Dikutip dari kisah nyata kehidupan suamiku sebelum bertemu denganku sampai saat ini.
Yanu pemuda berumur 27 tahun yang tak kunjung menikah karena terlalu fokus dengan pekerjaan dan ibu nya.
Pada suatu ketika saat ia sedang berkunjung kerumah teman sebaya nya yang berjarak seratus meter dari rumahnya,tanpa sengaja ia melihat seorang perempuan cantik melintas depan rumah teman nya tersebut. Ia pun menanyakan siapakah perempuan cantik yang baru saja ia lihat kepada teman nya.
Simak terus kisah nya dalam novel karyaku ya...
Terimakasih...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maria Margaretha Riswanda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30
"Mama susu," ucap Mikha membangunkan Maria.
Yanu yang mendengar langsung bangun dan menuju dapur untuk membuatkan susu Mikha.
"Ayah buatkan saja ya. Mama capek, biarkan mama istirahat dulu."
Mikha mengangguk.
Setelah susu siap, Yanu memberikan susu tersebut kepada Mikha.
"Duduk sini minum susu nya. Ini ada roti bakar, kamu mau ?"
"Mau yah."
"Bangunin kakak gih. Ajak makan roti bakar sama-sama."
"Ya yah."
Mikha pun masuk kedalam kamar untuk membangunkan Ashka.
"Kak, di panggil ayah."
"Ngapain dek bapak manggil ?"
"Diajak makan roti bakar sama-sama."
"Ya dek. Kamu keluar dulu, habis ini kakak susul."
"Ya kak."
Mikha pun kembali keluar menemui Yanu.
"Mana kakak ?"
"Katanya sebentar lagi keluar. Mama gak di bangunin juga yah ?"
"Nanti biar ayah bangunkan. Udah kamu makan roti sama minum susunya dulu. Ayah mau mandi. Jangan beserakan ya makan nya. Piringnya di dekatkan."
"Iya yah."
Sepeninggalan Yanu untuk mandi, tiba-tiba Maria berteriak kesakitan. Ashka yang mendengar mama nya berteriak langsung keluar.
"Ma, mama kenapa ma ?" tanya Ashka bingung.
"Perut mama sakit kak, badan mama panas seperti kebakar."
"Istighfar ma, Ashka panggilkan bapak dulu ya ma."
Tanpa menjawab Maria hanya mengangguk. Ashka pun berlari menuju kamar mandi memanggil Yanu.
"Pak, bapak. Mama pak."
"Kenapa mamamu ?"
"Mama teriak kesakitan pak. Katanya perutnya sakit terus badan nya panas semua seperti terbakar."
"Astaghfirullah. Jangan-jangan. Ya sebentar, bapak sudah selesai ini. Kamu jagain mamamu dulu ya ka!"
"Ya pak."
Ashka kembali ke Maria, ia memijit kaki Maria sambil berdoa sebisanya. Tak lama kemudian, Yanu yang baru selesai mandi menghampiri Maria.
"Kamu kenapa ma ?"
Maria tidak bisa menjawab karena menahan sakit.
"Ayo kita kedokter ma."
Maria hanya diam tak mejawab.
"Ashka, Mikha, ayo kita bawa mama ke rumah sakit. Ashka, tutup pintunya."
"Ya pak."
Mereka pun membawa Maria menuju rumah sakit malam itu. Akan tetapi pada waktu perjalanan kerumah sakit, Maria tiba-tiba sembuh dan tidak merasakan apa-apa.
"Mas aku kok gak ngerasain sakit lagi ya ?"
"Sudah kuduga dah," jawab Yanu sambil memukul setir mobil.
"Kenapa mas ?"
"Ada yang santet kamu. Dah gini aja, kita nginap dihotel malam ini. Besok pagi, kita beberes keluar dari kontrakan itu."
"Terserah kamu saja mas. Tapi sekolah anak-anak bagaimana ?"
"Besok anak-anak izin dulu. Ashka, kamu besok gak ada ujian kan ?"
"Gak ada pak."
"Yasudah besok kamu izin dulu. Ma, nanti malam kamu meditasi ya!"
"Kenapa mas ?"
"Gak usah banyak tanya, nanti kamu bakal tau sendiri!"
"Ya mas. Oh iya aku lupa bilang kamu mas."
"Apa ?"
"Semalam aku mimpi."
"Mimpi apa ?"
"Ada orang main jaran kepang mau nyerang kamu pakai pecut. Terus aku halang-halangi."
"Kamu nya gak kena pecut ?"
"Nggak mas, malah dia pas mau pecut aku tiba-tiba meledak semua terus hilang."
"Huh... Mulai lagi dia," Ucap Yanu dengan nafas kasar.
"Maksudnya mas ?"
"Nanti aku jelaskan. Ini sudah sampai hotel, yuk turun semua."
"Pak kita kamar satu sama-sama atau bapak sama mama terus aku sama Mikha sendiri-sendiri kamarnya ?" tanya Ashka.
"Kamu mau nya gimana ka ?"
"Aku mah ngikut aja lah. Tapi kalau bapak mesra-mesraan sama mama aku malu."
"Tapi nanti malam kalian berdua jangan ganggu mama sama bapak meditasi loh ya!"
"Iya pak, siap dah... Ya kan dek ?"
"Iya kak."
"Yasudah bapak pesan satu kamar dua bed ya. Ashka tidur sama Mikha, mama sama bapak."
"Ya pak."
"Bentar tunggu di sana dulu. Bapak pesan kamar dulu."
"Ya pak."
Yanu pun memesan kamar untuk mereka menginap malam ini.
"Mau nya si Ani itu apa toh, bisa-bisanya dia mau celakai istri dan calon anakku. Gak bisa dibiarkan ini," Gumam Yanu.
Setelah kamar terpesan, pelayan hotel mengantarkan mereka ke kamar yang telah di pesan. Mereka pun langsung istirahat di kamar tersebut.
Bersambung.....
yukk saling support 😊
Contohnya: aku, kamu, dan dia.
Jadi bukan aku,kamu,dan dia.
Semangat kak🫶🫶🫶