NovelToon NovelToon
Love, Lust, And Obsession

Love, Lust, And Obsession

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Romansa / Dark Romance
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: Cayy

"Kamu mau pilih Daniel atau aku?"
"Jangan gila kak, kita ini saudara!"
Arjuna tersenyum tipis, seolah meremehkan apa yang dimaksud Siren.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cayy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pergi yang jauh

Mami sangat terkejut melihat wajah Arjuna yang babak belur, tapi dengan cepat papi mencegahnya untuk bertanya.

"Duduk Jun!" pinta papi

Arjuna yang tau kenapa orang tua angkatnya bersikap seperti itu jadi manut, dia duduk di salah satu sofa single.

Daniel masih berada disana, dia ingin pergi sebenarnya tapi rasanya tidak tega meninggalkan Siren.

"Bener yang dikatakan Siren tadi?" tanya papi

"Apa?"

"Kamu mau memperkosa Siren? Dua kali? Dimana pikiran kamu Jun, padahal kami sudah kasih izin kamu buat nikahin dia kalo dia sudah dewasa, bukan berarti kamu bisa seenaknya sama dia dari sekarang"

Arjuna tampak menggertakkan gigi-gigi nya karena terlalu kesal mendengar penuturan papi, dia merasa tertantang karena Siren sudah mengadu pada mereka.

"Kalau begini caranya, mana mungkin Siren mau meneruskan rencana itu? Yang ada dia trauma"

"Aku nggak mau dia punya pacar"

"Iya papi tau, tapi nggak gitu caranya... Kamu bisa bicara baik-baik dulu pasti lama-lama Siren ngerti kok"

Arjuna membuang muka.

"Suruh orang asing ini pulang dulu" Arjuna menunjuk Daniel dengan tatapan matanya yang tajam.

Daniel yang ditatap begitu pun balik menatap Arjuna dengan tajam.

"Nak Daniel..."

"Iya om, saya pulang dulu kalau begitu" potong Daniel, dia langsung keluar sambil melirik tajam Arjuna.

Sementara disisi lain, Siren sedang menangis sesenggukan didalam kamar sambil menatap kopernya yang sudah setengah terisi.

Dia tidak punya tenaga lagi untuk memasukkan baju-baju nya kedalam situ.

Semua orang telah membuatnya kecewa berat.

Siren mengambil handphonenya karena dia tau dari tadi bergetar menandakan ada pesan masuk.

Dari Martin.

Martin : Maafin gue Ren, kalau aja tadi gue nggak ngajak lo ke club pasti kakak lo gak akan semarah itu

Siren : Gapapa, bukan salah lo emang dia aja brengsek

Martin : Gimana keadaan lo sekarang?

Siren : Ya lumayan udah tenang

Martin : Emang sekarang dimana lo?

Siren : Dirumah

Martin : Sama Daniel?

Siren : Gatau Daniel masih dibawah apa udah pulang, gue soalnya dikamar

Martin : Ada ortu lo ya?

Siren : Iya

Martin : Yaudah tenangin diri lo dulu ya..gue bener-bener minta maaf sebesar-besarnya

Siren : Gapapa santai aja, bukan salah lo

Handphone nya berdering, ada telepon dari Daniel, jadi Siren langsung mengangkatnya.

"Hallo"

"Aku pulang dulu ya sayang, besok pagi aku jemput kita berangkat bareng"

"Oke.. hati-hati kabarin kalo udah nyampek apart"

"Iya, sabar ya jangan dipikirin terus aku pasti bakal bantu kalo emang kamu mau lapor polisi"

"Iyaa"

"Yaudah tidur yang nyenyak ya, mimpi yang indah"

"Iyaa"

Siren mematikan telepon terlebih dahulu, lalu dia meletakkan handphonenya diatas kasur. Dia tidak tau besok mau sekolah atau tidak, rasanya malas sekali apalagi dia masih merasa takut, entah takut apa.

Sekitar tengah malam, entah kapan Arjuna masuk tapi Siren sangat kaget melihat dia sudah berdiri disebelah ranjangnya sambil tersenyum tipis penuh arti.

Padahal seingatnya dia sudah mengunci pintu bagaimana bisa Arjuna masuk?

"Mau suasana yang sedikit berbeda sayang?"

Keringat dingin mulai mengucur begitu saja, Siren ketakutan dan tenggorokannya tercekat.

Belum sempat Siren bangun, tiba-tiba Arjuna membungkam mulutnya dengan sesuatu sehingga menyebabkan dirinya hilang kesadaran saat itu juga.

Arjuna tertawa kecil, dia mengangkat tubuh Siren dan membawanya keluar kamar. Dia pastikan balas dendam kali ini akan berhasil, berani-beraninya Siren dan Daniel mengadu pada orang tuanya.

Sehingga membuat mereka tidak percaya lagi padanya, Arjuna jelas marah dan tidak terima makanya dia nekat melakukan ini.

Diam-diam Arjuna membawa Siren keluar dari rumah, semua barang miliknya yang menurutnya penting sudah dia masukkan terlebih dahulu kedalam mobil.

Termasuk handphone Siren.

Setelah menutup pintu rumah, Arjuna masuk kedalam mobil dia tidak peduli seandainya setelah ini orang tuanya akan melaporkannya ke polisi yang penting dia akan membawa Siren pergi jauh dari sini.

Sehingga hanya akan ada mereka berdua disebuah rumah yang nyaman.

*

Arjuna menatap wajah Siren yang kedua matanya masih terpejam rapat, gadis itu belum ada tanda-tanda akan sadar dari efek biusnya.

Arjuna membelai wajah Siren dengan lembut, dia tampak sangat terpesona dengan kecantikan alami yang terpancar.

"Harusnya kamu nurut sama aku sayang, biar kita nggak sama-sama terluka, aku melakukan ini karna sayang banget sama kamu jadi nggak salah kan?"

Arjuna mengecup lembut bibir Siren yang tentu kali ini tidak ada penolakan sama sekali.

"Rumah ini aku beli buat masa depan kita, bagus kan? Semuanya aku buat biar kamu nyaman tinggal disini sama aku"

Perlahan-lahan Arjuna melepas kancing baju Siren, dia ingin membalas dendam karena tadi dia tidak berhasil melakukan apapun kepada Siren gara-gara Daniel.

"Wow.. amazing baby"

Arjuna melempar baju yang berhasil dia lepaskan dengan sempurna dari tubuh Siren, kini dihadapannya terpampang lah dua gundukan indah yang ukurannya tidak terlalu besar itu dengan ditutupi bra berwarna merah yang begitu menantang.

Pandangan Arjuna turun kebawah, dimana masih ada celana panjang yang menempel dikaki Siren.

Dia tersenyum sinis, mencoba menahan diri supaya dia tidak melepaskan juga celana Siren.

1
Hatus
Iya betul kata Rey, seharusnya kalau sudah punya pacar harus bisa jaga jarak sama perempuan lain, meskipun itu teman kita sendiri.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!