NovelToon NovelToon
Bos Muda

Bos Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos / Bad Boy / Kriminal dan Bidadari / Si Mujur
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: Humble

Arsa menjalani hidup yang sangat sulit dan juga aneh. Dimana semua ibu akan bangga dengan pencapaian putranya, namun tidak dengan ibunya. Alisa seperti orang ketakutan saat mengetahui kecerdasan putranya. Konfilk pun terjadi saat Arsa bertemu dengan Xavier, dari situlah Arsa mulai mengerti kenapa ibunya sangat takut. Perlahan kebernaran pun mulai terkuat, dimulai dari kasus terbunuhnya Ayah Arsa, sampai skandal perusahaan besar lainnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Humble, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hutang

Meskit terjadi sebuah kejadian yang tidak terduga, namun secara keseluruhan, acara ulang tahun Irish itu berjalan lancar dan cukup baik.

“Tuan One… izinkan aku untuk mengantarmu!” Pinta Clara, saat acara sudah terasa membosankan.

Saat Clara mengatakan itu, Arsa sempat menoleh beberapa kali pada Bryan dan Harris. Yang duduk di antara Hawk dan teman-temannya.

Dari apa yang dia lihat, semua tidak berjalan seperti apa yang mereka berdua inginkan. Bagi keduanya mendapatkn koneksi seperti yang mereka bayangkan sebelumnya, ternyata memang tidak semudah membalikan goreng tempe dalam penggorengan.

Orang-orang disana hanya tertarik untuk saling mengenal, dengan orang yang sebenarnya juga sudah cukup terkenal.

Akhirnya, Arsa memutuskan untuk berdiri, dan berniat mengajak keduanya untuk pergi dari tekpat acara.

Mendengar tawaran Clara yang juga ikut berdiri bersamanya. Membuat Arsa menggelengkan kepalanya sekali.

“Clara, jika kamu mengantarku, maka orang-orang akan menaruh curiga padaku. Dan kamu tahu bukan? Itu adalah hal yang paling aku hindari. Setidaknya, untuk saat ini.” Ucap Arsa, saat dia sudah berjalan dari tempatnya.

Clara tahu ala yang dipikirkan oleh Arsa. Dan tentu saja dia tidak mau semuanya berakhir seperti itu.

“Baik, aku mengerti, tapi…

“Tapi apa?” Sela Arsa heran, karena saat ini terlihat Clara sedang memikirkan sesuatu.

“Akan lebih baik, jika aku menyapa kedua temanmu saat ini. Karena, keduanya bisa menjadit tiket kekuar dari tempat ini, tanpa dicurigai sama sekali.” Ujar Clara menjawabnya.

Clara tidak bisa menjelaskan panjang lebar tentang apa yang di pikirkannya saat ini. Bagaimanapun, orang-orang sudah melihat mereka. Jadi, tentu tidak akan mudah mengiring kesimpulan bahwa keduanya tidak terlibat dalam hal apapun.

Namun begitu, dia juga tidak ingin Arsa di permalukan lebih dari apa yang sudah dia lihat. Dan seperti apa yang baru saja dia katakan, dua orang teman Ars itu bisa menjadi alasan keduanya untuk keluar, dengan tidak menyebabkan kehebohan yang lebih besar di kemudian hari.

“Aku tidak bisa menjelaskannya saat ini, tapi tolong percayakan hal ini padaku.” Tambah Clara, karena saat itu Arsa masih telihat ingin menolaknya.

Clara adalah gadis yang cerdas. Arsa sama sekali tidak meragukan hal itu. Dan tentu saja, jika benar-benar tidak memiliki rencana. Dia tidak akan mengambil resiko besar dengan membuat dirinya melanggar peraturan utama yang ditetapkan Arsa. Pada perusahaannya di kota Dreams.

“Baiklah kalau begitu, jadi apa yang akan kamu lalukan sekarang?” Tanya Arsa, balas bertanya

Baru saja Arsa bertanya demikian. Clara langsung berjalan melewatinya begitu saja, tidak tahu apa yang sebenarnya direncanakan oleh gadis itu, mau tidak mau Arsa ikut berbalik dan berjalan di belakangnya.

“Tuan Bryan, Tuan Harris..?” Tanya Clara saat berada di dekat meja.

Sejak gadis itu berdiri, semua orang sudah melihat saat Clara berjalan mendekat pada meja Bryan. Namun, begitu nama mereka disebut, Bryan dan Harris langsung berdiri.

Seperti kata gadis itu sebelumnya, Clara tidak sempat memperhatikan dua orang yang menjadi teman Arsa. Itu kenapa saat menyebut nama keduanya tadi, gadis itu sengaja mengaburkan masa bicaranya antara memanggil dan bertanya.

Begitu melihat dua orang pemuda meski tampak sedikit terkejut langsung berdiri, Clara langsung mengembangkan senyumnya.

Namun belum sempat mereka mengatakan apapun, Clara kembali bersuara, agar bisa memastikan semua sesuai dengan rencananya. “Aku bertanya-tanya kenapa kalian tidak ikut duduk bersama kami. Apakah mereka ini teman kalian berdua?”

Mendengar itu, meski sempat melirik kearah Harris sebentar, namun saat bertanya, Clara menatap padanya, dan Bryan langsung angkat suara. “Kami… mereka… aku dan Har—,”

Bryan tidak bisa menyelesaikan kata-katanya yang terbata. Karena Clara kembali berkata menyela.

“Yah, aku mengerti. Tapi, aku tidak akan membicarakan apapun tentang pekerjaan saat ini. Datanglah besok gedung DC. Temui seseorang yang bernama Victor, dia akan mengurus kalian berdua.” Ucap Clara tiba-tiba.

Mendengar itu, mata keduanya langsung melebar. Tidak tahunapa yang sebenarnya yang sedang di bicarakan Clara, tapi kesimpulan mereka sedang mengarahkan pada satu hal saja.

“Baik, Nona Parker… kami akan kesana.” Ucap keduanya serempak dan serentak.

Tentu saja tidak hanya mereka saja yang menyimpulkan seperti itu. Semua orang yang mendengarnya bisa langsung membayangkan apa yang terjadi pada kedua pemuda itu.

Clara Parker, mengundang keduanya datang ke perusahaannya. Dan jelas, dari cara wanita itu menyampaikan semua itu, Bryan dan Harris akan bergabung dengan perusahaan dimana gadis cantik itulah, yang saat ini menjadi pemimpinnya.

Mengabaikan keterkejutan semua orang, Arsa yang tidak mengerti dengan tindakan Clara itu, berpikir bahwa apapun rencana gadis itu, akan berdampak sangat buruk pada dirinya kedepan.

Namuj beberapa saat kemudian. Clara berbalik dan menatap padanya. “Arsa, apa dengan ini hutangku telah lunas?”

Arsa sempat mengernyitkan keningnya, namun detik berikutnya dia mengerti dengan apa yang sedang dilakukan Clara.

Cepar dia mengangguk lalu menjawab. “Ya. Nona Parker, ini lebih dari cukup.”

Mendengarnya, Clara tersenyum dan mengangguk kepala sekali, lalu kembali berkata. “Baiklah, jika begitu aku pergi dulu.”

Sekali lagi Arsa harus menganggukkan kepalanya untuk menanggapi Clara, sebelum akhirnya gadis itu berbalik dan berniat pergi dari sana.

Saat itu terjadi, gadis itu sama sekali tidak terlihat ingin menyapa Irish dan keluarganya, yang kini menatap kepergiannya.

“Arsa? Kenapa Nona Parker bisa berhutang padamu?” Tanya Hawk dengan sangat tidak sabar.

Tentu saja Bryan dan Harris juga ingin menanyakan hal yang sama pada temannya itu. Namun mereka memilih untuk menunggu dan menanyakan hal itu nanti.

Tapi berbeda dengan Hawk dan banyak orang lainnya, membuatnya langsung bertanya saat itu juga.

Arsa menoleh pada Hawk, sambil tersenyum dan sedikit mengangkat bahunya. “Oh, ini bukan urusan tentang uang, jika itu maksud kalian.”

“Ya, tentu saja tidak tentang uang. Karena itu sudah pasti tidak mungkin! Jadi katakan padaku, apa yang membuat orang seperti Nona Parker, berhutang padamu?” Sela Bohim, yang sama sekali tidak mengenalndirinya, namun dengan lancang menyela perkataanya.

“Siapa kamu?” Balas Arsa bertanya dengan alis mengkerut, lalu melanjutkan. “Lagi pula itu bukan urusanmu.”

“Kamu…!” Amarah Bohim memuncak, namun dia masih menjaga dirinya karena masih berada di tempat acara, dan di depannya para keluarga Carlton pun melihat.

Arsa tidak ingin banyak membuang waktu dengan orang-orang tidak penting ini, dia berbalik kearah kedua temannya, dan berkata. “Bryan, Harris. Aku akan kembali ke asrama. Kalian bisa memilih tinggal jika kalian masi ingin disini.”

Tentu saja mereka berdua tidak lagi tertarik berada di tempat ini. Dan tidak menunggu lama, keduanya langsung memundurkan kursi mereka, dan keluar dari sana.

“Ah, sudah tidak ada lagi yang menarik disini, aku juga akan pulang.” Ujar Bryan, sambil melangkah cepat mengikuti Arsa.

“Benar, aku juga.” Sambung Harris, menyusul mereka.

“Hei, Arsa! Cepat katakan hutang apa itu?” Pekik Hawk yang masih penasaran, memanggil Arsa yang sudah berada beberapa langkah di depan mereka.

Arsa meninggalkan Ballrom itu dengan pergantian suasana, semua orang bertanya-tanya dan mulai membuat kesimpulan mereka sendiri tentang hutang yang dimiliki oleh Clara Parker, yang akhirnya menjadi misteri dan topik pembahasan utama besar dalam pesta.

Dan hingga acara itu berakhir, semua orang disana masih sibuk membahas tentang hutan apa yang di maksud oleh seorang Clara Parker pada pemuda yang terlihat biasa-biasa saja.

**

“Sial, Arsa! Apa benar Nona Clara memiliki hutang padamu?” Tanya Bryan begitu mereka keluar dari hotel tersebut.

Arsa hanya tersenyum, tapi tidak menjawab. Lagi pula, kedua temannya itu lebih tertarik membahas apa yang akan mereka lakukan besok.

Namun saat mereka tiba di halte bus, tiba-tiba saja Bryan mengatakan sesuatu. “Harris, menurutmu apa yang mereka rencanakan pada Irish?”

Sebenarnya ini juga yang membebani pikiran Harris. Orang-orang yang bersama Hawk, tampaknya tidak bisa di percaya.

“Aku tidak tahu. Tapi aku rasa mereka berniat memanfaatkan Irish.” Jawab Harris.

Meski menganggukkan kepalanya tanda mengerti. Namun, beberapa saat kemudian Bryan kembali bersuara.

“Aku curiga, Hawk san pemuda yang bernama Bohim itu akan menjebaknya.” Kata Bryan, lalu melanjutkan. “Oh, sial! Padahal aku melihat Irish benar-benar berbeda dengan teman-temannya itu.”

Bryan mencoba membayangkan sesuatu yang buruk akan segera menimpa Irish, dan itu sama sekali membuatnya sedikit merasa kasihan dan tidak rela.

Mendengar keduanya, Arsa yang sejak tadi menatap layar ponselnya, berbalik dan bertanya. “Apa yang kalian bicarakan? Siapa yang akan menjebal siapa?”

1
Humble
Oke
Edy Putra
lanjut thorr
echa purin
/Good//Good/
Edy Putra
lanjut thorr
Ahmad
terima kasih kak.dan tetap semangat (👍👍
Humble
Oke santai
Ahmad
lanjutin dong kak, setidaknya buat gw baca.....plis......🙏🙏
Ahmad
semangat kak author, meskipun sepi
Humble
Hahah gapapa mungkin belum aja
Ahmad
sepi ya kak author?
Humble
Makasih, semoga betah
Viva/Vivian
Membuat saya ketagihan
Humble
Terima kasih kak
danisya inlvr
Aku suka banget tokoh utamanya, terasa sangat hidup. ❤️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!