang tidak fokus tiba-tiba seseorang menabraknya.
"Maaf" ucap seorang wanita yang sepertinya menangis.
Lalu dikejar oleh seorang pria dan Zia malah melihat drama di hadapannya.
"Ngapain aku lihatin orang berantem" gumam Zia lalu melangkah pergi meninggalkan sepasang kekasih yang sedang bertengkar.
Zia pun mampir ke sebuah toko kue untuk di bawa pulang agar Tantri tidak curiga. Zia pun pulang dan tibanya di rumah Zia tidak melihat Tantri sudah pulang melainkan dia mendengar suara aneh di kamar Amanda dan Zia yakin jika Amanda sedang berduaan dengan Dika.
Zia masuk kamar lalu dia kepikiran dengan apa yang di bilang Tantri jika sebaiknya mereka cari rumah kontrakan. Karena capek Zia pun ketiduran karena saat Tantri pulang Zia tidak tau.
Namun paginya saat Zia hendak membuat sarapan tiba-tiba Amanda menghampirinya.
"Zia" panggil Amanda.
Zia pun melirik Amanda sekilas lalu melanjutkan pekerjaannya.
"Kamu marah sama aku? " tanya Amanda.
"Marah kenapa? " tanya Zia balik pura-pura tidak tau.
Amanda langsung menarik Zia untuk menghadapnya.
"Kamu pasti semalam kamu pasti dengarkan? "tanya Amanda.
"Aku gak dengar apa-apa tapi aku bukan anak kecil yang bisa kamu bohongi, kalian berduaan du kamar dengan pintu tertutup" jawab Zia dengan sedikit kesal.
"Maaf" lirih Amanda sambil nunduk.
"Man, selama ini aku berpikir kalau apa yang di bicarakan semua orang itu salah tapi sekarang aku lihat sendiri" ucap Zia.
Namun ucapannya langsung terhenti saat melihat Tantri keluar dari kamar.
"Siap-siap aja dulu, Tantri keluar" beritahu Zia karena dia gak mau Tantri tau jika Amanda melakukan hal yang tidak baik.
Mereka bertiga sarapan namun Tantri sedikit merasa aneh karena sikap Zia yang dingin begitu pun Amanda yang diam saja namun Tantri tidak mau bertanya.
Zia dan Tantri berangkat lebih dulu dengan pesan taksi. Tantri yang penasaran akhirnya bertanya.
"Kamu sama Amanda berantem? " tanya Tanti.
"Enggak, aku cuman sedikit kesal aja" jawab Zia berbohong.
"Oh iya Tan, sepertinya kita memang perlu cari kontrakan yang lebih dekat dengan tempat kerja deh" ucap Zia pada Tantri.
"Kenapa memang? " tanya Tantri.
"Kemarin kan pak Kevin bilang kalau kita pasti akan dapat sif malam jadi kalau dekat kita gak terlalu capek" jawab Zia.
"Iya juga sih, boleh deh" ucap Tantri.
"Tar sore kita cari" ajak Zia dan Tantri hanya mengangguk.
Hari ini restoran lumayan rame membuat Zia dan Tantri sibuk hingga membuat Zia tidak Fokus dan malah menabrak seseorang.
"Maaf, maaf" ucap Zia meminta maaf lalu membereskan minuman yang tumpah.
"Lo bisa kerja gak sih? " bentak orang yang di tabrak Zia membuat Zia terdiam.
Zia mengangkat kepalanya melihat wajah orang yang dia tabrak.
"Vin lo kemari" ucap orang itu kepada orang yang di teleponnya.
Tak lama Kevin menghampirinya dan bertanya "Ada apa? ".
" Tuh karyawan lo gak bisa kerja dia malah nabrak gue"jawab orang itu.
"Lo yang salah" ucap Kevin pada orang itu.
"Loh kok gue yang salah? " tanya Adrian ya dia Adrian temannya Kevin.
"Lo abis minum jadi kepala lo masih pusing. Udah ayo masuk" ucap Kevin mengajak Adrian masuk ke ruangannya.
"Kamu bereskan itu semua, gak usah di pikirin" ucap Kevin pada Zia.
Tantri dia langsung menghampiri Zia.
"Kamu gak apa-apa kan? " tanya Tantri.
"Aku gak apa-apa kok" jawab Zia.
"Kamu kalau kerja hati-hati" ucap Airin atasan mereka.
"Iya bu" jawab Zia.
Zia pun masuk ke belakang dan dia minum air karena dia kepikiran kejadian semalam saat pulang. Tantri menghampiri Zia dan duduk di sampingnya.
"Ada apa? " tanya Tantri yang tau jika sahabatnya itu sedang tidak baik-baik saja.
Zia menatap Tantri lalu bertanya "alasan kamu ingin cepat pindah apa? ".
"Loh bukannya kamu yang ingin cepat pindah" ujar Tantri.
"Semalam saat aku pulang aku melihat mobilnya Dika terparkir di depan dan saat aku masuk aku tidak melihat mereka namun saat aku melewati kamar mereka aku tak sengaja mendengar... " beritahu Zia dengan tidak memperjelas.
Tantri tersenyum lalu berkata "kamu tau juga".
" Aku merasa sedih karena selama ini aku tidak berpikiran jika Amanda akan melakukan itu dan sekarang apa yang harus aku katakan pada keluarga ku tentang kelakuan dia. "ucap Zia.
" Kamu pura-pura tidak tau saja biarkan menjadi urusan Amanda"nasehat Tantri.
"Tapi aku merasa tanggung jawab" ucap. Zia.
"Udah jangan di pikirkan kita kerja dulu sepertinya banyak tamu" ajak Tantri dan akhirnya Zia kembali kerja.
Berbeda dengan di ruangan Kevin dia saat ini sedang mendengarkan curhatan sahabatnya Adrian yang merupakan pebisnis muda yang sukses dan dari keluarga Pramuja yang merupakan keluarga terkaya di kota itu.
"Sejak awal gue udah pernah bilang sama lo kalau Helena bukan cewek yang baik" ucap Kevin.
"Tapi gue cinta sama dia" ucap Adrian.
"Lo bukan cinta tapi lo cuman penasaran sama dia karena dia gadis tercantik di kampus dulu" balas Kevin.
Kevin menatap ke luar dari jendela di ruangannya lalu berkata "coba lo liat cewek yang memakai hijab itu".
Adrian pun mendekati Kevin lalu menatap ke arah cewek yang di sebut Kevin.
" Gue suka sama dia dan sekarang gue lagi dekati dia"beritahu Kevin.
Adrian dia malah tersenyum lalu berkata "Jangan sampai lo kaya Dika cuman di manfaatin duit nya aja"