My Husban Perfect Imam
Ciara Salsabila, dia seorang gadis yatim piatu. Gadis itu tidak menyangka, pria yang merupakan king badboy di sekolahnya sekaligus ketua geng motor yang paling menakutkan kini sudah sah menjadi suaminya. Menurutnya ini sebuah mimpi buruk bagi Ciara, kehidupan bagi wanita itu idam-idamkan kandas setelah dirinya di nikahi seorang pria angkuh dan keras kepala. Dafi Firmansyah, pria yang tidak mau mengalah dan keras kepala. Seorang anak tunggal sekaligus pewaris perusahaan Firmansyah group yang namanya sangat tersohor di dunia bisnis.
Dafi dan Ciara sepakat untuk merahasiakan pernikahan mereka untuk kenyamanan bersama. Namun, sepertinya kehidupan Ciara tidak berjalan mulus. Satu hal yang Ciara ketahui, ternyata Dafi memiliki seorang kekasih yang merupakan siswi paling popular sekaligus seorang pembully yang paling di takuti di sekolah Taruna.
Bagaimana Ciara menghadapi situasi itu ? akankah Dafi bisa menaruh hati kepada Ciara ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indah Mayaddah f, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6 Hampir
“Ciara” Teriak Dafi begitu lantang
Kemudian Dafi membelah kerumunan pada siswa di sana yang menyaksikan pembullyan itu. Saat sudah berada di depan, Dafi membeku melihat pemandangan yang ada di depannya.
Cadar yang di gunakan Ciara sekarang berada di tangan Nabila, sedangkan Ciara saat ini sedang menunduk dengan sebelah tangan menutupi sebagian wajahnya dengan jilbabnya.
“Bagaimana tamparan gue ? sakit ? makanya lo jangan berani deketin pacar gue dan sok kecentilan di depan Dafi, anak baru gak usah belagu” Sarkas Nabila mengejek
Nabila kemudian berdiri membelakangi Ciara, kemudia Nabila menyeringai menatap para siswa yang menyaksikan aksi Nabila terhadap Ciara.
“Kalau kalian berani mendekati pacar gue, gue gak akan segan-segan bikin hidup kalian menderita” Ancam Nabila dan para siswa pun mendadak mundur karena ketakutan
Sedangkan Dafi sekarang sedang mengepalkan tangannya, melihat Nabila memperlakukan Ciara seperti itu. Dafi kemudian berlari menghentikan Nabila, namun langkahnya terhenti saat melihat Ciara bangkit dari sana. kemudian Ciara berlari kearah Nabila dengan tangan yang masih menutupi bagiak wajahnya.
Dug !
Ciara menendang punggung Nabila membuat Nabila terjungkal, kebetulan Ciara memakan celana panjang di dalam roknya hal itu memudahkan dirinya untuk bergerak dengan bebas.
Plak
Ciara menampar pipi kanan Nabila dengan sangat kencang, nafas Ciar memburu menahan amarah. Ciara kemudian beristigfar karena tersadar atas perbuatannya. Ciara kemudian mengambil cadarnya yang berada di tangan Nabila dan memakainya kembali.
Nabila tidak bisa berkutik karena tubuhnya terasa remuk, akibat tendangan dan tamparan yang di berikan Ciara kepadanya.
“Aku gak selemah yang kamu kira Nabila, berurusan dengan orang-orang seperti kamu adalah hal biasa buat aku. Aku doakan semoga kamu bisa menjadi orang yang bermanfaat untuk orang lain, bukan untuk menghakimi orang lain. Jika kamu tidak bisa bermanfaat buat orang alin maka jangan kamu menyakiti orang lain. Assalamu’alaikum” Ucap Ciara
Nabila mengepalkan tangannya, dia merasa malu saat ini. Apa lagi teman satu gengnya tidak ada di lapangan karena sedang menghalangi Ahsan di luar. Sedangkan Dafi saat ini tersenyum miring seraya memperhatikan Ciara yang lewat di sampingnya.
“Boleh juga nyali lo” Ucap Dafi, matanya melirik Ciara
Ciara tidak menjawab, kemudian Ciara segera pergi dari lapangan itu. Dafi pun ikut pergi meninggalkan lapangan, sedangkan Nabila ? Dia masih terkapar di sana. dafi tidak ada niat untuk membantu pacarnya itu.
“Hey ninja” Panggil Dafi
Sebelum memanggil Ciara, Dafi sudah memeriksan sekeliling agar memastikan tidak ada yang melihatnya menhampirig Ciara. Ciara tahu yang memanggilnya itu adalah dafi, tapi dia tidak mau menoleh ke belakang dan mengiraukan Dafi. Apalagi Dafi memanggilnya dengan sebutan ninja.
“Congek, ya lo ?” Tanya Dafi
“Ciara” Panggil Dafi lagi
Ciara langsung mengentikan langkahnya, lalu berbalik menghadap ke arah Dafi.
“Apa ?” Tanya Ciara
“Lo…” Ucapan Dafi terpotong
“Kamu kan sudah bilang di sekolah jangan so kenal, kenapa kamu yang mengingkari janji ? aku yang jadi kena imbasnya tahu” Omel Ciara
“Jangan bawel” Sentak Dafi
Dafi kemudian menarik lengan Ciara untuk membawanya ke suatu tempat, mata Dafi melirik ke kiri dan ke kanan untuk melihat ada orang yang berkeliaran. Untung saja jalan menuju tempat yang di tuju itu sepi, Dafi pun setengah berlari membawa Ciara.
Rupanya Dafi membawa Ciara ke UKS.
“Duduk” Titah Dafi sambil mendorong Ciara kea ta ranjang
Setelah itu Dafi mengambil obat merah yang ada di kotak P#K, kemudian dia kembali menghampiri Ciara yang duduk memperhatikan apa yang akan di lakukan Dafi kepadanya.
“Cepa buka cadar lo” Titah Dafi
“Untuk apa ? aku gak mau” Ucap Ciara menolak
“Buka atau gue buka paksa ?” Ancam Dafi
Ciara pun melepas cadarnya dengan perlahan, lagi-lagi Dafi menelan savalinya saat melihat wajah Ciara tanpa cadar.
“Kamu kenapa ?” Tanya Ciara
Dafi tersadar dari rasa terpesonanya, kemudian Dafi berdehem untuk mneghilangkan rasa canggungnya. Dafi kemudian menuangkan obat merah ke kapas lalu mengoleskan di ujung bibir Ciara yang terdapat luka.
“Ah” Rintih Ciara
“Tahan dulu” Pinta Dafi
“Kok rasanya sakit ?” Tanya Ciara dengan polosnya
“Bibir lo luka” Jawab Dafi, ingin rasanya Dafi mencium Ciara di sana karena kepolosannya
“Luka ?” Tanya Ciara
“ Diam” Jawab Dafi
Dafi masih saja mengoleskan obat merah di sudut bibir Ciara, sesekali Dafi menelan savalinya saat melihat bibir Ciara yang merah alami itu sangat menggoda imannya.
“Shit” Umpat Dafi
“Kamu kenapa ?” Tanya Ciara merasa heran
“Obati luka kamu sendiri” Jawab Dafi, kemudia Dafi memberikan kapas yang sudah di beri obat merah di atasnya. Dia tidak bisa menahan rasa ingin menyentuh bibir Ciara
Ciara mendengus kesal, lalu Ciara mengoleskannya sendiri. Ciara kemudian melirik Dafi yang terlihat masih memperhatikannya dengan tatapan seperti mengitimidasi, Ciara sendiri jadi merasa canggung di perhatikan seperti itu.
“K-kamu gak kembali ke kelas ?” Tanya Ciara gugup
“Gak, nungguin lo selesai” Jawab Dafi santai
“Kenapa ? nanti pacar kamu lihat kita berduaan di sini dan aku di bully lagi sama dia” Ujar Ciara
“Gak akan, lo tenag saja gue bakal jaga lo sesuai janji gue untuk nebus utang budi gue” Jawab Dafi
Mendengar itu membuat wajah Ciara memerah karena tersipu malu, apalagi Dafi yang bisa melihat pada pipi Ciara yang memerah. Dan hal itu membuat Dafi makin gemas melihat istrinya itu.
“Bisa gila gue” Gumam Dafi, kemudian dia memalingkan wajahnya kea rah lain
“Kamu kenapa sih ? dari tadi sepertinya …” Ucapan Ciara terpotong
Ceklek
“Ciara, kamu gak kenapa-napa kan ?” Tanya Seseorang yang terlihat cemas
Ciara terlonjak kaget begitu juga Dafi, Dafi reflek memasangkan kembali cadar milik Ciara di wajahnya. Melihat apa yang dilakukan Dafi, membuat Ahsan yang masih di ambang pintu merasa bingung.
“Oy, lo mau apakan Ciara ?” Terian Ahsan
Ahsan kemudian berjalan dengan alangkah cepat, lalu menarik kerah baju Dafi dengan kencang. Ahsan terkejut mengetahui siapa laki-laki yang mencoba mengganggu Ciara.
Ahsan menatap Dafi dengan tatapan tajam.
“Ketua murahan, setelah mendapatkan Nabila lo mau ngedeketin Ciara ?. Ck, percuma lo jadi ketua geng motor tapi tingkah lo Cuma bisa mainin hati cewe. Apalagi Ciara wanita baik-baik, jangan harap pria brengseng seperti lo bisa dapetin Ciara” Tekan Ahsan
Dafi menepis tangan Ahsan yang menarik kerah bajunya, lalu Dafi membersihkan seragammya seperti telah terkena debu. Dafi kemudian menatap Ahsan dengan senyuman menyeringai.
“Kalau gue dapetin cewek bercadar ini bagaimana ?” Sentak Dafi
Ahsan tertawa mendengar ucapan Dafi
“Tipikal cowo Ciara bukan kaya lo Daf” Jawab Ahsan
“Terus selera Ciara menurut lo itu kayak lo gitu ?” Tanya Dafi sambil menaikkan sebelah alisnya
“Hanya Ciara yang tahu” Jawab Ahsan
Ahsan kemudian melirik Ciara yang sudah merapikan cadarnya dan jilbabnya yang agak berantakan, wanita itu kemudian mendekati Ahsan.
“Ahsan, ayo kita ke mushola kita belum sholat dzuhur” Ajak Ciara dan berjalan terlebih dahulu
Ahsan mengangguk.
“Ayo” Jawab Ahsan
Ciara dan Ahsan sudah menghilang dari hadapan Dafi, saat ini yang di panggil king badboy itu mengepalkan tangannya dan wajahnya merah menahan amarah.
“Awas lo Ciara, gue tunggu lo di rumah” Ucap Dafi Murka