Semua bermula ketika si kecil Aiden lepas dari penjagaan pengasuhnya dan pengawalnya.
Atas dasar tidak sengaja, ternyata bisa membuat Aletta si gadis biasa mendapatkan antara keberuntungan atau terjebak dalam hal yang tidak semestinya.
Penasaran dengan alur ceritanya? yuk cari tahu lebih dalam agar tidak tertinggal kisah mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Widya27, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#26
Pagi ini di kantor Aldebaran, Zayn baru saja selesai dari rapatnya dan berjalan menuju ruangannya. Namun pemandangan didalamnya membuatnya diam ditempat dengan tatapan tajam dan tidak bersahabat.
Untung saja hari ini Ayden tidak ikut ke kantor, entah apa yang akan terjadi jika mereka bertemu antara Ayden dan wanita yang tidak punya hati itu.
"Maaf tuan saya sudahu meminta Audrey untuk menghentikannya agar tidak masuk, tapi beliau tetap memaksa masuk dan ingin bertemu anda" jelas Aldo saat dirinya mendapati kabar dari Audrey waktu rapat, bahwa wanita yang ada didalam ruangan bos nya ini datang dan memaksa masuk untuk bertemu Zayn.
"Untuk apa kau disini?" tanya Zayn dengan tatapan tajamnya tanpa ada ketulusan seperti dulu saat bersamanya.
Aldo yang tidak ingin mengganggu memilih keluar dari ruangan dan menutup kembali ruangannya.
"Jangan begitu padaku, aku hanya ingin bertemu denganmu dan anak kita" ucapnya penuh dengan dibuat buat.
"Keluarlah, jika memang tidak ada urusan denganku" balas Zayn sambil berjalan menuju kursi tempat biasanya dia duduki untuk bekerja.
"Urusanku adalah menemuimu dan Ayden, aku ingin mengajak kalian makan malam bersama sebagai tanda pertemuan kita" jawab wanita itu yang masih setia duduk disofanya. Dengan pakaiannya yang seperti... kurang bahan dan itu tidak enak dipandang.
"Aku tidak ada urusannya denganmu, keluar sendiri atau aku minta Aldo untuk menyeretmu keluar dari sini" bahkan Zayn dengan santainya tidak menatap wanita itu sedikit pun.
Membuat wanita itu kesal, padahal sebelumnya wanita itu sangat percaya diri bahwa dengan dia datang kembali di hidup Zayn maka dia akan meminta kembali karena masih mencintainya dan kembali padanya seperti dulu.
Tapi sayangnya, apa yang dilakukannya dulu justru membuat luka yang dalam bahkan trauma baginya untuk dekat dengan wanita. Hampir membenci wanita hanya karena dirinya, dan sekarang? Dengan tingkat percaya dirinya dan dengan beraninya dia datang kembali dan membuat luka itu kembali terbuka yang belum sempat pulih sepenuhnya.
"Kenapa kamu begitu? Bukankah kamu dulu sangat mencintaiku bahkan tergila gila lebih dari apapun?" sengaja sekali wanita itu memprovokasi Zayn dan membuatnya marah.
Zayn hampir kehilangan kendali dan menggebrak meja yang ada didepannya, wanita itu tersentak kaget dengan tindakan Zayn yang berubah tidak seperti dulu. Dulu saat bersamanya dia tidak seperti ini.
"Cepat keruangan dan seret wanita itu keluar" geramnya meminta Aldo sang asistennya itu tidak lama masuk kedalam ruangan.
"Nona ayo silakan keluar dari sini" ajak Aldo dengan sopan pada wanita yang mungkin sepantaran dengan Aldo sendiri.
"Jika perlu kasar seret saja dia Al, orang seperti dia tidak bisa diperlakukan dengan lembut" timpal Zayn tanpa memandangi mereka.
Wanita yang tampak geram itu menepis tangan Aldo yang hampir memegang tangannya dan menghentakkan kakinya dengan kasar sambil keluar ruangan.
"Kalau begitu saya juga pamit keluar tuan" Zayn berdehem dan Aldo keluar juga dari ruangan itu.
Sedangkan di dalam mobil, wanita itu memukul setir mobilnya dengan geram.
Niatnya yang ingin mengajak Zayn kembali agar berada disampingnya lagi ternyata gagal. Dia harap tidak akan ada siapapun yang berhasil dan bisa mengambil posisinya sebagai Nyonya Aldebaran istri dari Zaynegar Aldebaran.
"Apapun akan kulakukan agar kamu bisa jadi milikku kembali Zayn. Tidak akan kubiarkan siapapun yang menjadi pilihanmu akan menjadi istrimu. Harus aku... Harusnya aku yang pantas berada diposisi itu dan bukan yang lainnya.
"Apapun akan kulakukan agar kau bisa kembali luluh seperti dulu" imbuhnya lagi sebelum pergi meninggalkan gedung megah itu.
•••
"Kau terlalu percaya diri Freya, menganggap aku masih mencintaimu setelah apa yang kau lakukan padaku dulu? Dulu aku memang bodoh karena tergila gila padamu bahkan rela memberikan apapun padamu. Tapi aku bukan Zayn yang dulu, karena luka yang tidak bisa aku hilangkan bahkan kesalahanmu tidak dapat aku toleransi dan maafkan itu membuatku bodoh" gumam Zayn ketika beberapa menit setelah Freya dan Aldo pergi dari ruangannya.
"Sekarang aku dan Ayden sama sekali tidak membutuhkanmu. Ayden saja tau kalau Aletta lebih baik dan tidak seperti kamu, bahkan tidak pantas dianggap seorang ibu kandung. Meskipun tidak menutup kemungkinan kalau Ayden darah dagingmu tapi kau ibu yang tidak tau diri yang melakukan hal bodoh seperti itu" imbuhnya semakin kesal mengingat masa lalu.
Zayn membuang pikiran buruknya yang sudah terkontaminasi oleh wanita ular itu, ia kembali memfokuskan diri ke pekerjaannya.
Ayden ada di rumah orang tua Aletta bersama oma dan opa nya. Mereka bermain bersama bahkan Ayden menyukai masakan Aletta dan mamanya.
Aletta yang baru saja pulang mendapati ada mobil orang lain dirumahnya dan setelah masuk ternyata itu mobil orang tua Zayn serta ada Ayden juga disana.
"Mommy" panggilnya sambil berlari ke arahnya.
"Eh udah lama ya disini? Senang gak main kakek nenek?" tanya Aletta yang sudah mensejajarkan tinggi badan mereka.
"Suta, atu suta matanannya" sahutnya tak kalah menggemaskan.
"Oh iya? mau ikut ke kamar kakak?" ajaknya dan menggendong Ayden setelah anak kecil itu mengangguk setuju.
Sedangkan para orang tua hanya senyum senyum sendiri, apalagi papa Jackson dan Bunda Nathalia.
Jangan tanya lagi, karena mereka tahu bagaimana Ayden sebelum lahir sampai sekarang. Sungguh mereka tidak tega melihat anak sekecil Ayden harus mengalaminya dari ibu kandungnya. Berbeda ketika Ayden saat bersama Aletta, selain didikan orang tuanya pastinya dan Aletta juga memiliki sifat yang suka anak kecil atau mungkin sifat keibuannya yang membuat anak kecil nyaman dengannya.
Sekarang hanya ada para orang tua yang ada diruang tamu, Aletta dan Ayden sudah naik ke atas menuju kamar Aletta pastinya mau kemana lagi memang kalau tidak kesana.
"Sudah Ayden tunggu sini, kakak mau mandi dan ganti baju. Oke?" Ayden mengangguk patuh dan Aletta tidak akan mandi terlalu lama seperti biasanya.
Segera ia mengambil baju ganti dan mandi secepatnya, agar bisa bermain bersama dengan Ayden.
Aletta keluar setelah mandi dan sudah memakai bajunya. Ayden masih tenang dengan mainanya.
"Ayo main bersama" ajak Aletta sat sudah duduk disebelah Ayden.
"Mommy yang hijau atu yang bilu" balasnya sambil memberikan mobil mobilan yang sempat diberikan Aletta padanya.
"Boleh" dengan senang hati Aletta menerima dan bermain sampai lupa waktu.
Sampai sore hari Aletta melihat jam dan pastinya oma dan opa Ayden sudah menunggu sangat lama. Jadi Aletta mengajak Ayden turun kebawah menemui oma dan opa nya, tapi hasilnya tidak ada.
"Loh ma, opa sama omanya Ayden mana? Jangan bilang udah pulang?" tanya Aletta heran pasalnya mereka tidak ada ditempat sebelumnya.
Setelah mencari bahkan mobil pun tidak ada, sudah dipastikan mereka sudah pulang.
"Mereka sudah pulang katanya Ayden keasikan mainan sama kamu sampai lupa sama oma dan opa nya, jadi mereka pulang lebih dulu dan Zayn yang akan menjemputnya.
Aletta mengangguk angguk saja, kalau begitu dia tidak perlu repot repot untuk mengantar Ayden pulang.
Memang bermain menemani Ayden sampai sore dan lupa waktu, dari yang awalnya siang sudah jadi sore saja.
*
*
*